Hasil
UKG (Uji Kompetensi Guru) 2015 memang belum dilansir. Tetapi dari kabar-kabur peserta UKG, nilai yang diperoleh jauh dari memuaskan.
Kabar ini setidaknya menjadi pelajaran berharga bagi guru dan sekolah.
Dua unsur yang diujikan (Pedagogik dan profesional) sebenarnya sudah menjadi
menu sehari-hari para guru. Kalau toh nilai UKG rendah, pasti ada sesuatu yang
harus diperbaiki. Baik pribadi guru atau sistem manajemen pendidikan di
sekolah.
Khusus
sistem manajemen pendidikan di sekolah, masih banyak sekolah yang menganut
faham senioritas. Guru senior mengajar kelas 3 SMP/SMA, sedang guru yunior mengajar
kelas-kelas di bawahnya. Setiap pergantian tahun ajaran baru, jarang guru yang
mau bertukar kelas. Alasanyannya, karena mereka sudah terlanjur hafal materi,
juga keberatan membuat perangkat pembelajaran baru. Otomatis materi yang dikuasai dengan baik
hanya materi kelas tingkat tertentu. Akibatnya begitu UKG, para guru ini
kelabakan dan tidak menguasai materi mata pelajaran dengan baik. Oleh karena itu, sekolah perlu membuat rotasi
mengajar secara rutin. Sehingga guru menguasai dengan baik semua materi di
segala tingkat kelas. Dengan rotasi juga menghindari unsur senioritas antar
guru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar