Sabtu, 27 Februari 2010

GREBEG MAULUD







Memperingati maulud nabi Muhammad SAW, warga Desa Pagotan kec Geger kab Madiun mangadakan grebeg maulud. Pagi hari anak-anak MI melakukan kirab keliling kampung. Diiringi drumband kebanggaannya, anak-anak berkeliling mengantarkan gunungan berisi aneka makanan kecil, buah dan uang. Sesampai di finish, gununganpun diperebutkan. Ternyata yang merebut bukan hanya anak-anak kecil yang ikut kirab. Orang dewasa pun ikut2an. Wajar saja mereka menang. Disamping tenaganya kuat, anak-anak kan sudah lelah keliling kampung. Yach yang esar kok nggak mau ngalah.

NABI MUHAMMAD TIDAK NIKAH SIRRI

Hari ini umat Islam di Indonesia memperingati hari kelahiran Nai Muhammad SAW. Peringatan kelahiran nabi pembawa agama samawi ini tiap tahun menjadi agenda rutin. Mulai suaru hingga istana negara.
Momen peringatan maulud nabi ini pas dengan polemik nikah sirri. Berbagai pro kontra yang mewarnai nikah sirri. Perang dalil dimunculkan. Opini dilempar. Nikah siiri pun dikait-kaitkan dengan poligami. Makin seru khan???
Entah alasan apa yang dipakai, baik yang pro maupun yang kontar pasti melakukan pembenaran dengan peruataannya..
Dampak psikologis dan sosial yang timbul akibat nikah siri dimunculkan agar masyarakat sadar. Bahwa dengan nikah sirri lebih banyak mudharatnya. Mulai status anak, kesejahtraan keluarga hingga hak warisan.
Di hari maulud nabi ini, setidaknya kita bisa memetik hikmah dari Nabi Muhammad SAW. Memang Nabi Muhammad beristri 9. tetapi pernikahan beliau tidak karena sex. Beda dengan penganut nikah sirri dan poligami sekarang. Nabi Muhammad SAW menikah 9 kali demi kemashlahatan Islam dan melindungi kaum wanita. Dan Nabi Muhammad tidak nikah sirri.

Jumat, 26 Februari 2010

PAK RT JADI PETUGAS PAJAK

Satu lagi garda terdepan pemerintah yang tidak masuk lingkaran resmi birokrasi luput dari cipratan rejeki. Dialah Ketua RT! Jabatan paling buncit ini benar-benar bersifat sosial. Kalau ada kerja bhakti, kegiatan-kegiatan desa, tarikan sumbangan, bayar PBB, dan lain sebagainya tak cukup mengandalkan perangkat desa. Ketua RT menjadi motor penggerak.
Banyaknya pengemplang dan manipulasi pajak yang sekarang marak dilakukan wajib pajak menjadi kendala pencapaian target pajak. Agar peraihan pajak efektif, perlu memberdayakan ketua RT di lingkungannya masing-masing.
Pak RT pasti tahu seluk beluk kemampuan, keberadaan dan aktivitas warga terutama mereka-mereka yang sudah berkewajiban membayar pajak. Apalagi kini wajib pajak menghitung pajaknyanya sendiri. Dimungkinkan banyak terjadi manipulasi data. Data-data wajib pajak bisa dicek and recek oleh ketua RT. Kalau datanya tidak tepat, petugas pajak bisa melakukan tindakan. Agar pendataan dan pengecekan efektif, program ini dibuatkan prosedur operasional standar dan terjadwal rutin. Atas jerih payahnya, ketua RT ini diberi insentif. Lumayan kan, memberi tambahan pendapatan.

Kamis, 25 Februari 2010

HILANGKAN MENJIPLAK SEJAK TK

Tidak perlu menunggu bergelar profesor jadi plagiat. Anak TK juga bisa! Menengok jauh ke belakang, budaya copy paste ini bisa jadi karena kesalahan kurikulum itu sendiri. Simak saja pelajaran anak TK. Ada materi menjiplak dan menyalin. Keasyiknya menjiplak ini terbawa hingga besar.
Belum lagi ketika di SD hingga SMA sedikit sekali pelajaran yang menggali potensi anak dengan kegiatan menulis. Pelajaran sastra dan sains terlalu banyak menjejalkan muatan kognitif. Kurang merangsang kreativitas anak.
Lebih banyak kegiatan sejenis kliping, menyadur, merangkum daripada membuat karya sastra ataupun melakukan kegiatan ilmiah sederhana. Lemahnya jiwa keilmiahan anak ini pemicu tumbuhnya penyakit copy paste.
Untuk itu perlu kajian pembelajaran menjiplak di tingkat PAUD, TK termasuk SD. Lebih baik mereka dibiarkan berkreasi sesuai tema pembelajaran dengan pembimbingan seperlunya. Kalau sejak kecil diajari menjiplak, bahayanya besar menjadi plagiat.

Rabu, 24 Februari 2010

JANGAN OBRAL DOKTER

Pemerintah melansir masih membutuhkan 31 ribu dokter. Ini tantangan. Di satu sisi kebutuhan dokter mendesak, di sisi lain lembaga pencetaknya terbatas. Biasanya begitu kebutuhan mendesak, pengadaannya tergesa-gesa. Bisa jadi dokter diobral. Barang obralan berkonotasi mutu rendah. Tentunya menjadi dokter butuh orang pilihan. Namun sekarang, masuk fakultas kedokteran intelektualitas bukan lagi jaminan.
Berbagai jalur yang dibuka pihak perguruan tinggi masuk fakultas kedokteran seringkali menutup pintu kesempatan bagi mereka yang mempunyai kemampuan intelektual tetapi modal dananya kecil karena mahalnya ”sumbangan”. Kabarnya jalur seleksi melalui SNM PTN menyisakan sedikit jatah bagi mereka yang masuk kedokteran hanya bermodalkan otak. Yang lain lebih karena kantongnya tebal, dengan intelektual tidak begitu menonjol.
Mungkin maraknya dokter mal praktek ditengarai rendahnya kualitas dan kredibilitas dokter tersebut. Jadi kalau pemerintah berniat memenuhi kebutuhan dokter, tidak perlu tergesa-gesa mengejar tenggat waktu. Jangan sampai terjadi obral dokter. Pemerintah perlu memberi subsidi khusus program kedokteran.
Sehingga rekrutmen calon dokter tidak lagi mengedepankan besarnya sumbangan. Mereka kelak benar-benar bisa diandalkan bukan lantaran sertifikat dokter yang dikantongi. Tetapi memang karena kehandalannya menyelamatkan nyawa. Karena nyawa bukan mainan.

Selasa, 23 Februari 2010

PENGUMUMAN OMITS 2010

Ini kali pertama SMPN 1 Dolopo mengikuti OMITS. Alhamdulilah, dalam babak penyisihan ini SMPN 1 Dolopo meloloskan 1 regu masuk semifinal a.n Wildan dan dyah Prabaningrum. lumayan rangking 20. Mereka siap bertanding Sabtu 27 Februari depan.


PENGUMUMAN SEMIFINALIS OMITS10 TINGKAT SMP
February 22nd, 2010 | Author: yugi
NO NAMA PESERTA NO PESERTA ASAL SEKOLAH NILAI REGIONAL
1 Kevin Christian Wibisono 012 01 03 002 SMPK IPEKA TOMANG II 171 Jakarta
Wilson Chandra
2 RICHARD AKIRA HERU 012 01 04 002 SMP PL DOMENICO SAVIO 167 Semarang
ELIZABETH FAUSTINE R.
3 Christa Lorenzia Soesanto 012 01 03 007 SMPK TIRTAMARTA 147 Jakarta
Jessica Jacinda
4 Herbert Ilhan Tanujaya 012 01 03 004 SMP SANTA LAURENSIA 144 Jakarta
Georgius Gary Gunawan
5 EVAN KURNIA ALIM 012 01 08 006 SMP MASA DEPAN CERAH 129 Surabaya

6 Alyssa Diva Mustika 012 01 16 001 SMPN 1 Pamekasan 126 Pamekasan
Alyssa Putri Mustika
7 Joshua Adiel Wijaya 012 01 03 006 SMPK IPEKA PURI 125 Jakarta
Priscilla Claudia Tamara
8 AHMAD WIDARDI 012 01 04 006 SMP SEMESTA 123 Semarang
WILSA NAZUHA S.
9 REZA WAHYU KUMALA 012 01 05 012 SMP N 1 WELAHAN JEPARA 119 Pati
MUKHOTOB HAMZAH
10 Moh. Yasya’ Bahrul Ulum 012 01 11 008 SMPN 1 KEDIRI 119 Kediri
Eric Ivander Jeadi
11 Maulinda Kusumawardhani 012 01 02 008 SMP Pribadi Bandung 117 Bandung
Zakiah Utami
12 ARNO ALEXANDER 012 01 05 011 SMP N 1 TAYU 114 Pati
ERVINA LUTFIKASARI
13 Krisma Shandy K. 012 01 15 006 SMP Negeri 1 Bondowoso 113 Jember
Afif Pandu A.
14 LUTHFI NASHIRUDIN 012 01 10 010 SMP N 1 JETIS PONOROGO 113 Madiun
RICKY ROOSDIANA
15 Dwiki Ahmad 012 01 02 051 SMP N 1 Cimahi 112 Bandung
Furqon Edy
16 CAHYA AMALINADHI PUTRA 012 01 17 001 SMPN 1 DENPASAR 108 Denpasar
HARFIYANTO DHARMA SANTOSA
17 Anna Claudia Yenardi 012 01 02 026 SMP Santa Angela Bandung 103 Bandung
Damian Satya Wibowo
18 AUSHAF ABYAN 012 01 10 026 SMP N 2 MADIUN 98 Madiun
SYAUQI ABDURROHMAN ABRORI
19 MADE SUKMA PUTRA 012 01 17 002 SMPN 1 DENPASAR 95 Denpasar
IVY CERELIA VALERIE
20 DYAH PRABANINGRUM 012 01 10 009 SMP N 1 DOLOPO 92 Madiun

21 S. Rizqy Isy Billah Deadri 012 01 02 014 SMP Pribadi Bandung 91 Bandung
Galih Nurcahyo Pangeran Jati
22 Rezha Adrian Tanuharja 012 01 02 004 SMPK BPK Penabur 1 Bandung 90 Bandung
Justinus
23 Reynaldi Satrio Nugroho 012 01 03 003 SMPN 115 JAKARTA 88 Jakarta
Azkha Avicena Ahmad
24 Karina Oktavia Kusnadi 012 01 02 017 SMPK BPK Penabur 1 Bandung 84 Bandung
Natasya
25 ANTONIUS JEFFRY P. 012 01 04 001 SMP PL DOMENICO SAVIO 82 Semarang
Y. EDWARD L.S.
26 Furqon Adi Yudistira 012 01 02 013 SMPN 1 Ciamis 82 Bandung
Putri Ariene
27 AGARY FAHRURROZY 012 01 04 010 SMPN 1 PARAKAN 81 Bandung
AHMAT SAIFUL L.
28 BAGAS P A 012 01 08 083 80 Surabaya
RAHMAT
29 BINTI NUR C 012 01 10 001 SMP N 1 GEGER 79 Madiun
WAKHID NUR ROHMAN
30 Levina Dewi Marcelia 012 01 02 039 SMP N 1 Bandung 78 Bandung
Ryan Haidy Papudi
31 MADE PASEK NGURAH BAGUS 012 01 17 006 SMPN 3 DENPASAR 75 Denpasar
MADE ASTA YOGANTARA
32 Kenny Indradi 012 01 03 001 SMPK IPEKA TOMANG II 75 Jakarta
Bernadus Edwin Chandra
33 Heru Budiman 012 01 02 009 SMP Santa Angela Bandung 74 Bandung
Antonius Handy
34 MICHAEL STEVEN 012 01 05 001 SMP N 3 PATI 73 Pati
FUADI N. W.
35 Rezki Hadiansyah 012 01 02 047 SMP N 1 Cimahi 70 Bandung
Nadhira Meindy
36 CHENDIKA IMANTORO 012 01 09 001 SMP NEGERI 5 MALANG 69 Malang
GLAND WIALLDI
37 Dennis Mulyadi 012 01 02 015 SMP Santa Angela Bandung 68 Bandung
Steven Williams
38 M Syamil AK 012 01 02 037 SMP N 1 Bandung 68 Bandung
Irfan Rinaldi Arif
39 RESTY HAPSARI 012 01 19 005 SMPN 15 BJM 62 Banjarmasin
SYARIFAH DAHLIA
40 Stefanus Erdana Putra 012 01 06 011 SMPN 4 SURAKARTA 61 Solo
Cahya Esther Purnama
41 Rinu Arlan Lukita W 012 01 12 017 SMP NEGERI 1 BOJONEGORO 52 Bojonegoro
Rizki Rachmawati
42 Audria Aliza S.U 012 01 18 009 SMP Nasional KPS Balikpapan 52 Balikpapan
Deanty Putri M.
43 yobert yosua trihardianto 012 01 22 001 SMP st. Paolo 52 Jayapura
clara shinta tandi rante
44 Maria Debora Sialagan 012 01 01 002 SMP Xaverius 4 B.Lampung 41 Lampung
Miranda
45 Rizky Intan 012 01 14 013 SMPN 3 TULUNGAGUNG 39 Tulungagung
Wiwit
46 Emilia Utomo 012 01 21 001 SMP Katolik Rajawali Makassar 34 Makassar
Felicia Mulia
47 Ericko Ongko Joyo 012 01 20 006 SMPK Kesuma Mataram 33 Mataram
Freddy Wijaya
48 Willy Alfian T. 012 01 13 001 SMPN 1 Licin 7 Banyuwangi
Abdul Wahid Q.
49 Maria Iski Saputri 1-008 SMPN 9 Jogja 6 Yogyakarta
Athaya Reisya
50 Dandy Adityas T 1101030 SMP YPS SINGKOLE SOROAKO 34 Web
M Rizky Kurniawan

Senin, 22 Februari 2010

REHABILITASI MANTAN NAPI ANAK

Presiden berencana memberi grasi kepada 500 anak penghuni lembaga pemasyarakatan (JP, 19/2). Faktor keadilan, kemanusia dan demi masa depan menjadi pertimbangan keluarnya kebijakan ini.
Tetapi grasi belum cukup. Cap yang terlanjur melekat pada anak, bahwa mereka mantan penghuni lembaga pemasyarakatan bisa membuat trauma. Predikat mantan napi membatasi ruang geraknya. Apalagi begitu grasi diberikan langsung menghirup udara bebas, mereka belum tahu berbuat apa. Masih diterimakah mereka dilingkungannya?
Ada baiknya mereka direhabilitasi dan diberi bekal Mungkin suatu saat mereka memerlukan surat keterangan kelakuan baik. Kecuali yang melakukan tindak pidana berat, nama baik mereka perlu direhabilitasi. Kecuali yang melakukan tindak pidana berat.
Selain itu sebelum diberi grasi dan bebas,anak-anak itu perlu diberi bekal ketrampilan. Diberi siraman rohani termasuk pemberian konsultasi psikologi. Bagi yang lulus dan siap kembali ke masyarakat atau orang tua, langsung diberikan grasi dan rehabilitasi. Sedang yang belum, diberi kesempatan menjalani serangkaian pembekalan hingga mereka benar-benar siap menjadi bagian masyarakat yang merdeka. Semoga yang mendapat grasi tidak kangen kembali hotel prodeo.

Minggu, 21 Februari 2010

MENYELAMATKAN LOWER DARI GAGAL UNAS

Satu bulan lagi genderang ujian nasional ditabuh. Episode terakhir trilogi pendidikan sekolah berdurasi 4-5 hari, endingnya menyimpan misteri. Menyuguhkan sad atau happy ending. Apakah siswa-siswa sebagai aktor utamanya mencapai klimaks atau antiklimaks. Sementara semua berharap merasakan orgasme unas bersama-sama.
Fakta menunjukkan, tryout di berbagai tempat hasilnya jeblok. Jangankan meningkatkan nilai, meluluskan saja rasanya berat. Bagi mereka yang kemampuannya tinggi (upper) tidak masalah. Yang kemampuannya rendah (lower) perlu perhatian ekstra. Biasanya para upper digenjot demi mengangkat derajat sekolah. Sedangkan lower ditinggal, dibiarkan. Nasibnya tergantung kreativitas mereka dalam unas.
Kini saatnya para lower diberi energi ekstra. Seiring tekat mendiknas melaksanakan unas dengan jujur. Upaya mengkebiri unas dengan tindakan tidak terpuji semakin mudah dideteksi untuk ditindak. Ingat, tahun ini ada satgas unas.
Untuk itu para lower ini harus dimotivasi dan dibina lebih intensif. Tidak ada yang tidak bisa. Kerasnya batu bisa hancur oleh tetesan air. Kalau anak-anak lower ini saban hari disiapkan dengan sungguh-sungguh, niscaya mereka bisa melewati unas dengan selamat. Lulus terhormat, hasil kerja keras dibarengi semangat belajar tinggi dan menjalani unas dengan jujur.

Sabtu, 20 Februari 2010

RASIONALISASI DAN PERBAIKAN NASIB PERANGKAT DESA

Hampir tidak ada urusan kependudukan yang tidak memerlukan jasa perangkat desa. Bagaimana dengan kesejahteraan mereka? Masih jauh dari harapan. Rata-rata penghasilan tanah bengkok hak mereka jika di rupiahkan, nilainya di bawah UMR. Jauh dari kebutuhan hidup standar.
Padahal, untuk menjadi perangkat desa sekarang sudah jauh lebih transparan, sangat fair. Dan ini yang patut dicontoh, biaya rekrutmen pun di tanggung calon perangkat desa.
Wajar jika beberapa waktu lalu para perangkat desa itu berbondong-bondong ke Jakarta menuntut kesejahteraan. Yang tidak pas, tuntutan harus menjadikan mereka PNS. Bagaimanapun, perangkat desa ujung tombak birokrasi pemerintah di level terbawah. Jam kerjanya sama dengan PNS, bahkan 24 jam. Tanpa mereka, niscaya program pembangunan dan birokrasi pemerintah berjalan.
Untuk itu perlu upaya meningkatkan kesejahteraannya. Di samping tanah bengkok, perangkat desa perlu diberi insentif bulanan layaknya tenaga honorer atau guru bantu. Nilainya disesuaikan dengan DAU pemda.
Agar kerja pemerintahan desa efisien dan efektif, serta pemberian kesejahteraan berimbang dengan beban kerja ataupun anggaran. Perlu juga rasionalisasi perangkat desa. Tidak perlu merekrut perangkat desa hanya lantaran menampung aspirasi masyarakat tanpa job discription jelas. Rakyat boleh bicara, tetapi profesionalisme perangkat harus dijaga.

Jumat, 19 Februari 2010

BUNGA BIAYA PENDAFTARAN SNM PTN

Lulusan SMA Mei nanti sudah bisa mendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNM PTN). Besarnya biaya yang masuk bank lewat pembayaran online mempunyai keuntungan ganda. Perbankan untung dapat dana segar dan nasabah baru. Calon mahasiswa lebih mudah mengakses dari manapun.
Agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan seperti pada pengelolaan dana-dana non budgeter lain. Perlu pengawasan dan pemanfaatan seoptimal mungkin. Baik dari nilai dana yang masuk maupun bunga. Apalagi dengan perkiraan dana masuk sekitar 75 M. Bunganya lumayan.
Ada baiknya bunga itu digunakan untuk kemanfaatan pendidikan. Salah satunya membantu calon mahasiswa miskin. Biaya pendaftaran Rp 150.000, 00 itu murah bagi yang mampu. Yang tidak, itu nilai yang cukup besar.
Disamping memberi diskon atau subsidi bagi siswa miskin yang diambilkan dari bunga biaya pendaftaran SNM PTN. Bunganya bisa juga dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan. Khususnya bagi mahasiswa berprestasi yang belum tersentuh program beasiswa untuk mahasiswa miskin berprestasi dari pemerintah.

Kamis, 18 Februari 2010

GRATIS ITU MAHAL!

Bagi pengemar telpon selluler bersiaplah kecewa. Mulai pukul 00.00 15 Februari 2010 tarif gratis selluler dilarang (JP,15/2). Ada apa sebenarnya dengan keputusan ini? Bukankah orang menyukai bonus promosi gratis dari penyedia layanan operator seluluer?
Jika promo gratis ini dilarang karena melanggar aturan, merugikan pelanggan atau mengurangi mutu pelayanan. Alasan ini dapat diterima. Tetapi kalau larangan ini hanya karena persaingan, pemakai seluler pantas kecewa.
Tarif selluler kita yang mahal dibanding negara tetangga, menggelembungkan pundi-pundi rupiah operator. Jadi kalau tarif gratis selama ini melanggar dan merugikan konsumen. Sepantasnya konsumen memperoleh ganti rugi. Pasti ada apa-apanya di balik gratis. Jangan-jangan selama ini untuk memperoleh gratis itu, konsumen dibebani biaya dibalik promo itu. Itu sih sama juga bohong. Gratis yang mahal.
Siapapun pasti suka barang gratis. Gratis boleh asalkan syarat dan ketentuan yang berlaku tidak menipu dan mengurangi kualitas. Di tengah meroketnya harga kebutuhan sehari-hari, hilangnya biaya gratis semakin memperberat beban kehidupan. Bagaimanapun juga gratis itu nikmat. Mengapa harus dilarang? Gratis kok dilarang.

Rabu, 17 Februari 2010

HADAPI PANDA DENGAN KANCIL

Sudah satu setengah bulan perdagangan bebas Asean-Cina berjalan. Kekuatiran banyak pihak mulai terbukti. Pasar tradisional maupun modern dibanjiri produk-produk Cina. Kalangan Industri gundah. Merasa merasa kalah bersaing dan siap menutup usaha yang dapat berimbas terjadinya PHK massal. Bila pemerintah dan seluruh elemen bangsa tidak sigap menghadapi persaingan global, kehancuran ekonomi nasional tinggal menunggu waktu.
Memasuki tahun Macan Logam, masuknya produk Cina makin menampkakkan kegarangannya. Seperti sifat asli seekor macan. Siap menerkam dan melumat mangsa.
Kalau dalam waktu sekejap saja, kita kelimpungan menghadapi pasar bebas. Bagaimana di masa depan? Kita tidak bisa menghindar. Lebih baik cepat berbenah dan berbuat. Melindungi serta memacu industri dalam negeri dengan deregulasi dan debirokratisasi. Menanamkan cinta memakai produksi dalam negeri. Merangsang masyarakat dan dunia usaha berkreasi. Melahirkan entrepreneurs berkelas dunia.
Pesaing adalah sparing partner terbaik. Jadikan pasar bebas ini untuk memperbaiki dan memacu diri bertindak lebih baik. Tidak perlu takut macan dari negeri panda. Karena kita mempunyai kancil-kancil yang tidak kalah cerdik dari macan.

Senin, 15 Februari 2010

KREDIT UNTUK LULUSAN SMK

hari ini, untuk ketiga kalinya gagasan saya dimuat dai harian Jawa Pos.
Alhamdulillah.....

Agenda Kota | Bursa Kerja | Social Community | Surat Pembaca
Senin, 15 Februari 2010

Opini
[ Senin, 15 Februari 2010 ]
Kredit untuk Lulusan SMK
Kabar gembira bagi kalangan kampus. Pemerintah berniat memberikan kredit lunak untuk sarjana yang baru lulus. Mereka juga mendapatkan pembekalan sekitar satu bulan agar benar-benar siap bersaing di dunia usaha (JP, 13/2). Suatu upaya untuk mencetak entrepreneur-entrepreneur muda.

Perhatian pemerintah ini salah satu terobosan untuk mengurangi pengangguran intelektual. Tetapi, mencetak seorang entrepreneur tidak seperti membalik tangan. Kucuran dana dan pembekalan singkat belum cukup untuk melahirkan seorang wirausaha ulet. Lebih efektif jika para mahasiswa digembleng jauh hari sebelum lulus.

Ada baiknya kredit lunak ini juga diberikan bagi mereka yang baru lulus SMK. Anak-anak SMK lebih siap bersaing di bursa kerja maupun membuka usaha. Bagaimanapun, menjadi seorang entrepreneur akan mempunyai daya tahan dan daya juang tinggi jika pada dirinya dimiliki bekal keahlian. (*)

Abdul Hakim, guru SMPN 1 Dolopo Madiun, Jatim

Informasi :
________________________________________
Pembaca yang ingin menyumbangkan opini atau gagasan, dapat dikirimkan melalui

>>> opini@jawapos.co.id
Harap sertakan foto diri, nomor rekening serta NPWP (kalau ada).

• Eksaminasi Putusan Antasari
• Saatnya Seberani Bung Karno
• Ancaman Krisis Masih Nyata
HALAMAN KEMARIN
• Petaka di Dunia Maya
• Mencemaskan Kualitas Guru Besar
• Kehati-hatian Pakai Facebook

Copyright @2008 IT Dept. Jawa Pos
Jl. Ahmad Yani 88, Surabaya 60234 Jawa Timur - Indonesia
Phone. (031) 8283333 (Hunting), Fax. (031) 8285555

VALENTINE'S DAY

14 Februari tidak merayakan Valentine’s Day, kuno. Ungkapan bagi remaja yang tidak mengenal Valentine’s Day. Hari yang diagungkan sebagai perwujudan kasih sayang. Mengadopsi budaya barat dan membudayakannya sebagai hari yang patut dirayakan. Sayang, wujud perayaannya sudah banyak melampaui batas. Tidak sekedar ucapan selamat, kirim SMS atau berbagi hadiah. Berkirim coklat bernuansa warna pink.
Tidak sedikit yang merayakannya dengan cipika-cipiki. Kumpul-kumpul bahkan pesta pora sampai pagi. Bisa dibayangkan, kemungkinan apa saja yang terjadi jika remaja-remaja beda jenis kumpul.
Masih hangat diberitakan, beberapa gadis hilang bersama teman prianya hanya karena bersua di facebook. Dan ternyata mereka telah melakukan perbuatan terlarang. Lha wong yang baru kenal, itupun lewat udara bisa hilang. Bagaimana jika mereka sudah lama akrab berkumpul dengan lawan jenis, berpesta tanpa pengawasan?
Bolehlah merayakan valentine. Yang penting harus pandai menjaga diri. Kasih sayang tidak hanya di satu hari valentine’s day. Ada 364 hari lain yang perlu kasih sayang. Kasih sayang bukan milik remaja saja. Setiap insan berhak menerima dan memberi kasih sayang dalam bentuk apapun. Tidak sekedar coklat berwadah pink di satu hari.

Minggu, 14 Februari 2010

IMLEK BERSAMA GUS DUR

Merayakan Imlek 2010 bersama Gus Dur? Mungkinkah Gus Dur yang satu setengah bulan sudah meninggalkan kita ikut hadir di hari Imlek? Kalau Gus Dur masih hidup dan ditanya, bisakah merayakan kemerdekaan bersama Bung Karno. Gus Dur akan menjawab : Bisa! Kenapa bisa, Gus? Itu urusan panitia dan Tuhan. Kamu tidak usah pusing-pusing mikir. Gitu aja kok repot!
Itulah jawaban yang sama, jika ada yang menanyakan perihal merayakan Imlek bersama Gus Dur. Kalau ada yang tidak percaya, mereka pasti bukan pengikut Gus Dur. Sebagai seorang demokrat dan pluralis, Gus Dur mampu memposisikan diri sebagai pengayom bagi golongan minoritas. Di tengah kebinekaan, budaya, agama, aliran yang bukan asli Indonesia pun diberi kesempatan hidup di bumi pertiwi. Sekalipun menimbulkan kontroversi.
Keberadaan Gus Dur semasa hidupnya, menjadikan beliau menjadi milik banyak golongan. Membedakan urusan manusia dengan manusia, dan urusan manusia dengan Tuhan menjadi kunci terciptanya kehidupan harmonis.
Gus Dur memang telah tiada. Imlek bisa dirayakan berkat Gus Dur. Dan pada perayaan Imlek 14 Februari 2010 bersamaan valentine, Gus Dur “di atas sana” akan melihat dan ikut merayakan. Setidaknya semangat pluralis warisan Gus Dur masih melekat dalam setiap sanubari anak bangsa. Apakah Gus Dur juga merayakan valentine? Jawab Gus Dur, kenapa tidak? Gitu aja kok repot. Terima kasih Gus Dur.

Sabtu, 13 Februari 2010

PLAGIAT MERENDAHKAN MARTABAT

Belum lama diberitakan ratusan guru di Pekanbaru diturunkan pangkat gara-gara karya tulisnya plagiat, kali ini seorang profesor Unpar mengekor. Tulisannya memplagiat karya orang Australia. Memalukan sekali. Profesor kok nyontek. Vonis dijatuhkan, gelar profesornya dicabut.
Apa yang menimpa guru dan sang profesor adalah penyakit yang banyak menyeruak ke dalam banyak sendi kehidupan. Meski hanya sebatas ide, sebaris kata, sebait kalimat, karya orang lain yang diambil tidak sesuai kaidah adalah pencurian intelektual. Ide itu mahal. Ide ber-hak paten yang mempunyai nilai komersiil, disamping keilmiahannya.
Masih minimnya karya tulis, buku apalagi research yang dihasilkan di Indonesia seharusnya menggugah para pakar lebih produktif melakukan kajian. Sehingga mereka tidak hanya semakin meningkat kepakarannya, tetapi bisa mewariskan ilmu. Jangan malah memberi contoh menjadi plagiat.
Namun rendahnya penghargaan dan perlindungan hukum terhadap karya seseorang di Indonesia telah melahirkan budaya instan. Membunuh semangat berinovasi dan memilih jalan pintas. Mungkin itu pula yang menyuburkan lahirnya para pembajak dan kaum plagiat. Kapan kita maju?
Hindari plagiat dan berantas pembajak..Agar Indonesia tidak dicap sebagai negeri plagiat dan pembajak. Merendahkan martabat bangsa di mata dunia. Biarlah kerbau-kerbau saja yang membajak

Jumat, 12 Februari 2010

Grandong Dunia Maya

Raibnya Nova di Jakarta bukan satu-satunya korban gendam model baru lewat dunia maya. Layanan pertemanan (diantaranya facebook) juga mulai disalahgunakan untuk hal-hal negatif. Mulai bisnis esek-esek hingga sekedar awu-awu. Jejaring sosial yang menjalin persahabatan tanpa batas ini, daya magisnya mampu mengalihkan manusia untuk sejenak melupakan kepenatan.

Yang perlu diingat, layanan persahabatan via internet sering membuat orang lupa waktu. Sisi negatif lain, privasi orang pun diumbar ke khalayak. Rahasia pribadi, rumah tangga maupun tulisan tak bermutu bermunculan sekedar mengisi kolom tulisan. Gambar dan identitas palsu dipasang untuk menarik followernya.
Gayung pun bersambut. Indahnya kata-kata, rekayasa gambar yang menggoda acapkali membuat orang tergila-gila. Makanya tidak aneh, jejaring ini laksana media hipnotis. Siapapun dapat menjadi korban.

Oleh karena itu, para pengguna dunia maya harus waspada terhadap ajakan-ajakan via Internet ini. Bagi para orang tua perlu memperhatikan pergaulan putra-putrinya di jejaring sosial. Sekali waktu periksa status dan akunnya. Karena, setiap saat grandong-grandong dari dunia maya siap menebar pesona. Merayu mangsanya mengikuti perintah penjeratnya laksana terkena guna-guna.

Rabu, 10 Februari 2010

SOSIAL PUN BIKIN SIAL

Apa yang menimpa mantan mensos Bachtiar Chamzah menjadi keprihatinan banyak pihak. Kegiatan berbentuk sosial, berbuntut masalah. Menyeret beliau jadi tersangka. Bukan kali ini saja, kegiatan yang awalnya bertajuk kemanusian membawa korban. Berbagai musibah di tanah air yang penanganannya melalui jalur birokrasi, ujung-ujungnya berbuah korupsi.
Maka tidak aneh, bantuan kemanusiaan banyak dilakukan badan-badan sosial swasta, bahkan pribadi. Mulai penggalangan sampai penyalurannya. Ada penggalangan koin untuk Prita dan Bilqis, dompet Dhuafa, dompet peduli dan masih banyak lagi model bantuan yang dikelola masyarakat.
Nampaknya masyarakat lebih suka bertindak sendiri. Setidaknya ini menjadi cermin, bahwa kehidupan tolong menolong melekat pada masyarakat Indonesia. Di sisi lain, ini menunjukkan mulai hilangnya kepercayaan terhadap lembaga sosial bentukan pemerintah.
Dari itu semua, apapun kegiatan sosial yang dilakukan yang terpenting bertujuan baik menolong sesama. Supaya bantuan yang diberikan benar-benar bermanfaat dan terhindar dari gerogotan para “tikus”. Program bantuan perlu perencanaan matang, pengelolaan yang transparan, pengawasan melekat serta evaluasi. Sehingga kegiatan sosial benar-benar sesuai tujuan, dan para pengelolanya tidak bernasib sial. Agar nantinya tidak muncul wacana, untuk apa departemen sosial dibentuk.

HARI PERS NASIONAL

INSAN PERS, PAHLAWAN DEMOKRASI

Sejak keran kebebasan pers dibuka, dunia jurnalistik mendapat hak demokrasinya. Saking longgarnya kemerdekaan mengungkapkan ide ke media, pada awalnya berbagai pemberitaan di tanah air dapat diulas bagai tanpa sensor. Sayang, belakangan pers marak disuguhi racikan berita berbumbu sesuatu hal yang tidak sesuai adat ketimuran. Vulgar, nyrempet-nyrempet pornografi.

Yang pasti, pers telah membuka cakrawala pandang rakyat dan menunjukkan kekuatannnya. Mampu menembus batas dan tirani yang mungkin sulit dilacak oleh pihak berwenang sekalipun. Berbagai kasus behasil diungkap para pekerja pers. Dan nyawa menjadi taruhannya. Mereka menjadi pahlawan kemerdekaan pers.

Kuatnya pers tidak hanya menjadi satu point bagi penegakan kebenaran di negeri ini. Tetapi yang lebih penting lagi, pers yang dinanti adalah pers yang jujur, berimbang, bertanggung jawab dan santun. Perjuangan kuli tinta ditungu masayarakat dengan berita baru..

Kita berharap, jangan ada lagi pembreidelan dan pemuatan berita yang melanggar norma. Kebebasan press juga dibatasi kebebasan lain untuk kepentingan positif lebih besar.

Selasa, 09 Februari 2010

LIBATKAN AHLI HIPNOTIS UNGKAP CENTURY

Sejak Desember 2009 hingga batas waktu pengambilan kesimpulan skandal bank Century, Pansus DPR telah banyak mengundang pihak terkait beserta saksi-saksi. Dan hampir semua pihak mengiyakan langkahnya masing-masing. Wajar, pembenaran terhadap diri sendiri.
Di sisi lain, pihak pengungkap merasa tidak pernah puas dengan jawaban para pejabat yang dulu menelurkan kebijakan pengucuran dana 6,7 T itu. Berbagai data untuk mengungkap diupayakan dibawa ke pansus. Dan ternyata mengeluarkan data tidak semudah yang dibayangkan. Perlu payung hukum, agar nantinya tidak ikut-ikutan dijerat hukum. Apalagi dipansuskan, gara-gara melanggar undang-undang. Berawal di pansus, akhirnya dipansuskan sendiri. Jadi lingkaran setan pansus.
Kalau DPR merasa, pihak yang diundang tidak memberikan jawaban dengan benar atau memberikan data tidak lengkap karena takut melanggar UU. Ada solusi mengungkap bank Century ini. Libatkan saja master hipnotis. Romy Rafael, Uya Kuya atau ahli hipnotis lainnya. Dijamin, mereka nanti pasti menjawab dengan jujur. Tidak perlu membentak-bentak atau adu argumen antar anggota pansus. Termasuk pengungkapam kasus di KPK.
Apalagi jika sidangnya terbuka dan disiarkan langsung ke seantero negeri, pasti acaranya makin seru. Dijamin akan menjadi acara talkshow dan menduduki rating no 1.

Senin, 08 Februari 2010

GELAR JUARA UMUM MELAYANG






Pepatah mengatakan, mempertahankan itu lebih suilit daripada merebut. 1 Maret 2009, juara umum olimpiade matematika tingkat karisidenan Madiun diraih 3 anak SMPN 1 Dolopo. Dan hari ini, 7 Februari 2010, piala bergilir itu diperbutkan.
Pemberitahuan lomba satu bulan lalu sebenarnya memberikan waktu cukup untuk mempersiapkan anak-anak dengan pembekalan materi.

Apa daya manusia Cuma bisa berusaha. Tuhan jualah penentunya. Karena saya menjalani operasi pengambilan pen di kaki saya pertengahan Januari lalu. Tentu saja perlu waktu panjang untuk penyembuhannya. Walau hanya sebatas luka sayatan pisau operasi, ternyata luka rasa sakit dan bengkak di sekitas bekas operasi masih terasa hingga kini. Dampaknya, program latihan tidak berjalan lancar. Rasa was-was pun menghinggapi.

Dengan 11 pasukan kecil, pagi ini saya mengantarkan mereka ke medan perang. Setelah menyerahkan piala bergilir, lomba pun berlangsung. Dan akhirnya pengumuma pemenang dibacakan.
Kali ini SMPN 1 Dolopo memperoleh 4 tropi dan satu medali. Juara 1 dan 4 kelas 8, peringkat 6 dan 14 kelas 7 serta peringkat 10 untuk kelas 3. Dengan poin 23, SMPN 1 Dolopo menduduki peringkat II. Dan gelar juara umum pun melayang.
Tahun 2011 piala itu akan kita rebut lagi. Semoga.

Minggu, 07 Februari 2010

PUTUS

PUTUS


Asa…
Masa...
Berlalu tinggalkan waktu
Tak sabar tunggu palingkan kalbu

Pupus.....
Luruh.....
Hancur berkeping diterpa kencangnya angin
Tak kuat pertahankan diri
Terlempar.....jauh ke seberang negeri

Nila...
Luka...
Tinggalkan bekas menganga
Sayat sembilu menyulut ngilu

Tangis...
Air mata...
Berkawan akrab gambarkan duka
Lampiaskan sakit yang tak terobati
Dan kita.....Putus


DIMUAT DI MAJALAH MEDIA JATIM EDISI FEBRUARI 2010

Sabtu, 06 Februari 2010

KASIH

Kasih
Lama nian kita tak sua
Entah di mana kini kau berada
Slalu ku simpan memori dirimu
Kupendam dalam sudut lubuk kalbuku

Sayang
Nostalgia itu masih kukenang
Di hari Valentine kubawa coklat kacang
Berhias mawar pink berwadah keranjang
Lukiskan perasaanku yang kian mengembang

Kasih
Lembaran suratmu masih kusimpan
Dalan rajutan album kenangan
Kurahap dirimu kelak kan pulang
Di depan wali kau kan kupinang
Duduk bersanding berhias kembang mayang

PUISI INI DI MUAT DI MAJALAH MEDIA JATIM EDISI FEBRUARI 2010

Jumat, 05 Februari 2010

SANKSI BUAT GURU PLAGIAT

Menjelang Unas, dunia pendidikan tertampar oleh ulah guru yang memanfaatkan jasa calo karya tulis ilmiah (KTI). Ratusan guru di Pekanbaru (Jawa Pos, 30/1) diturunkan pangkatnya karena kenaikan pangkatnya menggunakan KTI hasil plagiat.
Contoh tidak baik yang ditunjukkan guru. Patut dipertanyakan, bagaimana guru mendidik siswanya berbuat jujur kalau guru sendiri melakukan tindakan tidak terpuji. Jangan-jangan yang dilakukan guru ini juga diajarkan kepada siswanya demi suksesnya unas. Sesuatu yang sangat berbahaya. Mungkin juga untuk memperoleh tunjangan sertifikasi guru dalam jabatan, guru-guru ini juga melakukan hal serupa. Apakah hal ini juga sudah diselidik? Akankah ada sanksi jika terbukti bersalah? Bagaimana dengan tunjangan tambahan sertifikasi. Akankah tunjangannya dihentikan sementara waktu atau disuruh mengembalikan. Jika bukti-bukti yang ada, ditemukan palsu?
Plagiat KTI atau berkas lain untuk kenaikan pangkat bahkan sertifikasi, ditengarai banyak dilakukan guru. Namun sayangnya, kadang hal ini diamini beberapa pihak. Mereka yang sudah menikmati manisnya tambahan penghasilan, ternyata kinerjanya tidak jauh beranjak baik. Sekaligus ini menunjukkan, bahwa proses untuk memperoleh gelar guru profesional ini terlalu banyak virusnya.
Pemberian sanksi penurunan pangkat termasuk mengembalikan tunjangan, setidaknya menjadi pembelajaran bagi semua. Tidak hanya guru, tetapi juga semua warga negara. Barang siapa tidak jujur harus dihukum. Kita tunggu!

Kamis, 04 Februari 2010

MURAHNYA HUKUM BAGI RAKYAT KECIL

Sedikit-sedikit dipansuskan, perkara sepele dibawa ke pengadilan. Inilah fenomena yang disuguhkan kepada masyararakat. Mulai elite politik sampai rakyat kecil, sepertinya mereka mulai mempertontonkan permainan hukum. Entah mencari keadilan, pembenaran perbuatan sendiri atau demi kepopuleran. Atau ini memang bentuk tingginya kesadaran hukum masyarakat?
Hanya gara-gara semangka, setandan pisang, beberapa butir buah coklat dan terakhir karena anak SD bernama Santo menyengatkan lebah ke temannya. Semua berujung ke pengadilan. Dan rata-rata mereka diputus salah, tak terkecuali Santo. Meski Santo tidak harus mendekam dipenjara cukup dikembalikan ke orang tua. Namun perlakuan pihak penyidik atau yang lain menunjukkan, betapa keadilan itu mahal untuk rakyat kecil.
Apakah tidak ada jalan elegan lain? Bukankah masih ada jalan kekeluargaan untuk penyelesaian? Atau kebijaksanaan itu memang benar-benar lebih mahal (JP,2/2), dibandingkan nilai hukuman itu sendiri? Kita berharap, bangsa ini akan damai jika semua warganya taat hukum dan diperlukan sama di mata hukum. Kebijaksanaan bisa ditempuh sebagai jalur alternatif demi keselamatan yang lebih besar. Anak kecil saja diputus salah, bagaimana dengan ”Orang-orang Besar”?

Rabu, 03 Februari 2010

DPR PAKAI LAPTOPNYA TUKUL SAJA

Enaknya jadi angggota DPR. Baru beberapa bulan menjabat gajinya mau naik, dapat rumah dinas yang baru direnovasi dan dapat laptop plus printer seharga 21 juta. Semahal itukah laptop untuk DPR? Program aplikasi komputer apa saja yang dipakai anggota DPR sehari-hari.
Keperluan sehari-hari anggota DPR tentunya tidak jauh dari ketik mengetik. Tidak memerlukan softwre dan hardware terlalu canggih. Bolehlah, sedikit multi media dan game buat refreshing anggota dewan. Laptop bukan untuk bergaya. Buat apa alat-alat mahal. Kan lebih baik untuk yang lain. Uang sejumlah itu saja bisa untuk beli 3 buah laptop dengan kualitas baik. Coba tengok harga di pasar, bandingkan.
Malah, jangan-jangan ada yang gaptek. Nanti bukan anggota dewan sendiri yang memakai. Terus laptopnya mangkrak, kan mubadzir. Pakai laptop sekelas laptopnya Tukul saja juga tidak masalah. Asal jangan laptopnya si Unyil. Laptop tak harus mahal, yang penting kemanfaatannya. Syukur-syukur beli laptop sendiri. Anggota DPR kan gajinya banyak dan kaya-kaya. Sampai-sampai, hinga kini belum selesai menghitung kekayaannya untuk dilaporkan KPK. Laptop saja nunggu diberi, beli!

Selasa, 02 Februari 2010

JANGAN KORBANKAN RAKYAT

Kasus Century terus bergulir, pertanggung jawaban APBN 2008 ditolak partai Gerinda. Dan Kamis 28 Januari ini, tepat 100 hari pemerintahan SBY-Budiono dirayakan. Bukan merayakan kesuksesan dan merancang ke depan lebih baik. Tetapi demo besar-besaran menjadi agenda utama.
Sepertinya kita akan disuguhi sajian model baru untuk memperingati umur suatu pemerintahan. Bahwa janji adalah janji. Janji perlu bukti, bukan alibi. Tapi untuk mewujudkan janji harus ada kesatuan hati. Kalau di dalam hati para elite politik tersimpan niatan tidak baik. Maka dendam akan menyelimuti dalam setiap kata dan perbuatan.
Suka atau tidak suka, Indonesia mampu melewati krisis global. Kesalahan analisa dan tindakan di masa lalu menurut kacamata kekinian, bisa jadi obat mujarab di kala itu. Bukan bermaksud pembenaran atas tindakan yang salah. Tetapi menatap ke depan dan evaluasi kebijakan yang lampau lebih utama. Daripada sekedar bicara dan beretorika belaka.
Saatnya bersatu dan menghilangkan pertentangan. Jangan ada dusta diantara kita, agar rakyat tak lagi jadi korban. Rakyat mulai bosan dan merasa diadu domba atau bahka didustai, manakala para elite menari-nari di atas luka. Sementara Burung Garuda di curi Armani Exchange, kita hanya diam saja.

Senin, 01 Februari 2010

SISWA JUGA MANUSIA

Minggu ini siswa-siswa di Jawa Timur masih libur semester gasal. Sementara di daerah lain sudah mulai aktivitas semester genap. Apa yang terjadi di banyak sekolah belakangan ini, agaknya telah terjadi kepanikan luar biasa menghadapi ujian nasional. Hal ini terlihat dari beberapa sekolah yang tetap memasukkan anak-anak kelas 9 SMP dan 12 SMA di saat liburan dengan memberi pelajaran tambahan.
Suatu kegiatan positif yang patut didukung, sekaligus sebagai pertanda kesiapan menghadapi ujian nasional. Di sisi lain kegiatan ini juga mempunyai dampak negatif. Anak-anak bukan mesin, bukan pula robot. Mereka perlu cooling down, agar nantinya benar-benar fresh menghadapi unas. Ketakutan/kepanikan berlebihan justru bisa berbuah anti klimaks.
Persiapan materi penting, tetapi menyiapkan mental dan spiritual juga perlu. Siswa juga manusia, mempunyai perasaan dan kemampuan mental, intetelektual berbeda. Menyiapkan segala sesuatunya menghadapi unas tetap harus memperhatikan sisi-sisi kodrati kemanusiaan. Tidak sekedar mengejar target dan menuntaskan program sekolah. Jangan pula menakut-nakuti siswa dengan unas, karena unas bukanlah hantu atau monster.