Hakim
mengajar? Nggak salah? Tidak. Di SMPN 1 Dolopo ada hakim yang tidak memimpin
sidang sambil bawa palu. Dia adalah Pak Abdul Hakim, guru matik yang tidak
normal. Lho kok? Iya, betul…betul…betul…. Pak Hakim ini lain dari pada yang
lain. Tidak hanya piawi dalam mengajar tetapi multi talenta. Dengan gaya khas
dan bahasa ramah, P Hakim punya kiat tersendiri agar matematika menjadi
pelajaran yang mengasyikan.
Berbagai
metode diterapkan buat anak didiknya dengan memberdayakan potensi dan kemampuan
anak –anak. Untuk mengajarkan geometri misalnya, barang bekas pun dipakai untuk
mengilustrasikan benda abstrak. Untuk mengembangkan kreatifitas berpikir, pak
Hakim punya kiat dengan teknik bedah orthopedi. Itu lho, teknik bedah tulang.
Jadi anak-anak bisa menemukan berbagai cara menemukan juring bangun ruang dan
menemukan rumus luas permukaannya sendiri.
Yang
terkini, Pak Hakim menerapkan metode “cermat”, membuat cerita matematika.
Sebuah metode untuk menggali kompetansi anak dalam berliterasi matematika. Anak-anak
diajak membuat cerpen rasa matematika. Di dalam cerpen harus ada permasalahan
matematika. Nantinya, siswa harus bisa
menemukan dan memecahkan permasalahan itu. Dalam waktu dekat, karya anak-anak
ini terbit dalam sebuah buku “The Art Of Math”. Ayo… siapa mau pesan?
Disela
kesibukannya, Pak Hakim aktif menulis. Lebih dari 40 buku sudah diterbitkan,
berupa antologi puisi, cerpen dan pantun. Belum lagi lebih seratus tulisan
dimuat di beberapa media masa. Berbagai kejuaraan diraih baik tingkat regional
maupun nasional. Aktifitas tulis menulis bisa diintip di facebook, instagram:
musthakimov serta blog: mathakim.blogspot.com. Asyik kan, punya guru tidak
normal? So, saya pun ikut-ikutan menulis. Dan alhamdulilah, tulisan saya juga sudah
dimuat di majalah Media Jawa Timur, mengikuti jejak guru inspirasiku, pak
Hakim.
(Ditulis
oleh Viona Dwi Irawati, Siswa SMPN 1 Dolopo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar