Membuat karya tulis saja masih sulit,
apalagi mempubikasikan. Mungkin kalimat itulah yang ada di benak para guru saat
ini. Kewajiban mempublikasikan hasil penelitian atau membuat artikel ilmiah populer
tentang pendidikan/pembelajaran menjadi beban tersendiri bagi guru yang
berkeinginan naik pangkat. Kurangnya kemampuan menulis guru dan media publikasi
yang mengkhususkan untuk tulisan guru membuat semakin kecil nyali guru untuk meningkatkan karier
profesionalnya. Dan memang tidak mudah agar tulisan guru dimuat di media cetak.
Sulitnya
menembus jurnal/majalah pendidikan yang sudah ada harusnya menjadi tanatangan
bagi guru untuk membangun kebersamaan. Membuat majalah ilmiah khusus guru. Dengan
memiliki majalah sendiri peluang untuk terbit lebih besar. Staf redaksi diisi
oleh guru yang kompeten di bidangnya dan telah dididik jurnalistik.
Untuk
menjaga keberlangsungan penerbitan, para guru satu rumpun mata pelajaran atau guru dalam satu
wilayah diwajibkan membeli. Ini sebagai bentuk kewajiban pemanfaatan 10% tunjangan
profesi pendidik untuk pengembangan diri guru. Dengan adanya majalah ilmiah
khusus guru juga akan merangsang
kreatifitas guru untuk menulis dan berinovasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar