Nasib
petani tak kunjung lepas dari cobaan. Musim penghujan yang berlangsung hampir
sepanjang tahun waktu lalu menjadi harapan petani untuk menanggung keuntungan. Namun
apa daya, serangan hama wereng membuyarkan impian petani.
Dan
bukan kali ini saja petani mengalami gagal panen. Bencana alam, kekeringan atau
serangam hama penyakit menghantui nasib mereka. Berbagai kesulitan seolah melekat
pada petani. Mulai sulitnya mendapatkan pupuk, masalah air, murahnya hasil
panen hingga gagal panen.
Untuk
itu petani perlu mendapat perlindungan. Salah satunya berupa asuransi
pertanian. Para petani yang mengikuti program asuransi mendapat bantuan dana,
pembinaan, penampungan hasil panen beserta jaminan harga penjualan yang layak. Biaya
asuransi diambilkan dari keuntungan yang diperoleh. Sehingga antara petani dan
penjamin asuransi terjalin simbiosis mutualisme, saling menguntungkan. Pemberi
jaminan menerapkan pola asih, asah dan asuh kepada petani demi keberlangsungan
ketahanan pangan nasional
Tidak ada komentar:
Posting Komentar