Fisik rusak mudah diperbaiki, mental bobrok susah diobati. Setuju? Setuju tidak setuju terserah anda. Tetapi saya yakin, banyak yang sepakat. Ibarat orang, sesakit apapun badan,biasanya dibawa ke dokter, dokter menganalisa di beri resep, pasien minum, dlaam beberapa hari dilihat hasilnya. Kalau berutung sehat, kaau tidak kembali periksa dan diberi alternatif obat atau tindakan lain.
Tetapi kalau mental sakit, awalnya ke psikiater, dinasehati, kadang juga diberi obat. Diminum, melakukan terapi, diamati, jika tidak kunjung sembuh ditindak lanjuti lagi, kalau sudah parah ya kadang dirujuk ke rumah sakit jiwa. Kasihan!!! Itu gambaran mudahnya membedakan cara mengatasi orang sakit raga dan sakit mental.
Tentu saja bangsa Indonesia tidak ingin generasi muda mengidap penyakit jiwa kan? Apalagi anak-anak sekolah. Di sekolah tempat tepat untuk menggembleng mental anak, selain di rumah. bagaimana kiatnya? Simak ulasannya di tautan berikut :
http://dindik.madiunkab.go.id/index.php/en/2017-03-19-12-43-33/sekretariat/700-revolusi-mental-lewat-kultur-sekolah
Sabtu, 22 April 2017
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar