Ada perbedaan mencolok dalam penulisan rapor
kurikulum 2013 (K13) dibanding rapor KTSP. Rapor K13 nilainya dinyatakan dalam
bentuk abjad, A, B+, B-, B, C+, C, C-, D+ dan D. Saya pun mensosialisasikan dan mencari tanggapan dari
anak. Ternyata sebagian besar siswa kelas VII tidak senang model rapor dengan
huruf. ”Tidak adil, Pak. Masa nilai 100 dengan 93 dinilai sama, ” begitu antar
lain tanggapan mereka.
Nilai rapor selain untuk melihat hasil
belajar juga untuk memotivasi anak. Rapor juga digunakan sebagai salah satu
syarat melanjutkan sekolah dengan jalur khusus. Jika nilai huruf untuk seleksi,
hasilnya tidak optimal karena sulit membedakan tinggi rendahnya kemampuan anak.
Nilai angka dengan rentang jauh bila dinilai dengan huruf sama dapat menurunkan
semangat anak. Mumpung masih sebagai
piloting, jika nantinya K13 diperlakukan secara nasional, penilaian dengan
huruf seyogyanya diganti, kembali menggunakan angka saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar