Senin, 30 November 2009

MEMBANGUN CITRA GURU

Begitu DPR mengetok palu menyetujui UU RI No 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, secercah harapan baru muncul seperti menemui oase di gurun pasir. Apalagi Amandemen Undang-undang Dasar juga mengamanatkan bahwa APBN harus mengalokasikan anggaran 20% untuk bidang pendidikan. Rasanya laksana pasangan yang sedang jatuh cinta pada cinta pertama yang sudah mendapat doa restu dari kedua orang tua dan syarat-syarat akad nikahnya hampir lengkap. Tinggal hari-H dan berbulan madu
Meski di tengah perjalanan harapan itu sedikit berkurang karena Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa 20% anggaran APBN itu sudah termasuk gaji dan tunjangan bagi tenaga pendidik dan kependidikan. Keputusan itu dirasa mengeliminir harapan bahkan bisa jadi mengamputasi impian guru untuk meningkatkan kesejahteraannnya. Tetapi hal ini harus disikapi dengan bijaksana. Jangan sampai membuat guru patah arang. Guru harus tetap semangat untuk berkarya dan berkarya. Guru harus berkhittah untuk bekerja dengan tulus ikhlas menjadi seorang guru.
Guru adalah orang yang multi guna, mumpuni di segala bidang baik di sekolah maupun di masyarakat. Di sekolah guru dianggap manusia super. Dengan tugas-tugas tambahan, guru mengerjakan berbagai jenis pekerjaan, mulai wali kelas, penanggung jawab kegiatan, kepala urusan, berbagai seksi kegiatan dan sebagainya. Bahkan jika untuk mata pelajaran tertentu tidak ada guru mata pelajarannya, guru (terpaksa) siap mengajar mata pelajaran yang tiak sesuai sertifikat akademisnya. Pokoknya guru adalah manusia serba bisa.
Gambaran di atas sebenarnya belum mencerminkan sosok guru profesional. Seorang guru profesional adalah guru yang mempunyai keahlian khusus dalam mata pelajaran yang diampu sesuai kualifikasi akademik dan mendapatkan penghargaan yang layak. Tetapi hal ini juga belum cukup. Untuk menjadi tenaga progesional yang mendapatkan penghargaan yang layak masih banyak persyaratan yang harus dipenuhi sesuai amanat Undang-undang Guru dan Dosen tersebut.
Untuk itu apa yang harus dilakukan guru agar menjadi tenaga profesional sebenarnya? Contoh guru super yang mengajar berbagai mata pelajaran (bukan guru kelas SD) sudah bukan jamannya lagi. Guru yang mengajar tanpa persiapan dengan silabus dan RPP juga tidak benar. Kalau di TPI ada acara ”mendadak dangdut”, di sekolah tidak boleh ada guru ”mendadak mengajar”. Tidak ada guru ngaji (ngarang biji). Tidak ada ulangan, tidak ada tugas siswa mendapat nilai baik bahkan untuk anak yang sudah pindah atau sudah meninggalpun masih diberi nilai. Tidak ada guru yang ”glagepen” di depan kelas karena tidak menguasai materi. Juga tidak ada guru main petak umpet atau main kucing-kucingan dengan kepala sekolah dan siswa. Daftar hadirnya ada, tetapi gurunya tak diketahui di mana rimbanya. Sekelumit contoh kejadian di sekolah di atas bisa merusak citra guru. Apalagi kalau melihat berita di media, adanya guru yang bertindak asusila, main kekerasan, berjudi, mencuri dan sebagainya, hal ini semakin menenggelamkan harga diri, harkat dan martabat guru.
Persyaratan menjadi guru profesional sebagai salah satu syarat untuk lulus sertifikasi guru dengan persyaratan yang ada, jangan sampai merusak tatanan dan norma-norma pendidikan. Persyaratan kualifikasi S1 atau penilain tinggi untuk S2 telah banyak menghasilkan sarjana-sarjana karbitan (bahkan sarjana palsu) yang oleh pemerintah sendiri telah disikapi dengan bijak. Jangan sampai menjadi sarjana lewat jalur absensi, jalur kliping atau jalur copy paste. Jika menginginkan menempuh jenjang yang lebih tinggi perlu ”nawaitu” mencari ilmu untuk menambah khasanah keilmuan.
Penilaian yang tinggi untuk keikutsertaan dalam forum ilmiah juga telah disalah gunakan oleh beberapa event organizer dan celakanya guru mengamininya dengan berbondong-bondong mengikuti dan sering melupakan tugasnya untuk mengajar. Sah-sah saja guru mengikuti asalkan tidak mengganggu tugas, syukuri-syukur mengikuti kegiatan ilmiah yang sesuai dengan bidangnya, bukan untuk mengumpulkan sertifikat belaka.
Banyak cara yang bisa dilakukan guru untuk peringkatan mutu dalam forum ilmiah. Menulis buku, artikel, mengikuti lomba karya tulis ilmiah dan sejenisnya. Di samping memperoleh penialaian juga meningkatkan pengetahuan dan menambah wawasan. Kegiatan-kegiatan pembinaan siswa di sekolah, kegiatan di masyarakat sebagai wujud pengabdian juga akan mendapatkan apresiasi.
Kalau kita menanam pasti akan memetik hasil. Bagai pisang, hidup sekali haruslah bermanfaat. Menjadi orang penting baik, tapi lebih penting menjadi orang baik. Menjadi guru adalah panggilan hati, jangan berharap sesuatu yang tidak mungkin. Berkarya dan berkaryalah, kelak akan ada buahnya. Citra baik itu tidak berupa sebutan, gelar atau piala. Citra baik itu melekat pada guru yang berkarya sebagai insan cendekia.

DAGING, KEMISKINAN DAN KECERDASAN

Tingkat konsumsi protein yang masih rendah pada masyarakat kita merupakan salah satu indikator lembaga survei, betapa miskinnya masyarakat Indonesia. Slot Iklan Budi Anduk yang mengatakan dirinya pendek karena kurang protein cocok sekali dengan potret kemiskinan dan kurangnya protein bagi sebagian besar rakyat.
Kita bisa melihat pada pembagian daging korban tahun ini. Betapa hanya untuk memperoleh sekerat daging 3 ons, mereka rela antri sejak dini hari. Siapa tahu dengan mengkonsumsi daging, dirinya dan anak2 mereka tdk akan berbadan pendek kayak Budi Anduk.
Apa benar separah inikah kekurang asupan gizi masyarakat kita?
Apa indeks SDM kita yang terpuruk di peringkat bawah juga dipengaruhi gizi masyarakat yang rendah pula?
Tapi mengapa banyak anak2 cerdas juga berasal dari anak2 yang miskin? Yang sayangnya mereka tidak mampu melanjutkan ke tingkat yang lebih tinggi?
Mengapa orang2 yang korupsi, yang jadi penguasa, banyak dari mereka orang2 yang setiap hari kelebihan nutrisi?
Apakah gizi asupannya tidak mampu mencerdaskan otaknya? Tidak mampu melihat kebenaran?
Apakah mereka yang saban hari makan protein hewani ini pada hari raya korban juga berkorban? Atau malah siap mencari korban, siapa esok hari yang akan "dimakan'?
Secara nalar, kata para pakar asupan gizi apalagi protein berpengaruh terhadap tingkat kecerdasan otak manusia. Tapi adapula yang mengatakan, bahwa apa yang dimakan juga bisa berpengaruh terhadap perilaku pemakannya.
Mungkin itulah mengapa ada orang yang akhirnya ikut aliran vegetarian. Di samping kuatir efek negatif terhadap kesehatan tubuh, mereka juga kuatir perilaku yang dimakan akan berdampak terhadap pengkonsumsinya.
Apakah ribuan orang yang antri ini memang benar2 orang yang benar kurang gizi dan masuk golongan orang yang perlu mendapat santunan?
Bisa jadi ya bisa juga tidak.
Mirip ketika ada pembagian BLT. Kadang mereka2 yang mendapat BLT itu saja ada yang ambilnya bawa sepeda motor keluaran terbaru (miliknysendiri tentunya). Sementara mereka yang mau ambil kartu dan daftar agar bisa dapat BLT saja banyak harus dibantu orang. Akhirnya BLT ada yang kurang tepat sasaran.
Begitu juga waktu pembagian daging kurban. Kita bisa lihat (Meski sekilas di TV), mereka yang antri dan memenangkan daging, sebagian dari mereka, penampilan dan wajahnya terpancar wajah2 bukan orang miskin secara materi. Tapi mereka yang secara fisik sudah kelihatan miskin, tidak mampu berebut dan pulang dengan tangan hampa. Dan protein untuk orang miskin pun tak lagi singgah ke tubuh yang papa.
Sekali lagi, miskin tak lagi bisa dilihat dari penampakan luar saja.
Sekarang kemiskinan sudah menjadi trend kehidupan masyarakat modern. Menjadi miskin tatkala ada pembagian fasilitas. Menampakkan kemiskinan untuk meraih bantuan. Dan merasa kaya tatkala ada pesta.
Akibatnya jelas, negara kita semakin hari semakin banyak yang perlu mendapat bantuan. Para konglomeratpun tiba2 bisa jatuh miskin, dan mengharap bantuan likuiditas. Mendapat bantuan dana segar, meski setelah itu terbang menghindar.
Mereka2 yang saban hari kelebihan gizi dan sehat segar bugar tatkala mengajukan bantuan. Begitu diperiksa, tiba2 badannya sakit. Psikologisnya terguncang dan harus menjalani perawatan medis. Otaknya tak lagi sehat. Penyakit orang besar yang terlalu banyak protein. Terlalu pintar, kepintaran yang digunakan untuk membodohi orang. Akhirnya merasa dirinya bodoh. Biar lepas dari jerat.
Dan ini membuktikan, bahwa daging disatu sisi menunjukkan tingkat kecukupan gizi dan meningkatkan kecerdasaan. Di sisi lain, daging bisa berdampak buruk terhadap kesehatan dan moral pemakannya. Jika saja cara memperoleh, memakan dan memamfaatkan gizi dalam tubuhnya tidak benar.
Andai saja mereka2 yang dirinya sudah kaya dan cukup protein mau berbagi dan menyisihkan daging untuk yang lain, niscaya proteinnya akan lebih bermanfaat. Tidak hanya untuk kesejahteraan di dunia tapi juga di akhirat.

Jumat, 27 November 2009

KAMBING QURBAN

Hewan apa yang paling laris saat ini? Ayam atau ikan? Keduanya bukan!
Kambing adalah hewan terlaris saat ini. Mau kambing Jawa, Etawa, golongannya domba atau kambing2 asal Jawa Barat yang terkenal keelokan dan keunikannya itu. Semua jenis kambing di bulan Dzulhijah ini harganya melangit. Bahkan kalau tidak beruntung, mau beli kambing yang layak di beli saja susahnya bukan main.
Ya.... Kambing jadi binatang vaforit saat ini. Apakah selepas bulan Dzulhijah harga kambing akan turun dan kambing2 sulit dijumpai?
Melihat trend masyarakat Indonesia, kayaknya kambing tetap menjadi komoditi hewan yang mempunyai nilai jual tinggi. Malah, kalau pintar2 mencari kambing jenis langka, kambing jenis inilah yang paling mahal harganya. Kambing jenis apa ini?
Inilah kambing paling mahal dan sebenarnya paling mudah hidup tapi sulit ditemukan, yaitu Kambing Hitam.
Rasanya kambing jenis ini memang jenis langka. Meski keberadaanya ada namun tidak ada, kambing hitam laksana fenomena kehidupan gaya baru yang lagi ngetren. Hampir di setiap sisi kehidupan, kambing hitam menjadi biang keroknya. Dan tentunya si kambing hitam menjadi korban utama.
Entah itu korban sebagai korban betulan, dikorbankan, atau memang sebagai pengorbanan.
Terlepas dari apa pun tentang si Kambing Hitam, semangat berkorban merupakan salah satu semangat yang patut diambil hikmahnya.
Betapa kita masih terlalu tabu untuk mengorbankan diri, mengorbankan orang atau bahkan rela berkorban demi tegaknya kebenaran dan keadilan.
Semangat maju terus pantang mundur yang seolah2-olah mencerminkan pengorbanan kadang kala sperti kamuflase untuk menutupi kepengecutan dan sikap tidak tahu diri. Karena sebenarnya dirinya penuh dengan kesalahan. Merasa malu mengakui dirinya bersalah. Dan lebih suka mencari kambing hitam untuk membela dirinya.
Ketegasan seorang pemimpin yang rela menentukan korban sesungguhnya, karena belas kasihan dan melihat korban itu terlalu baik menjadikan kehidupan menjadi tak menentu. Padahal jika korban itu layak menjadi korban sebenarnya, hal itu akan menjadi pertanda. Bahwa pemimpin sudah berlalu arif dan bijaksana.
Kehidupan yan berputar terus ini akan semakin dihantui oleh si kambing hitam. Andai saja tidak ada ketegasan dari seorang pemimpin dalam mengambil keputusan. Dan kambing hitam pun semakin menumpuk di relung kehidupan, sebagai korban yang tak jelas keberadaannya.

VIDEO HOT SEKAR YANG CANTIK

Bagaimana jika seorang guru jatuh cinta kepada Sekar, dan main2 dengan Sekar?
Klik video : Sekar Yang Cantik di bawah ini!!

Video Sekar yang Cantik

KTI JUARA LOMBA GURU KREATIV

Ini ada oleh2 dari Lomba Kreativitas dan Inovasi Media Pembelaaran guru SMP Tingkat Nasional di Bogor 9 sd 13 November 2009. Silakan di downlod. Tapi ingat jangan diplagiat. Sebagain naskah ada yang saya kurangi gambarnya biar filenya tidak terlalu besar.
Juara I bu Umi
juara II Wiharno
Juara III asra

PUISI NEGERI ANGKA-ANGKA

NEGERI ANGKA-ANGKA

Diameter equator membagi negeriku tidak simetris, terpotong garis-garis
Titik-titik air hujan terdefferensial dari langit sepanjang tahun menggerimis
Dua benua sejajar mengapit, 2 samudra memandikan pulau-pulau bagai segitiga Bermuda di negeri tropis
Biru langit terefleksi di permukaan bahari, layang-layang dimainkan angin sepanjang musim
Himpunan suku menyebar, jadi satu kesatuan integral himpunan semesta di bumi pertiwi
Satu abad negeri ini bangkit, sepuluh windu pemuda-pemudi mengikat janji
Satu dasawarsa negeriku bergejolak dalam reformasi, 63 tahun negeriku terbebas dari koloni
Tapi kini negeri ini teriris, hidup tidak lagi realistis
Fungsi hutan dieliminasi, jadi faktor erosi , banjir di sana sini
Pemulung, gelandangan, pengemis berlomba mengais
Mencacah pecahan sampah, persegi-persegi satuan dihimpun jadi bulatan barang loakan
Elemen-elemen sejenis dikelompokkan, digabung, ditukar sesuap nasi untuk sarapan
Sarjana-sarjana bertranslasi bawa stopmap, ketok pintu yang tertutup rapat
Prosentase pengangguran dan rakyat miskin kian meningkat
Pengusaha dan penguasa bagai gurita himpun nol-nol rupiah berjajar kian berlipat
Rupiah berotasi di lingkaran konglomerat, malah dibawa pergi … Minggat! Dasar pengkianat!
Penjilat setor upeti biar lancar bertransaksi, pedagang sibuk cari relasi
Buruh berdemonstrasi menuntut hak asasi, demi anak dan istri
Pakar ekonomi dan matematika susun persamaan menghitung statistik atur strategi
Sajikan diagram dan angka-angka penuh asa
Politisi berargumentasi adu teorema dan logika, kaum awam jalankan aturan laksana aksioma,.…Terpaksa
Inilah kondisi negeriku
Orang berdasi berkolusi antri subsidi, orang berpangkat menutup mata rakyatnya sedang sekarat
BBM naik,… sembako naik… tabung elpiji dan jerigen kosong berderet menunggu diisi
Rakyat menjerit, ekonomi makin mencekik
Laju pertumbuhan ekonomi memang tak berkembang seperti barisan geometri atau aritmetika
Frekuensi harapan hidup makmur kian menipis, peluang menang kian terbuang
Angka-angka perkembangan hanya untuk perbandingan, setinggi angan-angan
Wahai bangsaku, janganlah kita frustasi
Mari berpikir rasional, cari solusi, meski bukan tautologi
Cari skala prioritas… cari substitusi, cari barang pengganti
Jangan terbuai angka-angka di depan koma
Kobarkan semangat eksponen 45, wujudkan bangsa ini kembali prima
Lihatlah, berkubik-kubik air sungai Musi mengalir tiada henti, membawa berkah hasilkan rejeki
Jadikan Musi sebagai inspirasi ‘tuk beroperasi dan berkreasi
Harapan itu masih ada, entah sampai titik tak hingga
Moga asa ini dapat ridlo dari Yang Kuasa, tidak hanya sekedar angka-angka

PUISI DI ATAS MENDAPAT JUARA HARAPAN III DALAM LOMBA TULIS PUISI MATEMATIKA TINGKAT NASIONAL DAN MERUPAKAN BAGIAN DARI 2008 PUISI MATEMATIKA DALAM PENCIPTAAN REKOR MURI.
*Karya : ABDUL HAKIM, S.Pd; SMPN 1 DOLOPO, MADIUN, JATIM

HATRICK


Beda kelas
Bangga juga rasanya dapat penghargaan tiga kali berturut2 dari pak Bupati Madiun. Bukan soal hadiahnya, tapi kepedulian pemerintah daerah kepada putra daerah yang membawa nama daerah ke even2 nasional mempunyai nilai tersendiri bagi saya. Minimal penghargaan ini bisa memotivasi. Tidak saja bagi saya sendiri tetapi juga bagi yang lain. Terutama bagi guru.
Semua berawal dari partisipasi saya di Konferensi Nasional Matematika XIV di Palembang 24-27 Juli 2008.
Menjadi pemakalah di forum nasional merupakan pengalaman pertama yang tak kan terlupa.
Apalagi di saat yang sama, puisi saya yang pertama kali saya buat berjudul Negeri Angka-angka jadi juara harapan III Tulis puisi matematika tingkat nasional. Penulisan puisi yang menciptakan rekor MURI dan dihadiri langsung Jaya Suprana.
Setelah ketemu pak Jaya Suprana itu lah saya tergugah menulis. Dan tulisan demi tulisan saya buat. Artikel, puisi, cerpen, makalah , essai dan tulisan2 ilmiah lainnya.
Yang buat saya senang, ternyata tulisan saya yang sebenarnya menurut guru bahasa Indonesia bahasanya amburadul, ternyata begitu saya kirim ke mas media dimuat. Di Radar Madiun, Jawa Pos, Surya, dan Majalah Media Dinas Pendidikan Propinsi Jatim beberapa kali memuat tulisan saya.
Dari kegemaran menulis itulah berbuah penghargaan dari pemkab Madiun. Pertama pada hari guru 2008, pada hardiknas 2009 dan pada hari guru 25 November 2009 kemarin. Hatrick penghargaan ini rekor tersendiri bagi saya. Meski belum menorehkan prestasi berpredikat juara, rasanya kepedulian dan motivasi dari sekitar menjadi pemacu untuk berbuat lebih baik di masa depan. Amin.

Kamis, 26 November 2009

HARI GURU DAN PGRI

Hari lahir yang aneh! Siapa yang lebih dulu ada, orangnya atau rumahnya. Umumnya orang yang ada baru rumahnya. 25 November 2009 ini guru dan PGRI memperingati hari jadinya. 16 tahun untuk guru dan 64 tahun untuk PGRI. Anehkan? Guru baru berumur 16 tahun, sedangkan Organisasinya sudah lahir duluan.
Tapi nggak jadi masalah. Mungkin hari lahir ini cuma untuk pengingat saja. Bahwa guru yang dari dulu sudah ada itu perlu diulang tahuni. Karena jaman kuno tidak ada yang mencatat, siapa sejatinya guru yang pertama lahir, Mungkin akhirnya yaa diada-adakan.
Cuma yaa itu tadi mengapa baru 16 tahun lalu ditetapkan. Mengapa tidak pakai tanggal lahirnya Ki hajar Dewantoro atau sejak Ki hajar Dewantoro mulai mengajar. Dan tidak dibuat sama dengan hari pendidikan. Atau memakai tanggal SK Guru yang pertama kali diterbitkan sesuai TMT-nya. Kalau menggunakan tanggal-tanggal ini usia guru sudah kelihatan tua.
Coba kalau kita perhatikan usia guru yang diperingati tahun ini. Baru 16 tahun. Kelihatan masih muda, usia anak remaja. Belum dewasa.
Dengan usia seperti ini wajar jika guru2 sekarang masih banyak yang merasa dirinya belum dewasa. Belum profesional dalam menjalankan tugasnya.
Meski sudah lulus sertifikasi dan menerima uang TPP, tapi kinerjanya masih jauh dari harapan. Lha wong masih guru remaja. Uang yang diterima habis untuk keperluan konsumtif. Memperbesar tanggungan hutang di bank. Jatah uang TPP untuk meningkatkan keprofesionalismenya hampir tidak dapat bagian. Tidak sedikit guru yang sudah lulus sertifikasi, uang TPPnya habis sebelum menerima rapelan. Kaget menjadi orang kaya baru (OKB), kabar kelulusan sertifikasi disambut dengan semangat 45. KAS BON. Berbagai pernik berwujud materi berdatangan ke rumah. Dan para sales rajin berdatangan merayu pak guru untuk inden dan amprah. Begitu rapelan cair, uang TPP pun langsung ludes. Bahkan tidak sedikit yang masih nombok. Kalau sudah begini hari-hari berikut di sekolah pak/bu guru bersertifikat profesional itu bekerja ogah-ogahan. Landai-landai saja. Tak nampak sebagai guru bersertifikat profesional.
Bagaiman dengan PGRI? Setelah berjuang cukup lama, PGRI memang sudah berusaha menggoalkan perbaikan nasib guru. Setelah UU 14 th 2005 berhasil di kawal, PGRI kini tinggal mengawal para guru. Jangan sampai anggota yang dengan susah payah diperjuangkan, malah memperburuk citra PGRI. Meski tidak dalam jalur birokrasi formal, ada baiknya PGRI membentuk dan menerapkan kode etik guru untuk menjewer guru2 yang melanggar dan memberikan rekomendasi layaknya tim 8 kepada pengambil keputusan. Agar guru2 ini melaksanakan amanahnya dengan baik sebagai insan cendekia.

Rabu, 25 November 2009

NEGERI HITAM PUTIH

Melihat berbagai kaus yang mereyuak di permukaan bumi pertiwi ini, daranya orang akan berkomentar. Bahwa negeri ini sedang sibuk. Sibuk dalam segala hal. Yang pasti sibuknya tidak kelihatan mempercepat pembangunan. Tetapi masih sibuk mencari penyakit. Bagaimana bisa berjalan kalau penyakitnya masim bersemayam dalam tubuh. Malah yang dikuatirkan. ada gejala komplikasi. Gawat!!
Program 100 hari dipemerintahan baru ini orang belum melihat, seberapa banak bukti yang ditunjukkan pada sepertiga program baru.
Berbagai kasus silih berganti mewarnai kehidupan politik. Rakyat hanya disuguhi tontonan para elite. Apa sebenarnya yang sedang dicari, kemana arah kasus-kasus itu bermuara? Semia dibuat bingung. Negeri hitam putih ini memang tak kunjung damai, jika tidak ada itikad baik dari pengambil kebijakan menyelesaiakn masalah.
Masalahnya, sebagai neegara hukum. Semua berdasarkan hukum positif. Senyata apapun kejahatan kalau tidak ada bukti saksi yang kuat, akhirnya bisa bebas. Ini juga yang bisa dimanfaatkan para penjahat kerah putih berdasi untuk mempermainkan hukum di negeri ini. Kejahatan bisa melenggang bebas. Bangga karena dapat membeli dan mentipe ex jejak yang dengan gampang ditutupi. Hukum jadi abu-abu.
Sampai kapan hitam putih ini bisa jels terlihat?

Selasa, 24 November 2009

MUTIARA YANG KELAM

Merdunya lagu Mutiara Yang Hilang bak menggambarkan kondisi bank Mutiara yag kini jadi sorotan. Mutiara yang dijadikan simbol kemewahan dan kencantikan belum mampu membuat bank mutiara melenggang mulus.
Kenduri perubahan nama bank century menjadi bank mutiara masih menyisakan PR.
Hak angket yang digalang DPR kian mengerucut.
Masyarakat masih menunggu episode baru. Ada apa gerangan dengan Century akankah pejabat pengambil kebijakan waktu itu akan selamat dari jerat hukum dan politik di negeri ini.
Akankah akan muncul pagelaran drama bak KPK VS Polisi.
Nilai uang 6 T lebih itu melahirkan berbagai spekulasi. Untuk apa bank century doselamatkan. Kemana dana penyelamatan itu mengalir?
Audit BPK yang mempertanyakan legalitas penyelamatan Century kian menambah kepercayaan bagi pihak2 yang semangat mengajukan hak angket.
Yach... Mutiara memang cantik. Hasil operasi plastik tak selamanya mampu menyembunyikan cacat di wajah.
Mutiara yang tergores, retak akan menurunkan pamor mutiara itu sendiri. Mutiara itu berlubang. Lubang yang tercipta oleh keajaiban alam. Tapi kalau bank Mutiara berlubang, itu bukan keajaiban. Lubang bank itu bisa saja dimanfaatkan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab untuk keuntungan pribadi atau golongan.
Dan lagu Mutiara yang kelam pun layak dilantunkan di negeri ini.

Minggu, 22 November 2009

ARAH KIBLAT BERUBAH

Membaca tabloit Nurani edisi Noveber ini saya terkejut juga. Karena sebelumnya dapat cerita dari teman. Setelah membaca berita film 2012 dan mungkin buku2 terkait 2012, teman saya tadi cerita. Bahwa kiamat benar2 bakal terjadi. Lha wong arah kiblat saja juga mau berubah.
Tapi setelah membaca sendiri berita itu dengan seksama, saya jadi mengerti. Bahwa MUI Jateng sudah menelah arah kiblat, dan menyimpulkan bahwa arah kiblat memang sudah bergeser. Para ahli falak sudah menghitung dengan cermat, arah pergeserannya. Hanya bagaimana dengan arah masjid dan pengkiblatannnya? Itu yang menjadi bahan diskusi.
Bagi kita orang awam, membaca berita perubahan arah kiblat bisa jadi bingung. Tapi dengan berpikir secara sehat, pergeseran itu bisa saja terjadi. Masjid yang ada di atas permukaan berdiri di atas lapisan tanah yang labil. Lapisan tanah bisa bergeser seiring dinamika lapisan kulit bumi. Banyaknya gempa yang terjadi belakangan ini juga salah satu penyebabnya.
Memperhatikan hal ini sebenarnya masyarakat juga bisa faham. Mengapa dalam film 2012 divisualisikan bumi amblas. Naiknya suhu dalam inti bumi bisa membuat kulit2 bumi melunak dan lapisan diatasnya labil. Bergerak atau bahkan meleleh. Sekali lagi ini dalam film.
Tentang perubahan arah kiblat tidak perlu dirisaukan. Toh kiblatnya tetap.Masjidnya tidak perlu dibongkar. Hanya arah kibltanya saja yang disesuaikan. Kiblatnya masih Ka’bah.
Kalau saja ada berita, bahwa karena mau kiamat kiblatnya berubah itu baru berita besar. Berita bohong.
Meski sekarang ini sudah banyak orang kiblatnya berubah. Bukan kiblat sebagai pedoman arah sholat. Tetapi perilaku kehidupan manusia sudah banyak berkiblat kepada hal2 berbau duniawi dan kehidupan gemerlap penuh tipu daya. Berkiblat kehidupan setan. Setan pandai mengubah arah beribadah manusia. Dari jalan lurus ke arah jalan sesat.
Kalau manusia tetap memegang iman dan taqwanya, kiblat kehidupan manusia akan benar. Dan manusia akan selamat dunia akherat.

Sabtu, 21 November 2009

CALO PNS

Mau cepat dapat untung besar? Jadilah calo. Konon kabarnya, calo itu modal usahanya nol besar. Kepiawian mengolah kata dengan sedikit penampilan perlente sudah cukup bagi seorang calo menerkam mangsa. Tidak perlu kuliah, tidak perlu keluar keringat banyak. Modus operandinya pun beragam. Ada yang sembunyi2, ada pula yang terenga2an. Kalo yang sembunyi2 begini ini, biasanya calo pertikelir. Ia merancang dan bertindak sendiri. Siap menaggung resiko dan sudah tentu siap menangguk untung besar.
Bagi yang terang2an, biasanya membentuk jaringan. Mirip MLM. Siapa yang berada di barisan up line, pada akhirnya memperoleh untung terbanyak. Dan para downline harus pandai2 merekut nasabah baru biar cepat jadi agen calo yang disegani.
Calo pun pandai melihat peluang. Di musim rekutmen CPNS, para calo bergentayangan mengintai mangsa. Siapa yang lengah, siap jadi korban.
Meski sudah diumumkan panitia bahwa rekutmen CPNS dilakukan secara murni tanpa ada KKN, ternyata masih banyak pihak yang berangaan bahwa kursi CPNS bisa diperjual belikan. Berlaku hukum pasar. Ada uang ada barang. Ada uang abang disayang, tak ada uang abang dibuang. Kekuatiran banyak pihak yang dicoba dibangun oleh masyarakat calo. Opini yang dihembuskan ini ternyata berdampak lumayan.
Entah bagaimana para calo ini membangun opini sepert ini. Toh kenyataannya masih banyak masyarakat yang percaya bahwa kursi PNS bisa dibeli.
Dan satu persatu korban calo pun berjatuha.
Para calo yang duduk ongkang-ongkang di rumah tinggal menghitung rupiah yang masuk ke kantong.
Para Korban dibiarkan berkompetisi apa adanya. Kelulusan yang sebenarnya ditentukan sendiri oleh peserta tes. Kalo toh korban calo akhirnya diterima, sebenarnya ini juga hasil kerja peserta tes. Janji calo yang akan mengembalikan uang panjar setelah dipotong biaya administrasi ala calo hanyalah akal-akalan mereka sendiri.
Dan calopun meraup untung besar.
Untuk itu bagi siapapun yang mempunyai hajat, jangan mudah termakan calo. Sedikit usaha lebih baik, dari pada berkeinginan memperoleh kemudahan tapi ternyata di belakang hari dikhianati oleh si calo.
Kalau sudah begini siapa yan rugi? Dan jangan memakai ilmu balas dendam. Karena pernah jadi korban calo terus berniat jadi calo.
Calo makelar dan sebagainya yang belakangan marak diungkapkan, adalah jenis pekerjaan yang penuh resiko. Dan kalau tidak hati-hati, penjara dan neraka siap menampung mereka. Meski ada juga calo yang mempunyai kode etik percaloan. Berniat menolong dengan setulus hati. Mendapat upah semajarnya dan seikhlas orang yang ditolongnya. Banyakkah calo seperti ini? Adakah calo yang berbaik budi dan bekerja dengan tulus ikhlas? Apakah calo pekerjaan menjanjikan ?
Silakan anda renungkan!

MARKUS, CAKAP DAN CAKIL

Setelah dunia binatang naik pamor, kini dunia wayang jadi tenar. Cakil, nama belakang tokoh antagonis buto Cakil. Mahkluk yang mewakili keangkara murkaan. Penuh tipu muslihat dan bersifat merusak.
Jika Buaya dan cicak melambangkan bentuk anatomi yang sangat berlawanan meski satu marga. Kini antara markus, madi, cakap dan cakil adalah tiga sejoli yang mempunyai tabiat sama.
Markus, makelar kasus. Madi, mafia peradilan, Cakap, calo kelas kakap dan cakil calo keliling. Daerah operasinyapun tidak jauh berbeda. Dunia hukum dan dunia abu-abu yang penuh liku-liku.
Pengistilahan para pelaku perusak hukum ini menunjukkan tingkat kepopuleran dan keruwetan penegakaan hukum di Indonesia.
Para oknum yang konon kabarnya sulit ditangkap, menunukkan kamuflase keterlibatan unsur2 penegak keadilan yang sedikit banyak sudah membumi dalam badan-badan sakral yudikatif.
Para pelaku tidak perlu ditenarkan dengan istilah2 yang dibuat penegak hukum sendiri. Karena orang menciptakan istilah sebenarnya sudah tahu apa sebenarnya yang terjadi.
Cuma keberanian mengungkap fakta dalam penegakan supremasi hukum masih menjadi hal tabu bagi penegak hukum sendiri.
Kekuatiran berlebihan andai saja ada pihak2 yang akan dirugikan dan menimbulkan efek salju yang membahayakan kestabilan berbangsa dan bernegara,
Lantas kapan mau menegakkan hukum, kalau penegaknya sendiri masih ragu dengan kekuatan yang berada di tangannya sendiri.
Akankan para cakil-cakil ini menjelma menjadi monster yang lebih menggila?
Apakah masih menunggu ratu adil dan raden gatot kaca bangun dari kuburnya. Apalagi cakil tidak takut 2012. Jangan-jangan penegak hukumnya main petak umpet sama cakil dan takut 2012 lantas cari aman.

KISI-KISI UN 2010

Buat yang nyiapin UN 2010, silakan baca Kisi-kisinya. Bonus permen, double bonus soal lat. Bagi para blogger yang menyediakan menu2 persiapan UN, saya cuma bisa ucapkan trims. Semoga file yang saya download dan saya pasang di blog ini jadi amal jariyah.

Kisi-kisi UN MAT 2010
Kisi-kisi UN BIG 2010
Kisi-kisi UN IPA 2010
Kisi-kisi UN BIN 2010
Permen 75 th 2009
Senam Otak matematika

JADWAL UJIAN NASIONAL 2010

Berdasarkan Peraturan Menteri (Permen) Pendidikan Nasional No 74 dan 75 tahun 2009 tentang UASBN SD/MI serta Ujian Nasional SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMK Tahun Pelajaran 2009/2010 jadwal UN maju. Peraturan yang ditandatangani Menteri Pendidikan Nasional Prof. Bambang Sudibyo pada 13 Oktober 2009 ini memberi PR bagi insan pendidikan. Semoga PR ini tidak menjadi bom waktu atau bumerang.
UN 2010 akan dilaksanakan 2 kali yakni terdiri dari UN utama dan UN ulangan. Siswa yang tidak lulus pada UN utama, bisa mengulang pada UN tahap kedua. Sepertinya kebijakan ini setengah2. UN ulangan dilaksanakan setelah pengumuman UN utama atau tepatnya 8 minggu setelah pelaksanaan UN utama.
Berikut periode pelaksanaan UN 2010 :
• Tingkat SMA/MA, SMALB, dan SMK :
o UN Utama : minggu ke-3 Maret 2010.
o UN Ulangan : minggu ke-2 Mei 2010.
• Tingkat SMP/MTs dan SMPLB
o UN Utama : minggu ke-4 Maret 2010
o UN Ulangan : minggu ke-3 Mei 2010.
• Tingkat SD/MI
o UN Utama : minggu 1 April 2010 (5, 6, 7 April 2010)
UN SMA/MA 2010
Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat SMA dan MA 2010.
UN 2010 SMA Program IPA
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Fisika 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
5 Kimia 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
6 Biologi (II) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
UN 2010 SMA Program IPS
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Ekonomi 40 120 menit Jum‘at, 19 Maret 2010
5 Sosiologi 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
6 Geografi (II) 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
UN 2010 SMA Program Bahasa
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Sastra Indonesia 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
5 Sejarah /Antro (I) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
6 Bahasa Asing Pilihan 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
UN 2010 SMK
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Teori Kejuruan - - -
UN 2010 MA
No Mata Pelajaran Soal Waktu Tanggal
1 Bahasa Indonesia (I) 50 120 menit Senin, 15 Maret 2010
2 Bahasa Inggris 50 120 menit Selasa, 16 Maret 2010
3 Matematika 40 120 menit Rabu, 17 Maret 2010
4 Ilmu Tafsir 40 120 menit Jum’at, 19 Maret 2010
5 Ilmu Hadist 40 120 menit Kamis, 18 Maret 2010
6 Ilmu Kalam (II) 40 120 menit Senin, 15 Maret 2010
UN SMP / MTs 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)
Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UN Utama Tingkat SMP dan MTs 2010
UN 2010 SMP/MTs
No Mata Pelajaran Soal Waktu* Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 22 Maret 2010
2 Matematika 40 120 menit Selasa,23 Maret 2010
3 B. Inggris 50 120 menit Rabu, 24 Maret 2010
4 IPA 40 120 menit Kamis, 25 Maret 201
UASBN SD/MI 2010 (Pelajaran, Jumlah Soal, Waktu dan Jadwal)
Berikut adalah mata pelajaran, jumlah soal dan waktu yang disediakan untuk UASBN Utama Tingkat SD dan MI 2010.
UN 2010 SD/MI
No Mata Pelajaran Soal Waktu* Tanggal
1 Bahasa Indonesia 50 120 menit Senin, 5 April 2010
2 Matematika 40 120 menit Selasa, 6 April 2010
3 IPA 40 120 menit Rabu, 7 April 2010
Keterangan:
• Alokasi Waktu = waktu total UN (persiapan, ujian, dan selesai).Waktu Efektif UN adalah 120 menit (2 jam)
• UN dilaksanakan mulai pukul 08.00-10.00 untuk setiap sesi pelajaran, dan kecuali mata pelajaran ke-2 (II) untuk tingkat SMA/MA yang dilaksanakan pada hari Senin bersama mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Standar Kelulusan UN 2010
Standar kelulusan UN 2010 sebenarnya sama dengan UN tahun 2009 yakni peserta UN SMP/MTs, SMPLB, SMA/MA, SMALB, dan SMK tahun 2010 dinyatakan lulus jika:
1. memiliki nilai rata-rata minimal 5,50 untuk seluruh mata pelajaran yang diujikan, dengan nilai minimal 4,00 untuk paling banyak dua mata pelajaran dan minimal 4,25 untuk mata pelajaran lainnya;
2. khusus untuk SMK, nilai mata pelajaran praktik kejuruan minimal 7,00 dan digunakan untuk menghitung rata-rata UN.

Jumat, 20 November 2009

DEMO GURU MADIUN

Tahun 2001 lalu guru-guru Madiun berdemo ria. Menuntut pembayaran tambahan gajinya yang tidak lekas dicairkan. Alhasil, uangpun cair. Sekarang juga santer isu, akan ada demo guru. Entah apa urgennya. Cuma kenapa sih harus demo? Beginikah model baru kaum intelek menyuarakan suara hatinya? Apa gara2 kabar burung kiamat 2012, kuatir kalau tidak demo keinginannya tidak terpenuhi? Lekas mati di telan 21122012?
Perbedaan kaum intelek dan yang bukan terletak pada pola pikir, pola kerja dan pola tindak dan lanjutnya. Seorang intelektual menggunakan daya nalarnya untuk merencanakan segala hal yang akan dikerjakan. Mempertimbangkan resiko dan mencari kelemahan dan kelebihan dari apa yang akan dikerjakan.
Didalam bekerjapun kaum intelektual bekerja sistematis, efisien dan efektif. Dan dalam menindaklajuti kerjanya, seorang intelektual mampu menemukan kesalahan yang dilakukan untuk diperbaiki dan mempertajam kelebihan untuk menciptakan keunggulannya.
Seorang intelektual lebih suka menemukan dan memecahkan masalah daripada mencari masalah dan memperkeruhnya.
Seorang intelektual lebih suka menghargai sebuah karya daripada mencaci karya yang dihasilkan oleh siapapun.
Siapa yang masuk kaum intelektual? Kaum pendidikan atau mereka2 yang mempunyai deretan gelar yang panjang. Apakah kaum buruh, kaum tani masuk golongan ini? Silakan dianalisa sendiri, karena saya yakin anda yang membaca tulisan ini pasti golongannya orang intelektual.
Kitapun sepakat, bahwa guru masuk golongan ini. Guru kaum intelek plus. Guru Tidak hanya memenuhi persyaratan di atsa, tapi terlebih guru bisa jadi teladan bagi siapapun yang ada di sekitarnya.
Oleh karena itu tidak pantas seorang guru menggunakan cara2 yang tidak cerdas. Cara yang bisa menjatuhkan harkat dan martabat guru. Sebagai kaum intelek, guru harusnya terbiasa menerima perbedaan dan mendengar berita yang bisa memerahkan telinga.
Apakah berita yang didengar itu enak atau tidak.
Jika saja berita yang didengar tidak mengenakkan, guru bisa menggunakan jalur yang ada untuk menuangkan perasaannnya. Malah jangan sampai guru sebagai biang kerok pembuat berita dan menyebarkan kabar tidak enak yang bisa merusak suasana.
Apalagi ada guru yang berinidiatif demo. Demo menuntut hal-hal yang tidak jelas parameter dan bukti outentiknya. Demi nafsu yang berdasarkan info tidak benar. Kalaupun toh bukti itu ada, guru demo laksana demonya kaum buruh hanya aka mencoreng muka sendiri. Guru kok demo. Apa bedanya dengan buruh. Apa bedanya kaum intelek dan bukan.
Demo sah, dan boleh-boleh saja. Kalau guru mau demo, lebih baik demo lah di depan kelas.
Lho kok di depan kelas, demo macam apa itu? Apa malah tidak mendidik yang baik di depan siswa?
Tentu ini demo yang lain. Demo guru di depan kelas adalah demo guru dalam pembelajaran. Mendemonstrasikan model-model pembelajajaran yang inovatif serta menampilkan kreasi media pembelajaran kepada anak-anak. Kalau guru rajin berdemo seperti ini, murid tidak saja tambah pinter. Tapi guru juga semakin tambah profesionalnya. Malahan kalau beruntung, demo guru di depan kelas dapat diolah menjadi sebuah mahakarya yang laik ditampilkan di berbagai forum lomba. Syukur2 bisa menang. Jika tidak menang demo guru di depan kelas akan memberika hikmah positif bagi siapapun yang melakukannya.
Bulan november ini baru ada 2 guru madiun yang demo. Satu ke Bogor 9-13 nov lalu, satu lagi demo ke jakarta 28 nanti.
Nah demo model ini yang positif. Demo ilmu! Ayo siapa lagi guru yang mau demo???

FINALIS LKG 2009

SELAMAT BAGI PARA FINALIS LKG 2009, B Atik n P Erman silakan berkompetisi lagi. Kali ini dari kabupaten Madiun diwakili Pak Priya Santosa Guru Biologi SMAN Dolopo, tetangga satu kampung. Selamat bertanding semuanya!!
Finalis LKG 2009 ada di bawah.

download di sini

Kamis, 19 November 2009

KIAMAT 2012

Siapa yang tahu kapan kiamat datang. Apakah tanggal kiamat itu sudah di tetapkan? Tinggal tunggu terompet malaikat?
Gonjang ganjing kiamat tidak hanya sekarang. Berkali-kali orang diperdengarkan kabar datangnya hari kiamat. Dan sampai saat ini belum terbukti, bahwa kiamat yang kabarkan itu datang. Apakah tangal hari akhir itu ada ralat?
Release film kiamat 2012 yang menciptakan box office di Amerika sana seolah membangkitkan memori tentang kiamat.
Satu tahun lalu sewaktu menunggu istri di Rumah sakit, orang tua pasien juga membawa buku dan menjelaskan tentang kiamat 2012. Saya hanya menggut-manggut saja. Sementara orang tersebut sangat antusias menjelaskannya. Beliau terlihat sangat mempercayai akan datangnya kiamat dan menunjukkan dengan jelas kapan itu berlangsung.
Padahal yang nama kiamat, Nabi Muhammad saja tidak tahu. Hanya tanda-tanda akhir jaman saja yang bisa diketahui.
Sehingga kalau dalam ramalan suku Maya akan ada kiamat di tahun 2012, itu berita bohong. Jangan2 ada suku atau buku lain yang siap terbit dan mengubah tanggal hari kiamat. Jadwal kiamat berubah2 hanya untuk hitungan ekonomi, meramaikan pasar . Dan pengarang buku serta pembuat fimnya pantas dikutuk.. Buku dan filmnya dari segi tampilan dan teknologi menyuguhakn gambaran kiamat yang aduhai.
Gambaran kiamat yang diolah dengan animasi. Sakingbagusnya animasi, orang kesengsem dibuatnya. Di samping sebagai hiburan, ini bisa memacu jantung hingga putus. Bahkan ada orang yang tidak tidur gara2 takut kiamat akan datang sebentar lagi.
Kalau terjadi seperti ini kiranya orang juga bisa beranggapan bahwa kiamat ternyata bisa ditentukan sutradara dan animasinya..Bagaimana kiamat itu bisa terjadi seperti dalam gambaran film, hanya orang2 jenius saja yang bisa mengaktualisasikannya. Gambaran kiamat yang bisa bikin orang berkidik. Akankah manusia menyelamatkan diri di hari kiamat.
Yang jelas, semua makhluk akan mati tatkala kiamat datang. Hanya di film saja ada orang bisa selamat. Karena kalau dalam film semua mati. Di mana serunya, nggak ada pemeran utama dong? Masak film hanya menampilakn kerusakan alam semesta.

Kita tidak perlu takut dan resah tentang apa yang terjadi pada tanggal 21 Desember 2012. Karena setelah tanggal itu mungkin saja masih ada tanggal 22 Des, 23 Des dst. Dan tahun pun akan berjalan ke tahun 2013, 2014 dst. Atau bahkan tanggal 21 Desember 2012 itu tidak akan pernah ada. Karena sebelum tanggal itu kiamat sudah terjadi. Dan tanggal 21 Desember 2012 belum sempat dicetak..
Sekali lagi kiamat itu pasti terjadi, tidak ada yang tahu kecuali Alloh swt. Setiap insan tidak perlu kuatir akan datangnya kiamat. Selama manusia punya bekal cukup untuk menempuh perjalanan panjang di akhir jaman nanti. Anggaplah setiap hari esok, hari itu hari kiamat. Kelak kita akan selalu siap mengalaminya. Hanya manusia yang ingat dan hati2 saja yang siap menjemput kiamat.
Mereka yang kuatir kiamat 21122012 hanyalah para pecundang. Manusia2 yang terlalu banyak dilumuri dosa dan belum siap bertobat.
BERTOBATLAH SEBELUM TERLAMBAT!!!

BAHAYA JAJAN

Hati-hati memberi uang jajan kepada anak-anak. Tidak waspada anak bisa celaka.
Sudah menjadi kebiasan orang tua dan anak-anak, saban hari mereka memberi dan menerima jatah rutin, Uang jajan.
Beberapa sekolah ada yang mengantisipasi dan menangkap peluang uang jajan ini dari beberapa sisi.
Bagi sekolah yang kuatir makanan yang dibeli anak2 terkontaminasi zat aditif, pihak sekolah menyediakan jajanan yang bisa dibeli sendiri atau menggunakan sistem paket jajan bagi murid-muridnya. Di samping anak diminimalisir dampak zat terlarang, sekolah menangkap peluang ini dari segi bisnis. Lumayan, untuk menambah pendapatan asli sekolah. Mudahkah mengelola uang jajan anak2 sekolah. Bagaimana kalau mereka menuntut kemerdekaan haknya untuk sebebas-bebasnya mengggunakan uang jajan mereka? Bukti anak dididik menentukan pilihannya sendiri?
Memang, anak2 yang tergolong belum remaja, pengelolaan uang jajan mereka relatif mudah dikendalikan. Tapi anak-anak yang memasuki masa pubertas, uang jajan adalah salah satu alat pemikat.
Bagaimana tidak, anak sepantaran ini mulai ingin merasakan pengakuan atas eksistensi didirnya. Eksistensi yang kadang ditunjukkan dengan pentasbihan diri sebagai seorang penguasa.Seorang BOSS. Salah satu ciri BOSS adalah mampu mentraktir kawan2nya. Nah dengan memegang uang sendiri, anak2 mudah menjadi BOSS sesaat. Boss yang akhirnya bisa mebawa ke jalan sesat.
Malahan, kalau tidak diawasi anak-anak seperti ini jajannya bukan lagi seperti jajan panganan atau benda lain yang mudah, murah dan mengenyangkan.
Seiring perkembangan teknologi, pergaulan dan komunitas hidupnya, anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah sudah mulai ada yang mencoba jajan jenis lain. Jajan yang bukan konsumsi anak2 sekolah. Tahu sendiri kan???
Beberapa peristiwa yang kita dengar atau lihat terkait moral remaja. Sudah mulai ada anak2 sekolah yang jajan di tempat-tempat maksiat. Jenis jajan yang dilarang oleh norma dan agama. Kalau anak-anak sudah jajan model begini siapa yang salah.
Orang tua atau guru?
Sekali lagi, kita jangan mudah menyalahkan orang lain. Kelalaian dan kekhilafan banyak pihak menjadi pemicu penyalahgunaan uang jajan. Oleh karena itu jajan jangan lagi dianggap barang remeh yang gampang diterjemahkan dalam bentuk panganan. Uang jajan dan jajanan dua benda yang bisa membuat orang lupa.
Makanya jangan jajan sebarangan,

Rabu, 18 November 2009

MENAKAR KEPEDULIAN ORANG TUA

November ini sekolah2 musim mid semester, buat evaluasi PBM. Setelah nilai mid dibagi, harapannya ada perubahan positif dari guru dan siswa.
Laporan yang dibagi kepada anak untuk diberikan kepada orang tua mereka ini mempunyai tujuan agar para ortu peduli dengan anak2 mereka. Tidak hanya pasrah bongkokan. Terutama anak2 mereka yang mempunyai prestasi kurang apalagi mendekati jurang kesengsaraan.
Masukan dari orang tua diperlukan sekolah sebagai umpan balik atas kinerja guru dan kebijakan sekolah dalam membangun pencitraan publik yang lebih baik. Citra baik yang tidak hanya diwujudkan dalam bentuk angka-angka. Apalah artinya angka kalau moral dan mental mereka masih jauh dari harapan.
Bagaimana tanggapan para ortu setelah menerima laporan mid semester? Adakah atau kalau boleh dikatakan, berapa banyak para ortu yang memberikan catatan dalam laporan mid yang dikembalikan ke sekolah? Apalagi datang ke sekolah menanyakan perkembangan anak2naya?Ternyata sangat jarang.
Hal yang menunjukkan kurangnya perhatian mereka. Bagi ortu yang putra-putrinya mempunyai nilai bagus sudah merasa bangga dan puas dengan deretan angka2 menggoda. Bahkan mungkin para ortu itu sudah menyiapkan hadiah buat angka2 itu.
Bagimana dengan ortu yang nilai putra-putrinya kurang? Inilah yang aneh. Mereka juga tidak memberi catatan dan mencari tahu mengapa anaknya memperoleh nilai seperti itu. Malah ditengarahi, para ortu itu sudah merasa cukup, karena mereka sendiri ketika sekolah juga mempunyai prestasi yang tida lebih baik dengan anaknya. Belum lagi oknum2 siswa yang belajar jadi penipu dengan memalsukan pengabsahan ortunya.
Hal-hal ini seperti bukan sekarang saja terjadi. Sudah membudaya di masyarakat. Ortu sebagai bagian masyarakat banyak yang tidak mau tahu apa itu pendidikan, bagaimana pendidikan bisa berlangsung baik dan ke mana anak2 mereka setelah mengenyam pendidikan di sekolah.
Mereka lupa dengan wejangan Jawa ”Anak Polah Bopo Kepradah”.
Kalau dari awal para ortu tidak peduli denga perkembangan anak2 mereka, suatu saat mereka pasti menyesal. Dan nantinya, yang paling disalahkan adalah sekolah, terutama guru.
Oleh karena itu perlu menciptakan hubungan harmonis antara pihak sekolah dengan ortu. Tidak hanyak menjalin kemitraan tatkala ada iuran komite sekolah. Tetapi menciptakan komunitas orang tua peduli anak dirasa lebih mempunyai nilai lebih.
Bagaimana membuat komunitas ortu peduli sekolah?
Kalau yang ini, ortu tidak perlu diajari. Nanti mereka dikira seperti anak-anak.
Ayo para orang tua, pedulilah dengan anak-anak anda dari sekarang. Dari pada menyesal di belakang.

Selasa, 17 November 2009

PAHLAWAN CENDEKIA

Hidup ini aneh. Kata orang, sekarang ini menjadi orang baik itu sulit. Orang baik menjadi makhluk langka. Mereka2 yang disebut baik, belakangan ketahuan tidak baik juga. Orang yang kelihatan tidak baik, ternyata orangnya baik. Orang yang sebelumya b tidak baik, akhirnya tobat dan berbuat baik. Tapi karena sebelumnya tidak baik, orang yang berubah baik itu tidak masuk kategori baik, karena pernah berbuat tidak baik. Akhirnya terjadi krisis kepercayaan dan krisis orang baik.
Kalau orang baik itu sulit ditemukan, kapan muncul sebutan sosok pahlawan?
Pahlawan yang identik dengan orang yang sudah memberikan sumbang sihnya bagi kemashlahatan banyak orang semakin pelit dilekatkan pada diri seseorang. Kata pahlawan akhirya hanya melekat sekejap, tatkala orang itu memberikan jasa. Pahlawan bukan lagi gelar bagi mereka yang sudah memberikan bukti perjuangan dan dharma bbhkatinya semasa hidup dan dikenang ketika sudah mati.
Sebutan pahlawan segera melekat ketika seseorang berhasil memberikan nilai lebih atau menyelamatkan suatu hal dari situasi kritis. Tapi gelar pahlawan itu segera menguap tatkala penyandang gelar berbuat kesalahan. Apalagi perbuatannya merusak nama intitusi yang disakralkan.
Bagi guru yang lama menyandang gelar pahlawan tanpa jasa, rasanya tak merisaukan lagi sebutan gelar kepahlawanannya.
Tapi, guru sebenarnya mempunyai sebutan kepahlawanana yang tidak bisa melekat dan lepas begitu saja dari diri guru. Guru adalah pahlawan cendekia.
Yach.. pahlwan yang melahirkan manusia-manusia berilmu.
Tanpa melihat bagaimana kelak anak-anak yang sudah mendapakan ilmu dari gurunya menerapkannya. Seorang guru patut berbangga diri menyandang gelar pahlawan cendekia. Dengan ilmunya guru seolah sebagai nasabah bank yang setiap saat memasukkan rekening jariahnya dalam bentuk keilmuan. Ilmu yang kelak memberikan bunga amalnya di alam kubur dan siap menjadi kendaraan melaju di atas jembatan, shirothol mustaqim.
Gelar yang melekat ini tak perlu ceremony untuk menyematkan, tak perlu honor buat penghargaan dan tak akan lepas jika guru melaksanakan tugas dan kewajibannya dengan ikhlas dan istiqomah.
Yang penting jangan jadi pahlawan kesiangan.

Minggu, 15 November 2009

GALERI KENANGAN






Orang kampung kalau pergi ke kota biasanya pengin punya kenangan. Tujuan utama dijalani, yang lain buat cari teman dan pengalaman baru. Apalagi kalau kumpul di ajang kompetisi. Begitu melihat kompetitornya tampil memukau, diri kita kadang jadi kecil hati. Meski dari rumah punya niatan ikut lomba buat menang, lagi2 rasa grogi, nervoes mengalahkan diri kita. Makanya dari pada tidak dapat gelar apa2 mending cari teman, info dan pengalaman sebanyak2nya.

INOVATOR MEDIA MATEMATIKA

katrok
Wajah-wajah jawara Kreator dan Inovator media Matematika
Bertempat di hotel Grand Jaya Raya Bogor, mulai 9 sd 13 November 2009 berlangsung final Lomba Kreasi dan Inovasi Media Pembelajaran bagi Guru SMP Tingkat Nasional 2009.
Dari 340 naskah yang masuk dipilih 198 peserta sebagai finalis dalam 6 mata pelajaran. Matematika, IPA, IPS, PKn, B Indonesia dan B Inggris.
Melihat banyaknya karya yang masuk, menunujukkan masih sedikit guru yang mau menulis dan berkarya menemukan inovasinya. Apalagi kebanyakan peserta yang mengikuti berasala dari daerah. Yang menurut analisa dewan juri karya-karya itu muncul karena siswanya banyak mempunyai keterbatasan, sarana pembelajaran yan kurang dan belum efektifnya pembelajaran.
Terlepas dari hal ini, lomba kali ini juga masih menimbulkan pertanyaan bagi sebagian peserta.
Mana yang diutamakan, KTInya atau karyanya. Karena menurut pandangan peserta banyak karya yang dutampilkan (termasuk pemenang) belum menunjukkan kreasi dan inovasi karya yang mudah, murah dan multi guna yang mempunyai efektifitas dalam pembelajaran terutanan bagi sekolah yang minim fasilitas.
Trend karya yang dhasilkan menggungulkan pembuatan madia berbasis ICT. Meski hal ini menunjukkan kemajuan dari segi teknologi, tetapi mengingat tema lomba yang disajikan rasanya pemakian media presentasi berbasis ICT lebih layak dimunculkan dalam lomba bertajuk LOMBA PEMBUATAB MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS ICT.
Tetapi sekali lagi, sebuah lomba kadang kala bisa bermakna bias. Tergantung dari sudut pandang peserta maupun dewan juri. Dan keputusan dewann juri bersifat mutlak.
Kita tidak perlu mencari kambing hitam. Banyak hikmah yang dipetik dalam lomba ini. Selamat buat pemenang.

Minggu, 08 November 2009

UNAS 2010 MAJU

Ganti menteri tak lucu kalau tidak ada kebijakan baru. Meski unas beberapa waktu lalu banyak mengundang kontrevasi, pak Nuh kiranya tak terlalu mempedulikannya.
Terbukti kebijakan baru terkait Unas tak jauh dari pelaksanaan yang lalu.
Malah ini ada kejutan, pwlaksanaan unas diajukan dan syarat nilai kelulusan juga naik.
Aneh memang. Dikala guru membuat program sesuai kalender akademik, yang biasanya waktunya tak jauh dari tahun sebelumnya. Kali ini guru dipaksan membuat akselerasi dalam pembelajarannya. Akankah pembelaarannya akan berhasil? Bagaimana dengan target kurikulum?
Yang pasti guru akan semakin kreatif menyiasati waktu unas yang diajukan. Target dan daya serap per kompetensi tak lagi jadi tujuan. Yang pentin Unas berhasil.
Jangankan diajukan bulan Maret, Minggu depan pun harus unas Guru tak akan kuatir. Tentang hasil, GAMPANG!!
Bagaimana anak2, sebagian kuatir, dan sebagaian besar tenang2 saja? Bagaimana pak mentri???

Sabtu, 07 November 2009

LESSON STUDY BERBASIS SEKOLAH

Mempresentasikan action plan LSBS SMPN 1 Dolopo
Mulai 2 sd 6 Nov 2009 8 kabupaten peserta pembekalan Lesson Study di Hotel Orchid Malang dipanggil LPMP untuk mengikuti pembekalan PTK bagi daerrah terpencil di Jatim. Kali ini para peserta langsung praktek mengadakan plan do see di SMPN 1 Prigen. Sekolah yang dua minggu sebelumnya juga digunakan sebagai study banding.
Bertempat di hotel Royal Tretes View, semua peserta merasakan langsung bagaimana LS itu dilaksanakan.
Sebagai goalnya, sekolah yang diundang ini akan dijadikan piloting bagi pelaksanaan LSBS di Jawa Timur. Hal ini juga terkait dengan block grand bagi MKKS dan MKPS yang salah satu programnya terkait Lesson Study.
Hanya saja sampai kegiatan berakhir, belum ada kejelasan bagaimana dengan pendanaan LSBS bagi sekolah piloting. Karena MKKS dan MKPS masing2 sudah menyusun program dan alokasinya belum namapak memberikan dukungan bagi pelaksanan LSBS di skolah piloting.
Yang pasti, bagi sekolah pilotong sudah bertekat Apapun yang terjadi LSBS akan dilaksanakan.
Soal dana, Alloh lebih kaya dari siapapun.

SBI/RSBI ANTARA ASA DAN REALITA

Siapa yang tidak menginginkan putra-putrinya tidak pintar? Rasanya tidak ada. Di tahun ajaran baru, para orang tua berlomba mencarikan sekolah terbaik bagi anaknya. Pilihannya banyak tertuju pada sekolah vaforit. Sekolah yang terbukti menelurkan prestasi. Syukur-syukur berlabel mentereng, SBI/RSBI. Maraknya SBI/RSBI yang tumbuh bak jamur di musim hujan mulai mendapat respon positif. Para orang tua menggantungkan impian masa depan anak-anaknya. Walau untuk memperebutkan kursi, para orang tua harus memikirkan kantongnya. Sanggupkah membiayai anak mereka?
Para orang tua yang peduli pendidikan sudah tidak terlalu mempermasalahkan biaya. Yang penting anak mereka memperoleh pendidikan berkualitas berskala internasional. Meski banyak pertanyaan bergelayut dalam hati orang tua. Hendak dibawa ke mana selepas dari SBI/RSBI? Pertanyaan yang sering mendapat tanggapan klise pihak penyelenggara. Jawabannyapun masih berpedoman blue print SBI/RSBI.
Karena SBI/RSBI yang masih berjalan beberapa tahun ini belum banyak menunjukkan bukti nyata. Belum ada jaminan siswa SBI siap berkompetisi di level internasional. Di beberapa even internasional bahkan level nasional dan regional saja, masih banyak wakil-wakil Indonesia atau wakil daerah yang berasal dari sekolah non SBI/RSBI.
Jika mau jujur, banyak kalangan pendidikan sendiri yang merasa banyak sekolah berlabel SBI/RSBI belum siap menyandang gelar tersebut. Tidak hanya pesyaratan infrastruktur dan suprastruktur yang menuntut standar tinggi. Sistem adimistrasi pun masih berjalan konvensional dan belum berbasis kinerja. Sekolah belum terbiasa terbuka terutama pengelolaan keuangan kepada masyarakat layaknya perusahaan go public sebagai perwujudan akuntabilitas publik. Apalagi persyaratan menjalin kemitraan dengan lembaga pendidikan dan sertifikasi internasional masih belum banyak dipenuhi SBI/RSBI.
Dalam salah satu instrument persyaratan SBI/RSBI yang menuntut penyelenggara pendidikan transparansi dalam penilaian melalui penilaian berbasis ICT. Hal ini juga belum nampak. Mungkin juga karena kekurang siapan sekolah. Dalam penilaian hasil belajar siswa hampir tidak ada perbedaan dengan anak regular. Bahkan dimungkinkan nilai yang diperoleh bisa lebih rendah dari anak regular. Karena dalam pembelajarannya menggunakan bilingual, berdampak pada daya serap materi. Anak-anak SBI/RSBI harus berpikir ganda, memikirkan bahasa baru materi pelajaran. Jikalau menginginkan agar nilai bagus, sering dipaksakan materi yang diberikan sebatas materi dasar, belum pengembangan. Dampak dari hal ini, anak-anak SBI/RSBI cenderung kurang mempunyai kedalaman materi. Untuk itu penilaian anak-anak SBI/RSBI dapat dilakukan dengan dua system. Penilaian seperti anak-anak regular dan penilaian khusus model RSBI/SBI. Dengan demikian jika hasil penilaian ini dipakai untuk kepentingan lain, semisal untuk proses seleksi ke tingkat lebih lanjut berdasar rapor, nilainya bisa bersaing.
Kesiapan sekolah terutama guru-guru pengampu mata pelajaran masih kurang. Penunjukan guru di sekolah, dan diupgrade menjadi guru berskala internasional dalam waktu singkat menjadi kendala. Bagaimana mungkin dalam sekejab, mengubah kemampuan guru untuk memenuhi standar TOEFL > 500. Apalagi guru yang ada kadang kurang potensial dan sudah berumur. Dampaknya pembelajaran dengan bahasa Inggris tidak efektif., selain kurang menguasai ICT. Hal yang berkait dengan penyajian materi dengan media ataupun transparansi penilaian berbasis ICT.
Tidak dipungkiri, suksesnya SBI/RSBI tidak lepas dari sosok kepala sekolah. Kepala sekolah yang mempunyai kepemimpinan visioner menjadi tokoh sentral. SBI/RSBI yang (mulai kelihatan) berhasil sangat dipengaruhi keberadaan kepala sekolah. Atau sebaliknya. Malah manager yang ada dibawahnya kadang kurang mampu menerjemahkan apa yang menjadi visi sang kepala sekolah. Dan ini yang sering menjadi batu sandungan.
Seiring percaturan politik nasional, yang mempopulerkan sekolah gratis kecuali SBI/RSBI. Rasanya sekolah penyelenggara SBI/RSBI bagai mendapat angin segar. Bahwa pendidikan berkualitas itu mahal. Mahalnya biaya penyelenggarakan SBI/RSBI akhirnya ditimpakan kepada orang tua siswa. Ironis memang. Untuk menyukseskan SBI/RSBI yang diukur dari tingkat kompetensi anak, akhirnya dikebiri dengan besaran rupiah. Padahal fakta menunjukkan banyak anak berkompetensi berekonomi lemah. Jika saja banyak anak unggul tidak mampu membayar biaya SBI/RSBI, dan yang mendaftar banyak dari kalangan berduit yang sebagian kemampuan anaknya pas-pasan. Dikuatirnya jalannya akan terseok-seok. Untuk itu perlu balancing dalam perekutan siswa, demi suksesnya SBI/RSBI itu sendiri. Anak-anak unggul itu perlu dimasukkan dan mendapatkan subsidi. Dengan langkah ini kesenjangan antara si kaya dan si miskin dapat diminimalisir. Perwujudan asas keadilan dan pemerataan dalam memperoleh pendidikan berkualitas untuk semua.
Anak unggul itu sendiri mempunyai kelebihan berbeda. Ada yang unggul di semua mata pelajaran dan ada pula hanya pada bidang tertentu saja. Meski SBI/RSBI mengedepankan mata pelajaran yang diunaskan, tetapi tidak ada salahnya tetap memberi porsi bagi siswa yang mempunyai keunggulan di bidang lain. Malah, jika pelajaran lain juga dikembangkan dengan konsep bilingual, hal ini akan mempunyai nilai tambah bagi sekolah peneyelenggara. Sekarangpun kompetisi yang diselenggarakan untuk mengukur parameter keberhasilan penyelenggaraan pendidikan sudah tidak terfokus pada mata pelajaran yang di unaskan. Sudak ada olimpiade seni budaya, olahraga dan ilmu pengetahuan social. Sains pun dalam pengertian pendidikan luar negeri termasuk ilmu pengetahuan social.
Melihat berbagai bentuk pelaksanaan SBI/RSBI, masih banyak hal yang harus dibenahi. Terutama dari sisi guru. Sebagus apapun program yang dirancang, jika tenaga pendidiknya belum siap, jalannya akan timpang. Untuk itu sebelum SBI/RSBI di launching, para guru pengampu perlu mendapat pembekalan, terutama dari sisi TOEFL dan ICT. Meski fakta menunjukkan, tidak mudah mengubah perilaku, kompetensi dan culture guru maupun sekolah dalam waktu sekejap.
Ada hal lain yang bisa diperbuat pemerintah untuk menyiapkan bibit-bibit unggul yang siap bersaing di kancah global. Tidak perlu latah, terburu-buru membentuk SBI/RSBI. Dari pada meng-upgrade satu sekolah atau beberapa kelas menjadi SBI/RSBI. Lebih baik pemerintah membentuk satu sekolah baru dengan sedikit kelas. Merekurut guru beserta tenaga administrasi baru yang diseleksi melalui tes guru yang ada dalam satu wilayah atau merekrut guru-guru muda baru. Tenaga baru tersebut harus menguasai persyaratan minimal tenaga pendidik dan kependidikan di sekolah SB/RSBII. Mereka diberi pengharagaan lebih sesuai kompetensi yang mereka miliki. Dengan demikian SBI/RSBI yang didirikan benar-benar bermutu. Jangan lagi membentuk sekolah berlabel internasional tetapi berkualitas lokal.

Dimuat di majalah Media Dinas Pendidikan Propinsi Jatim edisi November 2009

Kamis, 05 November 2009

MUNDUR

Tekanan dan ancaman tidak lagi berupa gerakan kasat mata yang dilakukan dengan pergerakan ke depan. Lazimnya banyak gerakan yang mengatasnamakan suatu kepentingan. Sebuah gerakan bisa berhasil jika mampu merangsek ke depan untuk merobohkan segenap penghalang. Tapi ini juga menunjukkan, bahwa gerakan ke depan tak selalau membuahkan keberhasilan. Untuk itu langkah pengantinya dengan gerakan mundur.
Lihat saja versi kasus cicak vs buaya yang sudah direvisi judulnya. Gencarnya arus masyarakat, baik yang mendukung dan mengecam langkah kepolisian telah banyak menelurkan cuplikan2 episode yang belum bisa diterka kapan berakhir.
Berbagai bentuk gelomang protes dan aksi dukung pun bermunculan.
Dan kini ancaman bukan lagi gerakan offensif. Tapi berupa model2 pergerakan mundur. Mulai permohonan pengunduran diri dari jabatan, dengan alasan agar urusan lancar dan tidak mengganggu penyelidikan. Atau ancaman mundur sebagai tim pencari fakta, jika rekomendasinya tidak diterima.
Lantas mana yang lebih baik? Mana semangat maju tak gentar itu muncul?
Siapapun yang bersalah layak dihukum. Pejabat bukanlah anak kecil yang menangis karena kemauannya tidak dituruti orang tuanya.
Tidak perlu mundur jika hanya ingin kelihatan merasa bersalah atau mau lari dari tanggung jawab. Tidak perlu membuat ancaman mundur hanya karena usulannya tidak diterima.
Mundurlah untuk maju. Jangan mundur kalau tak mau masuk sumur.

Rabu, 04 November 2009

REKOR REMAKAN TERMAHAL

Wajarnya rekaman pemegang rekor menghasilkan pendapatan segunung bagi pemiliknya. Michael Jackson, Queen, Beattles dll meraup milyaran dollar dari album. Sekarang ada satu lagi rekaman yang bikin heboh. Rekamannya pemyadapan KPK terhadap pembicaraan anggodo dan orang2 penting petinggi RI.
Akankah rekaman ini memberi pemasukan bagi pemilik suara dalam rekaman itu?
Boro2 dapat royalti. Sekarang ini saja mereka2 yang namannya tercatut dalam rekaman sadapan itu pada kebakaran jenggot.
Bukan fulus yang datang. tapi cercaan, makian , sumpah serapah dan hujatan. Kalau sudah begini siapa yang untung dan buntung.
Rekaman yang bakal mencetak sejarah. Rekaman yang bisa membuat seantero dunia terperangah. Kok bisa2nya orang mempermainkan hukum di negara yang menjunjung tinggi nilai hukum.
Akankah kita untung? Jelas tidak. Kita akan rugi besar. Rekaman yang tidak membawa berkah.

PENGUMUMAN

BUAT ANAK2 9F, HARI SABTU, 7 NOVEMBER 2009. MEMBUAT MEDIA PRESENTASI POWER POINT : PENYAJIAN DATA DI LAB KOMPUTER. HARAP DISIAPKAN DATA2NYA. HARAP PENGUMUMAN INI DISAMPAIKAN KE SELURUH KELOMPOK. INSYA ALLOH PAK HAKIM SABTU SUDAH DI SEKOLAH. TRIMS.

Selasa, 03 November 2009

2 tahun lagi ....

Sudah lulus Sertifikasi guru? Wow... anda guru hebat! Kata siapa? Kata anda sendiri, kata tetangga atau kata pimpinan? Hebatnya di mana? Sudahkah sertifikasi dan pundi2 yang dibawa pulang itu sudah sesuai dengan profesionalitas kinerja? Tanpa melihat beban tingkat profesionalitas, apakah beban mengajar anda sudah 24 jam? Atau anda para guru dan sekolah masih otak-atik matuk agar guru kelihatan mengajar 24 jam dan menjadi orang sibuk?
Tak mengapa, karena sistem masih mengijinkan. Dalam masa transisi dan penataan guru ini, guru masih punya waktu 2 tahun untuk ngakali dan sedikit nakal dalam bekerja. Tapi awas, setelah itu kinerja guru akan menjadi sorotan tajam dan menjadi bidikan banyak pihak. Dan bersiaplah para guru. Jika kinerja guru baik beban maupun profesionaliasnya tidak memenuhi persyaratan akan menerima saksi berat.
Tidak hanya hilang tunjangan jabatan, tetapi pekerjaan anda sebagai guru bisa jadi juga akan digantung. Makanya mumppung masih ada waktu, segera berubahlah kinerja anda para guru menjadi lebih baik. Tidak sekedar mengejar sertifikasi hanya sekedar urusan perut dan menaikkan gengsi dan gaya hidup.
Sertifikasi bukan hadiah Tuhan dari langit.

Pembekalan PTK

Setelah tiga minggu pembekalan Lesson Study di hotel Orchid Batu Malang, Kali ini ada undangan pembekalan TPK. Bertempat di Hotel Tretes View.
Terbesit diangan, kali ini acaranya beda dengan yang di Batu. Judulnya saja Pemebekalan TPK. Pasti peserta dapat ilmu tambahan membuat karya tulis yang namanya Penelitian Tindakan Kelas TPK)
Makanya sebelum berangkat, serombongan sudah menyiapkan hard copy dan file PTK. Jaga2 kalau ada tugas membuat KTI PTK sudah punya krepekan. Peserta pembekalan kan juga disuruh membawa Laptop segala. Kalau nggak bawa krepekkan, mana selesai tugasnya nanti.
Ternyata anggapan pembekalan PTK itu berupa pembuatan Karya tulis Ilmiah tidak saja ada dalam pemikiran rombongan saya. Peserta dari kabupaten lain juga demikian.
Tapi begitu registrasi, dan menerima buku panduan, kami baru tahu, bahwa PTK yang dimaksud Pendidik dan Tenaga Kependidikan. Dan temanya masih sama dengan kemarin, Lesson Study. Cuma ini kelanjutannya, dan dikhususkan bagi sekolah terpencil.
Padahal ada teman yang krepekaan PTK memenuhi tas bontotan.
Tapi malah untung kan nggak buat KTI PTK. Kalau jadi buat bisa jadi petaka...

Senin, 02 November 2009

FAIR PLAY REKRUTMEN CPNS

Pagi tadi saya ketemu seseorang. Beliau menawarkan mobilnya. "Murah Pak, cuma 125 juta. Kalau turun sedikt bolehlah."
Saya pikir mobil yang menurut saya sudah sangat bagus itu mau ditukarkan dengan Mercy atau BMW. "Buat apa pak, njenengan itu sudah punya kok mau dijual".
"Woaalah ini lho mas...mas. Buat persiapan CPNS. Biasa, buat jaminan"
"Pak...sekaang ini rekrutmen CPNS suda Fair Play. Kok panjengan masih nekat nyiapkan sogokan. Nanti kena KPK bisa bahaya. Jenengan kan juga PNS."
"Iya mas... Saya ini juga fair. Jadi kalau ada yang berani jamin, yaa harus jelas fair. Fairnya berapa? Ngggak usah mbulet...mbulet"
Saya diam saja dan melenggag pergi Hari gini masih niat nyuap, kena calo CPNS baru kapok.
Ada2 saja bapak ini. Dari pada buat nyogok, buat modal usaha kan lebih baik. PNS ternyata masih primadona. Dampak sertifikasi?

KRIMINALISASI vs KOMERSIALISASI KPK

Dukung mendukung dibalik perseteruan cicak VS buaya semkin rapai. Para pecinta dunia maya mungkin juga dunia hitam meramaikan percaturan adu opini di publik. Istilah kriminalisasi semakin populer. Berbagai golongan menggalang bala kurawanya untuk memberikan dukungan loril (kalau perlu) spirituil bagi kelangsungan masing-masing dukungannya. Siapa sebenarnya yang paling diuntungkan?
Bibit- Cadra, KPK atau POLRI?
Yang jelas mereka smua semua akan semakin terkuras energinya.
Dan yang paling untung para pelaku bisnis telekomunikasi terasuk para jurnalis dan pihak pemegang mass media.
Peristiwa kriminalisasi sebenarnya sudah berbelok menjadi komersialisasi kasus cicak VS buaya. Tanpa sadar rupiah tersedot ke pihak2 penyedia seluler dan jasa internet. Dan orang2 yang mendukung nantinya baru teredar bahwa mereka terjebak dalam permainan berita.
Terlepas dari permainan politik apa yang sebenarnya terjadi. Kita tunggu episode cicak vs buaya berikutnya.

DEFISIT 700 RIBU GURU?

Sebagian besar PNS adalah guru. Menurut kabar, proporsi guru sebenarnya mulai melebihi standar. Sayangnya penyebarannya belum merata. Satu tempat menumpuk, di temapt lain kekurangan. Mungkin itu yang meyebabkan pembangunan pendidikan tidak segera mencapai tujuan.
Banyaknya guru yang akan pensiun, menurut hitung2an memang perlu segera tenaga pengganti. Seiring peningkatan profesionalisme guru, pengadaan guru jangan lagi dicampuri kepentingan politik. Jangan lagi perekutan guru baru dijadikan lahan empuk buat BEP bagi segelintir orang yang memanfatkan celah2 ekonomi dibalik tingginya tembok birokrasi.
Perekutan guru baru sudah saaatnya langsung mensyaratkan 4 kompetensi guru seperti halnya persyarata guru profesional. Tugas suci sebagai guru janganlah mengedepankan kepentingan perut daripada mementingkan kecerdasaan otak.
Siapa yang akan menjadi bagian dari kebutuhan guru yang 700 ribu-an itu?
Kita tunggu saja.

SIAP UNAS MATEMATATIKA 2010 PAKET 1

Berhubung paket 1 Oktober lalu tidak bisa dibuka, paket itu saya up load lagi. Bagi yang mau nyoba silakan kirim jawaban dan kirim ke email saya : hakimath@gmail.com atau dhakim_dolopo@yahoo.co.id
Yang jawabannya benar dapat bonus.
Selamat menikmati.
download di sini

Minggu, 01 November 2009

RUNTUHNYA TIRANI

31 Oktober 1989, Tembok Berlin runtuh. Lambang tirani di jerman itu jebol oleh gerakan massa pro demokrasi. Berawal dari Berlin, angin perubahan menyebar ke Eropa Timur. Dan Jayalah demokrasi. Runtuhnya Tembok berlin 20 tahun lalu itu diperingati oleh masyrakat Jerman dengan menghadirkan 3 mantan tokoh penting dalam era pemerintahan masa itu. George Bush, Helmuth Kohl dan Gorbachev. Sebuah keruntuhan yang menghadirkan kebangkitan. Menyatukan hati masyarakat Jerman Barat dan Timur yang sekian lama terbelunggu tingginya tembok. Tembok pembatas saksi bisu melayangnya ribuan nyawa. Masyarakat Barat yang dikenal liberal itu mendambakan kehidupan masyarakat yang damai, rukun dan bersatu.
Kita bangsa Indonesia tidak mempunyai tembok pembatas antar suku. Laut dan selat memisahkan keberagaman kehidupan. Orang orang yang dikenal ramah membuka diri dengan yang lain. Menerima perbedaan sebagai rahmah. Kehidupan yang aman damai berjalan beriring tanpa ada rasa merasa dirinya lebih. Tidak ada pertikaian yang mencolok antar suku, golongan atau strata masyarakat manapun. Tapi itu dulu. Sekarang?
Ketika kran kebebasan dibuka lebar,bukannya kehidupan rukun damai tecipta. Meski tak parah, tetapi kehidupan bangsa ini sedikit terkoyak. Tercoreng dengan berbagai perpecahan dan adu strategi mencapai titik kekuasaan tertinggi di sudut-sudut kepentingan. Kegagalan mencapai kekuasan bukannya legowo, tapi masih banyak pihak yang berusaha untuk sekedar berbeda dan membuang muka.
Begitu banyaknya perkelaian, pertengkaran bahkan perang anatar gang, kampung dan suku hanya perkara sepele. Batas batas yang sebenaranya tak perlu dipertentangkan berusaha diungkit dan ditinggikan dan dibangun bak tembok berlin. Batas harus jelas dan siapapunyang melewati batas dianggap sebagai musuh. Kalau sudah musuh, lantas bagaimana? Kita bisa meraba, musuh /lawan harus dihancurkan.
Batas-batas toleransi, kebebasan dan demoktrasi kini lak lagi jekas. Batas itu semakin diperjelas untuk membedakan siapa kawan dan siapa lawan. Batas yang membelenggu dan malah dirasakan sebagai bentuk perwujudan kebebasan yang tersumbat.
Kapankah batas batas ini masih dilanggengkan di bumi pertiwi? Tembok Berlin saja diruntuhkan, Mengapa kita membangun Tembok Berlin di negeri sendiri?