Rabu, 31 Maret 2010

BAYANGAN PAK SBY

Setelah beberapa hari melakukan lawatan di Jawa Timur, malam ini, Rabu sekitar pukul 20.30 pak SBY melintasi Dolopo Madiun. Sejak sore polisi siaga di sepanjang jalan. Mengamankan Kepala Negera. Mobil2 iring2an pak presiden di kawal beberapa mobil pengiring melintas perlahan.
Maksud hati melihat pak SBY, apa daya pekatnya malam dan kaca hitam mobil membatasi pandangan rakyat untuk melihat dari dekat wajah pak SBY. Mobilpun berlalu. Yang mana pak SBY? Jangankan pak SBY. Bayangan beliau saja tidak nampak. Di mobil mana beliau berada, saya pun tidak tahu.
Tebak saja video berikut. Mobil no berapa pak SBY?

KONGGRES SEPAKBOLA NASIONAL

MENUNGGU LAHIRNYA MACAN SEPAKBOLA DARI KSN
Hari ini 30/3 Konggres Sepakbola Nasional digelar di Malang. Hajat insan sepakbola yang dibuka presiden SBY sudah menargetkan. Agar Indonesia ke depannya bisa menjelma kembali sebagai macan sepakbola. Mulai macan Asean, Asia hingga dunia. Minimal dalam 15 tahun sepakbola Indonesia bisa berpartisipasi pada World Cup.
Harapan ini bukan omong kosong. Indonesia pernah menjadi tim yang disegani lawan. Berkaca kejayaan masa lalu, bukan mustahil ke depannya sepakbola Indonesia bisa Jaya Asalkan sepakbola dikelola dengan benar dan profesional.
Masyarakat pasti berharap banyak hasil konggres tidak hanya menelurkan keputusan atau rebutan jabatan pengurus. Tetapi mengharap aksi nyata dari keputusan itu. Agar kelak para pemain dan suporter semakin dewasa dan memberikan tontonan menarik serta berkualitas. Bagaimanapun industri sepakbola belum bisa mandiri. Masih banyak menyerap dana ABPD yang semestinya bisa digunakan untuk pembangunan.

Selasa, 30 Maret 2010

MENANGKAP ULAR



Siapa tidak takut ular? Kemunculannya sering membuat orang was-was. Tetapi itu juga karena ulah manusia sendiri. Semakin sempitnya habitat ular, membuat binatang melata ini bingung mencari tempat hunian. Seperti yang terjadi minggu sore, 28/3/2010. Seekor ular kayu hampir 2 meter ramai2 ditangkap warga yang ketakutan. Setelah sehari sehari sebelumnya juga telah ditangkap jenis ular yang sama yang masuk ke rumah.
Untung saja ada warga yang berani. Meski bukan spesialis pawing ular, pak Nono yang penjual tempe kripik ini, ala Panji berhasil menangkap ular itu. Penangkapan ular ini pun jadi tontonan gratis.

Senin, 29 Maret 2010

PEDULI SISWA BERPRESTASI

Pemerintah berketetapan memberikan beasiswa kepada siswa berprestasi level internasional menempuh pendidikan hingga meraih S3. Selain program 20.000 beasiswa bagi siswa berprestasi yang kurang mampu. Anggaran pemerintah tentu tidak cukup membantu semua yang berprestasi menempuh pendidikan setinggi mungkin.
Untuk itu pihak swasta harus terketuk membantu anak-anak berprestasi ini sebagai anak angkat. Entah dengan ikatan atau tidak. Satu perusahaan minimal membiayai satu anak berprestasi. Akan sangat disayangkan jika perusahaan yang meraih untung dari rakyat Indonesia tetapi tidak peduli dengan pendidikan anak bangsa
Dengan demikian banyak anak-anak pintar yang semakin terasah ilmunya. Yang berguna bagi bangsa, tak terkecuali perusahaan bapak angkatnya. Dan tidak cukup beasiswa saja, masa depan mereka selepas menyelesaikan pendidikan harus dijamin dan diberi penghargaan lebih dari cukup. Kalau tidak, mereka siap dibeli perusahaan luar negeri yang sanggup mengganti biaya pendidikan, berapapun nilainya. Jika kita tidak peduli sejak dini, mungkin saja anak-anak genius ini akan dibiayai bangsa lain dan dibajak ke negeri seberang. Kalau begini nantinya, siapa yang rugi?

RAHASIA NEGARA







Unas SMA telah berlangsung 22-26 Maret lalu. Mulai Senin 29 Maret hingga 1 April 2010 unas SMP berlangsung. Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahapan unas ini melalui POS, prosedur operasional Standart yang sangat ketat. Mulai pengecekan naskah di Polres, penitipan di Polsek, piket penjagaan setiap malam baik oleh tenaga kepolisisan maupun dari sekolah penyelenggra dari setiap sub rayon. Naskah di letakkan dalam ruang jeruji besi yang biasanya diperuntukkan bagai tahanan. Dikunci dengan beberapa kunci yang dipegang oleh beberapa sekolah. Melihat prosedur seperti ini rasanya mustahil terjadi kebocoran soal. Kalau sampai bobol, yaa kebangeten.
Semoga unas tahun ini sukses tanpa ada kecurangan.

Minggu, 28 Maret 2010

MEMPERCEPAT DOUBLE TRACK KERETA API

Sistem transportasi massal seperti kereta api merupakan salah satu alternatif mengurangi kemacetan, polusi dan tentu saja murah. Sayangnya jalur kereta api yang ada masih kurang, dan banyak yang jalur tunggal. Baru beberapa ruas yang sudah dua jalur. Sehingga ketepatan waktu, kenyamanan serta keselamatan penumpang belum merupakan jaminan.
Jika sekarang pemerintah mulai merancang mega proyek jalan tol jalur selatan Surabaya-Bandung, ada baiknya pemerintah juga mempercepat pembangunan double track kereta api, baik jalur utara maupun selatan.
Kalau pembangunan ruas jalan tol cenderung memanjakan mobil pribadi, double track KA lebih mengutamakan kepentingan umum. Sehingga perjalanan dengan kereta api bisa semakin tepat waktu. KA tak perlu berhenti menunggu kereta lain lewat. Kemungkinan kecelakaan pun bisa diminimalisir. Pergerakan manusia dan kegiatan ekonomi semakin lancar dan menguntungkan.

Sabtu, 27 Maret 2010

CEGAH MATI DI UNAS

Alhamdulillah, kali keempat gagasan saya di muat di harian Jawa Pos. Seperti yang ada di bawah ini

Agenda Kota | Bursa Kerja | Social Community | Surat Pembaca
Sabtu, 27 Maret 2010

Opini
[ Sabtu, 27 Maret 2010 ]
Sarapan Pagi Plus Hindari SKS
ujian nasional (unas) memakan korban. Seorang siswi SMK di Cilacap, Jawa Tengah, meninggal saat menempuh unas. Tidak diketahui pasti penyebab petaka tersebut. Namun, bisa jadi, penyebabnya beban berat unas yang memaksa anak untuk belajar overtime. Ditambah tidak memperhatikan sarapan, fisik tak mampu menopang ketahanan tubuh.

Jika jauh hari sudah siap, niscaya anak-anak itu tidak perlu belajar dengan model sistem kebut semalam (SKS). Untuk itu, dalam unas SMP mulai Senin mendatang (29/3), guru, orang tua, dan siswa perlu memperhatikan waktu belajar serta kesehatan.

Sisa waktu beberapa hari ini cukup untuk mempersiapkan materi yang kurang. Jadi, di hari pelaksanaan tidak perlu belajar dengan model SKS. Yang tidak boleh lupa, sebelum berangkat unas, sarapan dulu. (*)

Abdul Hakim, guru SMPN 1 Dolopo Madiun, Jatim

Informasi :
________________________________________
Pembaca yang ingin menyumbangkan opini atau gagasan, dapat dikirimkan melalui

>>> opini@jawapos.co.id
Harap sertakan foto diri, nomor rekening serta NPWP (kalau ada).

• Gayus dan Kejahatan Pajak
• Awas, Ada Gerakan Tolak Bayar Pajak!
HALAMAN KEMARIN
• NU dan Politik Kebijakan
• Salat Subuh "Terlalu" Pagi
• Perubahan Iklim dan Alam yang Semakin Tidak Bersahabat
• Pajak Rakyat Lari ke Mana?
• Dag Dig Dug Dana Asing
• Negeri Penuh Intrik
• Kerisauan di Arena Muktamar NU
• NU dan Gerakan Islam Kontemporer
• Refleksi Hari Tuberkulosis ( TB ) Sedunia, 24 Maret 2010
• Siswa Unas, Buruh Butuh Upnas
Copyright @2008 IT Dept. Jawa Pos
Jl. Ahmad Yani 88, Surabaya 60234 Jawa Timur - Indonesia
Phone. (031) 8283333 (Hunting), Fax. (031) 8285555

MENINGKATKAN HARGANAS

Di saat unas berlangsung mengejar nilai standar kelulusan dan gagasan standarisasi upah nasional buruh agar buruh dapat untuk hidup layak Saat ini juga perlu peningkatan harga gabah nasional (harganas).
Mengingat sekarang memasuki musim panen padi, para petani perlu diperhatikan nasibnya. Seperti biasa disaat panen harga gabah anjlok. Belum lagi banyak padi yang siap panen gagal panen atau hasilnya tidak baik karena terendam banjir. Tengkulak mulai bergentayangan di sekitar sawah mempermainkan harga. Kalau pemerintah tidak cepat turun tangan, nasib petani kian merana.
Padahal dunia juga mulai mengalami krisis pangan. Janganlah petani menjadi korban. Dipermainkan harga gabah, sementara hasil panennya untuk biaya menanam lagi masih cari-cari pinjaman lagi. Kalau harga gabah nasional naik, petani tentram. Mereka menanam padi lagi pun dengan hati senang. Ketahanan pangan nasional tetap terjaga.

Selasa, 23 Maret 2010

MULTI FUNGSI PERGURUNGAN TINGGI

Dulu ada Dwi Fungsi ABRI/TNI. Seiring berjalannya waktu, peran TNI difokuskan pada pertahanan dan keamanan negara. Dwi Fungsi TNI tidak lagi menjadi alat TNI untuk berkecimpung di panggung politik dan pemerintahan. Seusai reformasi, Perguruan Tinggi (PT) mendapat angin segar. PT semakin diperhitungkan dalam penentuan kebijakan pemerintah.
Tidak hanya Dwi Fungsi, dengan Tri Dharma-nya PT kian masuk ke berbagai aspek pembangunan, termasuk politik. Kini PT mempunyai Multi Fungsi. Hingga tak aneh, para mahasiswa juga semakin aktif ikut-ikutan terbawa arus. Larut dalam euforia reformasi. Di pendidikan saja, PT dapat dikatakan menguasai kebijakan dari pendidikan dini, dasar, menengah dan tentunya pendidikan tinggi. Mulai sertifikasi hingga unas. Semua tergantung apa kata PT.
Tidak sedikit PT mengkritisi pendidikan dasar dan menengah. Padahal guru dan kebijakannya hasil godokan PT itu sendiri. Diklatnyapun dilakukan oleh PT pula. PT boleh multi fungsi, tetapi ada baiknya PT juga tidak terlalu banyak mengurusi berbagai disiplin kepentingan. Sehingga dari PT akan lahir lebih banyak karya dan mahasiswa berkualitas. PT tidak melakukan mallfungsi.

Senin, 22 Maret 2010

ISTIGHOSAH UNAS







Senin pagi ini SMPN 1 Dolopo mengadakan istighosah, memohon doa kepada Alloh agar Unas 2010 bisa dilaksanakan dengan sukses. Acara kali ini dihadiri pula oleh orang tua wali anak-anak kelas 9. Mulai pukul 7, acara diawali dengan doa istighosah dan tahlil. Setelah itu anak-anak digugah batinnya, disentuh hatinya dengan kata-kata bijak menyayat kalbu. Tak urung tangis dan air mata mengalir. Anak-anak ini tak bisa membendung perasaanya. Mereka ternyata masih punya perasaan. Hampir tidak ada yang menangis. Cewek dan cowok tanpa malu-malu menangis. Tangis kepasrahan kepada Ilahi.

Minggu, 21 Maret 2010

DISIPLIN HITAM PUTIH

Rencana pemerintah menegakkan disiplin PNS lewat pembuatan rancangan peraturan pemerintah baru kian menunjukkan perhatian sekaligus keprihatinan terhadap kinerja PNS. PP 30 tahun 1980 dirasa kurang menggigit. Bukan rahasia lagi, selama ini kinerja PNS menjadi sorotan. Gaji hasil pajak rakyat belum memberi balikan memuaskan ke masyarakat. Budaya ABS, malas, serta tiadanya penegakkan punishment dan pemberian rewards bagi PNS disinyalir sebagai sebab rendahnya pelayanan PNS terhadap masyarakat.
Disiplin baru diterjemahkan dengan masuk dan pulang tepat waktu. Itupun banyak yang berbentuk tanda tangan kehadiran. Bentuk disiplin hitam putih. Sementara di antara waktu datang dan pergi itu, banyak yang belum menunjukkan efektifitas dan kreatifis kinerja. Budaya menunggu perintah atasan dan mengulur-ulur waktu sering mengakibatkan beban kerja menumpuk di waktu tertentu. Awal dan akhir bulan nglembur, sok sibuk. Di tengah bulan bersantai ria. Baru kalau ada supervisi atau sidak kelabakan. Dan pelayanan ke masyarakatpun tidak maksimal.
Masyarakat berharap dengan atau tanpa aturan baru disiplin, para PNS harus memberi pelayanan terbaik kepada rakyat. Tidak sekedar melaksanakan tugas semata-mata takut sanksi. Kesadaran, kedisiplinan dan profesionalisme PNS menjadi kunci keberhasilan pembangunan.

Sabtu, 20 Maret 2010

MENGGIATKAN SISKAMLING

Tewasnya gembong teroris yang paling dicari, Dulmatin, menjadi kabar gembira bagi semua. Sepeninggal Nordin M Top dan Dr Azahari, ternyata ancaman teroris belum hilang. Bahaya laten komunis sewaktu-waktu bisa muncul. Menunggu kelengahan aparat keamanan dan mayarakat.
Untuk itu menjadi tanggung jawab bersama, menciptakan lingkungan yang aman. Terbukti, terungkapnya beberapa kasus kejahatan berawal dari laporan masyarakat. Kita tidak bisa selalu mengandalkan pihak berwajib. Densus 88 tidak mungkin bisa bergerak cepat jika tidak ada informasi awal dari masyarakat.
Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) yang dulu efektif menciptakan kondisi lingkungan kondusif, saatnya digalakkan kembali. Masyarakat jangan hanya mengandalkan tenaga keamanan yang mereka bayar. Menyerahkan sepenuhnya keamanan lingkungan kepada satuan keamanan setempat. Memang banyak pos kamling. Sayang fungsinya mulai berubah. Menjadi tempat dagang, tempat mojok muda-mudi bahkan untuk berjudi. Kepedulian kita bersama memfungsikan pos kamling dan siskamling-nya adalah garansi dalam menciptakan lingkungan yang aman dari gangguan kejahatan bahkan oleh teroris.

Jumat, 19 Maret 2010

KUMPULAN ANAK PINTAR





Mulia 17 Maret sd 17 April 2010, 45 anak terpilih di diklat dan diseleksi hingga 10 anak yang akan dikirim di 2 even, IJSO dan IWYMIC. Kedua kegiatan ini rencananaya dilaksanakan di Nigeria dan Korea Selatan. Melihat anak-anak pintar ini kita patut bangga. Kepada mereka nama bangsa dipertaruhkan. Anak-anak yang patut dicontoh oleh anak-anak lain.
Mereka ini terseleksi dari 100 besar OSN 2009 dan pemenang olimpiade tingkat internasional lain. Diantaranya 24 peserta osn bidang matematika, 10 anak fisika, 10 biologi dan pemenang olmpiade internasional. Salah satu yang saya kenal ada peserta yang sudah 2 kali mengiktui olimpiade internasional.
Meski mereka bersaing, tetpi leakraban mulai terlihat tatkala mereka mengikuti uacara pembukaan.
Ini yang patut ditiru. Boleh bersaiang tetapi persaudaraan harus tetap dijalin. Selamat berjuang anak-anak pintar.

Kamis, 18 Maret 2010

SATU HARI KURANGI SATU ROKOK

Fatwa rokok haram yang dikeluarkan MUI dan PP Muhammadiyah mulai membuahkan hasil. Satu sisi perusahaan rokok berkurang ordernya, di sisi lain pengharaman rokok ini menimbulkan pro kontra. Tak kurang pak Amien Rais, tokoh Muhammadiyah sendiri tidak setuju fatwa rokok haram ini.
Tidak dipungkiri, rokok salah satu penyumbang devisa dan pajak terbesar. Keberadaaanya menyangkut hajat hidup orang banyak. Untuk itulah kebijakan atau fatwa harus memperhatikan plus minusnya. Bahwa agama itu tidak memberatkan pemeluknya. Siapun bisa memilih dan memilah, mana yang baik dan tidak. Orang sudah tahu resiko menghisap rokok. Dan dia siap menanggung akibatnya.
Untuk itu perlu penyadaran kepada para perokok agar kebiasaan merokok itu dikurangi, syukur dihentikan. Cobalah mengurangi jatah rokoknya satu hari satu batang. Uang satu batang rokok bisa berguna bagi yang lain dan keluarganya. Membantu yang miskin bahkan untuk biaya pendidikan anaknya. Lambat laun pasti kebiasaan rokok ini bisa berhenti dengan sendirinya. Dan uang satu pak rokok lebih bermanfaat untuk kebaikan. Minimal para perokok menjalani hidup sehat.. Hidup nikmat tanpa asap rokok.

Rabu, 17 Maret 2010

BANDUNG LAUTAN API







Hari ini saya kali pertama menginjakkan kaki di Bandung, mengantarkan siswa yang mau pelatihan 1 bulan. Kali pertama naik kereta api. Dasar katrok, naik kereta saja ya nggak bisa tidur. Kalau Tidur kuatir kecopetan. Tapi yang dicopet apa, lha wong kantongnya tipis he...he... uang saku belum terima.
Mumpung di bandung yaa keliling2 sebentar lihat kota besar. Maklum wong ndeso! Sekalian lihat kesibukan orang kota yang naik turun kereta mengejar waktu kerjanya. Lihat begini ini enakan hidup di desa ayeeem.

MAHALNYA BANGKU KULIAH

Ternyata mahalnya bangku kuliah tidak dikeluhkan masyarakat awam saja. Tak kurang seorang Menkeu juga sambat dengan mahalnya biaya masuk perguruan tinggi Meski itu orang yang tahu seluk beluk keuangan negara ini juga terheran-heran. Bagaimana anggaran pendidikan yang begitu besar belum berimbas banyak kepada pembiayaan perguruan tinggi.
Bukan aneh lagi, jika banyak pihak mengharap peninjauan kembali UU Badan Hukum Pendidikan yang dianggap biang kerok leluasanya pihak PT menentukan tarif memperebutkan bangku kuliah. Jangan sampai berbagai jalur seleksi hanya kamuflase komersialisasi pendidikan yang hanya menguntungkan beberapa pihak dalam waktu sesaat. Komersialisasi pendidikan bisa menghambat program pemerintah menyukseskan pendidikan berkualitas bagi semua.
Masyarakat pasti sangat senang, jika biaya pendidikan semakin murah. Tidak hanya dalam bentuk pemberian bea siswa yang jumlahnya terbatas. Tetapi pendidikan bermutu, khususnya perguruan tinggi ini bisa terjangkau oleh mereka yang haus ilmu pengetahuan. Untuk itu dalam perencanaan anggaran pendidikan, pemerintah perlu memberi porsi memadai untuk perguruan tinggi. Agar masyarakat tersenyum bisa menyekolahkan anak-anaknya hingga perguruan tinggi. Tak terkecuali Ibu Menkeu, Sri Mulyani. Ada baiknya bu Menkeu juga memwarning. Jika pendidikan tinggi masih mahal, anggaran pendidikan akan dikurangi. Seperti kata Menkeu, agar tidak terjadi double losses. Tapi dananya jangan untuk bailout.

Selasa, 16 Maret 2010

MENUJU PUNCAK








Minggu 14 Maret 2010, Dyah Prabaningrum dan Moh Wildanus Solihin beradu di babak final olimpiade matematika tingkat karisidenan Madiun di SMAN 2 Madiun. Setelah regu ini di babak penyisihan 7 Maret meraih posisi no 1. Perjuangan anak- anak Dolopo kali ini mendapat saingan berat. Saingan terkuat dari SMPN 1 Kota madiun yang salah satu pesertanya peraih perunggu osn sd tingkat nasional 2009.
Benar juga, di babak final mereka mempecundangi wildan dan dyah. Pasangan anak smpn 1 Dolopo ini akhirya meraih runner up. Lumayanlah.
Apalagi meeka berdua selama satu bulan ini sudah mulai lelah mengikuti olimpiade. 7 Februri wildan dapat juara 1 di anak bangsa, 20 Februari juara Dyah juara 1 olimpiade fisika, 21 Februari babak penyisihan OMITS dan lolos.Setelah itu, 28 Februari maju babak final olimpiade matematika tingkat nasioal di ITS Surabaya. 6 Februari di MAN Ponorogo dapat juara III dan harapan I, dan 14 ini juara 2. Rasanya mereka mulai kehabisan stamina.

Lelah itu seketika sirna, ketika Senin 15 Maret 2010 ada sepucuk surat dari Direktorat Jendral pendidikan dasar dan menengah bahwa Wildan tanggal 17 Maret harus berangkat ke Bandung mengikuti training Center Opimpiade Internasioanal selama 1 Bulan. Meski terkesan mendadak, berita ini sontak membuat warga SMPN 1 Dolopo bergembira. Wildan terpilih salah satu dari 45 anak peringkat 100 besar OSN 2009 yang lahirnya maksimal 1 Januari 1996 untuk mengikuti training.
Hari ini, saya mendampingi Wildan berangkat ke Bandung. Ini awal perjalanan Wildan menuju Puncak. Semoga sukses!!

Minggu, 14 Maret 2010

URGENSI PENDIDIKAN LIFE SKILL

Perdagangan bebas ASEAN-CINA sudah berlaku mulai 2010. Barang-barang impor membanjiri pasar tradisional. Tenaga asing menyerbu masuk, sementara PHK masal mengancam ditengah berjibunnya penganggguran. Baik penggangguran formal, non formal bahkan pengangguran intelektual. Seperti diberitakan Jawa Pos (21/1/2010), jumlah pengangguran terdidik masih banyak. Pemerintah dan dunia usaha kelabakan. Bagaimana menghadapi era kesejagadan yang kian bebas tanpa batas ini? Patut menjadi renungan, yang perlu diwasadai sekarang bukan lagi bangkitnya bahaya laten komunis/PKI, tetapi ancaman pengangguran intelektual dan serbuan produk dan tenaga dari manca negara. Apa yang harus diperbuat?
Salahkan strategi pembangunan kita, atau lebih tepatnya bagaimana sistem pendidikan kita? Apa keadaan sekarang tidak diantisipasi di masa lampau? Kalau menilik sedikit ke belakang, pendidikan kita memang terlalu banyak mengarahkan kepada penguasaan pengetahuan. Sedangkan ketrampilan atau sekarang lebih ngetrend dengan pembekalan kecakapan hidup masih kurang. Kita baru sadar, penutupan sekolah kejuruan (ST) beberapa tahun yang lampau merupakan langkah salah.
Mungkin itulah sebabnya, beberapa tahun terakhir pemerintah mendorong siswa masuk sekolah kejuruan. Dengan slogan SMK BISA, pemerintah menggelontorkan dana tidak sedikit untuk membangun SMK untuk memberi bekal hidup bagi lulusannya agar segera bisa bersaing di dunia usaha. Syukur-syukur mampu menciptakan usaha mandiri dan membuat lapangan kerja. Pemerintah gencar memacu meningkatkan daya saing SDM Indonesia melalui berbagai terobosan ditengah hasil berbagai survey yang menempatkan SDM Indonesia di urutan belakang.
Tak kurang pihak swasta, seperti Ir Ciputra, turut menyumbangkan pikiran dan membuat program khusus guna merangsang tumbuhnya entrepreneur-entrepreneur muda. Sekaligus kritikan pihak dunia usaha terhadap lulusan sekolah yang belum siap kerja apalagi mampu menjadi wirausaha. Pemerintah merasa perlu membekali anak didik sejak dini dengan pendidikan life skill.
Prinsipnya sederhana saja, bahwa dengan pendidikan life skill, anak mempunyai bekal kecakapan hidup untuk mengarungi kehidupan nyata selama pendidikan ataupun setelah lulus sekolah. Dalam pendidikan life skill ini peserta didik belajar mengembangkan kemampuan belajar, menghilangkan pola pikir dan kebiasaan yang salah, menggali potensi diri, menumbuhkan keberanian menghadapi permasalahan kehidupan serta memecahkan segala problema kehidupan secara kreatif dan inovatif. Minimal setelah lulus sekolah para lulusan bisa mandiri, mampu bersaing di bursa kerja, syukur menciptakan lapangan kerja.
Memang sebagian orang cenderung mengatakan, bahwa kecakapan hidup itu berupa kemampuan untuk survive dalam kehidupan nyata yang ditunjukkan dengan tingkat kecerdasan dan suatu keahlian kerja. Padahal kecakapan hidup tidak itu saja. Untuk mampu survive siswa perlu memilki empat kecakapan hidup. Yaitu kecakapan personal, kecakapan sosial, kecakapan akademik dan kecakalan vokasional.
Kecakapan personal mencakup kecakapan berpikir rasional dan mengenal diri sendiri. Dengan kecakapan ini anak mampu mengenali potensi diri dan memecahkan masalah secara kreatif. Dengan kecakapan sosial anak belajar menjalin komunikasi yang harmonis dan hidup bekerjasama untuk mencapai tujuan. Kecakapan akademik merupakan kemampuan berfikir rasional yang lebih bersifat keilmuan. Dengan kecakapan ini, anak mampu melakukan identifikasi, mencari hubungan, melakukan hipotesis, merancang, melaksanakan dan mengevaluasi tindakan. Sedangkan kecakapan vokasional lebih mengarah kepada keahlian khusus pada bidang tertentu yang sering ditunjukkan dengan ketrampilan.
Kompleksnya kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta didik bukan menjadi alasan untuk mengubah kurikulum. Karena salah salah satu prinsip implementasi pendidikan life skill tidak mengubah kurikulum. Yang perlu dilakukan adalah mensiasati kurikulum agar nilai-nilai pendidikan life skill masuk didalamnya.
Untuk itu sekolah bersama-sama guru perlu melakukan kajian dan analisis. Mulai SK, KD, pemetaan KD, pengembangan silabus dan pembuatan RPP yang dihubungkan dengan potensi lingkungan, karakteristik, kebutuhan dan kemampuan anak, serta rencana kecakapan hidup yang akan dikembangkan. Dalam pembelajaran guru dapat menyelipkan pendidikan life skill melalui proses pembelajaran. Membuat indikator dan tujuan pembelajaran beserta kegiatan yang memuat nilai-nilai kecakapan hidup.
Tidak ada alasan untuk tidak mengintegrasikan pendidikan kecakapan hidup dalam setiap mata pelajaran. Dari empat jenis kecakapan hidup, pasti ada satu yang bisa diimplementasikan dalam pembelajaran. Alasan guru yang kadang bingung untuk apa dan seperti apa hasil pendidikan life skill harus segera ditepis. Apalagi jika pendidikan life skill harus diwujudkan dalam bentuk angka-angka. Pendidikan life skill tidak harus menelurkan angka. Pencapaian life skill bukanlah proses instan yang selalau bisa langsung diamati dan dinilai. Pendidikan lef skill merupakan investasi angka panjang dan produknya sebagai outcome (dampak pengiring) dalam proses pembelajaran.
Pola pembelajarannya pun bisa dimplementasikan secara intra maupun ekstra kurikuler. Dalam ekstra kurikuler sebagai pengembangan diri yang banyak ditentukan dengan minat dan bakat siswa. Sedang pada intra kurikuler, guru perlu menyusun langkah-langkah pembelajaran yang sistematis. Setelah analisa seperti dikemukakan di atas, setiap guru mata pelajaran khususnya mulai memilih dan memilah SK, KD, indikator maupun kegiatan pembelajaran yang bernuansa pendidikan life skill. Implementasinya tidak perlu memaksakan diri. Tidak harus pendidikan life skill memuat keempat kecakapan hidup. Minimal ada dan diusahakan diselipkan dalam setiap pembelajaran. Tentu saja, dalam pembelajaran disamping menampilkan hard skill juga menyelipkan soft skill.
Dan yang tidak boleh dilupakan, dalam pendidikan kecakapan hidup perlu melibatkan masyarakat. Pihak sekolah atau guru mengajak orang-orang yang punya keahlian khusus yang disesuaikan dengan mata pelajaran untuk memberikan ilmunya di sekolah. Ataupun mengajak anak ke tempat yang sesuai dengan kecakapan yang sudah diprogramkan agar anak merasakan langsung bagaimana mengimplementasikannya dalam kehidupan nyata. Apalagi bagi sekolah yang memprogramkan kecakapan vokasional, hal ini akan semakin memudahkan siswa mengekspresikan kecakapannya.
Dengan demikian sekolah bukan lagi sebagai tempat transfer pengetahuan saja. Tetapi sekolah menjadi alat penempa mental dan moral pemberani untuk menghadapi persaingan global yang ada di depan mata. Kalau mutu lulusan siap bersaing, dunia pendidikan pun bisa berteriak kepada dunia usaha, Kejarlah daku, kau kutangkap. Sekolah jangan lagi pencipta tenaga kelas pekerja. Saatnya sekolah menghasilkan para BOSS.

Dimuat di majalah media jatim edisi maret 2010

Sabtu, 13 Maret 2010

AWARD BAGI PENULIS

Gandrung nulis yang akhir akhir ini saya geluti, 11 Maret 2010 ini dapat apresiasi. 36 Penulis majalah Media mendapat penghargaan sebagai penulis terbaik ala majalah Media. Dan saya salah satu diantaranya, pada kategori rubrik Pini Dianta.
Majalah pendidikan bagi guru ini pada 11 Maret 2010 ini tepat berulang tahun ke 39. Acara ulang tahun yang dikemas dengan Rapat Koordinasi antara pengelola dan penulis berlangsung gayeng. Berbagai masukan dan sentilan yang disampaikan peserta cukup menggit. Demi perbaikan mutu dan eksistensi majalah Media.
Kegiatan yang dimulai pukul 09.00 berakhir pukul 13.30 berlangsung terasa cepat. Bertemu sesama guru yang hobi menulis seperti ketemu guru. Ngangsu kaweruh. Betapa seorang guru yang terbiasa berkutat dengan murid, tidak sedikit yang punya prestasi tinggi dalam bidang jurnalistik. Wadah ini sekaligus sebagai media kreatif guru untuk menyaluskan hobynya menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Agar nantinya guru benar-benar siap menjadi sosok yang patut digugu dan ditiru, termasuk dalam tulis menulis. Saatnya guru menulis, bukan tukang copy paste.

Rabu, 10 Maret 2010

PENJARA KHUSUS PELANGGAR UNAS

SIAPKAN PENJARA KHUSUS BUAT PELANGGAR UNAS

Berita mewartakan, Tidak Jujur, Kadispendik Se Indonesia siap dihukum. Sebuah ancaman tidak main-main bagi pelanggar unas. Warning bagi semua pihak yang terkait pelaksanaan unas.
Hanya saja sedemikian gampangkah mempidanakan pelanggar unas? Siapkan penjara menampung pelanggar unas, jika nantinya terbukti pelanggaran unas dilakukan berjamaah. Ancaman pidana ini setidaknya menjadi cambuk bagi dunia pendidikan. Agar unas benar-benar dilaksanakan dengan jujur.
Kalaupun nantinya ada pelanggar, entah pejabat, guru bahkan siswa kemudian dipidankan. Ancamannya jangan langsung berupa penjara dan harus mendekam dalam hotel prodeo. Mereka jangan disamakan dengan pelaku kejahatan lainnya. Perlu menyediakan penjara khusus bagi pelaku pelanggar unas. Syukur, jika terbukti bersalah dan mendapat sanksi, sanksi ini bersifat mendidik. Berupa sanksi moral atau sanksi administrasi. Jangan samakan dengan tindak pidana korupsi atau lainnya. Semoga ancaman ini tidak membuat peserta ketakutan dan lebih siap menghadapi unas.

Selasa, 09 Maret 2010

STOP DEMO GURU

Maraknya demo guru belakangan ini menjadi keprihatinan dunia pendidikan. Apapun alsannya, demo merugikan banyak pihak terutama anak-anak. Meski guru yang demo masih menolerir demonya dengan tetap masuk mengajar bagi guru unas. Tetapi hal itu juga punya dampak lain. Karena kelulusan anak tidak ditentukan oleh pelajaran unas saja. Pelajaran lain juga berpengaruh.
Oleh karena itu disaat menjelang unas atau di waktu lain, penyaluran hak demokrasi guru janganlah diwujudkan demo. Di samping tidak memberi contoh baik kepada murid dan masyarakat, masih ada saluran lain yang digunakan guru menyampaikan aspirasinya.
Guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Guru selayaknya memberi teladan baik. Keberadaan guru daerah seiring otonomi daerah memang kadang nasibnya seperti dalam genggaman orang. Menurut berlawanan dengan hati nurani. Melawan, jabatan guru jadi taruhan.
Seperti guru-guru di Banyuwangi dan yang lainnya. Tuntutan guru terkait bupati Ratna birlah hukum yang bicara. Selama masih bisa ditempuh lewat koridor hukum, semua permasalahan pasti dapat diselesaikan. Guru-guru lebih baik segera mengajar demi nasib anak didiknya. Selama Banyuwangi tidak diubah menjadi Ratnawangi, guru-guru harus tetap menjadi insan yang wajib digugu dan ditiru.

Minggu, 07 Maret 2010

BANK KELILING VS RENTENIR

Program Tabungunku yang dicanangkan pihak perbankan menarik nasabah kecil bukan usaha mudah. Perlu kiat agar program ini berhasil dan tidak kalah dengan rentenir. Fasilitas tanpa biaya administrasi belum jaminan mulusnya program. Kemudahan menuju bank, administrasi ringan dan waktu pelayanan cepat menjadi harapan masyarakat untuk menabung dan memperoleh kredit mudah. Dan rentenir memanfaatkan situasi ini dengan mengeruk keuntungan. Pelayanan rentenir yang cepat meski mematok bunga tinggi, memaksa rakyat kecil berhubungan dengan rentenir.
Untuk itu agar program Tabunganku berhasil dan bank bisa menyalurkan kredit bagi rakyat kecil ada baiknya pihak bank mengadakan mobil bank keliling. Mobil bank kelilling ini harus mempunyai jadwal rutin baik waktu dan tempat operasinya. Sehingga masyarakat bisa mencari keberadaan mobil bank tersebut apabila sewaktu-waktu nasabah memerlukannya.
Fasilitas tanpa biaya administrasi tetapi bunga tabungannya kecil juga harus diimbangi dengan bunga kredit yang kecil pula. Dengan demikian rakyat merasakan manfaat program Tabunganku. Pihak bank jangan hanya ingin menarik tabungan masyarakat, tetapi suku bunga kreditnya belum memihak rakyat kecil.

Sabtu, 06 Maret 2010

SIM R UNTUK NEXT ROSSI

Gencarnya promosi dengan maskot Rossi menjadikan sepeda motor laris manis. Produsen meluncurkan varian terbaru membidik kawula muda. Tak terkecuali ABG yang belum memenuhi syarat memiliki SIM C. Produsen pasti tidak peduli siapa pembelinya, yang penting untung.
Halaman SMA penuh motor, sedang di sekitar gedung SMP puluhan motor dititipkan. Karena sekolah melarang anak SMP membawa motor ke area sekolah. Melarang anak-anak SMP mengendarai motor bagai buah simalakama. Disamping jarak rumahnya jauh, tidak adanya transportasi umum dari daerah/desa ke sekolah atau kesibukan/ketidakberadaan orang tua mengharuskan mereka naik motor sendiri.
Meski fakta menunjukkan, korban sepeda motor banyak dari anak muda. Siapa yang salah? Anaknya, orang tua, polisi atau produsen? Rasanya semua pihak tidak mau disalahkan. Produsen jualan, orang tua tidak ingin repot dan polisi tidak bisa berbuat banyak. Kalau menilang mereka, mungkin saja banyak yang terlambat bahkan tidak bisa ke sekolah.
Untuk itu agar anak-anak ini bisa berkendara dengan baik, khusus remaja di bawah 16 tahun di beri SIM baru, SIM R (Remaja). SIM ini sebagai pra SIM C. Untuk memperolehnya anak-anak harus tes layaknya tes SIM C. Biayanya ditanggung orang tua dan disubsidi pihak produsen sebagai bentuk kepedulian dan ungkapan terima kasih kepada remaja yang membeli sepeda motornya. Sedang kepolisian memberikan pembinaan agar ABG-ABG ini kelak menjadi The Next Rossi yang santun dan tertib berlalu lintas.

Jumat, 05 Maret 2010

HIDUP HEMAT ALA DPR

Media mewartakan langkah hemat DPR dalam pansus. Ternyata sehemat-hematnya DPR tetap menghabiskan uang rakyat. Untuk urusan perut saja menduduki porsi terbesar. Memang untuk pansus Century ini kelihatan hemat. Mungkin karena nuansa politknya lebih kental, rupiah tidak terlalu diperhitungkan.
Anggaran-anggaran di DPR yang kabarnya belum ada aturan baku juga patut disayangkan. Besar kecilnya tergantung kepentingan. Uang pajak rakyat tersedot. Kalau pengeluaran terbesar untuk urusan perut, ada baiknya konsumsi anggota DPR tidak bermewahan. Yang penting bergizi. Kalau keenakan, bisa-bisa kena penyakit dan waktu sidang ngantuk. Makanan warteg atau nasi Padang sudah cukup untuk asupan gizi anggota dewan terhormat. Sekali-kali puasa Senin-Kamis. Kalau niatnya tulus, kerja pansus bakal mulus.
Syukur honor-honor sidang di pansus dipotong atau dihilangkan. Kan DPR yang bergaji besar itu salah satu memikirkan nasib rakyat. Ya lewat sidang-sidang itu. Terlalu banyak sidang, gajinya dobel kantong tambah tebal. Uang honor bisa untuk membantu yang miskin atau korban bencana. Mana anggota dewan yang turun ke daerah bencana di berbagai daerah? Keasyikan sidang pansus melupakan pemilih yang terkena musibah. Hemat bukan berarti melupakan rakyat
Kerja pansus Century sudah kelar. Kemenangan sudah di tangan. Semoga kerja hemat jadi kenyataan, bukan cuma niatan

Kamis, 04 Maret 2010

MENORMALKAN PENDERITA CACAT

Selama ini pendidikan bagi mereka yang mengalami kecacatan tubuh masih kurang. Baik fasilitas maupun tenaga pendidiknya. Tidak harus banyak lembaga pendidikan bagi anak cacat. Yang penting lembaga pendidikan itu lengkap memadai, dan mewakili dari berbagai jenis cacat. Minimal di satu daerah ada pendidikan khusus bagi penderita cacat.
Kepada para penderita cacat ini disamping diajarkan materi dasar terkait kekurangan yang dideritanya. Yang lebih penting adalah pendidikan untuk mempersiapkan mereka hidup mandiri. Baik berupa ketrampilan maupun keahlian. Kepadanya juga diberi modal awal dan pembimbingan.
Selepas dari pendidikan, penderita cacat ini diberi juga tempat berwirausaha sebagai taraf awal belajar hidup mandiri. Setelah dirasa cukup dan dianggap mampu, mereka diberi kebebasan membuka usaha sendiri. Dengan demikian orang cacat bukan lagi halangan untuk berkreasi dan berusaha. Mereka bisa lebih percaya diri untuk maju bersama-sama dengan orang normal.

Rabu, 03 Maret 2010

MEMPERMUDAH DAN MENERTIBKAN IMB

Berbagai persoalan sosial dan lingkungan yang timbul akibat urbanisasi dapat diminimalisir sejak dini. Penggusuran dan banjir yang kini menjadi momok kehidupan di perkotaan menjadi menu tontonan vaforit masyarakat. Keduanya saling terkait.
Banyaknya bangunan yang berdiri di atas lahan yang bukan peruntukan rumah adalah satu penyebab banjir. Wajar kalau mereka yang menempatinya digusur. Belum lagi dampak sosial lain akibat menjamurnya pemukiman-pemukiman liar di atas tanah tak bertuan. Yang kadang, karena ketidak tahuannya dan sudah turun temurun menempati, mereka mengangap tanah itu milik mereka sendiri.
Agar penggusuran tidak mudah terjadi, masyarakat diharuskan segera mengurus IMB. Sehingga mereka tahu status kepemilikan dan peruntukan tanah tersebut. Birokrasi dan lamanya proses pengurusan yang berbelit hendaknya dievaluasi. Supaya masyarakat tidak antipati dan tidak enggan mengurus IMB. Pengurusannya dipermudah dan difasilitasi baik proses ataupun pedanaannya.. Dengan demikian ruang terbuka masih cukup menyerap air. Bagunan yang berdiri tertata sesuai tata ruang kota. Dan banjir pun bisa lebih dikendalikan.

Selasa, 02 Maret 2010

BANTUAN LANSIA HARUS AKURAT

Berkaca program Bantuan Tunai langsung (BLT), dimana banyak data tidak akurat dan bantuan salah sasaran bahkan diselewengkan. Rencana pemerintah memberi bantuan tunai kepada lansia perlu mendapat apresiasi positif dan pengawasan. Jaminan sosial bagi lansia ini diharapkan benar-benar membantu lansia yang hidup di bawah garis kemakmuran.
Sebagai program baru di awal pemerintahan pak SBY, semoga program ini jauh dari politisasi. Untuk itu agar berjalan matang dan tepat sasaran, program ini jangan tergesa-gesa. Penggunaan data lama yang biasanya dipakai dalam suatu program nasional perlu dievaluasi dan diperbaharui. Setelah tahap sosialisasi dan akurasi data, dinas sosial atau pihak-pihak yang akan menganai ini di level bawah segera diberi pembekalan.
Agar dalam melaksanakan tugasnya jauh dari KKN dan profesional melaksanakan tugasnya. Kategori lansia yang benar-benar berhak menerima bantuan ini perlu parameter tepat. Lansia yang tidak mempunyai penghasilan tetap, pendapatan di bawah UMR, lansia yang tidak ada menanggung biaya hidupnya harus diprioritaskan. Lansia Jendral, konglomerat, pensiunan pejabat dan mereka yang mempunyai pengahasilan cukup untuk hidup tidak berhak menerima bantuan ini.

Senin, 01 Maret 2010

MENSTERILKAN BUKIT DARI BANGUNAN

Hari-hari ini kita kembali disuguhi tontonan bencana. Banjir dan tanah longsor melanda. Menghanyutkan harta benda dan memakan korban puluhan nyawa. Dampak penggundulan hutan, pembangunan membabi buta, dan ulah manusia. Sepertinya, tidak kapok-kapoknya orang membuat bangunan di lereng-lereng gunung. Mulai rumah, villa hingga kompleks pemukiman elite seakan berlomba menghiasi sisi gunung dengan bangunan. Padahal korban-korban bencana cukup sebagai pelajaran.
Indahnya pemandangan, udara segar dan sumber air alami melupakan orang dari bahaya yang setiap saat mengancam. Padahal jika bukit-bukit itu dibuka untuk pemukiman, berarti bendera start kerusakan mulai dikibarkan. Pohon-pohon ditebang, permukaan tanah terbuka. Tanpa mereka sadari, penyangga air berkurang. Mengakibatkan banjir dan longsor di musim hujan. Dan berkurangnya sumber air bagi masyarakat di bawahnya ketika kemarau.
Untuk itu, agar lingkungan terselamatkan perlu ketegasan dari pihak berwenang. Melarang mendirikan bangunan di bukit atau di hutan. Analisis dampak lingkungan jangan diperjual belikan. Jangan pilih kasih dan memberi peluang baik kepada pejabat atau mereka yang beruang. Agar anak cucu kita masih bisa menikmati kebesaran Tuhan