Ada penyakit yang selalu membayangi petani. Setiap masa panen tiba, harga panennya turun. Yaa gabah, kedelai, jagung juga tebu. Gula misalnya, beberapa waktu lalu harganya cukup tinggi. Kini harga gula mulai turun. Padahal sekarang pabrik gula mulai giling. Otomatis harga tebu petani juga tidak tinggi seperti yang diharapkan. Hal ini ditengarai karena adanya gula impor.
Belum lagi curah hujan yang berlebihan sepanjang tahun ini memperburuk nasib petani. Kualitas tebu tidak optimal. Sementara ongkos produksi semakin naik. Saat panen saja, karena area tebu banyak yang belum bisa dilalui kendaraan, ada tambahan ongkos kuli angkut ke kendaraan. Pada akhirnya keuntungan petani tebu hanya sedikit.
Untuk itu perlu kebijakan yang membela kepentingan petani tebu. Seperti halnya gabah, ada penetapan harga dasar pembelian tebu rakyat. Pemerintah juga harus menghentikan impor gula. Baik gula murni ataupun gula ravinasi. Terlebih di saat petani memanen tebunya. Sehingga manisnya gula bisa semanis nasib petani tebu.
Selasa, 31 Mei 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar