Dongeng Sang Kancil mungkin menjadi dongeng terpopuler di nusantara. Dan yang paling melekat di hati tentu kisah Si Kancil Anak Nakal yang suka mencuri mentimun, yang dipopulerkan lewat lagu. Meski lagu itu tamak lucu, tetapi sesungguhnya lagu itu mempunyai nilai negatif, yaitu memvonis Kancil Anak Nakal. Padahal kancil kan hewan, hehehe...
Belum lagi fitnah keji yang menyebut Kancil Mencuri Mentimun. Belum pernah saya dengar keputusan yang menyebutkan bahwa kancil disidang dan divonis bersalah sebagai pencuri. wkwkwkwk
Ahhh itu kan lagu, mengapa dipermasalahkan. Nah ini salahnya. Karena lagu atau musik itu bahasa universal. Lewat lagu orang bisa menikmati kehidupan, lewat lagu orang bisa mencerna dan menghafal dengan mudah. Lha kalau syair lagunya salah, bagaimana coba. Bahaya kan?
Apalagi kini kisah Kancil Yang Bijak lebih populer berasal dari Malaysia, gara-gara film kartunnya dbuat negeri Jiran. Apa anak Indonesia tidak mampu?
Untuk itu saya mencoba mengubah image terhadap kancil. Bahwa Kancil itu memang binatang yang cerdik dan bijak. Bisa jadi gambaran orang pintar tapi tidak dihargai di negeri sendiri, dimusuhi bahkan terusir dari tanah kelahiran tetapi dihormati di negeri seberang ada di cerita kisah Sang Kancil terbaru : Terdampar di Negeri Jiran.
Pembaca penasaran, silahkan inbox ke fb Abddul Hakim
Jumat, 01 September 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar