LAHIR UNTUK MATI
Setiap kita lihat tanggal kelahiran kita, yang ada dibenak adalah peringatan hari ulang tahun. Pesta, kado dan ucapan selamat sudah terbayang dalam lamunan. Dan perayaanpun disiapkan. Menjamu para sohib dan kerabat. Tiup lilin dan iris kue. Lagu happy birthday pun dikumandangkan. Sorak sorai teman mengisi ruangan.
Tapi apalah arti sebenarnya sebuah tanggal lahir. Untuk apa kita lahir? Pada manusia ke dunia ibarat hanya ”mampir ngombe”/ sekedar minum. Seberapa banyak orang minum kalau hanya mampir. Paling Cuma satu gelas, itupun biasanya dari pemberian orang.
Melihat sedikitnya waktu manusia Hidup di dunia, yang namanya lahir ibarat hanya awal dari kematian. Lahir untuk mati. Itu kata singkat dan tepat. Lalu untuk apa hidup ini kalau akhirnya mati? Buat apa susah-susah hidup jika apa yang diperolehnya tidak di bawa mati? Apa sebaiknya kita diam saja, toh akhirnya mati juga?
Makna bahwa lahir untuk mati setidaknya mengingtka kita tentang pentingnya arti hidup. Maka kita juga bisa memaknai bahwa hidup adalah perjalanan menuju hidup. Perjalanan yang memerlukan bekal agar kita selamat dalam perjalanan dan akhirnya mencapai tujuan. Kalau ini yang kita pegang, niscaya hidup ini akan lebih bermakna dan berwarna. Bermakna, karena kita lahir dan hidup ini ada manfaatnya. Berbuat kebaikan dan kebajikan. Mengumpulkan bekal menjemput ajal. Berwarna! Karena memang manusia diciptakan berbeda. Perbedaan yang ditentukan dengan jenis amalnya. Menanam pohon yang dinanti buahnya. Kelak manusia akan memetik buah di akhir nanti, bertemu dengan Ilahi Robbi.
Jumat, 25 Desember 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar