Ratap Bumi
Semilir angin berhembus
Bertiup di hamparan tanah
tandus
Membawa uap air minimalis
Sisa cadangan yang kian
menipis
Sawah ladang meronta
Tersenyum cipta tanah menganga
Tunggui kemarau panjang
Berlindung di balik keringnya ilalang
Mata air menangis
Harapkan rintik gerimis
Kucurkan kehidupan yang
merembes
Tetes demi tetes
Bumi ini semakin tua
Kian kurus bagai tak terurus
Terinjak eksploitasi manusia
Termakan ambisi nan rakus
Bumi ini tak bisa mengadu
Tangisanmu terdengar memilu
Wajahmu semakin kuyu
Sekujur kulit tersayat
luka
Amarah tertahan dalam
perut magma
Tunggu waktu akhir masa
kadaluwarsa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar