Bukan bermaksud merendahkan jenis makanan ini. Yaa telo, tanaman yang mudah tumbuh ini biasanya dikiaskan dengan orang yang mempunyai kehidupan serba kekurangan. Bahkan orang yang kemampuannya rendah atau pendengarannya kurang peka sering dikatai" kebanyakan makan ketela".
Makanya ketika pemerintahan baru memprogramkan hidup sederhana, orang lantas latah dengan menyajikan atau menjamu orang dengan makanan tradisional, seperti ketela ini.
Padahal banyak orang/anak yang sehari-hari sudah terbiasa makan ketela dan berangan-angan makan roti harus mengubur angan-angan makan enak. Cukup makan ketela.
Makanya kalau indek SDM Indonesia kalah dengan negara lain,jangan menyalahkan anak apalgi guru. Tetapi salahkan kebijakan yang mencanangkan makan makanan bergizi sedikit, sekelas ketela. Energinya hanya cukup untuk berteriak dan blusukan, bukan untuk berpikir dan membangun dan menciptakan mimpi indah
Hal ini juga nampak dari penolakan Kurikulum 2013.K13 yang dianggap susah dan berbiaya mahal, dengan mudahnya dibatalkan karena siswanya dianggap susah belajar dan gurunya sulit mengadakan penilaian. Yaa wajar saja, lhawong terbiasa makan telo.Coba,kalau jauh hari makanan bangsa indonesia cukup gizi, pasti tidak mudah mengeluh dan selalu siap menghadapi perubahan. Republik ini dibangun diatas pengobanan jiwa dan raga, bukan dengan telo.
Selasa, 09 Desember 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar