Menjelang unas ini sekolah laksana mengadakan
lomba try out. Bisa dikatakan tiada minggu tanpa try out. Try out yang
diharapkan menyiapkan siswa, sering tidak mendapatkan tanggapan positif siswa. Coba,
apa tanggapan siswa menjelang try out dan melihat hasilnya. Kebanyakan
tenang-tenang saja, apapun hasilnya.
Sikap
pragmatis siswa yang cenderung mengambil jalan pintas dan sudah merasa lulus
sebelum unas adalah penyakit berbahaya. Salah satunya karena doktrin warisan
alumni. Siswa bukanlah anak bodoh. Mereka menangkap kepanikan guru dan sekolah
dengan mementahkannya berdasar pengalaman kakak kelasnya. Meski mereka sudah
dinasehati, bahwa unas kali ini beda perlakuannya. Tapi apa daya, anak tetap
anak.
Untuk
itu sekolah bersama guru berkewajiban menyadarkan dan menyiapkan mereka. Tidak
hanya sekedar try out dan menambah jam belajar. Optimalisasi waktu tersisa
dengan training materi unas beserta pembekalan mental/spiritual merupakan upaya,
agar mereka lebih siap. Tidak menganggap remeh unas dan melupakan pesan tak
bermoral dari para alumni. Dan semoga unas benar-benar dilaksanakan sesuai
harapan banyak pihak. Unas yang jujur.
OPTIMALKAN
TRAINING, BUKAN LOMBA TRY OUT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar