Tanggal 11-17 Mei 2014 saya mengikuti
pelatihan calon instruktur nasional implementasi K13. Dari berbagai permasalahan
K13, ada satu hal yang hingga berakhirnya kegiataan belum ada titik temu. Yaitu
terkait rapor K13, utamanya pencapaian predikat nilai rapor siswa A sd D yang
berasal dari nilai mentah 0-100. Ada dua
versi yang diperoleh nara sumber ataupun para peserta yang mengikuti kegiatan
pembekalan K13 sebelumnya. Versi satu, A: 86-100, A- : 81-85, B+ :76-80 dst. Sedang versi dua, A : 92-100, A-:84-91, B+:76-83 dst.
Karena rapor menjadi dokumen penting,
seharusnya ada satu keseragaman rentang nilai dari skor angka 0-100 untuk
dikonversi menjadi huruf A-D ataupun skala angka 1-4 (rentang 0,33). Sehingga
bobot prestasi siswa di tempat satu dengan yang lain sama. Selain itu,
karena dalam rapor tidak ada keterangan
berupa kalimat, predikat B- dan C- rawan dipalsukan menjadi B+ dan C+. Untuk itu rapor perlu ditambah satu kolom
sebagai tempat penulisan dengan huruf ataupun menuliskan nilai asli siswa. Misal
predikat A ditulis 4,00 ; 3,86; 3,71 dsb sesuai nilai aslinya. Dengan cara ini,
kelak jika nilai rapor digunakan untuk melanjutkan sekolah, proses
perhitungannya lebih mudah.
solusinya gimana gan?
BalasHapusharusnya ditetapkan dengan undang-undang...
BalasHapus.
.
salam semangat
http://kabartebo.blogspot.com