Satu lagi sebuah fatwa hasil peretemuan pondok pesantren di Jombang, Diantaranya mengharamkan rebounding dan ngecat rambut, foto pra wedding dan perempuan naik ojek (Kalau nggak salah ngutip). Keputusan kali ini mendapat banyak tanggapan. Biasa, ada yang pro dan kontra. Soal ngecat rambut, setahu saya waktu belajar di madrasah sih memang tidak boleh. Kata guru saya yang nggak boleh itu ngecat rambut uban dengan warna hitam. Kalo dengan yang lain malah boleh. Sekali lagi kalo ngak salah lho. Lha wong sudah lama nggak buka bukunya.
Memang banyak ulama mengharamkan melakukan perbuatan dengan mengubah perubahan bentuk butuh hanya sekedar menubah penampilan agar kelihatan lebih seksi dsb. Kecuali demi kemaslhatan/kesehatan/dhorurot baru diperkenankan.
Berkembangnya trend sering membuat orang melakukan perbuatan yang memaksa anggota tubuh dipermak. Dan sebagain besar ingin mengubah penampilan agar lebih menarik, kalau ngak mau dikatakan seksi. Menarik buat siapa??
Buat suami? Itu sih oke2 saja. Tetapi yang terjadi adalah, penampilan menarik itu untuk lawan jenis. Nah kalau yang begini ini akhirnya banyak mudhorotnya. Siapa sih yang tidak tertarikm dengan penampilan gadis...ehhhh cewek kinclong berjalan di depan umum. Pasti banyak mata lelaki yang melirik, malah melotot. Dan ini yang bahaya. Mengundang setan untuk membisiki berbuat tidak baik. Jadi seruan haram atas perbutan mengubah penampilan diri dengan ngecat atau rebounding itu wajar2 saja. Lebih baik mencegah daripada terjadi hal yang tak baik
.
Sedang soal foto pra wedding, sering kita lihat di lembae undangan atu foto2 yang dipampang diarea resepsi. Banyak adegan2 yang nyrempet2 ke hal yang bertentangan denan agama. Toh mereka memang bukan mahromnya. Nggak boleh megang2, apalagi ada adegan yang menantang seperti ......ehm.
So..soal pengharaman apapun sebaiknya disikapi dengan bijak. Tidak asal menolak dan tidak asal mengharamkan. Mungkin suatu saat naik mobil haram karena banyak yang mati tertabrak, mobilnya menimbulkan polusi, mengakibatkan perubahan iklim.... Dan terbiasalah menerima berita jangan kagetan jangan gumunan!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar