Tidak banyak perbedaan mencolok antar baju
tahanan dan baju orang yang tidak berperkara. Hanya tulisan ”tahanan” atau nomor seragam tahanan, yang memudahkan orang
mengenali seseorang sebagai tahanan. Sering kita lihat, penjahat apalagi
koruptor yang berperkara dengan santai dan tersenyum menyapa korban dan
khalayak ramai. Dengan baju tanpa perbedaan mencolok, para tahanan merasa
seperti masyarakat biasa tanpa salah. Dampak negatifnya, mereka merasa tidak
berdosa tidak mempunyai rasa malu.
Seyogyanya baju tahanan mempunyai dampak
psikoogis bagi si pemakai. Khusus koruptor diberi seragam baju loreng-loreng
seperti baju tokoh penjahat dalam film/gambar kartun. Karena orang sudah hafal,
gambar berbaju loreng identik dengan penjahat. Sehingga koruptor akan merasa
bersalah dan tidak mengulanginya lagi ketika melihat dirinya berseragam loreng.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar