INSAN PERS, PAHLAWAN DEMOKRASI
Sejak keran kebebasan pers dibuka, dunia jurnalistik mendapat hak demokrasinya. Saking longgarnya kemerdekaan mengungkapkan ide ke media, pada awalnya berbagai pemberitaan di tanah air dapat diulas bagai tanpa sensor. Sayang, belakangan pers marak disuguhi racikan berita berbumbu sesuatu hal yang tidak sesuai adat ketimuran. Vulgar, nyrempet-nyrempet pornografi.
Yang pasti, pers telah membuka cakrawala pandang rakyat dan menunjukkan kekuatannnya. Mampu menembus batas dan tirani yang mungkin sulit dilacak oleh pihak berwenang sekalipun. Berbagai kasus behasil diungkap para pekerja pers. Dan nyawa menjadi taruhannya. Mereka menjadi pahlawan kemerdekaan pers.
Kuatnya pers tidak hanya menjadi satu point bagi penegakan kebenaran di negeri ini. Tetapi yang lebih penting lagi, pers yang dinanti adalah pers yang jujur, berimbang, bertanggung jawab dan santun. Perjuangan kuli tinta ditungu masayarakat dengan berita baru..
Kita berharap, jangan ada lagi pembreidelan dan pemuatan berita yang melanggar norma. Kebebasan press juga dibatasi kebebasan lain untuk kepentingan positif lebih besar.
Rabu, 10 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar