Sabtu, 30 April 2011

Bantuan Modal Untuk Karang Taruna

Banyak organisasi kepemudaan yang ada saat ini cenderung bergeser fungsinya. Tidak sedikit yang akhirnya menjadi alat politik. Sebagai organisasi massa, seyogyanya organisasi kepemudaan ini lebih intens kepada pemberdayaan pemuda. Dan Karang Taruna yang berada di tingkat bawah utamanya di desa, merupakan wadah tepat untuk mengoptimalkan peran pemuda dalam pembangunan.

Tentunya Karang Taruna jangan lagi hanya sekedar sebuah lembaga tempat belajar berorganisasi. Di Karang Taruna seyogyanya lebih dikembangkan untuk mengembangkan potensi dan mendidik pemuda agar mampu bersaing. Melatih pemuda-pemuda pengangguran dengan ketrampilan dan menciptakan lapangan usaha.

Agar lebih cepat berkembang, karang taruna perlu diberi bantuan. Baik tenaga ahli maupun modal. Sehingga Karang Taruna bisa lebih mengembangkan usaha. Jika Karang Taruna ini mampu sebagai pencipta tenaga trampil dan membuka usaha, akan dapat menyerap tenaga kerja di desa.

Jumat, 29 April 2011

Pendidikan ketrampilan bagi lansia

Meningkatnya usia harapan hidup merupakan salah satu indikasi meningkatnya kesehatan dan kesejahteraan manusia. Namun tidak jarang umur panjang dipandang sebuah ujian. Baik bagi manusia yang diberi umur panjang atau yang mendampinginya. Karena tidak jarang ketika memasuki masa tua dan mulai pikun, para lansia dianggap menambah beban hidup.

Untuk itu perlu upaya meningkatkan potensi para lansia dengan memberi pendidikan ketrampilan. Para lansia dikumpulkan dalam satu tempat pendidikan dan dilatih. Dengan bekal ketrampilan para lansia bisa produktif. Selain menghasilkan income, dengan berkegiatan dapat mencegah kepikunan. Agar lebih terorganisir dicarikan bapak angkat untuk pendampingan dan memasarkan produknya. Sehingga para lansia ini bisa mandiri dan bermanfaat.

Kepada anggota keluarga juga diharapkan jangan asal menitipkan orang tua memasuki masa tuanya. Tetap berkomunikasi, menghormati serta menempatkan orang tua dalam lingkungan keluarga akan semakin membuat lansia lebih nyaman menikmati sisa hidupnya. Apalagi bila lansia ini terus produktif, malah akan membantu keluarga dan memberi uang saku cucu-cucunya.

Kamis, 28 April 2011

Panitia dan Pengawas dilarang bawa HP selama UN

Tengara kebenaran kunci jawaban UN yang beredar melalui HP hingga 50% yang diberitakan menjadi pelajaran. Bahwa kecurangan UN masih terjadi, baik sebelum atau selama UN berlangsung. Modus operandi penyebaran kunci lewat SMS yang biasanya dilakukan siswa dengan menyembunyikan HP di tempat yang tidak mudah dideteksi pengawas.

Namun demikian bisa saja terjadi kecurangan tidak dilakukan siswa sendiri. Karena dengan ketatnya pengamanan UN sebelum hari H, pembuatan kunci bisa terjadi setelah sampul UN dibuka. Kunci dibuat oleh oknum dan disebarkan via SMS.

Untuk itulah pelarangan pemakaian HP jangan hanya dikenakan kepada siswa. Pengawas ruang, panitia, petugas keamanan dan semua pihak yang memasuki area UN tidak diperkenankan membawa HP. Dengan demikian jika terjadi kebocoran soal dan ada kunci jawaban beredar via SMS dapat diminimalisir. Semoga di sisa waktu UN tidak ada lagi kecurangan.

Rabu, 27 April 2011

SOAL DAN KUNCI SIAP UN IPA SMP 2011

Sudah saparo jalan UN SMP berlangsung. Agar lebih greng, semangat belajar harus digenjot. Belajar n terus belajar. Tapi sekali tempo refreshing. Makan minum buku, dan camilannya ngerjakan soal latihan. Untuk IPA ada dua paket soal siap UN 2011 beserta kunci. Sekali lagi cek kuncinya!

Buka soalnya di bawah ini!

Soal siap UN IPA SMP 2011 kode A
Soal Siap UN IPA SMP 2011 kode B

Kunci siap UN IPA SMP 2011



SIAP UN Bahasa Inggris SMP 2011 kode A

Siap UN Bahasa Inggris 2011 kode A

Selasa, 26 April 2011

PENGAWASAN UJIAN NASIONAL DENGAN CCTV

Ujian Nasional terlaksana dengan jujur belum memenuhi harapan. Berbagai tindak kecurangan ditemukan selama UN tingkat SMA/MA. Mulai dugaan kebocoran hingga perilaku siswa yang kedapatan membawa HP. Sayang, tindak kecurangan ini masih ditepis karena dianggap tidak ada bukti kuat dan dalam tingkat wajar meski perbuatan itu terekam kamera.

Walau sebenarnya melaksanakan UN jujur tidak sulit. Asal ada kemauan, siap menerima hasil apa adanya, serta sanksi benar-benar ditegakkan. Bukan sekedar gertak sambal. Bentuk pengawasan silang pun terbukti tidak efektif. Bagaimanapun juga, para pengawas tidak ingin menerima balasan. Jika melakukan pengawasan ketat di sekolah lain, siswa di sekolahnya juga akan mendapat perlakuan sama. Akhirnya terjadi TST, tahu sama tahu.

Untuk itu selain perlu keberanian melaksakan UN jujur dengan berbagai aturan yang sudah ada perlu penggunaan kamera CCTV. Terutama bagi sekolah yang sudah mampu. Untuk sekolah lain, dicoba minimal satu ruang juga dipasang kamera tersembunyi oleh tim indepence. Ini sebagai sampel uji petik. Kamera dipasang sebelum pelaksanaan UN. Kelas yang dipasangi kamera/CCTV diacak dan berganti setiap hari. Dengan CCTV gerak-gerak siswa selama UN terpantau dan bisa sebagai pencegah kecurangan UN.

Senin, 25 April 2011

SOAL & KUNCI SIAP UN MATEMATIKA SMP 2011

Setelah satu hari menikmati UN SMP, memasuki hari kedua anak-anak kelas 9 akan bertempur habis-habisan melawan matematika. Mata pelajaran yang satu ini masih menjadi momok buat pelajar. Namun kalau mau belajar lebih giat, rasanya tidak terlalu kuatir. Makanya belajar lebih giat dan terus berlatih. Belajar matematika tidak dengan membaca saja. Tapi harus mencoba mengerjakan soal-soal.
Makanya, habis UN BIN, silakan otak-atik dua paket soal prediksi UN matematika. Kalo sudah cocokkan dengan kuncinya. Jangan lupa cek juga kuncinya, siapa tahu ada yang salah.
Soal dan kunci bisa dibuka di bawah ini

Soal siap un matematika smp kode A

Soal siap UN matematika smp kode B

KUNCI SIAP UN MATEMATIKA SMP 2011

Minggu, 24 April 2011

Soal Bahasa Indonesia UN SMP 2011

Besok, Senin 25 April 2011 merupakan hari pertama ujian nasional setingkat SMP/MTs. Bagi yang masih begadang, bisa baca2 soal prediksi UN bahasa Indonesia beserta kunci, sebanyak 2 kode. tapi ingat cek dulu kuncinya, kalau masih salah atau bingung, tanyakan kepada guru anda. selamat belajar semoga sukses.

Soal bisa dibuka di bawah ini!

Soal Bahasa Indonesia UN SMP kode B

Soal Bahasa Indonesia UN SMP kode A

Kunci UN SMP BIN

MENYELAMATKAN BUMI DARI LIMBAH PLASTIK

Bumi ini semakin hari kian teracuni. Berbagai bahan buangan ditumpah ruahkan ke dalam perut bumi. Baik limbah organik maupun non organik. Tentu saja ini akan mengakibatkan bumi semakin kritis. Banyak diantara limbah itu dalam ratusan tahun tidak akan bisa diuraikan bakteri. Seperti plastik beserta barang turunannya.
Perlu tindakan nyata agar bumi semakin nyaman ditempati. Salah satunya dengan mencegah ataupun meminimalis pemakaian plastik. Di hari bumi ini perlu ada gerakan satu hari tanpa plastik. Termasuk mengambil sampah plastik yang ada disekitar kita. Memusnahkannya dengan cara dibakar ataupun didaur ulang.
Memperbanyak tong sampah untuk berbagai jenis sampah di tempat umum. Agar masyarakat juga terbiasa memilah buangan sampahnya, utamanya plastik. Pemulung pun juga lebih mudah mengumpulkannya. Bumi lebih bersih, pemulung pun bisa mengais rejeki lebih mudah.

Sabtu, 23 April 2011

MEMBERSIHKAN POHON DARI BENDA ASING

Kalau pohon bisa menangis, air matanya bisa untuk menyirami dirinya sendiri. Betapa tidak, pohon-pohon kini hidup dalam ancaman. Belum mencapai dewasa, sudah ditebang, menjadi obyek promosi dan kampanye. Mudah dijumpai batang-batang pohon dipenuhi tali, kawat serta paku.

Belum lagi serangan ulat bulu yang memaksa pohon meranggas ataupun kulitnya dibakar untuk membunuh ulat. Tentunya ini juga mematikan jaringan sel pohon yang bisa menghambat pertumbuhannya. Akibatnya pohon mudah rapuh dan tumbang.

Memperingati hari pohon selayaknya kita membuat gerakan sayang pohon. Memberisihkan pohon dari benda-benda asing. Mencabut paku, tali ataupun kawat. Melepas segala bentuk promosi yang menempel di pohon. Agar mohon tumhuh lebih bebas untuk menghasilkan oksigen bagi kehidupan mahluk hidup di bumi ini.

Jumat, 22 April 2011

AREA BEBAS ROK MINI

Kedudukan wanita tidak boleh dipandang sebelah mata. Kiprahnya semakin eksis di segala bidang. Sebagai insan yang dicipta memiliki kemampuan lebih, daya tarik dan kelemahan, sudah semestinya wanita mendapat perlakuan istimewa. Pemberian fasilitas khusus wanita memang telah disediakan. Mulai WC hingga angkutan umum.

Namun demikian ancaman keselamatan utamanya pelecehan masih kerap menghantui. Selain karena kelemahan kekuatan fisik, wanita sendiri juga punya andil mengundang kejahatan. Salah satunya pemakain rok mini. Jamak dijumpai di tempat umum, wanita tidak sungkan mengumbar aurat dengan rok mininya.

Oleh karena itu, bila ada kawasan tertib lalu lintas, bebas pengamen dan kaki lima, area bebas asap rokok dsb, maka perlu juga ada area larangan wanita memakai rok mini. Baik di tempat atau angkutan umum yang rentan mengancam keselamatan wanita. Seperti halnya pelarangan lain, bagi yang melanggar dikenai sanksi. Dalam memperingati hari Kartini, saatnya wanita introspeksi diri dalam berpakaian. Jangan memakai rok mini di muka umum.

Kamis, 21 April 2011

BAYANGAN KARTINI

BAYANGAN KARTINI

Terbesit bayang ilusi
Elok wajahmu mengilhami
Yang bergalayut di atas langit
Naungi hamparan permadani

Ceceran keringatmu tak tertampung
Diantri mereka yang haus
Tunggu kucuran pikiran brillianmu
Yang aliri nusantara di kala kemarau

Terpaan angin itu tak pernah reda
Mainkan dahan beradu cabang
Goyang buah yang mau mekar
Coba cabut tubuh dari akar tunggang
Yang tertancap dalam kerasnya bumi

Manis buahmu terasa pahit
Oleh mereka yang nikmati sari pati
Semerbak harum mewangi arungi samudra
Pikat raja dunia jadikan punggawa

Malaikat rohmat datang bisiki telinga
Rayu sukma tinggalkan raga
Terbangkan pohon tinggi menjulang
Jauh..... ke negeri sebrang


Puisi ini terbit di majalah media edisi april 2011

Rabu, 20 April 2011

PEMOTONGAN MASSAL DAHAN POHON

Serangan ulat bulu makin menjadi. Berbagai upaya mencegah dan membinasakannya belum menuai hasil menggembirakan. Insektisida pun tak lagi ampuh membunuhnya. Diduga ulat bulu ini telah mengalami mutasi gen. Untuk membasminya harus dengan memotong mata rantai kehidupannya.

Karena daun merupakan makanan pokok ulat, daun yang dihasilkan pohon tempat favorit ulat berkembang biak dimusnahkan. Dahan-dahan pohon dipotong secara serempak. Agar tidak memberi kesempatan ulat-ulat bermigrasi. Mumpung saat ini musim penghujan, dengan pemotongan dahan secara massal, dalam waktu dekat akan bersemi kembali. Yang utama, rantai kehidupan ulat bulu terhenti.

Dengan pemotongan dahan, pohon juga melakukan regenerasi cabang dan daun baru. Kelak juga akan menghasilkan buah lebih lebat. Karena anomali iklim, saat inipun pohon yang berbunga banyak yang tidak menghasilkan bakal buah. Jadi penduduk atau petani yang menggantungkan hidup dari hasil pohon tidak akan mederita kerugian terlalu besar. Justru pohonnya nanti akan menghasilkan buah lebih banyak dan bebas dari serangan ulat bulu.

Selasa, 19 April 2011

LIMA KODE

LIMA KODE

Satu kode terlalu mudah
Sebarkan kunci satu sekolah
Dua kode batasi ulah
Berbuat curang dengan sebelah
Lalu ...
Ada kabar bagai musibah
Lima kode matikan celah
Hati resah dan gelisah
Peserta unas tak bisa polah
Paksa otak terus berolah
Selesaikan soal pecahkan masalah
Berpikir mandiri mengharap berkah
Unas berlalu tanpa hibah
Berharap mulus lulus sekolah
Beratribut nilai jujur ber-barokah
Alhamdulillah

Senin, 18 April 2011

MENCEGAH PERJOKIAN

Diklat Guru Bukan Pengawas UN
Sesuai aturan, syarat pengawas Ujian Nasional adalah guru bukan pengampu mata pelajaran UN. Otomatis para guru ini harus tidak berada di sekolah selama UN berlangsung. Karena tidak ada aktifitas, bebas tugas ini bisa dimanfaatkan sebagai joki. Menjadi tim sukses untuk membuat kunci jawaban dengan berbagai trik.
Untuk itulah guru-guru yang tidak menjadi pengawas atau panitia UN harus diberi kegiatan selama pelaksanaan UN. Berupa diklat ataupun workshop dalam satu sub rayon atau satu rayon. Waktu diklat disamakan dengan waktu UN serta tidak ada rehat/coffe break dalam jam-jam UN. Sehingga para guru ini terpantau aktifitasnya. Selain mencegah terjadinya kecurangan, dengan kegiatan ini para guru mendapat ilmu dan mengembangkan profesionalitasnya.

Minggu, 17 April 2011

GURU BUKAN SINGA

Meniru Pengorbanan Nabi Ibrahim –Ismail
Sabuah perjuangan selalu ada pengorbanan. Harapan mencetak generasi jujur terus mendapat godaan. Kekuatiran berlebihan banyak siswa tidak lulus, membuat tujuan pendidikan mencetak intelektual bermoral baik semakin jauh dari harapan. Dan sayangnya, justru PGRI sebagai pengayom terakhir idealisme guru merelakan guru berbuat curang (JP,15-4-2011)
Kalau UN belum dicoba dilaksanakan dengan jujur saja sudah takut, kapan bangsa ini mau belajar dan mengambil hikmah? Andai nanti terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, semua pihak harus siap menerima hal terburuk. Memetik pelajaran sebagai cambur dan langkah awal perbaikan kualitas SDM Indonesia di masa datang.
Kita dapat meniru pengorbanan Nabi Ismail ketika harus rela disembelih ayahnya (Nabi Ibrahim) atas perintah Tuhan. Karena ketaqwaannya, Tuhan menggantinya dengan domba. Jadi bila kita bertekad UN dilaksanakan Jujuy dengan segala resiko, ini merupakan pembelajaran terbaik bagi bangsa. Sebagai penyadaran atas kepura-puraan keberhasilan pendidikan dari angka-angka. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi? Jangan menggunakan pepatah, segalaknya singa saja tidak tega makan anaknya, apa guru kalah dengan singa. Guru bukan singa, dan kasih sayang guru terhadap siswa bukan berarti mengajari siswa atau jadi tim sukses berbuat curang.

Sabtu, 16 April 2011

Larangan berburu Burung

Dalam beberapa pekan terakhir serangan ulat bulu mewabah di tanah air. Tengara fenomena alam, mutasi gen ataupun berkurangnya predator bisa jadi penyebabnya. Salah satu predator pemakan ulat bulu adalah burung. Sudah sangat jarang burung hidup di alam bebas. Perburuan burung yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab membuat berkurangnnya keseimbangan alam.

Perlu pencegahan agar kelangsungan hidup burung di alam bebas terjaga dengan melarang perburuan burung. Setiap desa ataupun daerah memberlakukan kawasan larangang berburu burung. Termasuk juga melarang orang memasuki daerah itu dengan membawa senapan angin. Yang melanggar diberi sanksi denda ataupun kurungan. Karena sebagian besar berburu burung dengan menembak mati burung. Bagi yang akan menangkap burung untuk ditangkarkan diberi ijin dengan menunjukkan surat ijin penangkaran dari dinas terkait. Burung bebas ulat bulu lenyap.

Jumat, 15 April 2011

UANG PARKIR di SEKOLAH UNTUK PENGEMBANGAN SISWA

Saat ini tidak sedikit siswa ke sekolah mengendarai sepeda motor. Meski menurut aturan kebanyakan dari mereka belum mempunyai SIM karena faktor umur. Namun keadaan memaksanya. Tidak mencukupinya angkutan umum saat jam sekolah serta kesibukan orang tua menuntut siswa yang rumahnya jauh berangkat dengan sepeda motor. Meski ada yang naik sepeda ontel.

Tetapi masih ada permasalahan lain. Sekolah (utamanya SMP) tidak berani menampung parkir sepeda motor bagi anak yang belum punya SIM C. Kuatir disalahkan karena mengijinkan siswanya mengendarai sepeda motor tanpa SIM. Akibatnya, sepeda motor diparkir di tepi jalan atau di rumah penduduk dekat sekolah. Otomatis uang parkir dinikmati orang luar. Padahal uang parkir tersebut bila dikelola sekolah bisa untuk pengembangan fasilitas atau kegiatan siswa. Selain itu dengan parkir di sekolah keamanannya lebih terjamin. Kalau sekolah dilarang menarik pungutan karena sudah ada BOS, uang parkir tidak termasuk kategori ini. Uang parkir merupakan dana non bugeter dan gratifikasi dari siswa untuk almamaternya. Uang parkir juga tidak perlu SPJ rumit seperti BOS.

Sekolah berkoordinasi dengan kepolisian untuk memberi toleransi terhadap siswa yang belum memiliki SIM C dan terpaksa bersepeda motor ke sekolah. Asal tidak melanggar tata tertib berlalu lintas. Sedang di luar jam sekolah dan tidak memakai seragam sekolah ditilang..

Kamis, 14 April 2011

PKB dan ESQ UNTUK GURU DAN PEJABAT

Sejak dicanangkan pada Hari Pendidikan Nasional satu tahun lalu, Pendidikan Karakter Bangsa (PKB) telah diimplementasikan di sekolah. Berbagai upaya dan model aplikasinya ditempuh. Baik secara eksplisit maupun implisit yang diintegrasikan dalam mata pelajaran.

Tentunya untuk menyukseskan PKB tidak cukup kepada siswa. Guru, kepala sekolah serta pejabat daerah juga perlu diberi pendidikan dan pelatihan PKB serta ESQ. Menggabungkan PKB dan ESQ menjadi kekuatan moral untuk membangun mental anak, tidak hanya untuk UN. Sehingga pelaksanaan PKB bisa berjalan sinergis. Hal ini nampak dari belum tertanamkan sikap jujur, kemauan dan kesiapan menerima hasil UN apa adanya, seperti dugaan Kemendiknas.

Beberapa hal yang diindikasikan Kemendiknas adalah terjadi kecurangan dalam rangkaian UN. Mungkin saja siswa tidak tahu atau tidak mau berbuat curang. Apa daya sekolah, pejabat ataupun pemerintah daerah tidak mau kehilangan muka bila banyak siswanya tidak lulus. Dan akibat mark up nilai Kemendiknas tidak akan mengakui nilai sekolah. Akhirnya siswa sendiri yang dirugikan. Karena hanya nilai UN saja yang diperhitungkan untuk menentukan kelulusannya. Serta dihapusnya nilai UN bagi siswa yang curang dalam pelaksanan UN.

Rabu, 13 April 2011

PEMBERIAN RENTANG NILAI SEKOLAH DAN UN

Formula kelulusan tahun ini bagai buah simalakama. Dimaksudkan mengakomodir proses belajar di sekolah, namun rawan kecurangan berupa mark up nilai sekolah (NS). Tidak itu saja, pemberian kode berbeda pun bisa jadi masih diakali. Wajar sekali Pak Nuh gemes daan mengancam akan menghapus nilai siswa yang berbuat curang saat UN dan tidak menggunakan NS untuk penentuan kelulusan. Nasib anak hanya ditentukan nilai UN (JP, 11-04-2011)

Sayangnya ketentuan sanksi ini kurang sosialisasi di awal penerbitan Permendiknas terkait UN 2011. Sekolah merasa mendapat durian runtuh. Berusaha menolong nasib anak sedini mungkin tanpa mempertimbangkan sanksi. Dan saat ini mungkin nilai-nilai NS itu sudah dikirim ke propinsi atau BSNP.

Oleh karena itu jika sanksi ini benar-benar dilaksanakan, ada baiknya ada tambahan aturan tentang kelayakan/validitas NS. Salah satunya dengan memberikan batas maksimal rentang nilai antara NS dan UN. Jika rentangnya melebihi batas, maka NS tidak diakui dan hanya menggunakan nilai UN. Selain itu berdasar profil sekolah yang sudah dimiliki Kemendiknas, juga ada pengklasifikasian bobot NS antar sekolah. Ada perbedaan bobot NS antara sekolah berkualifikasi baik dan kurang. Bukan seperti saat ini, banyak sekolah biasa tetapi nilai rapornya di atas rata-rata sekolah maju. Sehingga sekolah akan berpikir masak-masak bila bermaksud mendongkrak NS.

Selasa, 12 April 2011

Sungai untuk Budi daya ikan dan Wisata

Konsumsi ikan masyarakat Indonesia masih rendah. Sulit dan mahalnya ikan merupakan kendala tersendiri. Sementara industri perikanan masih banyak dilakukan di tempat khusus dan menggantungkan ketersediaan di alam. Seperti waduk, empang atau di laut. Seiring pemakaian alat penangkap ikan ilegal, banyak bibit ikan mati. Lahan budi daya ikan juga terbatas.
Untuk itu perlu inovasi dalam budi daya ikan. Salah satunya memanfaatkan sungi. Jika selama ini sungai identik dengan air kotor, sampah, ataupun eceng gondok, jika dikelola dengan baik akan memberi nilai tambah. Salah satunya dengan membuat keramba dalam saluran air sungai.
Dengan model budi daya seperti ini, disamping akan akan membuat sungi lebih jerih juga menyehatkan. Sungai bisa menjadi arena rekreasi, tempat olah raga mancing serta membuat warung kuliner di atas sungai. Mak nyuss tenan!!

Senin, 11 April 2011

Minggu Tenang Jelang UN

Satu pekan lagi UN SMA digelar, disusul SMP. Hiruk pikuk UN makin kentara. Saking kurang percaya dirinya, try out hampir saban hari digelar. Meski hal seperti ini tidak salah, namun jika tidak memperhatikan aspek psikis justru jadi bumerang. Anak jenuh, dan bisa antiklimaks.

Untuk itu sekolah jangan terlalu memforsir tenaga dan pikiran siswa. Seperti halnya pilkada atau ujian di PT, sebaiknya anak-anak yang akan mengikuti UN diberi hari tenang. Anak tetap harus masuk sekolah dan belajar ringan. Disertai pembekalan mental spiritual dan membahas permasalahan essensial setiap mata pelajaran. Baru dua-tiga hari menjelang hari H mereka diberi waktu belajar di rumah. Sehingga begitu UN berlangsung anak-anak siap siaga dengan pikiran fresh.

Minggu, 10 April 2011

Menertibkan sepeda motor modifikasi

Berbagai merk dan model sepeda motor ditawarkan produsen untuk menarik pembeli dengan bidikan utama kawula muda. Di tangan remaja, sepeda motor pun dimodifikasi. Menambah asesoris, mengubah kerangka atau mengganti spare part.

Sayangnnya sebagian modifikasi justru bisa membahayakan pengendara atau pengguna jalan lain. Sepeda motor yang dicipta produsen dengan standart kenyamanan dan keselamatan dialih fungsikan. Tidak hanya untuk bergaya tetapi juga untuk free style bahkan dark race. Korban akibat modifikasi sepeda motor yang menghilangkan standard keselamatan pun berjatuhan.

Untuk itu perlu penertiban sepeda motor modifikasi. Pengubahan atau penggantian yang tidak memenuhi standart keselamatan ditertibkan. Menilang dan baru boleh diambil setelah sepeda motornya memenuhi standart keselamatan. Sedang modifikasi yang memenuhi standart dibolehkan. Agar kreatifitas tidak berujung kematian.

Sabtu, 09 April 2011

Kompetisi UN jujur

UN tahun ini sudah menampung sebagian aspirasi masyarakat untuk menghargai proses belajar di sekolah dengan membuat formula kelulusan. Namun belakangan model ini membuat kekuatiran terjadinya kecurangan secara sistematis. Terutama dalam pemberian nilai sekolah (NS). Tak kurang PGRI kuatir dan pesimis pelaksanaan UN 2011. Mendiknas pun mengancam akan memberi sanksi pengurangan dana bagi sekolah yang terbukti melakukan kecurangan dengan membandingkan NS dan nilai UN (JPNN, 6-4-2011).

Untuk itu sebagai pemacu terlaksananya UN jujur perlu diadakan kompetisi. Baik antar sekolah, sub rayon hingga antar propinsi. Indikasinya dengan melihat proses dan hasil UN serta membandingkan dengan nilai sekolah. Didukung interview, angket serta investigasi kepada siswa, pengawas serta panitia. Penilainya dari dinas pendidikan, Perguruan tinggi serta LSM.

Bagi yang melaksanakan serangkaian kegiatan UN dengan jujur dan benar diberi reward perbaikan mutu pendidikan. Sedang yang tidak, sanksi yang dijanjikan Mendiknas harus dilaksanakan untuk perbaikan dan pembelajaran

Jumat, 08 April 2011

Memperbanyak traffic light di pusat keramaian

Jalanan bukan lagi tempat nyaman berlalu lintas. Semakin banyaknya kendaraan dan pola kerja yang menuntut kecepatan membuat pemakai jalan raya menomor duakan keselamatan. Baik pribadi maupun pengguna lain. Saban hari jalan raya menjadi kuburan tak bernisan.

Masih rendahnya ketaatan dan kedisiplinan pemakai jalan memperparah keadaan. Didukung kurangnya rambu lalu lintas terutama pemasangan lampu merah di persimpangan jalan luar kota. Karena pada umumnya lampu lalu lintas dipasang di jalanan perkotaan. Padahal di luar kota saking padat dan kencangnya laju kendaraan, untuk menyeberang saja semakin sulit.

Juga banyak terjadi kecelakaan di perempatan luar kota dan di dekat fasilitas umum seperti sekolah dan pasar. Pemberian rambu peringatan ataupun zebra cross sering tidak diperhatikan pengendara. Oleh karena itu perlu memperbanyak pemasangan traffic light di luar kota, utamanya di perempatan rawan kecelakaan dan pusat keramaian. Sehingga pengendara bisa mengurangi laju kendaraan dan kepenatan berkendara.

Kamis, 07 April 2011

SMK TKI

Sekolah Menengah Kejuruan makin menjadi primadona. Salah satu alasan utama, setelah lulus bisa langsung bekerja. Baik membuka usaha sendiri atau bekerja pada orang lain. Bagi yang punya modal dan berjiwa entreprenurs, membuka usaha bukan halangan. Yang bermodal pas-pasan dan masih melekat budaya sebagai pekerja/karyawan terpaksa berebut lapangan kerja.

Sementara lowongan pekerjan tidak berbanding lurus dengan jumlah tenaga kerja. Semakin sulit lapangan kerja di dalam negeri. Di sisi lain animo menjadi TKI sangat besar. Hal ini bisa disurvey dan dideteksi. Banyak calon lulusan SMP/SMA yang sudah memprogram menjadi TKI selepas SMA/SMK. Ini perlu ditangkap dan difasilitasi dengan membuka SMK khusus calon TKI.

Di SMK khusus calon TKI lebih diutamakan keahlian yang menjadi primadona permintaan bursa tenaga kerja di luar negeri. Tentu saja aspek bahasa menjadi prioritas. Meski sudah ada SMK RSBI/SBI, namun model ataupun kurikulumnya dibuat beda. Tidak terlalu banyak mata pelajaran yang bersifat pengetahuan yang biasanya dianggap memberatkan siswa SMK. SMK TKI juga bisa dibuat model akselerasi, 2 tahun lulus. Semakin cepat lulus semangat belajar dan bekerja semakin tinggi.

Rabu, 06 April 2011

Emansipasi pria

PR dan Sales Laki-laki
Keajaiban wanita merupakan modal dan daya tarik. Tak heran diberbagai bidang, wanita dijadikan ujung tombak. Mulai posisi sales, Publik Relation, sekretaris dan sebagainya. Tidak dipungkiri, dengan menggunakan wanita, mampu menarik dan memperlancar usaha. Namun tak jarang sihir wanita juga bisa mendatangkan malapetaka.. Melinda Dee dan Selly adalah salah satu contohnya.
Oleh karena itu posisi tersebut jangan selalu diidentikkan dengan wanita. Bisa juga diisi kaum laki-laki. Toh banyak para petinggi perusahaan ataupun bidang usaha laki-laki. Jika yang melakukan negoisasi ataupun penawaran laki-laki, efek negatif dan kemungkinan nego plus-plus bisa diminimalisir. Emansipasi pria juga perlu untuk bidang yang biasanya ditangani wanita.

Selasa, 05 April 2011

“MENJADI PENGAWAS YANG DIRINDU”

Sejak awal sertifikasi guru digulirkan, pengawas memberi penilaian terhadap kinerja guru. Sementara sang penilai belum mengantongi sertifikasi pengawas untuk memperoleh TPP. Dalam hati para pengawas ini pun mungkin ada gejolak. Enak benar para guru, pengawas yang menilai, para guru yang menikmati rejeki. Tidak adil rasanya. Mau memberi nilai minus, nanti pengawas dianggap jual mahal. Dinilai kurang, tidak tega. Kasihan, guru-guru ini terlanjur berharap mendapat TPP. Sudah gali lubang sebelum TPP dibayarkan.

Belum jelasnya status pengawas waktu itu, dimungkinkan memunculkan gagasan agar para pengawas ini harus segera disertifikasi agar hatinya lebih ikhlas ketika memberi penilaian kepada guru. Di sisi lain kuota sertifikasi guru yang setiap tahun terus meningkat perlu pengawas dalam jumlah cukup. Jadi tidak heran jika pada akhirnya proses sertifikasi untuk pengawas lebih ringan. Semakin banyak pengawas yang tersertifikasi, semakin cepat dan valid penilaian kepada guru. Begitu kira-kira harapan atas kebijakan proses sertifikasi pengawas. Kalau sistemnya sedikit beda, memang karena tugas pokok dan fungsinya beda.

Di dalam Perutaran Pemerintah No 74 tahun 2008 memang sudah disebutkan, bahwa pengawas merupakan guru yang mengemban tugas tambahan seperti halnya menjadi kepala sekolah. Hanya bedanya, sebagai pengawas tidak diberi kewajiban mengajar di depan kelas sebagaiman kepala sekolah yang harus mengajar di depan kelas minimal 6 jam per pekan. Tiadanya kewajiban mengajar di depan kelas inilah yang merupakan kerancuan, bila pengawas mengikuti sertifikasi dengan pijakan Permendiknas itu sendiri. Jika saja kepala sekolah yang secara yuridis harus tampil tatap muka di depan, mengapa pengawas tidak?

Tentu ini bisa menjadi keirian guru. Tetapi iri yang tidak boleh diirikan. Jika kepsek harus mengajar di depan kelas, mengapa pegawas sekolah tidak? Sebuah produk hukum sering masih harus menyesuaikan dan dibuatkan tata laksananya. Tafsir terhadap aturan itu bisa dikembangkan sesuai ranah bidang garapannya. Pengawas adalah tenaga pendidik terpilih. Mempunyai jam terbang cukup dan dinilai profesional ketika memangku sebagai guru sebelum diangkat menjadi pengawas. Sebagai tenaga fungsional yang mempunyai tugas khusus, para pengawas ini harus merasa percaya diri. Siapa yang mau bersusah payah menilai dan membimbing para guru, jika pengawas sendiri belum tersampir gelar pengawas profesional. Masa menggolkan guru agar bergelar guru profesional, sementara penilainya belum bersertifikat profesional. Jadi wajar-wajar saja kan bila pengawas dimudahkan dalam proses sertifikasinya?

Mungkin, kalau proses sertifikasinya hanya dalam bentuk portofolio, ini yang perlu diperbaharui. Sebagai pengawas (juga sebagai tenaga pendidik), proses sertifikasinya juga harus berkaitan dengan dunia kepengawasan. Segala pernak-pernik untuk melengkapi portofolio dibuatkan ratio antar berkas yang dikumpulkan selama menjadi guru dan setelah diangkat sebagai pengawas. Dengan demikian akan nampak tingkat keprofesionalismenya ketika menjabat sebagai pengawas. Kecuali bagi pengawas yang diangkat setelah sebelumnya sudah lulus sertifikasi guru. Sehingga anggapan sertifikasi pengawas hanya acara bagi-bagi rejeki gugur dengan sendirinya. Besaran nominal rupiah akan sepadan dengan hasil kerja pengawas, asal kinerja pengawas sudah pada rel dan proporsi yang tepat.

Hanya saja yang perlu didiskusikan, bagaimana merekrut dan membentuk pengawas yang profesioanl? Bagaimana struktur pembinaan kepengawasan dan jenjang kariernya? Jangan ada anggapan bahwa pengawas adalah tempat parkir. Meski juga ada anggapan bahwa pengawas merupakan karier tertinggi guru selain menjadi kepala sekolah. Menjadi pengawas sepertinya akan menjadi sosok yang disegani. Coba bapak/ibu guru rasakan. Bagaimana perasaan para guru bila ada berita ada pengawas datang? Takut atau bahagia. Bisa takut bila guru merasa belum lengkap perangkat mengajarnya. Bisa pula bahagia jika guru merasa ada dewa penolong datang. Pengawas akan dijadikan tempat curahan hati para guru untuk memperbaiki kinerja dalam rangka peningkatan profesionalismenya.

Bila kemungkinan kedua yang timbul, inilah sosok pengawas yang diidamkan. Seperti halnya guru profesional yang ditunggu dan dirindu siwa, menjadi pengawas yang ditunggu dan dirindu guru adalah idaman para guru, juga kepala sekolah. Tidak menjadikan guru takut dan benci, karena hanya dicari kesalahannya tanpa memberi solusi. Dengan adanya pengawas profesional, dapat dijadikan obat. Dan pengawas harus bisa sebagai terapisnya. Bagaimana dan dimanapun tempatnya, hampir selalu ada sekolah, guru yang sulit dikembangkan keprofesionalannya. Di tangan pengawaslah nasib pendidikan ini dipertaruhkan.

Dengan adanya Permenpan nomor 21 tahun 2010 tentang Jabatan Fungsional Pengawas Sekolah dan Angka Kreditnya, pengawas semakin mempunyai kedudukan penting dalam pendidikan. Bahasa kerennya, seharusnya semua guru harus takut dan berterima kasih dengan pengawas. Nasib para guru berada di tangan pengawas (dan kepala sekolah). Bila penilaian terhadap kinerja sekolah (kepala sekolah) dan guru tidak baik , imbasnya hak istimewa guru bisa tercabut. Siapa tidak takut? Dan ini memerlukan pengawas yang benar-benar profesional.

Seperti halnya guru dan kepala sekolah, pengawas juga perlu membentuk forum pengawas untuk saling membelajarkan. Pendidikan dan pelatihan pengawas perlu diintesnifkan Meningkatkan profesionalisme melalui mengawas sambil belajar dan menghidupkan forum ilmiah pangawas. Bukankah belajar juga tidak memandang kedudukan dan waktu? Menyiisihkan sebagian tunjangan profesi pendidik/pengawas untuk pengembangan diri sebagaimana dianjurkan kepada guru penerima TPP. Namun semua kembali kepada pribadi dan sistem. Pengawasan melekat oleh seorang pengawas baru sebagian upaya meningkatkan kualitas pendidikan. Sesungguhnya pengawasan dari malaikat dan Sang Kholiq akan meminta pertanggungjawaban manusia di hari perhitungan amal.

Tulisan ini dimuat di Majalah Media Dinas pendidikan prop jatim Edisi April 2011

Senin, 04 April 2011

Wisata Edukasi di Dalam Negeri

Kualitas pendidikan kita semakin diakui dunia. Terbukti banyak siswa Indonesia berprestasi di ajang lomba internasional. Yang lebih membanggakan lagi banyak siswa berprestasi berasal dari daerah. Sekolah yang berhasil menelurkan bibit unggul ini patut dijadikan contoh dan tempat studi banding.

Tidak seperti yang terjadi belakangan ini. Banyak sekolah mengajak siswanya berbondong-bondong studi banding ke luar negeri. Selain memboroskan devisa, studi banding ke tempat yang budaya, kebijakan apalagi fasilitasnya sangat jauh berbeda, tidak efektif. Yang terjadi, sepulang dari studi banding banyak yang terkagum-kagum dan sulit mengaplikasikan di sekolahnya.

Untuk itu lebih baik study banding di dalam negeri saja. Banyak sekolah bermutu tersebar di nusantara. Pemerintah daerah atau sekolah yang sudah menunjukkan prestasinya, mempromosikan/dipromosikan sebagai tempat wisata edukasi. Ketika sekolah memprogramkan karya wisata jangan hanya ke tempat wisata, tetapi juga berkunjung ke sekolah-sekolah unggul. Jangan melihat keunggulan dari sisi fasilitas, tetapi unggul dalam prestasi dan model pendidikan yang mudah diterapkan di sekolah asal. Anak Indonesia harus bangga dengan sekolah dalam negeri.

Minggu, 03 April 2011

WANITA BUKAN BETINA

WANITA BUKAN BETINA

Perempuan ...
Lahir bukan hanya untuk beranak
Hidup bukan ’tuk berteman periuk
Dicipta bukan ‘tuk jinakkkan pejantan
Berjibaku bukan ’tuk jadi pembantu
Tetapi .....
Kejamnya jaman memaksamu

Wanita...
Lembut menawan ayu rupawan
Bukan barang dagangan
Bukan pajangan
Karna....
Ia bukan betina

Wanita ...
Pancaran kharismamu mempesona
Ditanganmu tersimpan daya
Kuasai dunia tanpa harus adu raga
Olah pikirmu jinakkan emosi
Punya wibawa dan piawai menata
Bersanding pria bangun negeri

Sabtu, 02 April 2011

Satu Guru Satu Produk Buku

Upaya meningkatkan profesionalisme guru telah ditempuh dengan berbagai cara. Sertifikasi, diklat, workshop hingga program satu guru satu laptop. Diharapkan guru semakin berkualitas, produktif dan kreatif dalam pembelajaran. Baik dalam metode maupun kemampuan membuat media dan buku ajar.

Untuk buku ajar, sekolah mengandalkan BOS buku. Sedang untuk buku penunjang tergantung kemampuan siswa. Masih mahal dan langkanya buku penunjang untuk siswa dapat disiasati dengan memberdayakan potensi guru. Perlu dicanangkan program satu guru satu produk buku. Guru diharapkan mampu menjawab tantangan ini dengan membuat buku bagi siswa. Minimal bisa dipakai untuk kalangan sendiri..

Para guru sebenarnya punya kemampuan menulis. Kalau dikembangkan akan bermanfaat bagi siswa dan guru itu sendiri. Siswa akan bangga dan percaya dengan gurunya. Bahwa guru tidak hanya bisa memerintah mengerjakan tugas, tetapi memberi contoh membuat buku. Dengan mengawali membuat buku dalam bentuk sesederhana sekalipun, akan membudayakan dan melecut guru untuk menulis. Guru semakin percaya diri dan tidak mudah menjadi plagiat. Apalagi ke depan, membuat karya tulis menjadi keharusan untuk naik pangkat. Kalau tidak dimulai sekarang, kapan lagi?

Jumat, 01 April 2011

Mengintensifkan training jelang UN

Waktu ujian nasional semakin mepet. Hari-hari ini para siswa disibukkan dengan ujian sekolah, baik teori maupun praktek. Karena sebelum UN berlangsung nilai sekolah harus disetor ke pusat. Guru dan siswa berpacu dengan waktu mempersiapkan diri sebaik mungkin. Dengan memberikan training ataupun try out. Tentu saja hal ini memerlukan pertimbangan, SDM serta dana.

Memperhatikan efektifitasnya, lebih baik anak-anak diberikan training. Berupa pembekalan materi, mental dan spiritual. Jangan terlalu banyak diberikan try out. Try out seperlunya saja untuk melihat kesiapan dan kekurangan siswa. Mengelompokkan siswa yang hasilnya masih di bawah standar untuk ditempa seoptimal mungkin. Dan memacu siswa berprestasi untuk meraih hasil terbaik. Kalau try out terlalu banyak, guru tidak cukup waktu untuk memperbaiki kekurangan siswa. Siswa pun bisa jenuh. Kadang mereka malah tidak mau belajar. Untuk itu jelang UN, sekali waktu anak-anak diajak refreshing menghilangkan kepenatan agar otaknya semakin segar.