Senin sore saya mampir ke rumah ibu. Baru merebahkan badan di kursi tiba- tiba di depan pintu muncul seorang laki2 umur 40-an. Tanpa mengucapkan salam dianya langsung berucap : "Bu minta seribu!"
Saya sempat menjawab sekilas, "Ada apa pak" Dia diam saja dan tetap berdiri di depan pintu.
Ibu saya yang masih di belakang, begitu mendengar suara di depan langsung menuju pintu. Sambil mendekat, ibu memperhatikan orang di hadapannya. Orang itu langsung berkomentar " Kenapa bu, aneh ya saya"
Ibu menjawab. "Maklum saya sudah tua, tidak jelas melihat wajah dari jauh. Ada apa"
Orang yang ditanya diam saja, samabil lenggat lenggot mengerakkan kepalanya. Dia minta uang seribu bu" Saya segera menimpali. Dan ibu saya pun langsung memberi selembar seribuan. Orang itu lantas pergi ke rumah seberang.
Tak lama kemudian, nampak dia sudah kembali. Saya masih duduk di kursi sementara ibu masih menunggu di dekat pintu memperhatikan orang tadi. Tiba2 terdengar suara motor distater. "Lho kim, orang yang tadi minta itu ternyata bawa motor"
Aneh kan! Ternyata mau minta2 itu perlu modal kendaran untuk memperlancar operasinya.
Sore haripun saya sempat melihat Uya memang kuya. Dasar Uya, kali ini korbnannya anak kecil yang ternyata punya kerja sambilan jadi peminta-minta. Buat jajan, pacaran dan bantu orang tua.
Dunia memang aneh, peminta-minta tidak lagi berwujud wajah kusam berbaju gembel, jalan pincang dan penampilan amburadul. Sekarang banyak peminta2 berpenampilan mentereng. Jadinya kita semakin sulit membedakan, mana peminta2 beneran atau palsu. Atau mungkin mereka menyontoh orang lain. Yang berdasi, bermobil, punya kedudukan tapi sering meminta-minta. Minta fee, upeti dan .........
Selasa, 12 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar