Kemendikbud berencana memangkas batas waktu
maksimal kuliah, dari 7 tahun menjadi 5 tahun. Kurikulum yang terus berkembang
dan daya tampung kampus menjadi pertimbangan utama. Tetapi pengalaman
menunjukkan, mereka yang molor kuliah bukan hanya karena malasnya mahasiswa.
Bisa jadi mahasiswa kurang mampu yang tidak masuk bidik misi, terpaksa cuti dan
menabung dengan bekerja untuk bekal kuliah. Mahasiswa yang banyak hutang SKS
karena aktif berkegiatan atau nyambi bekerja sehingga nilainya jeblok. Dan yang
payah, mahasiswa sulit mengambil mata kuliah tertentu karena jadwal atau
dosennya tidak mau kompromi. Dosennya sering tugas luar, jarang memberi kuliah,
sulit ditemui untuk konsultasi. Begitu masuk langsung memberi tugas/tes, nilainya
mahal lagi. Akibatnya banyak mahasiswa tidak lulus.
Jika kebijakan kuliah maksimal 5 tahun
diterapkan harus dibarengi kebijakan yang meringankan mahasiswa dan orang tua. Kampus
membuat kurikulum 2014. Salah satunya mengurangi jumlah SKS dan biaya kuliah.. Kampus
juga memberi aturan kepada dosen harus hadir tatap muka minimal (75%) seperti
yang diterapkan kepada mahasiswa. Dengan beban SKS yang lebih sedikit,
kehadiran dosen lebih banyak serta biaya kuliah terjangkau, mahasiswa mendapat
bekal ilmu memadai, lebih konsenrasi kuliah dan cepat lulus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar