Kurikulum 2013 sudah direvisi. Mulai tahun ajaran baru 2016/2017, siswa kelas VII atau X akan merasakan hasil revisi. Kelak bertahap selam 3 tahun revisi ini akan tuntas. Tentu saja, seperti biasa akan ada revisi-revisi susulan, entah apa? Yang jelas, tidak ada yang semourna di dunia ini. Kendala awal biasanya mulai muncul, yaitu belum terdistribusi dan tidak
meratanya buku siswa.
Nah, untuk mengatasi belum adanya buku,
para guru dapat membuat alternatif. Pertama, memanfaatkan buku lama yang memuat
materi sama. Kedua, membuat buku pegangan siswa sendiri dengan model patungan. Beberapa
guru dalam satu sekolah atau beberapa sekolah piloting K13 bekerja sama
menyusun buku ajar. Materi dalam satu buku yang tertuang dalam silabus dibagi
merata kepada para guru untuk dibuatkan materi ajar. Dengan beban tidak terlalu
banyak, dalam waktu singkat (1-2 minggu) pasti bisa terselesaikan. Setelah
terkumpul didistribusikan ke sekolah-sekolah untuk digandakan. Dengan
kreatifitas guru membuat buku ajar, K 13 bisa berjalan dan dapat diajukam angka
kreditnya untuk kenaikan pangkat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar