Sabtu, 30 April 2016

Retribusi kendaraan jalan desa



Jalan beraspal bukan lagi monopoli masyarakat perkotaan. Kalau kita menyusuri desa hingga pelosok, sudah banyak jalan mulus beraspal. Jalan-jalan ini disamping dibangun dari dana pemerintah, banyak juga dari swadaya masyarakat. Mereka bergotong royong dan urunan membangun jalan untuk memperlancar akses  dan mengembangkan ekonomi masyarakat desa.
Kemudahan ini tidak hanya dinikmati warga setempat. Siapapun dapat memanfaatkannya. Bahkan sering kendaraan angkut/kendaraan berat menggunakannya sebagai jalur alternatif. Ujung-ujungnya jalan lekas rusak. Dan ini perlu dana perbaikan.
Supaya tidak memberatkan warga desa pembangun jalan, untuk perbaikan dan pemeliharaan dapat digalang dari retribusi kendaraan yang melewati jalan hasil swadaya. Mirip jalan tol. Pemerintahan desa membuat aturan retribusi jalan untuk dimintakan pengesahan pemerintah daerah. Sehingga retribusi ini tidak melanggar aturan yang ada. Agar ada rasa tanggung jawab bersama antara pengguna jalan dan warga sebagai wujud penghargaan atas partisipasinya dalam pembangunan

Selasa, 26 April 2016

Lulus, Sumbang Buku untuk Sekolah



Sebenttar lagi kelulusan siswa SMA diumumkan  Kebahagiaan yang patut disyukuri. Tidak hanya dalam bentuk ucapan, tetapi juga perbuatan. Salah satunya dengan menyumbangkan buku untuk sekolah.
Karena saat ini buku yang ada di sekolah kebanyakan buku paket mata pelajaran. Bantuan pemerintah lewat BOS buku lebih mengutamakan buku paket. Masih sedikit  buku pengayaan baik fiksi maupun non fiksi. Sementara untuk pembelajaran bahasa Indonesia saja, siswa dituntut membaca/merevensi beberapa buku dalam satu tahun pelajaran. Jika buku bacaan tidak mencukupi, pembelarajan terganggu. Disamping menghambat pemasyarakatan membaca.
Semakin langkanya bahan bacaan di perpustakaan ini juga disebabkan sekolah tidak boleh menarik iuran siswa yang lulus untuk memberi kenangan buku seperti pada masa lalu. Untuk itulah saatnya  para orang tua melalui putra-putrinya yang lulus SMA/SMP melakukan bhakti siswa untuk sekolah dengan  menyumbang buku. Dengan menyumbang buku, para lulusan tidak hanya bersedekah, tetapi juga mempunyai andil mencerdaskan adik-adiknya.

Senin, 25 April 2016

Membuka Kelas Talenta



            Pendaftaran peserta didik baru SMP/SMA mulai dibuka. Masing-masing sekolah menerapkan strategi untuk menjaring siswa potensial melalui jalur PMDK, tes atau hanya mengandalkan nilai ujian nasional. Dari berbagai model tersebut rata-rata mengutamakan angka-angka. Penghargaan prestasi utamanya prestasi di luar mata pelajaran UN yang dipakai sebagai nilai tambah sering terkalahkan oleh nilai tes ataupun UN. Akibatnya anak-anak bertalenta tersisih dari persaingan.
            Seyogyanya sekolah-sekolah membuat kebijakan untuk menampung siswa berprestasi. Kalau untuk anak berprestasi di bidang akademik sekolah membuka kelas unggulan, untuk non akademik dibuka kelas khusus, yaitu kelas talenta. Kelas talenta diisi anak-anak yang berprestasi di bidang olah raga, seni budaya, sastra serta siswa mempunyai ketrampilan khusus diberi jalur istimewa. Syaratnya masuknya lebih ringan dibanding siswa lain. Dengan membuka kelas talenta, sekolah juga memperoleh keuntungan. Tidak perlu terlalu bersusah payah bila ada kompetisi terkait talenta anak-anak ini. Sekolah tinggal membina lebih intensif untuk mengasah kemampuan anak agar berprestasi lebih cemerlang

Rabu, 20 April 2016

KARTINI ITU WANITA



Kala Kartini sibak tabir
Sejajarkan derajat dalam berkarir
Berkebaya berjarit bersanggul
Tanpa rasa masgul

Kini Kartini bebas bertebaran
Dari pasar hingga singgasana kekuasaan
Tancapkan pesona tanpa hipnotis
Lebarkan sayap dengan senyum romantis

Namun.....
Langkah Kartini tidak boleh egois
Tiru gaya kaum borjuis
Kartini itu seorang wanita
Tak boleh lupa dengan kodratnya
Emansipasi jangan korbankan keluarga

Senin, 18 April 2016

BAYANGAN KARTINI




                                                 
Terbesit bayang ilusi
Elok wajahmu mengilhami
Yang bergalayut di atas langit
Naungi hamparan permadani

Ceceran keringatmu tak tertampung
Diantri mereka yang  haus
Tunggu kucuran pikiran brillianmu
Yang aliri nusantara di kala kemarau

Terpaan angin itu tak pernah reda
Mainkan dahan beradu cabang
Goyang buah yang mau mekar
Coba cabut tubuh dari akar tunggang
Yang tertancap dalam kerasnya bumi

Manis buahmu terasa pahit
Oleh mereka yang nikmati sari pati
Semerbak harum mewangi arungi samudra
Pikat raja dunia jadikan punggawa

Malaikat rohmat datang bisiki telinga
Rayu sukma tinggalkan raga
Terbangkan  pohon tinggi menjulang
Jauh..... ke negeri sebrang