Penyantuman peringkat anak pada rapor dulu pernah ada. Seiring perkembangan kurikulum dan pro kontra pemberian rangking, akhirnya penulisan rangking ditiadakan. Alasan psikologis menjadi alasan utama. Namun, ketika kelulusan sekolah tidak mengggunakan nilai rapor, membuat anak kurang peduli lagi dengan nilai rapor. Hanya mengutamakan nilai ujian nasional.
Seirng penetapan formulan kelulusan siswa tahun 2011 yang menggunakan rapor sebagai salah satu unsurnya, perlu menggugah siswa untuk berprestasi sejak dini. Agar nilai rapor mulai kelas awal kelak dapat membantu kelulusan. Hal ini perlu dirangsang dengan memberikan penghargaan bagi siswa yang nilai rapornya menduduki peringkat atas, rangking 1,2,3. Penyantuman peringkat dalam kelas pun perlu juga dihidupkan lagi agar terjadi kompetisi sehat. Bagi anak yang menduduki peringkat bawah juga punya rasa malu dan terlecut. Bersemangat belajar lebih giat agar tidak malu dukemudian hari, tidak lulus sekolah. Malu dan bersusah dahulu, lulus dan bersenang-senang kemudian.
Minggu, 09 Januari 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar