Langkanya dosen bergelar doktor membuat Kemendiknas berencana membuat program percepatan pendidikan doktor. Langkah strategis meningkatkan kualitas para dosen. Namun demikian rencana ini perlu antisipasi.
Berkaca pengalaman program S1 dan S2 kilat yang beberapa waktu lalu marak, ternyata banyak melahirkan sarjana-sarjana instan. Contoh lain, program guru minimal S1 untuk sertifikasi juga ada yang dimanfaatkan sebagai ajang bisnis pendidikan oleh pihak tertentu. Program kuliah jauh, kuliah Sabtu-Minggu dan berbagai pernak-pernik kuliah ekstention juga melahirkan budaya plagiatisme.
Oleh karena itu, program percepatan mencetak doktor harus dirancang dengan baik dan diberi rambu-rambu tegas. Kemendiknas harus mengakreditasi terlebih dahulu lembaga/PT yang membuat program doktor. Agar nantinya doktor yang dilahirkan benar-benar berkompeten di bidangnya. Selain itu perlu ditumbuh suburkan budaya ilmiah di kalangan pendidik, mulai guru hingga dosen. Sebagai cikap bakal pendidik menapak pendidikan hingga mencapai gelar doktor.
Sabtu, 18 Desember 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar