Dalam
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ataupun K13, evaluasi hasil belajar sudah diarahkan
dalam bentuk uraian. Namun karena ujian nasional menggunakan pilihan ganda, sekolah-sekolah
pun banyak mengikutinya. Apalagi dengan adanya scanner beserta software untuk
menolah nilai beserta analisisnya, peran guru mulai tergantikan. Meski sebenarnya model pilihan ganda
bisa berdampak negatif kepada siswa. Anak kurang semangat belajar, ngawur
memilih dan mudah melakukan kecurangan.
Oleh
karena itu model evaluasi di sekolah seyogyanya meminimalkan soal pilihan
ganda. Para guru disarankan menggunaka tes uraian atau lisan. Dengan kedua
model ini menuntut anak belajar lebih giat, melatih anak menulis, mengurangi
kecurangan, serta melatih mental anak.
Guru juga bisa lebih dekat dan mengenal karakter anak. Pertanyaan yang
diberikan juga fleksibel, sesuai dengan kemampuan anak yang sudah dikenal guru.
Bahkan dengan evaluasi secara lisan, guru bisa langsung menganalisa tanpa
menunda waktu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar