Karut marut menjelang konggres PSSI membuat citra persepakbolaan Indonesia semakin buruk. Hingar bingar AFF terhapus oleh polemik lahirnya LPI dan niatan Nurdin Halid menjadi ketua PSSI lagi. Keadaan semakin runyam karena sudah terjadi silang pendapat antara Menpora dan PSSI. Para suporter yang dulu saling bersinggunganpun sekarang bersatu menginginkan reformasi. Termasuk juga pemain, pengurus dan pemerintah daerah pengucur dana klub
Jika ini terus berlangsung sepakbola kita semakin terpuruk. Dalam pra olimpiade saja, tim PSSI digulung Turkmenistan. Pertanda bahwa PSSI tidak solid lagi kalau tidak bersatu. Andai seluruh potensi pemain terbaik di LPI dan LSI bisa bergabung, niscaya hasilnya lebih baik.
Agar polemik segera berakhir dengan solusi terbaik, untuk sementara LSI dan LPI dihentikan dulu. Ini sebagai pembelajaran dan instrospeksi PSSI. Jika perlu kepengurusan PSSI saat ini menyerahkan mandat ke pemerintah. Toh PSSI di bawah pembinaan Kemenpora. Perwakilan klub LSI dan LPI, sponsor, pemda pengucur dana ABPD, perwakilan suporter dan pemerintah duduk bersama membentuk kepengurusan PSSI. Sebelum Indonesia diberi saksi FIFA.
Rabu, 02 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar