Minggu depan sudah memasuki bulan Muharam ( 1 Muharam tgl
25 Oktober). Sebagai sebuah momen pergantian waktu, tahun baru tahun ini juga menjadi tahun pertama presiden baru JOKOWI-JK memulai pemerintahan baru. Saat kampanye pilpres, Jokowi-JK berwacana akan menjadikan 1 Muharram menjadi hari SANTRI NASIONAL. Meski saat itu banyak yang menentang.
Pertentangan itu ada benarnya. Bahwa 1 Muharram merupakan pergantian tahun yang secara rutin akan berlangsung terus-menerus. Pada 1 Muharram tentunya seluruh umat muslim sedunia akan memperingatinya. Memperingati bukan dalam bentuk pesta pora. Peringatan yang perlu diisi dalam bentuk ibadah, baik hablum minalloh atau minannas.
Sedangkan Santri,identik dengan anak muda yang mencari ilmu di lingkungan pondok pesantren. Dengan diperingati atau tidak, anak-anak pondok tetap harus belajar. Kalau tanggal 1 Muahrram menjadi hari santri nasional, jangan-jangan para santri juga akan menuntut ada libur khusus dan menuntut lebih. Jadi sebenarnya, hari santri tidak perlu ditetapkan sebagai hari besar nasional.Kalaulah pada waktu itu hanya untuk menggali suara, tak apalah. Biarlah para santri beserta ustad dan kiainaya tetap menjalankan kegiatan rutin mencari ilmu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar