Ujian Nasional terlaksana dengan jujur belum memenuhi harapan. Berbagai tindak kecurangan ditemukan selama UN tingkat SMA/MA. Mulai dugaan kebocoran hingga perilaku siswa yang kedapatan membawa HP. Sayang, tindak kecurangan ini masih ditepis karena dianggap tidak ada bukti kuat dan dalam tingkat wajar meski perbuatan itu terekam kamera.
Walau sebenarnya melaksanakan UN jujur tidak sulit. Asal ada kemauan, siap menerima hasil apa adanya, serta sanksi benar-benar ditegakkan. Bukan sekedar gertak sambal. Bentuk pengawasan silang pun terbukti tidak efektif. Bagaimanapun juga, para pengawas tidak ingin menerima balasan. Jika melakukan pengawasan ketat di sekolah lain, siswa di sekolahnya juga akan mendapat perlakuan sama. Akhirnya terjadi TST, tahu sama tahu.
Untuk itu selain perlu keberanian melaksakan UN jujur dengan berbagai aturan yang sudah ada perlu penggunaan kamera CCTV. Terutama bagi sekolah yang sudah mampu. Untuk sekolah lain, dicoba minimal satu ruang juga dipasang kamera tersembunyi oleh tim indepence. Ini sebagai sampel uji petik. Kamera dipasang sebelum pelaksanaan UN. Kelas yang dipasangi kamera/CCTV diacak dan berganti setiap hari. Dengan CCTV gerak-gerak siswa selama UN terpantau dan bisa sebagai pencegah kecurangan UN.
Selasa, 26 April 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
I think so...
BalasHapusteknologi di perankan,kualitas berkembang.