Minggu, 12 Januari 2014, saya mendapat
tugas menyeleksi perangkat desa. Salah satu formasi yang diperebutkan adalah
modin. Jika peserta formasi lain laki-laki
dan perempuan, untuk modin semua pria. Hal ini juga saya temui ketika
menyeleksi perangkat desa termasuk modin di desa lain. Padahal sering terjadi, saat ada kematian,
untuk memandikan dan mengkafani jenazah perempuan, keluarga menginginkan yang menangani juga
perempuan. Karena yang ada modin laki-laki, akhirnya yang menangani tetap pak
modin.
Karena itu, agar penanganan jenazah
perempuan juga dilakukan oleh perempuan, pihak desa perlu mengangkat modin
perempuan. Dengan modin perempuan kehormatan perempuan lebih terjaga. Perempuan
juga lebih telaten menyiapkan pernak-pernik kelengkapan kematian. Pihak desa
bisa memanfaatkan majelis taklim atau forum pengajian ibu-ibu untuk menyeleksi
modin perempuan. Anggarannya bisa dari anggaran desa. Jika anggaran desa tidak
mencukupi, bisa digunakan infak dan sodaqoh yang digalang majelis taklim
ibu-ibu.
Tulisan ini dimuat di kolom Gagasan Jawa Pos ,Selasa 14 Januari 2014
memang benar pak, Modin lelaki dan perempuan sama-sama dibutuhkan.. semoga artikel ini banyak membawa manfaat bagi pembacanya, sebagaimana saya yang merasa sangat terbantu setelah membaca artikel ini...
BalasHapusAplikasi Administrasi