Masihkah kenangan 44 tahun melekat dalam ingatan kita? Para jendral dibantai Untung dkk. 44 tahun lalu Untung ada Aidit, tokoh PKI nomor satu. Kalau sekarang banyak yang lupa peristiwa G 30 S PKI, mungkin tokoh yang dikenal sekarang bukan Untung yang dulu. Tapi tokoh Untung ada Budi, alias ari untung.
Sama2 punya nama Untung, tapi beda aliran. Yang satu aliran darah segar, tukang bunuh. Yang lain aliran darah muda, alias bikin awet muda.
Buat kita2 yang tahun 85-an, saat2 begini anak2 sekolah kena perintah wajib. Nonton film G 30 S PKI. Entah dulu itu biar mengenang kepahlawanan pak Harto. ato biar yang bikin film untung besar.
Sekarang, jangankan mengenang G 30 S PKI, yang pasang bendera setengah tiang di depan rumah saja jarang. Kayaknya sejarah pahit itu lekas hilang. Atau mungkin saja masyarakat kita sudah terlalu banyak disuguhi peristiwa pahit.
Tidak hanya disuguhii pembantain yang tiap hari dipertontonkan di layar TV. Penggusuran, pengeboman, kesewengan2an, korupsi, rebutan kursi dsb. Yang korbannya tidak saja orang2 yang terlibat langsung. Tetapi efeknya bergulir, menyeret banyak orang ke jurang kesengsaraan.
G 30 S PKI tak boleh dilupakan. Kenangan pahit yang setiap saat bisa muncul ke permukaan. Merongrong kedaulatan, mengadu domba dan bisa2 merebut kekuasaan. PKI bisa jadi sudah mati. Tapi khabarnya yang ditangkap dan dihukum mati baru eksekutornya. Masih ada tokoh2 dibalik G 30 S PKI yang belum terendus aparat. Siapa tahu sekarang bibit2nya tidak mau berdiam diri. Bersiap balas dendam dikemudian hari. Waspadah terhadap bahaya laten PKI.
Rabu, 30 September 2009
Selasa, 29 September 2009
HARI SARJANA YANG DILUPAKAN
Berapa banyak sarjana yang tahu tanggal peringatannya? Orang yang gelarnya berderet melebihi panjang namanya saja belum tentu tahu. Termasuk para profesor. Karena kalau profesor selalu ingat tanggal lahir sarjana, malah tidak cocok dikatakan profesor. Ciri khas profesor kan pelupa? Betul nggak. 29 September ini kabarnya merupakan hari jadinya sarjana. Nggak peduli jenis kesarjanannya.
Lantas mau apa hari sarjana diperingati, kalau banyak sarjana2 yang masih menganggur? Ngganggur kok mau memperingati, uangnya dari mana? Lha wong buat surat lamaran saja kadang masih ngutang.
Malah kalau kita perhatikan di sekitar, masih banyak sarjana-sarjana nganggur. Mereka itu termasuk sarjana pengangguran alias menjadi intelektual parkir. Ada banyak sebab mengapa banyak sarjana2 nganggur. selain dulunya waktu milih jurusan manut grubyuk, jurusan yang dibuka oleh PT itu sebenarnya sudah banyak yang jenuh. Akibanya, alumni universitas ini bingung mencari lahan pencaharian. Apalagi banyak sarjana yang menganut aliran sarjana kolot.
Sarjana yang tidak mau bekerja kalau bidang yang ditawarkan s tidak sesuai ijazahnya. Payah memang. Hari gini cari kerja milih2. Yang sudah bekerja saja banyak yang diPHK. Lantas apa yang bisa diperbuat.
Kalau yang begini ini kita bisa mengambil pelajaran dari Ir Ciputra, Boss ciputra. Jadilah entrepreneurs.
Berani ambil resiko, suka tantangan, tahan banting serta kreatif dan inovatif. Jangan menunda waktu. Mulailah dari sekarang, mulailah yang dari yang kecil mulailah dari diri sendiri dan mulailah bertindak, mulailah dari yang kita bisa dan jangan terlalu ikut arus. Beranilah berubah, karena hidup adalah perubahan.
Lantas mau apa hari sarjana diperingati, kalau banyak sarjana2 yang masih menganggur? Ngganggur kok mau memperingati, uangnya dari mana? Lha wong buat surat lamaran saja kadang masih ngutang.
Malah kalau kita perhatikan di sekitar, masih banyak sarjana-sarjana nganggur. Mereka itu termasuk sarjana pengangguran alias menjadi intelektual parkir. Ada banyak sebab mengapa banyak sarjana2 nganggur. selain dulunya waktu milih jurusan manut grubyuk, jurusan yang dibuka oleh PT itu sebenarnya sudah banyak yang jenuh. Akibanya, alumni universitas ini bingung mencari lahan pencaharian. Apalagi banyak sarjana yang menganut aliran sarjana kolot.
Sarjana yang tidak mau bekerja kalau bidang yang ditawarkan s tidak sesuai ijazahnya. Payah memang. Hari gini cari kerja milih2. Yang sudah bekerja saja banyak yang diPHK. Lantas apa yang bisa diperbuat.
Kalau yang begini ini kita bisa mengambil pelajaran dari Ir Ciputra, Boss ciputra. Jadilah entrepreneurs.
Berani ambil resiko, suka tantangan, tahan banting serta kreatif dan inovatif. Jangan menunda waktu. Mulailah dari sekarang, mulailah yang dari yang kecil mulailah dari diri sendiri dan mulailah bertindak, mulailah dari yang kita bisa dan jangan terlalu ikut arus. Beranilah berubah, karena hidup adalah perubahan.
MIYABI MASUK ISLAM
Ini baru berita heboh. MIyabi Masuk Islam. Sensasi apa beneran? Jangan2 Miyabi masuk Islam biar diterima masyarakat Indonesia yang mayoritas muslim dan dikira sudah tobat. Padahal belum datang saja sudah membuat polemik di anah air. Bagaimana kalau Miyabi datang beneran. Kira2 disambut bak superstar apa tidak? Disambut dengan unjuk rasa atau pengalungan bunga?
Yang jelas siapun penyambutnya, kita bisa sedikit menilai pribadi masing-masing penyambutnya.
Mereka yang unjuk rasa mungkin kuatir efek Miyabi merusak moral bangsa. Yang menyambut dengan pengalungan bunga, mungkin memang pengemar berat Miyabi. Atau bisa jadi kedua tipe penyambut itu sama2 fans berat Miyabi. Bedanya yang satu malu2 kucing yang lain terang2an.
Lantas apa benar Miyabi masuk Islam? Masak bintang film porno masuk Islam? Apa Miyabi akan melepas pekerjaan tetapnya itu? Apa umat muslim akan menerima Miyabi sebagai muallaf? Islam kan tidak melarang siapapun untuk jadi muallaf.
Berita Miyabi Masuk Islam itu sih hanya sekedar Judul saja. Judul yang mungkin saja jadi kenyataan. Tinggal waktu yang bicara. Siapa tahu selama di Indonesia Miyabi dapat hidayah. Mungkin tidak? Saya kira mungkin saja.
Kalau selama di Indonesia Miyabi mau membntangi film "Menculik Miyabi" yang ditulis Radit, itu sih film biasa yang tidak membutuhkan tantangan bagi Miyabi sendiri. Malah Miyabi memang sukanya diculik, terus diperlakukan apa saja mau. Malah itu yang paling disuka. Diculik selama hidup pun Miyabi suka, keenakan. Mungkin lawan mainnya nanti malah keder, enaknya mau diapakan si Miyabi itu. Kalau cuma diberi peran biasa eman2. Tapi kalau diberi peran kayak biasanya, aktor Indonesia apa berani.
Kita sendiri belum tahu jalan cerita film "Menculik Miyabi".
Kalau saya jadi Produser, si Miyabi akan saya beri tambahan peran di film sejenis sinetron Takdir Ilahi atau Hidayah. Dan Judulnya "Tobat Miyabi".
Miyabi dibuatkan skenario tentang bintang film porno yang mati dengan sakaratul maut penuh dengan cobaan berat. Lantas dibuat animasi gambaran siksa kubur bagi mereka yang suka berzina. Sebelum shooting Miyabi disuruh nonton film2 atau sinetron Takdir Ilahi lainnya. Siapa tahu setelah melihat dan menjadi pemeran film Takdir Ilahi, Miyabi sadar dengan kesalahannya da bertobat. Lantas Miyabi masuk Islam.
Yang jelas siapun penyambutnya, kita bisa sedikit menilai pribadi masing-masing penyambutnya.
Mereka yang unjuk rasa mungkin kuatir efek Miyabi merusak moral bangsa. Yang menyambut dengan pengalungan bunga, mungkin memang pengemar berat Miyabi. Atau bisa jadi kedua tipe penyambut itu sama2 fans berat Miyabi. Bedanya yang satu malu2 kucing yang lain terang2an.
Lantas apa benar Miyabi masuk Islam? Masak bintang film porno masuk Islam? Apa Miyabi akan melepas pekerjaan tetapnya itu? Apa umat muslim akan menerima Miyabi sebagai muallaf? Islam kan tidak melarang siapapun untuk jadi muallaf.
Berita Miyabi Masuk Islam itu sih hanya sekedar Judul saja. Judul yang mungkin saja jadi kenyataan. Tinggal waktu yang bicara. Siapa tahu selama di Indonesia Miyabi dapat hidayah. Mungkin tidak? Saya kira mungkin saja.
Kalau selama di Indonesia Miyabi mau membntangi film "Menculik Miyabi" yang ditulis Radit, itu sih film biasa yang tidak membutuhkan tantangan bagi Miyabi sendiri. Malah Miyabi memang sukanya diculik, terus diperlakukan apa saja mau. Malah itu yang paling disuka. Diculik selama hidup pun Miyabi suka, keenakan. Mungkin lawan mainnya nanti malah keder, enaknya mau diapakan si Miyabi itu. Kalau cuma diberi peran biasa eman2. Tapi kalau diberi peran kayak biasanya, aktor Indonesia apa berani.
Kita sendiri belum tahu jalan cerita film "Menculik Miyabi".
Kalau saya jadi Produser, si Miyabi akan saya beri tambahan peran di film sejenis sinetron Takdir Ilahi atau Hidayah. Dan Judulnya "Tobat Miyabi".
Miyabi dibuatkan skenario tentang bintang film porno yang mati dengan sakaratul maut penuh dengan cobaan berat. Lantas dibuat animasi gambaran siksa kubur bagi mereka yang suka berzina. Sebelum shooting Miyabi disuruh nonton film2 atau sinetron Takdir Ilahi lainnya. Siapa tahu setelah melihat dan menjadi pemeran film Takdir Ilahi, Miyabi sadar dengan kesalahannya da bertobat. Lantas Miyabi masuk Islam.
Senin, 28 September 2009
ALIRAN SESAT BEBAS WUDLU
Pas halal bihalal hari ini Minggu 27 September 2009, pak ustadz dari Cekok Ponorogo yang mengisi mau'idhoh hasanah membawa info penting. Ada aliran sesat baru di Ponorogo. Kata pak Ustadz, dengan dalih manusia dilahirkan dalam keadaan suci, aliran itu mengajarkan pengikutnya untuk tidak usah wudlu kalau mau sholat, megang al qur'an dsb.
Sampai tadi malam sang penyebar aliran belum bisa ditemui. Nama pemimpin aliran sesat itu Sony M. Sony M ditunggu hingga malam tidak muncul batang hidungnya. Sedang pengikut lainnya sudah diberi pencerahan oleh para ulama. Alhamdulilah para pengikut itu segera menyadari.
Ternyata pemahaman yang dangkal bisa membawa manusia ke jalan yang salah. Waspadalah.
Sampai tadi malam sang penyebar aliran belum bisa ditemui. Nama pemimpin aliran sesat itu Sony M. Sony M ditunggu hingga malam tidak muncul batang hidungnya. Sedang pengikut lainnya sudah diberi pencerahan oleh para ulama. Alhamdulilah para pengikut itu segera menyadari.
Ternyata pemahaman yang dangkal bisa membawa manusia ke jalan yang salah. Waspadalah.
SIDAK
Begitu jatah cuti bersama habis, para pejabat melakukan sidak. Yang ketahuan diberi sanksi. Buat pernyataan, kalau perlu diberi sanksi. Aksi penegakan disiplin. Shock terapi bagi mereka yang terbiasa mangkir. Efektifkah sidak model ini?
Disiplin merupakan kunci keberhasilan. Tapi disiplin tidak bisa diwujudkan hanya dengan sidak. Apalagi sidak yang sudah diumumkan sebelumnya. Kalau begini ini namanya bukan sidak lagi. Kan sudah diumumkan.
Apa yang terjadi di lapangan? Orang cenderung mengakali dan cenderung bekerja dengan rasa takut. Apalagi etos kerja belum menjadi bagian hidup sehari-hari bagi kebanyakan pegawai, khususnya PNS. Beda dengan pegawai swasta.
Sidak dan sanksi lebih efektif jika dilakukan setiap saat, tidak seperti di lebaran saja. Pegawai yang nakal akan jera, jika sanksi yang didengungkan sebelumnya benar-benar diterapkan. Tidak pandang bulu. Dan yang kurang dari penegakkan disiplin pegawai adalah kurangnya rewards bagi yang prestasi. Sekali lagi pegawai pemerintah memang beda dengan swasta. Sidak sering hanya menjadikan pegawai takut, tapi belum mendorong prestasi.
Jadi sidak lebaran bukan hanya program tahunan.
Disiplin merupakan kunci keberhasilan. Tapi disiplin tidak bisa diwujudkan hanya dengan sidak. Apalagi sidak yang sudah diumumkan sebelumnya. Kalau begini ini namanya bukan sidak lagi. Kan sudah diumumkan.
Apa yang terjadi di lapangan? Orang cenderung mengakali dan cenderung bekerja dengan rasa takut. Apalagi etos kerja belum menjadi bagian hidup sehari-hari bagi kebanyakan pegawai, khususnya PNS. Beda dengan pegawai swasta.
Sidak dan sanksi lebih efektif jika dilakukan setiap saat, tidak seperti di lebaran saja. Pegawai yang nakal akan jera, jika sanksi yang didengungkan sebelumnya benar-benar diterapkan. Tidak pandang bulu. Dan yang kurang dari penegakkan disiplin pegawai adalah kurangnya rewards bagi yang prestasi. Sekali lagi pegawai pemerintah memang beda dengan swasta. Sidak sering hanya menjadikan pegawai takut, tapi belum mendorong prestasi.
Jadi sidak lebaran bukan hanya program tahunan.
MUDIK LEBARAN
Lebaran identik dengan mudik. Apalagi bagi orang yang ada di perantauan, mudik menjadi barang wajib. Melepas kangen dengan saudara yang lama tidak bersua.
Yang mudiknya jauh, jatah libur seminggu terasa kurang. Waktu libur habis diperjalanan.
Padahal untuk mudik, perlu persiapan matang. Bawa bekal banyak, uang segebok dan oleh-oleh buat saudara. Waktu singkat menjadi hangat tatkala kumpul kerabat. Cerita sukses dan perjuangan jadi menu perbincangan. Menggoda orang untuk mencoba peruntungan diperantauan. Tatkala balik, beberapa orang ikut berangkat rombongan.
Mudik jadi media membuka lowongan pekerjaan.
Yang mudiknya jauh, jatah libur seminggu terasa kurang. Waktu libur habis diperjalanan.
Padahal untuk mudik, perlu persiapan matang. Bawa bekal banyak, uang segebok dan oleh-oleh buat saudara. Waktu singkat menjadi hangat tatkala kumpul kerabat. Cerita sukses dan perjuangan jadi menu perbincangan. Menggoda orang untuk mencoba peruntungan diperantauan. Tatkala balik, beberapa orang ikut berangkat rombongan.
Mudik jadi media membuka lowongan pekerjaan.
MAHALNYA HALAL BIHALAL JAMAAH
Satu minggu sudah bulan syawal berlalu. Hari-hari di awal syawal ini, jalanan penuh orang. Lalu lalang hilir mudik membawa hati yang merasa salah menuju orang mencari ridlo maaf.
Jabat tangan, senyum mengembang tersungging menyapa akrab. Kadang peluk cium dibarengi rangkulan, melepas kangen, memohon maaf membuka hati, membuka lembaran baru yang lebih fitri.
Dari pintu ke pintu, manusia rela bersusah payah berjalan agar dosa yang bergelayut lekas hanyut. Bagi orang yang longgar waktu, berusaha menyempatkan diri menjumpai oarang yang pernah didholimi satu perssatu. Berusaha menyampaikan secara pribadi semua salah dan khilaf, agar persaudaraan semakin erat menyatu.
Yang tak cukup waktu, menunggu waktu Halal bihalal yang dikemas dalam acara ceremonial, berhalal bihalal secara jamaah.
Halal bihalal jamaah dirasa banyak orang lebih praktis dan ekonomis. Tak perlu kesana kemari menemui satu persatu.
Tapi kalau diperhatikan seksama, kemasan halal bihalal jamaah kadang kala mempunyai bumbu berlebihan. Acara yang bertujuan bermaaf-maafan kadang nampak seperti acara jamuan makan. Mengutamakan menu makanan, dari pada menu rohani. Biaya halal bihalal menjadi lebih mahal. Yang kadang kala dana pelaksanaannya harus dicari-carikan. Tak peduli dari mana, yang penting terlaksana. Halal bihalal jamaah jadi barang mahal. Halal bihalal berubah jadi acara makan-makan?????
Jabat tangan, senyum mengembang tersungging menyapa akrab. Kadang peluk cium dibarengi rangkulan, melepas kangen, memohon maaf membuka hati, membuka lembaran baru yang lebih fitri.
Dari pintu ke pintu, manusia rela bersusah payah berjalan agar dosa yang bergelayut lekas hanyut. Bagi orang yang longgar waktu, berusaha menyempatkan diri menjumpai oarang yang pernah didholimi satu perssatu. Berusaha menyampaikan secara pribadi semua salah dan khilaf, agar persaudaraan semakin erat menyatu.
Yang tak cukup waktu, menunggu waktu Halal bihalal yang dikemas dalam acara ceremonial, berhalal bihalal secara jamaah.
Halal bihalal jamaah dirasa banyak orang lebih praktis dan ekonomis. Tak perlu kesana kemari menemui satu persatu.
Tapi kalau diperhatikan seksama, kemasan halal bihalal jamaah kadang kala mempunyai bumbu berlebihan. Acara yang bertujuan bermaaf-maafan kadang nampak seperti acara jamuan makan. Mengutamakan menu makanan, dari pada menu rohani. Biaya halal bihalal menjadi lebih mahal. Yang kadang kala dana pelaksanaannya harus dicari-carikan. Tak peduli dari mana, yang penting terlaksana. Halal bihalal jamaah jadi barang mahal. Halal bihalal berubah jadi acara makan-makan?????
Jumat, 25 September 2009
KETUPAT
Kata orang jadul, ketupat itu ngaku lepat alias nagku salah. Nggak tahu dari mana asal usul ketupat. Kalo punya usul nyari asal usul ketupat, mungkin pelu komisi pencari fakta. Siapa dan dari mana ketupat itu berasal. Dan seger dipatenkan.
Siapa tahu ketupat diklaim sebagai makanan khas malaysia, terus kita protes ke seluruh penjuru dunia. Gara2 ketupat diaku negeri jiran.
Cuma, apa sebenaranya tujuan buat ketupat. Buat perayaan sehabis puasa syawal atau sekedar buat makanan pelengkap lebaran. Silakan anda pikir sendiri. Kalau saya kalau ada ketupat lebioh baik di makan. Tidak perlu didiskusikan.
Siapa tahu ketupat diklaim sebagai makanan khas malaysia, terus kita protes ke seluruh penjuru dunia. Gara2 ketupat diaku negeri jiran.
Cuma, apa sebenaranya tujuan buat ketupat. Buat perayaan sehabis puasa syawal atau sekedar buat makanan pelengkap lebaran. Silakan anda pikir sendiri. Kalau saya kalau ada ketupat lebioh baik di makan. Tidak perlu didiskusikan.
Minggu, 20 September 2009
HARI KEMENANGAN
Meski menunggu sidang isbath, akhirnya malam ini kepastian 1 syawal ditetapkan. 20 September 2009 umat muslim merayakan kemenangan. kemengangan melawan nafsu setelah satu bulan berpuasa.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1430 H. Semoga kita lulus menempuh ujian dan diwisuda dengan gelar muttaqiin. Amin amin amin ya robbal aaalamiin.
Saya mohon maaf atas segala khilaf dan salah saya. Terutama bagi yang membaca blog saya, jika ada untaian kata yang tidak berkenan, sudilah kiranga memberi pintu maaf bagi hamba yang sering salah dan lupa.
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1 SYAWAL 1430 H. Semoga kita lulus menempuh ujian dan diwisuda dengan gelar muttaqiin. Amin amin amin ya robbal aaalamiin.
Saya mohon maaf atas segala khilaf dan salah saya. Terutama bagi yang membaca blog saya, jika ada untaian kata yang tidak berkenan, sudilah kiranga memberi pintu maaf bagi hamba yang sering salah dan lupa.
RAMADAN TERAKHIR
Hari akhir bukan berarti hari kiamat. Hari ini hari ke 29 ramadan. Menurut hitung2an bulan hijriah, biasanya lama bulan ramadan 29 hari. Jarang yang berumur 30 hari. Ini bukan berarti pula bahwa lamanya bulan hijriah tidak pasti seperti bulan2 masehi.
Khusus ramadan beda. Mungkin hal ini berkaitan dengan halal dan haram melakukan puasa.
Kan kalau 1 syawal haram puasa. Makanya untuk menentukan masuk bulan baru hijriah mesti dengan dasar jelas. Dengan hisab atau rukyat.
Menurut hitungan ahli hisab, lama ramadan tahun 1430 ini 29 hari. sedangkan kepatian bagi penganut rukyat dengan melihat hilal masih menunggu 29 ramadan sore. Sudahkah hilal dapat dilihat. Kalau sudah berarti esoknya 1 syawal, kalau belum berarti puasanya jadi 30 hari.
Kalau kepastian 1 syawal belum pasti, siapa yang bingung? Pemerintah, masyarakat atau ulama?
Yang jelas, yang bingung ya orang yang saat ini tidak punya uang. Lebaran maju atau tetap sama saja. Nggak ngaruh.
Apalagi kalender nasional terlanjur menjadwalkan 1 syawal 1430 tanggal 21 September. Jika saja lebaran maju tanggal 20 September mungkin ada yang panik.
Pedagang yang terlanjur order dagangan tanggal 21 mungkin akan merugi. Anak kecil yang belum sempat dibelikan baju baru merengek nangis. Karena orang tuanya nunggu THR dan baru dibelikan tanggal 20 September. Padahal samapi 19 Sepetmber belum beli. Lha wong uangnya juga belum ada. Yang pesan tiket sedih, terlanjur pesan tiket mudik ikut sholat id dan silatuahim 1 syawal tapi angan2nya bisa gagal. Nggak bisa merasakan nikmatnya kumpul pas 1 syawal di kampung. Mungkin saja pas 1 syawal masih tetap dijalan. terjebak kemacetan.
Stasiun TV mungkin harus enjdwal ulang, jadwal moment lebaran bisa tidak pas. Dan rating acarnya bisa turun andai acaranya tidak sinkron dengan waktu. Bagaimana dengan pemimpin daerah termasuk presiden. Bingung tidak yaa?
Saya kirakok ya tidak perlu bingung. Para pemimpin itu kan tinggal ikut protokoler saja. Kalau lebarannya maju paling yang bingung yang ngatur. Apalagi kalau sebelumnya akan ada acara khusus. Kalau dimajukan perlu persiapan besar dan gladi bersih, kapan waktunya. Bagaimana acaranya?
Waktu tidak bisa diputar. Apapun yang terjadi biarlah berjalan seiring syariat yang berlaku. Bukan menunda dan mengganti waktu hanya karena birokrasi.
Kalaulah hari ini hari terakhir ramadan 1430 H, semoga tahun depan masih ada ramadan 1431 H.
Khusus ramadan beda. Mungkin hal ini berkaitan dengan halal dan haram melakukan puasa.
Kan kalau 1 syawal haram puasa. Makanya untuk menentukan masuk bulan baru hijriah mesti dengan dasar jelas. Dengan hisab atau rukyat.
Menurut hitungan ahli hisab, lama ramadan tahun 1430 ini 29 hari. sedangkan kepatian bagi penganut rukyat dengan melihat hilal masih menunggu 29 ramadan sore. Sudahkah hilal dapat dilihat. Kalau sudah berarti esoknya 1 syawal, kalau belum berarti puasanya jadi 30 hari.
Kalau kepastian 1 syawal belum pasti, siapa yang bingung? Pemerintah, masyarakat atau ulama?
Yang jelas, yang bingung ya orang yang saat ini tidak punya uang. Lebaran maju atau tetap sama saja. Nggak ngaruh.
Apalagi kalender nasional terlanjur menjadwalkan 1 syawal 1430 tanggal 21 September. Jika saja lebaran maju tanggal 20 September mungkin ada yang panik.
Pedagang yang terlanjur order dagangan tanggal 21 mungkin akan merugi. Anak kecil yang belum sempat dibelikan baju baru merengek nangis. Karena orang tuanya nunggu THR dan baru dibelikan tanggal 20 September. Padahal samapi 19 Sepetmber belum beli. Lha wong uangnya juga belum ada. Yang pesan tiket sedih, terlanjur pesan tiket mudik ikut sholat id dan silatuahim 1 syawal tapi angan2nya bisa gagal. Nggak bisa merasakan nikmatnya kumpul pas 1 syawal di kampung. Mungkin saja pas 1 syawal masih tetap dijalan. terjebak kemacetan.
Stasiun TV mungkin harus enjdwal ulang, jadwal moment lebaran bisa tidak pas. Dan rating acarnya bisa turun andai acaranya tidak sinkron dengan waktu. Bagaimana dengan pemimpin daerah termasuk presiden. Bingung tidak yaa?
Saya kirakok ya tidak perlu bingung. Para pemimpin itu kan tinggal ikut protokoler saja. Kalau lebarannya maju paling yang bingung yang ngatur. Apalagi kalau sebelumnya akan ada acara khusus. Kalau dimajukan perlu persiapan besar dan gladi bersih, kapan waktunya. Bagaimana acaranya?
Waktu tidak bisa diputar. Apapun yang terjadi biarlah berjalan seiring syariat yang berlaku. Bukan menunda dan mengganti waktu hanya karena birokrasi.
Kalaulah hari ini hari terakhir ramadan 1430 H, semoga tahun depan masih ada ramadan 1431 H.
Sabtu, 19 September 2009
REUNI
Moment lebaran merupakan saat tepat menyambung tali silaturrahim. Apalagi dengan teman-teman semasa sekolah dulu. Bertahun tahun tidak ketemu, ada rasa rindu di kalbu. Rindu dengan romantika sekolah dan melepas kangen, mencairkan kebekuan yang mungkin bersemayam di hati. Pelepas temu kangen yang sering dikemas dengan tajuk Reuni.
Di reuni kita bisa mengenal kembali sobat2 yang mungkin sudah terlupa walau hanya sekedar nama. Reuni-reuni bisa menjadi ajang koneksi, merengkuh teman yang mungkin nasibnya masing terkatung-katung. Di reuni cinta lama bisa semi kembali, menjalin kasih yang terputus.
Tapi reuni jangan membikin orang mengubah hati. Memamerkan keberhasilan di perantauan. Memperlihatkan kesuksesan dengan kepongahan. Apalagi menjalin kasih untuk berselingkuh, karena kasih yang masih bersemayam di hati. Menjadi reuni bukan ajang bersilaturahim. Tapi reuni jadi ajang penunjukan identitas diri. Kalau itu yang terjadi, banyak teman seangkatan yang jadi rendah diri, iri hati, dengki, benci, ngrasani, dan bisa2 akhirnya banyak yang tak menghadiri. Ajang reuni tak lagi sesuai niatan hati.
Semoga reuni tetap sesuai arti, membawa berkah dan ridho ilahi robbi.
Di reuni kita bisa mengenal kembali sobat2 yang mungkin sudah terlupa walau hanya sekedar nama. Reuni-reuni bisa menjadi ajang koneksi, merengkuh teman yang mungkin nasibnya masing terkatung-katung. Di reuni cinta lama bisa semi kembali, menjalin kasih yang terputus.
Tapi reuni jangan membikin orang mengubah hati. Memamerkan keberhasilan di perantauan. Memperlihatkan kesuksesan dengan kepongahan. Apalagi menjalin kasih untuk berselingkuh, karena kasih yang masih bersemayam di hati. Menjadi reuni bukan ajang bersilaturahim. Tapi reuni jadi ajang penunjukan identitas diri. Kalau itu yang terjadi, banyak teman seangkatan yang jadi rendah diri, iri hati, dengki, benci, ngrasani, dan bisa2 akhirnya banyak yang tak menghadiri. Ajang reuni tak lagi sesuai niatan hati.
Semoga reuni tetap sesuai arti, membawa berkah dan ridho ilahi robbi.
Jumat, 18 September 2009
BOLONG DELAPAN
Begitu Noordin M Top diberitakan tewas tertembak, televisi tak henti2nya menjadikannya sebagai headline. Berita lain seputar KPK vs Polri, DPR, Sheila Marcia, KD dan anang sedikit terlupa.
Sewaktu melihat TV si kecil turut nimbrung. Diberitakan Noordin tewas dengan luka tembak dibeberapa tempat. Mamanya sempat ngomentari.
"Wah noordin ketembak sampai kepalanya bolong. Kayak mama saja."
"lho mama apa ketembak. Mana yang bolong ma?", si kecil spontan tanya.
"Ehh enggak. Mama puasanya bolong delapan."
"Puasa kok bolong, bolongnya di mana. Apa sepert noordin itu."
Mamanya mencoba menjelaskan. "Yaa tidak dik, kalau mama puasanya bolong itu bukan karena kena tembak. tapi bolongnya puasa, karena ada halangan. Mama kan perempuan. Kalau sudah besar, perempuan itu puasanya bolong-bolong, alias tidak boleh puasa. Karena kedatangan tamu."
"Tamu yang mana ma. Jadi kalu ada tamu, boleh tidak puasa ma."
"Bukan gitu dik. Nanti kalau sudah besar adik tahu sendiri."
"Ma, adik ngak usah nunggu besar, puasa adik juga sudah bolong. Bolongnya juga delapan kayak mama."
"Nah ketahuan sekarang. Adik sering mokel ya....."
Sewaktu melihat TV si kecil turut nimbrung. Diberitakan Noordin tewas dengan luka tembak dibeberapa tempat. Mamanya sempat ngomentari.
"Wah noordin ketembak sampai kepalanya bolong. Kayak mama saja."
"lho mama apa ketembak. Mana yang bolong ma?", si kecil spontan tanya.
"Ehh enggak. Mama puasanya bolong delapan."
"Puasa kok bolong, bolongnya di mana. Apa sepert noordin itu."
Mamanya mencoba menjelaskan. "Yaa tidak dik, kalau mama puasanya bolong itu bukan karena kena tembak. tapi bolongnya puasa, karena ada halangan. Mama kan perempuan. Kalau sudah besar, perempuan itu puasanya bolong-bolong, alias tidak boleh puasa. Karena kedatangan tamu."
"Tamu yang mana ma. Jadi kalu ada tamu, boleh tidak puasa ma."
"Bukan gitu dik. Nanti kalau sudah besar adik tahu sendiri."
"Ma, adik ngak usah nunggu besar, puasa adik juga sudah bolong. Bolongnya juga delapan kayak mama."
"Nah ketahuan sekarang. Adik sering mokel ya....."
Kamis, 17 September 2009
NOORDIN M TOP MATI (LAGI) DI SOLO
14 titik kesamaan dari sidik jari mayat yang tertembak di Solo korban penggerebekan Densus 88 menjadi alasan kuat bagi Polri untuk menyimpulkan. Bahwa satu dari 4 korban tewas adalah Noordin M Top. Gembong paling dicari selama 9 tahun terakhir.
Kalau ini benar, sekali lagi kalau ini benar, Polri patut diacungi jempol.
Para teroris yang terus bergerilya mencari tempat sembunyi dan menyusun strategi, terendus lokasinya setelah salah satu pengikutnya tertangkap satu hari sebelumnya. Kita akan melihat nanti, benarkah pernyataan pihak berwajib ini. Semoga tidak seperti satu bulan lalu. Setelah menggerebek dan memborbardir rumah di Temanggung dan menewaskan teroris. Setelah identifikasi beberapa hari ternyata yang mati bukan Noordin M TOP.
Kesimpulan yang cepat ditarik Polri ini semoga tidak meleset. Kalaupun nanti meleset jangan ada alasan, bahwa meski banyak kesamaan antara sidik jari mayat dengan sidik jari Nordin yang sudah ada. Ternyata Noordin telah menukar tangannya dengan orang lain lewat cangkok tangan. Wah kalau ini yang terjadi bukan dunia politik dan hankam yang gempar. Tapi dunia kedokteran. Dokter Indonesia sudah canggih, bisa nyambung tangan manusia. Dan kita semua berharap, pernyataan Polri tidak meleset.
Bravo Polri.
Di bulan suci Ramadan ini polri telah berjihad, menghancurkan teroris. Disaat Ramadan memasuki fase ketiga, pembebasan dari api neraka.
Dan kita jangan lengah, meski sang gembong telah tiada, tapi ancaman terror siap mengancam setiap saat.
Akankah yang mati juga mati sebagai seorang suhada yang sedang berjihad? Hanya Alloh lah yang tahu.
Matinya sang tokoh teroris bukan berarti lenyapnya teror di muka bumi. Teror tidak datang hanya dari seorang yang disebut teroris. Teror bisa datang kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja.
Kalau ini benar, sekali lagi kalau ini benar, Polri patut diacungi jempol.
Para teroris yang terus bergerilya mencari tempat sembunyi dan menyusun strategi, terendus lokasinya setelah salah satu pengikutnya tertangkap satu hari sebelumnya. Kita akan melihat nanti, benarkah pernyataan pihak berwajib ini. Semoga tidak seperti satu bulan lalu. Setelah menggerebek dan memborbardir rumah di Temanggung dan menewaskan teroris. Setelah identifikasi beberapa hari ternyata yang mati bukan Noordin M TOP.
Kesimpulan yang cepat ditarik Polri ini semoga tidak meleset. Kalaupun nanti meleset jangan ada alasan, bahwa meski banyak kesamaan antara sidik jari mayat dengan sidik jari Nordin yang sudah ada. Ternyata Noordin telah menukar tangannya dengan orang lain lewat cangkok tangan. Wah kalau ini yang terjadi bukan dunia politik dan hankam yang gempar. Tapi dunia kedokteran. Dokter Indonesia sudah canggih, bisa nyambung tangan manusia. Dan kita semua berharap, pernyataan Polri tidak meleset.
Bravo Polri.
Di bulan suci Ramadan ini polri telah berjihad, menghancurkan teroris. Disaat Ramadan memasuki fase ketiga, pembebasan dari api neraka.
Dan kita jangan lengah, meski sang gembong telah tiada, tapi ancaman terror siap mengancam setiap saat.
Akankah yang mati juga mati sebagai seorang suhada yang sedang berjihad? Hanya Alloh lah yang tahu.
Matinya sang tokoh teroris bukan berarti lenyapnya teror di muka bumi. Teror tidak datang hanya dari seorang yang disebut teroris. Teror bisa datang kapan saja, dimana saja dan oleh siapa saja.
ZAKAT, TOLERANSI DAN WAJAH KEMISKINAN
Apa yang kita lihat belakangan ini lewat media, sungguh mengharukan. Beribu-ribu orang antri bahkan berebut sembako yang dibagikan di klenteng atau perseorangan bukan muslim yang diperuntukkan bagi orang-orang miskin.
Wujud toleransi sesama. Bentuk solidaritas sosial di saat harga sembako membumbung tinggi. Sementara para muzakki juga mempersiapkan zakatnya yang masih dalam perhitungan. Harta yang sudah mencapai satu nisab siap-siap disebar untuk berbagi kebahagiaan menjelang lebaran.
Dikala seperti ini, mungkin saat tepat memotret wajah kemiskinan. Berapa banyak sebenarnya rakyat miskin Indonesia. Akuratkah data-data yang disajikan badan statistik nasional tentang angka-angka kemiskinan? Kalau merujuk data dan fakta, kita bisa berfikir. Ternyata data dan fakta bisa bertolak belakang. Angka-angka yang menunjukkan kemakmuran dengan GNP, telah menutup mata kita dengan realita yang ada. Masih banyak rakyat Indonesia yang hanya untuk makan saja harus berjuang mempertarhkan nyawa.
Hanya untuk memperoleh satu paket bantuan mereka rela berdesakan dan diinjak-injak sesama. Padahal itu hanya untuk kebutuhan pokok. Belum untuk lebaran. Akankah mereka yang berebut itu menikmati idul fitri? Kita tidak tahu. Karena masyarakat kita ini aneh.
Meski untuk makan sehari-hari saja susahnya minta ampun, tetapi kalau lebaran tidak mau kalah dengan selebritis.
Kemiskinan yang dipertontonkan disaat ada bantuan, lenyap seketika. Penderitaan, kesusahan, tangis anak musnah. Mereka nanti akan tampil bak habis meraih kemenangan. Wajah-wajah mereka akan berseri, melupakan hari-hari pahit yang saban hari melekat di diri mereka.
Wajah gembira yang akan dipotret sebagi bentuk kemakmuran Indonesia. Dan Kita akhirnya kelihatan seperti negeri yang sudah makmur.
Ramadan ini adalah potret diri kita. Apakah kita miskin, kaya, baik, jahat, pelit, murah hati. Semua tinggal kita mengekspresikannya. Ekspresi yang sangat tergantung kapan kita akan dipotret. Dipotret untuk mejeng atau dipotret apa adanya, seperti kita baru bangun tidur.
Wujud toleransi sesama. Bentuk solidaritas sosial di saat harga sembako membumbung tinggi. Sementara para muzakki juga mempersiapkan zakatnya yang masih dalam perhitungan. Harta yang sudah mencapai satu nisab siap-siap disebar untuk berbagi kebahagiaan menjelang lebaran.
Dikala seperti ini, mungkin saat tepat memotret wajah kemiskinan. Berapa banyak sebenarnya rakyat miskin Indonesia. Akuratkah data-data yang disajikan badan statistik nasional tentang angka-angka kemiskinan? Kalau merujuk data dan fakta, kita bisa berfikir. Ternyata data dan fakta bisa bertolak belakang. Angka-angka yang menunjukkan kemakmuran dengan GNP, telah menutup mata kita dengan realita yang ada. Masih banyak rakyat Indonesia yang hanya untuk makan saja harus berjuang mempertarhkan nyawa.
Hanya untuk memperoleh satu paket bantuan mereka rela berdesakan dan diinjak-injak sesama. Padahal itu hanya untuk kebutuhan pokok. Belum untuk lebaran. Akankah mereka yang berebut itu menikmati idul fitri? Kita tidak tahu. Karena masyarakat kita ini aneh.
Meski untuk makan sehari-hari saja susahnya minta ampun, tetapi kalau lebaran tidak mau kalah dengan selebritis.
Kemiskinan yang dipertontonkan disaat ada bantuan, lenyap seketika. Penderitaan, kesusahan, tangis anak musnah. Mereka nanti akan tampil bak habis meraih kemenangan. Wajah-wajah mereka akan berseri, melupakan hari-hari pahit yang saban hari melekat di diri mereka.
Wajah gembira yang akan dipotret sebagi bentuk kemakmuran Indonesia. Dan Kita akhirnya kelihatan seperti negeri yang sudah makmur.
Ramadan ini adalah potret diri kita. Apakah kita miskin, kaya, baik, jahat, pelit, murah hati. Semua tinggal kita mengekspresikannya. Ekspresi yang sangat tergantung kapan kita akan dipotret. Dipotret untuk mejeng atau dipotret apa adanya, seperti kita baru bangun tidur.
Rabu, 16 September 2009
LAILATUL QODAR VS LIGA CHAMPIONS
Mulai Rabu dinihari, 17 September 2009 liga champions mulai babak penyisihan gruop. Berbarengan fase akhir ramadan. Kalau di liga champios, grup2 berebut meraih 2 besar untuk lolos ke babak KO. Di liga ramadan, kaum muslim berebut malam kemulian 1000 bulan.
Persaingan di waktu bersamaan. Manakah yang lebih banyak fansnya?
Nongkrong di depan TV atau melawan kantuk i'tikaf di masjid?
Semua menjajajikan tontonan menarik. Bedanya liga champions menyajikan pertaruhan gengsi sebuah klub dalam kurun waktu sektar 90 menit. Pertandingan yang menuntut kekuatan fisik adu strategi, yang kadang dibumbuhi kekerasan dan permainan licik. Main kasar, mentekel, adu siku, tarik-menarik kaos kalau perlu diving biar dapat penalti. Semua demi kemenangan. kemenangan yang bisa mengangkat pamor. Dan yang kalah siap menerima hujatan dari fansnya.
Yang menonton pun tak kurang nahan nafas. nahan nafas karena gregeten tim jagoannya tak kunjung mencetak gol. Atau gemes jagoannya kalah. Bukan saja kecewa dengan kekalahan tim jagoannnya. Yang lebih membuat menyesal, karena taruhannya kalah.
Liga champions atau bentuk-bentuk pertandingan lain memang mampu menarik para penggilanya. Celakanya Sport ini sering ditungangi berbagai jenis pertaruhan. Hanya untuk mengadu nasib, memperoleh pundi-pundi.
Beda dengan malam-malam ganjil di akhir ramadan. Malam lailatul qodar yang memeperebutkan mahkota tak ternilai, tidak saja melibatkan 2 tim. Tetapi kompetisi ini melibatkan lebih banyak orang. Siapapun berhak memperebutkannya. Siapa yang mau bangun malam beri'tikaf di masjid dan bersiap mendapat serangan nyamuk. Berhak meraih malam seribu bulan. Batas waktunya lebih lama hingga menjelang subuh. Goalnya tercipta, tanpa ada sorak sorai penonton. Siapa yang menang tidak ada yang tahu. Hanya Alloh yang mengetahuinya.
Lailaltul qodar menjadikan malam-malam ramadan lebih bermakna. Lailatul qodar tidak bisa dinikmati apalagi diraih hanya dengan menontonnya. Bagi yang istiqomah menghidupkan malam-malam ramadan, bukan mustahil akan meraihnya.
Namun sayangnya kadang lailatul qodar kalah dengan liga champions. Masjid2 kalah ramai dengan pemirsa liga champions di depan TV.Meski yang nonton hanya bisa melihat, tanpa dapat merengkuh mahkota liga champions, meski tim yang didukungnya muncul cebagai jawara.
Persaingan di waktu bersamaan. Manakah yang lebih banyak fansnya?
Nongkrong di depan TV atau melawan kantuk i'tikaf di masjid?
Semua menjajajikan tontonan menarik. Bedanya liga champions menyajikan pertaruhan gengsi sebuah klub dalam kurun waktu sektar 90 menit. Pertandingan yang menuntut kekuatan fisik adu strategi, yang kadang dibumbuhi kekerasan dan permainan licik. Main kasar, mentekel, adu siku, tarik-menarik kaos kalau perlu diving biar dapat penalti. Semua demi kemenangan. kemenangan yang bisa mengangkat pamor. Dan yang kalah siap menerima hujatan dari fansnya.
Yang menonton pun tak kurang nahan nafas. nahan nafas karena gregeten tim jagoannya tak kunjung mencetak gol. Atau gemes jagoannya kalah. Bukan saja kecewa dengan kekalahan tim jagoannnya. Yang lebih membuat menyesal, karena taruhannya kalah.
Liga champions atau bentuk-bentuk pertandingan lain memang mampu menarik para penggilanya. Celakanya Sport ini sering ditungangi berbagai jenis pertaruhan. Hanya untuk mengadu nasib, memperoleh pundi-pundi.
Beda dengan malam-malam ganjil di akhir ramadan. Malam lailatul qodar yang memeperebutkan mahkota tak ternilai, tidak saja melibatkan 2 tim. Tetapi kompetisi ini melibatkan lebih banyak orang. Siapapun berhak memperebutkannya. Siapa yang mau bangun malam beri'tikaf di masjid dan bersiap mendapat serangan nyamuk. Berhak meraih malam seribu bulan. Batas waktunya lebih lama hingga menjelang subuh. Goalnya tercipta, tanpa ada sorak sorai penonton. Siapa yang menang tidak ada yang tahu. Hanya Alloh yang mengetahuinya.
Lailaltul qodar menjadikan malam-malam ramadan lebih bermakna. Lailatul qodar tidak bisa dinikmati apalagi diraih hanya dengan menontonnya. Bagi yang istiqomah menghidupkan malam-malam ramadan, bukan mustahil akan meraihnya.
Namun sayangnya kadang lailatul qodar kalah dengan liga champions. Masjid2 kalah ramai dengan pemirsa liga champions di depan TV.Meski yang nonton hanya bisa melihat, tanpa dapat merengkuh mahkota liga champions, meski tim yang didukungnya muncul cebagai jawara.
Selasa, 15 September 2009
Cicak vs buaya, siapa yang menang?
Setelah memenuhi panggilan Mabes Polri, pihak KPK yang diwakili wakil ketua M Yasin, mengungkapkan ke media. Ada apa dibalik semua ini? Setelah tuduhan suap (Untuk sementara) belum terbukti, KPK dituduh menyalah gunakan wewenang. Apalagi kalau hal itu dihubung-hubungkan dengan pembahasa RUU TIPIKOR sedang gencar-gencarnya diselesaikan DPR. RUU yang menurut banyak kalangan praktisi hukum, akan banyak mengamputasi wewenang KPK.
Sampai-sampai masalah pembahsan RUU ini memperoleh protes. Siapa sebenarnya yang diuntungkan dan yang dirugikan dengan UU Tipikor? Masyarakat atau kaum elit?
Yang jelas yang tahu yaa yang melek hokum.
Kalau saat ini banyak kalangan yang was-was dengan sepak terjang KPK, pastas saja berharap RUU Tipikor tersebut segera disahkan. Sedang yang menginginkan Indonesia segera bersih dari KKN, mereka pasang badan. Mengharap DPR tidak teresa-gesa mengesahkannya.
Termasuk kaitanya dengan para wakil ketua KPK. Banyak pengacara mem back upnya. Mereka kuatir kalau KPK di kurangi hak-nya dan malah dicari kesalahannya, KKN akan kembali tumbuh sumur di negeri ini.
Dan rasanya masyrakat akan disuguhi pementasan gratis. Siapa sebenarnya yang paling kuat. Apa mereka yang erasa jadi buaya atau si cicak akan menggunakan senjata andalannya untuk mempertahankan diri.
Yang jelas cicak tidak bisa melawan. Cicak hanya bisa mempertahankan diri dengan memutuskan ekornya. Biar buaya tertipu dan memakan ekor tersebut. Atau si buaya terpingkal-pingkal geli. Karena ekor cicak menggelitiki tubuh sang buaya.
Siapa yang akan menang dengan sengketa ini. Yang jelas kedua buaya dan cicak sama-sama kalah. Cicak kehilangan ekornya, dan masih menunggu waktu untuk memulihkan ekornya kembali. Dan si Buaya kalau akhirnya Cuma memakan ekor cicak, jelas tidak akan kenyang. Orang pun melihat, wajar buaya menang. Kalau buaya bangga dengan kemenangannya, banyak orang tertawa. Lha makan ekor cicak saja kok sudah merasa senang. Coba kalau kedia buaya dan cicak ini tidak bertengkar.
Sudah berapa banyak nyamuk dan predator yang di makan cicak dan buaya. Gara-gara bertengkar, nyamuk-nyamuk aman dan bebas menghisap darh segar. Dan sungai- dan rawa tidak lagi lahan menakutkan bagi pemburu yang akan memusnahkan spesies di muka bumi ini.
DPR KEJAR TARGET ATAU SETORAN?
Dalam tiga jam DPR mengesahkan Undang-Undang. Hebat, hebat!! Perangkat hukum tertinggi setelah UUD disahkan menjelang masa bhakti DPR habis. Setelah menuai kritik karena masih banyaknya RUU yang ngendon di DPR menjelang akhir jabatan, begitu cepatnya RUU itu disahkan jadi UU.
Hal yang menjadi pertanyaan masyarakat. Sebegitu mudahnya RUU disahkan setelah dalam waktu lama bertele-tele dalam pembahasan karena tarik ulur beberapa pasal yang mempunyai banyak intrepretasi dari kalangan dewan atau masyarakat. Apalagi sering diberitakan, banyak anggota dewan yang mangkir dalam persidangan waktu membahas RUU. Padahal begitu jadi UU, UU ini langsung bersentuhan dengan masyarakat banyak yang dulu memilihnya.
Masyarakat awam memang belum tahu banyak, hal apa yang sering menjadikan pembahasan RUU itu harus molor dalam jangka waktu lama.
Mengerjakan sesuatu kalau tergesa-gesa, biasanya tidak menghasilkan optimal.
Saya pikir, DPR tidak perlu tergesa-gesa mengesahkan hanya karena takut tidak banak menelurkan UU. Atau seusai masa bhakti masih banya PR RUU yang belum kelar. Karena DPR adalah lembaga Negara. Bukan lembaga perorangan atau PT yang dalam satu periode mengejar keutungan/ hasil dalam bentuk produk.
Buat apa banyak produk kalau hasilnya malah merugikan banyak pihak.
UU bukan proyek. Janganlah wakil rakyat beranggapan. Biarlah UU yang sebenarnya masih perlu dikaji ini disahkan. Kalau toh belum baik, biar nanti anggota DPR baru yang merevisi, biar mereka dapat pekerjaan. Bagi-bagi Rejeki. Kabarnya toh ada uang transport atau apa gitu untuk sekali pembahasan RUU. Semakin banyak RUU yang dibahas atau disahkan, berarti semakin banyak uang lelah yang diperoleh. Lumayan buat uang saku pensiun. Syuku-syukur buat THR dan nyalon pada legislative mendatang.
Kalau kuantitas UU jadi target, bisa-bisa anggota DPR jadi targer. Target siapa, silakan mikir sendiri
Hal yang menjadi pertanyaan masyarakat. Sebegitu mudahnya RUU disahkan setelah dalam waktu lama bertele-tele dalam pembahasan karena tarik ulur beberapa pasal yang mempunyai banyak intrepretasi dari kalangan dewan atau masyarakat. Apalagi sering diberitakan, banyak anggota dewan yang mangkir dalam persidangan waktu membahas RUU. Padahal begitu jadi UU, UU ini langsung bersentuhan dengan masyarakat banyak yang dulu memilihnya.
Masyarakat awam memang belum tahu banyak, hal apa yang sering menjadikan pembahasan RUU itu harus molor dalam jangka waktu lama.
Mengerjakan sesuatu kalau tergesa-gesa, biasanya tidak menghasilkan optimal.
Saya pikir, DPR tidak perlu tergesa-gesa mengesahkan hanya karena takut tidak banak menelurkan UU. Atau seusai masa bhakti masih banya PR RUU yang belum kelar. Karena DPR adalah lembaga Negara. Bukan lembaga perorangan atau PT yang dalam satu periode mengejar keutungan/ hasil dalam bentuk produk.
Buat apa banyak produk kalau hasilnya malah merugikan banyak pihak.
UU bukan proyek. Janganlah wakil rakyat beranggapan. Biarlah UU yang sebenarnya masih perlu dikaji ini disahkan. Kalau toh belum baik, biar nanti anggota DPR baru yang merevisi, biar mereka dapat pekerjaan. Bagi-bagi Rejeki. Kabarnya toh ada uang transport atau apa gitu untuk sekali pembahasan RUU. Semakin banyak RUU yang dibahas atau disahkan, berarti semakin banyak uang lelah yang diperoleh. Lumayan buat uang saku pensiun. Syuku-syukur buat THR dan nyalon pada legislative mendatang.
Kalau kuantitas UU jadi target, bisa-bisa anggota DPR jadi targer. Target siapa, silakan mikir sendiri
Minggu, 13 September 2009
FADHILAH SHOLAT TARAWEH
Penyakit umum memasuki fase akhir ramadhan, jamaah kian menyusut. Lumrah begitu orang mengomentari. Padhal babak akhir ini jadi parameter sukses tidaknya orang berpuasa. Akankah mahkota tattaquun akan disematkan di atas umat yang berpuasa. Ataukah para shoimin hanya jadi penggembira ramadhan. Meski agak telat, ada baiknya kita simak kembali fadhilah sholat taraweh. Hasil copy paste ini semoga mengingatkan dan manggugah kembali semangat menghidupkan ramadhan yang tinggal beberapa hari lagi. Semoga bermanfaat.
Di riwayatkan oleh Saiyidina Ali (r.a.) daripada Rasulullah S.A.W., sebagai jawaban dari pertanyaan sahabat-sahabat Nabi S.A.W. tentang fadhilat (kelebihan) sembahyang sunat tarawih pada bulan Ramadan:
Malam 1:
Keluar dosa-dosa orang mukmin pada malam pertama sepertimana ia baru dilahirkan, mendapat keampunan dari Allah.
Malam 2:
Diampunkan dosa-dosa orang mukmin yang sembahyang tarawih serta kedua ibubapanya (sekiranya mereka orang beriman).
Malam 3:
Berseru Malaikat di bawah ‘Arasy’ supaya kami meneruskan sembahyang tarawih terus-menerus semoga Allah mengampunkan dosa engkau.
Malam 4:
Memperolehi pahala ia sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.
Malam 5:
Allah kurniakan baginya pahala seumpama orang sembahyang di Masjidilharam, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.
Malam 6:
Allah kurniakan pahala kepadanya pahala Malaikat-malaikat yang tawaf di Baitul Ma’mur (70 ribu malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah-tanah mendoakan supaya Allah mengampunkan dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang tarawih pada malam ini.
Malam 7:
Seolah-olah ia dapat bertemu dengan Nabi Musa serta menolong Nabi ‘Alaihissalam menentang musuh ketatnya Fi’raun dan Hamman.
Malam 8:
Allah mengurniakan pahala orang sembahyang tarawih sepertimana yang telah dikurniakan kepada Nabi Allah Ibrahim ‘Alaihissalam.
Malam 9:
Allah kurniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hambanya seperti Nabi Muhamad S.A.W.
Malam 10:
Allah Subhanahuwata’ala mengurniakan kepadanya kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam 11:
Keluar ia daripada dunia (mati) bersih daripada dosa seperti ia baharu dilahirkan.
Malam 12:
Datang ia pada hari Qiamat dengan muka yang bercahaya (cahaya ibadatnya).
Malam 13:
Datang ia pada hari Qiamat dalam aman sentosa daripada tiap-tiap kejahatan dan keburukan.
Malam 14:
Datang Malaikat menyaksikan ia bersembahyang tarawih, serta Allah tiada menyesatkannya pada hari Qiamat.
Malam 15:
Semua Malaikat yang menanggung ‘Arasy, Kursi, berselawat dan mendoakan supaya Allah mengampunkan.
Malam 16:
Allahsubhanahuwata’ala tuliskan baginya terlepas daripada neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga.
Malam 17:
Allah kurniakan orang yang bertarawih pahalanya pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.
Malam 18:
Seru Malaikat: Hai hamba Allah sesungguhnya Allah telah redha kepada engkau dan ibubapa engkau (yang masih hidup atau mati).
Malam 19:
Allah Subhanahuwataala tinggikan darjatnya di dalam Syurga Firdaus.
Malam 20:
Allah kurniakan kepadanya pahala sekalian orang yang mati syahid dan orang-orang solihin.
Malam 21:
Allah binakan sebuah istana dalam Syurga daripada nur.
Malam 22:
Datang ia pada hari Qiamat aman daripada tiap-tiap dukacita dan kerisauan (tidaklah dalam keadaan huru-hara di Padang Mahsyar).
Malam 23:
Allah subhanahuwataala binakan kepadanya sebuah bandar di dalam Syurga daripada nur.
Malam 24:
Allah buka peluang 24 doa yang mustajab bagi orang bertarawih malam ini, (elok sekali berdoa ketika dalam sujud).
Malam 25:
Allah Taala angkatkan daripadanya siksa kubur.
Malam 26:
Allah kurniakan kepada orang bertarawih pahala pada malam ini seumpama 40 tahun ibadat.
Malam 27:
Allah kurniakan orang bertarawih pada malam ini ketangkasan melintas atas titian Sirotolmustaqim seperti kilat menyambar.
Malam 28:
Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya pahala 1000 darjat di akhirat.
Malam 29:
Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya pahala 1000 kali haji yang mabrur.
Malam 30:
Allah Subhanahuwataala beri penghormatan kepada orang bertarawih pada malam terakhir ini yang teristimewa sekali, lalu berfirman: “Hai hambaKu: Makanlah segala jenis buah-buahan yang engkau ingini hendak makan di dalam syurga, dan mandilah engkau daripada air syurga yang bernama Salsabila, serta minumlah air daripada telaga yang dikurniakan kepada Nabi Muhammad S.A.W. yang bernama ‘Al-Kauthar”.”
Kok fadlilahnya sampai malam 30. Kalau cuma 29 gimana? Yaa silakan mikir sendiri. Yang jelas kalau puasanya cuma 29 hari kan malah banyak yang senang. pertanda orang yang tidak merindukan ramadan datang lagi.
Orang yang tidak rindu ramadhan lagi, adalah orang-orang yang merugi. Tapi jangan memaksakan diri puasa 30 hari. Kalau esok sudah 1 syawal, kan haram berpuasa. Bergembiralah dengan datangnya idul fitri. Jangan bergembira karena meninggalkan ramadhan.
Di riwayatkan oleh Saiyidina Ali (r.a.) daripada Rasulullah S.A.W., sebagai jawaban dari pertanyaan sahabat-sahabat Nabi S.A.W. tentang fadhilat (kelebihan) sembahyang sunat tarawih pada bulan Ramadan:
Malam 1:
Keluar dosa-dosa orang mukmin pada malam pertama sepertimana ia baru dilahirkan, mendapat keampunan dari Allah.
Malam 2:
Diampunkan dosa-dosa orang mukmin yang sembahyang tarawih serta kedua ibubapanya (sekiranya mereka orang beriman).
Malam 3:
Berseru Malaikat di bawah ‘Arasy’ supaya kami meneruskan sembahyang tarawih terus-menerus semoga Allah mengampunkan dosa engkau.
Malam 4:
Memperolehi pahala ia sebagaimana pahala orang-orang yang membaca kitab-kitab Taurat, Zabur, Injil dan Al-Quran.
Malam 5:
Allah kurniakan baginya pahala seumpama orang sembahyang di Masjidilharam, Masjid Madinah dan Masjidil Aqsa.
Malam 6:
Allah kurniakan pahala kepadanya pahala Malaikat-malaikat yang tawaf di Baitul Ma’mur (70 ribu malaikat sekali tawaf), serta setiap batu-batu dan tanah-tanah mendoakan supaya Allah mengampunkan dosa-dosa orang yang mengerjakan sembahyang tarawih pada malam ini.
Malam 7:
Seolah-olah ia dapat bertemu dengan Nabi Musa serta menolong Nabi ‘Alaihissalam menentang musuh ketatnya Fi’raun dan Hamman.
Malam 8:
Allah mengurniakan pahala orang sembahyang tarawih sepertimana yang telah dikurniakan kepada Nabi Allah Ibrahim ‘Alaihissalam.
Malam 9:
Allah kurniakan pahala dan dinaikkan mutu ibadat hambanya seperti Nabi Muhamad S.A.W.
Malam 10:
Allah Subhanahuwata’ala mengurniakan kepadanya kebaikan di dunia dan akhirat.
Malam 11:
Keluar ia daripada dunia (mati) bersih daripada dosa seperti ia baharu dilahirkan.
Malam 12:
Datang ia pada hari Qiamat dengan muka yang bercahaya (cahaya ibadatnya).
Malam 13:
Datang ia pada hari Qiamat dalam aman sentosa daripada tiap-tiap kejahatan dan keburukan.
Malam 14:
Datang Malaikat menyaksikan ia bersembahyang tarawih, serta Allah tiada menyesatkannya pada hari Qiamat.
Malam 15:
Semua Malaikat yang menanggung ‘Arasy, Kursi, berselawat dan mendoakan supaya Allah mengampunkan.
Malam 16:
Allahsubhanahuwata’ala tuliskan baginya terlepas daripada neraka dan dimasukkan ke dalam Syurga.
Malam 17:
Allah kurniakan orang yang bertarawih pahalanya pada malam ini sebanyak pahala Nabi-Nabi.
Malam 18:
Seru Malaikat: Hai hamba Allah sesungguhnya Allah telah redha kepada engkau dan ibubapa engkau (yang masih hidup atau mati).
Malam 19:
Allah Subhanahuwataala tinggikan darjatnya di dalam Syurga Firdaus.
Malam 20:
Allah kurniakan kepadanya pahala sekalian orang yang mati syahid dan orang-orang solihin.
Malam 21:
Allah binakan sebuah istana dalam Syurga daripada nur.
Malam 22:
Datang ia pada hari Qiamat aman daripada tiap-tiap dukacita dan kerisauan (tidaklah dalam keadaan huru-hara di Padang Mahsyar).
Malam 23:
Allah subhanahuwataala binakan kepadanya sebuah bandar di dalam Syurga daripada nur.
Malam 24:
Allah buka peluang 24 doa yang mustajab bagi orang bertarawih malam ini, (elok sekali berdoa ketika dalam sujud).
Malam 25:
Allah Taala angkatkan daripadanya siksa kubur.
Malam 26:
Allah kurniakan kepada orang bertarawih pahala pada malam ini seumpama 40 tahun ibadat.
Malam 27:
Allah kurniakan orang bertarawih pada malam ini ketangkasan melintas atas titian Sirotolmustaqim seperti kilat menyambar.
Malam 28:
Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya pahala 1000 darjat di akhirat.
Malam 29:
Allah Subhanahuwataala kurniakan kepadanya pahala 1000 kali haji yang mabrur.
Malam 30:
Allah Subhanahuwataala beri penghormatan kepada orang bertarawih pada malam terakhir ini yang teristimewa sekali, lalu berfirman: “Hai hambaKu: Makanlah segala jenis buah-buahan yang engkau ingini hendak makan di dalam syurga, dan mandilah engkau daripada air syurga yang bernama Salsabila, serta minumlah air daripada telaga yang dikurniakan kepada Nabi Muhammad S.A.W. yang bernama ‘Al-Kauthar”.”
Kok fadlilahnya sampai malam 30. Kalau cuma 29 gimana? Yaa silakan mikir sendiri. Yang jelas kalau puasanya cuma 29 hari kan malah banyak yang senang. pertanda orang yang tidak merindukan ramadan datang lagi.
Orang yang tidak rindu ramadhan lagi, adalah orang-orang yang merugi. Tapi jangan memaksakan diri puasa 30 hari. Kalau esok sudah 1 syawal, kan haram berpuasa. Bergembiralah dengan datangnya idul fitri. Jangan bergembira karena meninggalkan ramadhan.
ANAK HILANG DIGONDOL GENDRUWO
DIGONDOL GENDRUWO APA GRANDONG?
Minggu ini SMP di dekat rumah, SMPN 1 Kebonsari Madiun gempar. Orang tua murid lapor kalau anak gadisnya tidak pulang. Sayang laporannnya terlambat. Setelah empat hari anaknya tidak pulang baru melapor ke sekolah. Pihak sekolah awalnya mengira, anak yang hilang itu tidak masuk karena alpa.
Beberapa versi ceritapun berkembang.
Versi banyak orang berkembang, bahwa hilangnya anak gadis itu usai kegiatan pondok Ramadan. Ketika ada beberapa anak perempuan mau ke belakang/WC sekolah. Tiba-tiba ada yang ngedeni/menakut-nakuti. Tidak jelas sosok apa yang menakutkan itu. Setan, pocong, kuntil anak, gendruwo atau apa. Yang jelas anak-anak perempuan itu lari tunggang langgang. Begitu sampai di tempat aman,mereka kumpul. Dan ternyata satu cewek tidak ada. Dicari dan dicari tidak ketemu. Mereka pun lapor bahwa teman mereka hilang.
Sementara versi lain menceritakan, bahwa suatu hari sepulang sekolah, anak yang hilang itu semayan/janjian dengan seseorang di dekat pasar Dolopo. Dia membawa motor. Dan dia telpon/pesan kepada temannya, agar motornya di ambil di Dolopo. Sejak itu si cewek tidak pulang.
Entah versi cerita mana yang benar. Yang jelas hingga kemarin 11 September 2009, cewek tersebut belum pulang. Berbagai upaya pencarian di lakukan. Dan tidak main2. Untuk mencari anak itu melibatkan tokoh spiritual.
Kebetulan SMP ini dekat kuburan. Kuburan Cuwet namanya. Konon kuburan ini dari dulu terkenal angker. Sampai sekarang pun masyarakat masih menganggap kuburan Cuwet masih demikian. Ada cerita, dulu juga ada anak hilang di dekat kuburan itu. Sampai sekarang si anak tidak ketemu.
Berita seputar pencarian anak itu memunculkan dugaan. Si anak hilang digondol makhluk halus. Ia sekarang berada di kerajaan makhluk halus. Masih versi orang banyak. Pernah orang tua anak itu ditunjukkan keberadaan anak itu dengan media/ilmu para pencari itu. Begitu ditunjukkan, orang tua cewek yang hilang itu langsung semaput, pingsan. Bagaimana tidak, si anak namapak dalam kawalan makhluk halus yang menyeramkan. Karena saktinya makhluk halus ini para tokoh spiritual ini belum mampu menembus pertahanan mereka. Kabarnya anak hilang itu masih berada di seputar sekolah. Malah katanya, tangisan anak itu ada di dekat gudang besar yang berada di depan sekolah.
Pencarian tidak kunjung dihentikan. Setiap malam upaya pencarian di lakukan dengan bermeditasi di kuburan Cuwet. Kuburan yang biasanya sunyi, sejak pencarian itu sedikit berubah ramai. Rumah anak hilang itupun kini beraroma menyan. Upaya pencarian dari tempat tinggal untuk memanggil kembali si anak agar lekas pulang.
Sampai kapan si anak ditemukan? Akankah berhasil? Kita berdoa dan berharap anak itu kembali ke pangkuan orang tuanya.
Benarkah dia digondol makhluh halus? Bukankah ini bulan Ramadhan? Bukankah setan-setan dibelenggu selama bulan suci ini? Jika demikian, jangan-jangan anak hilang itu bukan digondol gondoruwo, tetapi digondol grandong berkepala hitam. Alias digondol manusia. Malah, bisa2 si anak minta digondol? Kalau ini yang terjadi, subhanalloh, na’udzubillaahi min dzaalik.
Lekaslah pulang nak!! Orang tuamu merindukanmu.
Ada yang berniat menolong? Datang saja ke Kebonsari Madiun.
Para orang tua yang punya anak, waspadalah terhadap anak-anaknya. Kehilangan anak bukan karena digondol setan saja, tetapi bisa karena kelengahan dan kesempatan.
WASPADALAH WASPADALAH!!!!!
Minggu ini SMP di dekat rumah, SMPN 1 Kebonsari Madiun gempar. Orang tua murid lapor kalau anak gadisnya tidak pulang. Sayang laporannnya terlambat. Setelah empat hari anaknya tidak pulang baru melapor ke sekolah. Pihak sekolah awalnya mengira, anak yang hilang itu tidak masuk karena alpa.
Beberapa versi ceritapun berkembang.
Versi banyak orang berkembang, bahwa hilangnya anak gadis itu usai kegiatan pondok Ramadan. Ketika ada beberapa anak perempuan mau ke belakang/WC sekolah. Tiba-tiba ada yang ngedeni/menakut-nakuti. Tidak jelas sosok apa yang menakutkan itu. Setan, pocong, kuntil anak, gendruwo atau apa. Yang jelas anak-anak perempuan itu lari tunggang langgang. Begitu sampai di tempat aman,mereka kumpul. Dan ternyata satu cewek tidak ada. Dicari dan dicari tidak ketemu. Mereka pun lapor bahwa teman mereka hilang.
Sementara versi lain menceritakan, bahwa suatu hari sepulang sekolah, anak yang hilang itu semayan/janjian dengan seseorang di dekat pasar Dolopo. Dia membawa motor. Dan dia telpon/pesan kepada temannya, agar motornya di ambil di Dolopo. Sejak itu si cewek tidak pulang.
Entah versi cerita mana yang benar. Yang jelas hingga kemarin 11 September 2009, cewek tersebut belum pulang. Berbagai upaya pencarian di lakukan. Dan tidak main2. Untuk mencari anak itu melibatkan tokoh spiritual.
Kebetulan SMP ini dekat kuburan. Kuburan Cuwet namanya. Konon kuburan ini dari dulu terkenal angker. Sampai sekarang pun masyarakat masih menganggap kuburan Cuwet masih demikian. Ada cerita, dulu juga ada anak hilang di dekat kuburan itu. Sampai sekarang si anak tidak ketemu.
Berita seputar pencarian anak itu memunculkan dugaan. Si anak hilang digondol makhluk halus. Ia sekarang berada di kerajaan makhluk halus. Masih versi orang banyak. Pernah orang tua anak itu ditunjukkan keberadaan anak itu dengan media/ilmu para pencari itu. Begitu ditunjukkan, orang tua cewek yang hilang itu langsung semaput, pingsan. Bagaimana tidak, si anak namapak dalam kawalan makhluk halus yang menyeramkan. Karena saktinya makhluk halus ini para tokoh spiritual ini belum mampu menembus pertahanan mereka. Kabarnya anak hilang itu masih berada di seputar sekolah. Malah katanya, tangisan anak itu ada di dekat gudang besar yang berada di depan sekolah.
Pencarian tidak kunjung dihentikan. Setiap malam upaya pencarian di lakukan dengan bermeditasi di kuburan Cuwet. Kuburan yang biasanya sunyi, sejak pencarian itu sedikit berubah ramai. Rumah anak hilang itupun kini beraroma menyan. Upaya pencarian dari tempat tinggal untuk memanggil kembali si anak agar lekas pulang.
Sampai kapan si anak ditemukan? Akankah berhasil? Kita berdoa dan berharap anak itu kembali ke pangkuan orang tuanya.
Benarkah dia digondol makhluh halus? Bukankah ini bulan Ramadhan? Bukankah setan-setan dibelenggu selama bulan suci ini? Jika demikian, jangan-jangan anak hilang itu bukan digondol gondoruwo, tetapi digondol grandong berkepala hitam. Alias digondol manusia. Malah, bisa2 si anak minta digondol? Kalau ini yang terjadi, subhanalloh, na’udzubillaahi min dzaalik.
Lekaslah pulang nak!! Orang tuamu merindukanmu.
Ada yang berniat menolong? Datang saja ke Kebonsari Madiun.
Para orang tua yang punya anak, waspadalah terhadap anak-anaknya. Kehilangan anak bukan karena digondol setan saja, tetapi bisa karena kelengahan dan kesempatan.
WASPADALAH WASPADALAH!!!!!
Sabtu, 12 September 2009
SEKALI DI UDARA TETAP DI UDARA
Gombloh mempopulerkan lagu cintanya Kugantungkan Cintaku dengan kata pembuka “di radio..aku dengar lagu kesayanganku……”
Bung Tomo membakar semangat arek-arek Suroboyo juga lewat radio.
Kemerdekaan kita segera diketahui seantero nusantara dan dunia juga karena radio.
Sebelum HP menjamur, radio jadi wadah efektif titip salam dan pesan lagu.
Banyak selebritis tanah air terutama para preenter dan comedian, namanya besar karena radio.
Sampai sekarang pun Radio mampu menunjukkan eksistensinya di kancah dunia komunikasi. Walau tak sepopuler lagi, masih banyak masyarakat mengandalkan radio sebagai media informasi dan hiburan. Pelepas rindu dan teman tidur, Radio tak terlalu membutuhkan biaya operasional banyak. Bentuknya mungil, praktis dan mudah dibawa kemana saja.
Dan kita patut berterima kasih pada RRI. Perintis stasiun radio di Indonesia ini masih tetap eksis ditengah pesatnya media dunia informasi dan komunikasi. Dengan semboyan sekali di udara tetap di udara, semoga RRI tidak hanya dikenal kala diudara. Dilupa kala didarat, karena para pendengar tak tahu suara siapa yang kerap menyapa dengar suara hangat bersahabat. Merengkuh persahatan menjalin akrab.
SELAMAT ULANG TAHUN RRI
Bung Tomo membakar semangat arek-arek Suroboyo juga lewat radio.
Kemerdekaan kita segera diketahui seantero nusantara dan dunia juga karena radio.
Sebelum HP menjamur, radio jadi wadah efektif titip salam dan pesan lagu.
Banyak selebritis tanah air terutama para preenter dan comedian, namanya besar karena radio.
Sampai sekarang pun Radio mampu menunjukkan eksistensinya di kancah dunia komunikasi. Walau tak sepopuler lagi, masih banyak masyarakat mengandalkan radio sebagai media informasi dan hiburan. Pelepas rindu dan teman tidur, Radio tak terlalu membutuhkan biaya operasional banyak. Bentuknya mungil, praktis dan mudah dibawa kemana saja.
Dan kita patut berterima kasih pada RRI. Perintis stasiun radio di Indonesia ini masih tetap eksis ditengah pesatnya media dunia informasi dan komunikasi. Dengan semboyan sekali di udara tetap di udara, semoga RRI tidak hanya dikenal kala diudara. Dilupa kala didarat, karena para pendengar tak tahu suara siapa yang kerap menyapa dengar suara hangat bersahabat. Merengkuh persahatan menjalin akrab.
SELAMAT ULANG TAHUN RRI
Kamis, 10 September 2009
KETIKA CINTA TERBALAS
PUISI : KETIKA CINTA TERBALAS
Hari demi hari kulalui
Jalanan ramai kulewati
Kaki-kaki kokoh menghantar
Menuju gerbang wajib belajar
Gambar dan angka jadi sarapan
Anak-anak perhatikan penuh harapan
Beberapa bulan lagi ada ujian
Saban siang beri bimbingan
Kubaca syarat lulus ujian
Terasa begitu berat nian
Akankah anak-anak mampu hadapi rintangan
Lulus 100% dengan memuaskan
Murid-muridku adalah kekasihku
Kekasih hati bukan kekasih gelapku
Jangan berburuk hati jangan berburuk sangka
Ini kekasih guru dan semua siswa
Kucurahkan ilmuku tiada pilih-pilih
Kubimbing mereka dengan kasih
Laksana kami sedang mabuk cinta
Santap soal tak kenal masa
Haripun tiba ....
Ujian nasional dilalui penuh asa
Dari jauh kupanjatkan doa
Moga kekasih-kekasihku lulus semua
Hari penentuan telah ditentukan
Harap-harap cemas tunggu pengumuman
Akhirnya..... 100% lulus ujian
Cintaku terbalas dengan senyuman
Alhamdulillahirobbil ’aaalamin
DAPAT DIBACA DI MAJALAH MEDIA DINAS PENDIDIKAN JATIM EDISI SEPTEMBER 2009
Hari demi hari kulalui
Jalanan ramai kulewati
Kaki-kaki kokoh menghantar
Menuju gerbang wajib belajar
Gambar dan angka jadi sarapan
Anak-anak perhatikan penuh harapan
Beberapa bulan lagi ada ujian
Saban siang beri bimbingan
Kubaca syarat lulus ujian
Terasa begitu berat nian
Akankah anak-anak mampu hadapi rintangan
Lulus 100% dengan memuaskan
Murid-muridku adalah kekasihku
Kekasih hati bukan kekasih gelapku
Jangan berburuk hati jangan berburuk sangka
Ini kekasih guru dan semua siswa
Kucurahkan ilmuku tiada pilih-pilih
Kubimbing mereka dengan kasih
Laksana kami sedang mabuk cinta
Santap soal tak kenal masa
Haripun tiba ....
Ujian nasional dilalui penuh asa
Dari jauh kupanjatkan doa
Moga kekasih-kekasihku lulus semua
Hari penentuan telah ditentukan
Harap-harap cemas tunggu pengumuman
Akhirnya..... 100% lulus ujian
Cintaku terbalas dengan senyuman
Alhamdulillahirobbil ’aaalamin
DAPAT DIBACA DI MAJALAH MEDIA DINAS PENDIDIKAN JATIM EDISI SEPTEMBER 2009
PROBLEMATIKA GTT/PTT
Beberapa tahun lalu, profesi guru merupakan profesi alternativ. Daripada nganggur lebih baik jadi guru saja. Begitu alasan mereka. Atau selepas anak-anak lulus SMA, kita bisa menghitung dengan jari. Berapa banyak yang berminat masuk IKIP? Tapi begitu membaca berita Jawa Pos Jum’at 31 Juli 2009, kita mulai bisa melihat trend positif. Ternyata dalam SMPTN, yang berminat masuk kependidikan naik. Efek tunjangan profesi guru
Semua pasti setuju. Untuk menghasilkan produk terbaik diperlukan pengolah dan wadah yang baik pula. Naïf, jika mengharapkan hal terbaik tetapi perancang dan pelaku prosesnya berkualitas rendah. Berbagai indeks yang menunjukkan rendahnya kualitas pendidikan sepatutnya menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah untuk menciptakan lembaga pendidikan sebagai kawah candra dimuka. Pengelola kawah candradimuka ini harus mempunyai ilmu yang kompeten. Sehingga keluarannya nanti benar-benar siap bersaing di dunia global. Untuk itulah guru harus benar-benar berkualitas handal. Kualitas dapat diukur dari kompetensi calon tenaga pendidik. Beberapa parameter tolok ukurnya dapat diketahui dari kompetensi calon guru. Diantaranya kualifikasi pendidikan, pengalaman, kompetensi pribadi ataupun sosialnya. Apakah para honorer memenuhi kriteria ini? Bagi yang memenuhi sudah selayaknya mereka diangkat CPNS. Yang lain antri. Apakah secepatnya para Honda ini segera diangkat?
Melihat perkembangan, rasanya pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS tidak mungkin tuntas tahun 2009. Apalagi krisis ekonomi sepanjang tahun 2008 menguras anggaran pemerintah. Pendidikan yang tidak bisa lepas dari dunia politik, mau tidak mau terimbas pergolakan politik tanah air. Bagamana pendidikan menjadi barang dagangan manis tatkala kampanye, dikalahkan tatkala program pemerintahan baru mulai dijalankan. Entah dengan alasan keadaan ekonomi negara yang belum memungkinkan, atau adanya kebijakan baru berdalih dahulu kebijakan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS masih menyimpan berbagai masalah dan perlu dikaji kembali
Tetapi janji adalah janji. Sabdo Pandito Ratu. Bagaimanapun juga apa yang sudah dijanjikan harus terwujud. Sisa-sisa tenaga honorer yang sekian tahun menunggu kepastian nasibnya haruslah segera dituntaskan. Pengisian lowongan formasi baru perlu menggunakan system proporsional. Antara perekutan dari tenaga hororer dan dari peserta umum. Tenaga honorer yang diangkat diprioritaskan mempunyai masa kerja terlama dengan masa angkatan honorer dalam batas waktu yang ditetapkan sejak PP 48/2005 itu ditetapkan . Sehingga tidak terjadi tenaga honorer siluman. Pada penetapan PP tersebut orangnya belum ada, tiba-tiba menjelang pengangkatan namanya nangkring di urutan terdepan.
Hal ini bisa saja terjadi. Bisa dilihat pada proses pengangkatan CPNS beberapa waktu lalu. Penyalahgunaan wewenang dari pimpinan lembaga, pimpinan daerah atau siapapun yang berkepentingan dengan kepegawaian harus diawasi. Jangan sampai pimpinan mngeluarkan aturan melarang menerima pegawai baru, tetapi di belakang melanggar aturan yang dibuat sendiri. Masuknya tenaga-tenaga honorer siluman pada masa pemberlakuan pelarangan menerima tanaga honorer baru. menjadi preseden buruk dalam pengangkatan PNS jalur Honda. Untuk itu proses rekrutmen PNS baru perlu pembuktian terbalik terhadap berkas-berkas administrasi dan saksi-saksi yang bertangung jawab terhadap keluarnya berkas administrasi para Honda. Termasuk juga melibatkan tenaga professional dari luar lingkungan pemda.
Jika sekarang tenaga Honda mempunyai banyak persoalan, perlu inventarisasi kualifikasi. Bagi yang masuk kualifikasi, diprioritaskan untuk dapatnya diangkat. Sesuai dengan kebutuhan dan waktu. Bagi yang tidak sesuai, mereka diberi pilihan. Tetap menunggu keluarnya kebijakan baru serta harus menerima kondisi yang ada sekarang, atau diarahkan keluar dari Honda. Mencari lapangan kerja lain atau membuka usaha mandiri. Agar peperintah tidak dikatakan sebagai pihak yang tidak bertanggungjawab, mereka yang rela untuk tidak diangkat PNS atau keluar dari jajaran pegawai daerah, mereka diberi pesangon yang nilainya dimusyawarahkan dengan eksekutif dan legislatif.
Hal demikian bukannya tidak akan mendapat pertentangan. Ketika dalam kalkulasi ekonomi dan politik sebuaih kebijakan terpaksa dianulir. Pihak penguasalah yang jadi pemenang. Jikalau para tenaga honorer tidak jadi diangkat. Pemerintah daerah harus menyiapkan solusi alternative. Rencana A gagal, rencana B dilakukan, begitu seterusnya. Dalam hal ini pemda perlu membuat perda tersendiri, dengan membatasi para pelamar dari luar daerah yang kadang mempunyai daya saing lebih tinggi dalam proses rekrutmen CPNS.
Ketika PP 48/2005 diterapkan, satu sisi banyak para honorer berbahagia. Disisi lain para lulusan baru merasa hak asasi mereka diberangus. Hak mendapatkan kehidupan layak di tanah airnya sendiri terhadang. Dan yang sebenarnya lebih memprihatinkan, fasilitas kemudahan ini seakan bertolak belakang dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karena, kalau selama sekian tahun para honorer ini kalah bersaiang ketika berkompetisi lewat jalur tes. Hal ini sudah menjadi salah satu tolok ukur kualitas kompetensinya. Andaikan mereka sadar, dan mempunyai jiwa seorang pejuang sejati. Lebih baik melepas pekerjaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan tuntutan kompetensinya. Banting setir mencari tantangan baru yang Insya Alloh akan memberikan hasil lebih baik bagi kehidupannya. Jadi pengangkatan yang berdasarkan usia dan masa kerja adalah suatu hal kontradiktif. Jika ini dilakukan terus, mutu pendidikan juga semakin ketinggalan seiring ketuaan dan ketertinggalan pengetahuan guru yang masih banyak tidak mampu menjawab tuntutan jaman.
Tidak ada system yang sempurna. Semakin canggih system dibuat, semakin penasaran orang mengelabuhinya. Menjadi guru tidak saja memerlukan keunggulan kognitif saja. Menjadi guru adalah panggilan jiwa. Perlu seni dan kreasi dalam mengelola anak manusia untuk menjadikannya manusia unggul. Untuk itu proses seleksinya diperlukan berjenjang. Selain masih menerapkan system tes dan penjaringan administrasi secara fair dan transparan sebagai seleksi awal. Calon guru terpilih menjalani masa kontrak dalam kurun waktu tertentu. Setelah itu diadakan tes lanjutan untuk pengangkatannya menjadi PNS. Melalui masa kontrak ini dapat terdeteksi, siapa yang berkeinginan menjadi guru sebagai lahan penghidupan dan siapa yang mendarma bhaktikan kehidupannya sebagai guru.
DAPAT DIBACA DI MAJALAH MEDIA DINAS PENDIDIKAN JATIM EDISI SEPTEMBER 2009
Semua pasti setuju. Untuk menghasilkan produk terbaik diperlukan pengolah dan wadah yang baik pula. Naïf, jika mengharapkan hal terbaik tetapi perancang dan pelaku prosesnya berkualitas rendah. Berbagai indeks yang menunjukkan rendahnya kualitas pendidikan sepatutnya menjadi pertimbangan utama bagi pemerintah untuk menciptakan lembaga pendidikan sebagai kawah candra dimuka. Pengelola kawah candradimuka ini harus mempunyai ilmu yang kompeten. Sehingga keluarannya nanti benar-benar siap bersaing di dunia global. Untuk itulah guru harus benar-benar berkualitas handal. Kualitas dapat diukur dari kompetensi calon tenaga pendidik. Beberapa parameter tolok ukurnya dapat diketahui dari kompetensi calon guru. Diantaranya kualifikasi pendidikan, pengalaman, kompetensi pribadi ataupun sosialnya. Apakah para honorer memenuhi kriteria ini? Bagi yang memenuhi sudah selayaknya mereka diangkat CPNS. Yang lain antri. Apakah secepatnya para Honda ini segera diangkat?
Melihat perkembangan, rasanya pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS tidak mungkin tuntas tahun 2009. Apalagi krisis ekonomi sepanjang tahun 2008 menguras anggaran pemerintah. Pendidikan yang tidak bisa lepas dari dunia politik, mau tidak mau terimbas pergolakan politik tanah air. Bagamana pendidikan menjadi barang dagangan manis tatkala kampanye, dikalahkan tatkala program pemerintahan baru mulai dijalankan. Entah dengan alasan keadaan ekonomi negara yang belum memungkinkan, atau adanya kebijakan baru berdalih dahulu kebijakan pengangkatan tenaga honorer menjadi PNS masih menyimpan berbagai masalah dan perlu dikaji kembali
Tetapi janji adalah janji. Sabdo Pandito Ratu. Bagaimanapun juga apa yang sudah dijanjikan harus terwujud. Sisa-sisa tenaga honorer yang sekian tahun menunggu kepastian nasibnya haruslah segera dituntaskan. Pengisian lowongan formasi baru perlu menggunakan system proporsional. Antara perekutan dari tenaga hororer dan dari peserta umum. Tenaga honorer yang diangkat diprioritaskan mempunyai masa kerja terlama dengan masa angkatan honorer dalam batas waktu yang ditetapkan sejak PP 48/2005 itu ditetapkan . Sehingga tidak terjadi tenaga honorer siluman. Pada penetapan PP tersebut orangnya belum ada, tiba-tiba menjelang pengangkatan namanya nangkring di urutan terdepan.
Hal ini bisa saja terjadi. Bisa dilihat pada proses pengangkatan CPNS beberapa waktu lalu. Penyalahgunaan wewenang dari pimpinan lembaga, pimpinan daerah atau siapapun yang berkepentingan dengan kepegawaian harus diawasi. Jangan sampai pimpinan mngeluarkan aturan melarang menerima pegawai baru, tetapi di belakang melanggar aturan yang dibuat sendiri. Masuknya tenaga-tenaga honorer siluman pada masa pemberlakuan pelarangan menerima tanaga honorer baru. menjadi preseden buruk dalam pengangkatan PNS jalur Honda. Untuk itu proses rekrutmen PNS baru perlu pembuktian terbalik terhadap berkas-berkas administrasi dan saksi-saksi yang bertangung jawab terhadap keluarnya berkas administrasi para Honda. Termasuk juga melibatkan tenaga professional dari luar lingkungan pemda.
Jika sekarang tenaga Honda mempunyai banyak persoalan, perlu inventarisasi kualifikasi. Bagi yang masuk kualifikasi, diprioritaskan untuk dapatnya diangkat. Sesuai dengan kebutuhan dan waktu. Bagi yang tidak sesuai, mereka diberi pilihan. Tetap menunggu keluarnya kebijakan baru serta harus menerima kondisi yang ada sekarang, atau diarahkan keluar dari Honda. Mencari lapangan kerja lain atau membuka usaha mandiri. Agar peperintah tidak dikatakan sebagai pihak yang tidak bertanggungjawab, mereka yang rela untuk tidak diangkat PNS atau keluar dari jajaran pegawai daerah, mereka diberi pesangon yang nilainya dimusyawarahkan dengan eksekutif dan legislatif.
Hal demikian bukannya tidak akan mendapat pertentangan. Ketika dalam kalkulasi ekonomi dan politik sebuaih kebijakan terpaksa dianulir. Pihak penguasalah yang jadi pemenang. Jikalau para tenaga honorer tidak jadi diangkat. Pemerintah daerah harus menyiapkan solusi alternative. Rencana A gagal, rencana B dilakukan, begitu seterusnya. Dalam hal ini pemda perlu membuat perda tersendiri, dengan membatasi para pelamar dari luar daerah yang kadang mempunyai daya saing lebih tinggi dalam proses rekrutmen CPNS.
Ketika PP 48/2005 diterapkan, satu sisi banyak para honorer berbahagia. Disisi lain para lulusan baru merasa hak asasi mereka diberangus. Hak mendapatkan kehidupan layak di tanah airnya sendiri terhadang. Dan yang sebenarnya lebih memprihatinkan, fasilitas kemudahan ini seakan bertolak belakang dengan usaha pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia. Karena, kalau selama sekian tahun para honorer ini kalah bersaiang ketika berkompetisi lewat jalur tes. Hal ini sudah menjadi salah satu tolok ukur kualitas kompetensinya. Andaikan mereka sadar, dan mempunyai jiwa seorang pejuang sejati. Lebih baik melepas pekerjaan yang sebenarnya tidak sesuai dengan tuntutan kompetensinya. Banting setir mencari tantangan baru yang Insya Alloh akan memberikan hasil lebih baik bagi kehidupannya. Jadi pengangkatan yang berdasarkan usia dan masa kerja adalah suatu hal kontradiktif. Jika ini dilakukan terus, mutu pendidikan juga semakin ketinggalan seiring ketuaan dan ketertinggalan pengetahuan guru yang masih banyak tidak mampu menjawab tuntutan jaman.
Tidak ada system yang sempurna. Semakin canggih system dibuat, semakin penasaran orang mengelabuhinya. Menjadi guru tidak saja memerlukan keunggulan kognitif saja. Menjadi guru adalah panggilan jiwa. Perlu seni dan kreasi dalam mengelola anak manusia untuk menjadikannya manusia unggul. Untuk itu proses seleksinya diperlukan berjenjang. Selain masih menerapkan system tes dan penjaringan administrasi secara fair dan transparan sebagai seleksi awal. Calon guru terpilih menjalani masa kontrak dalam kurun waktu tertentu. Setelah itu diadakan tes lanjutan untuk pengangkatannya menjadi PNS. Melalui masa kontrak ini dapat terdeteksi, siapa yang berkeinginan menjadi guru sebagai lahan penghidupan dan siapa yang mendarma bhaktikan kehidupannya sebagai guru.
DAPAT DIBACA DI MAJALAH MEDIA DINAS PENDIDIKAN JATIM EDISI SEPTEMBER 2009
RAHASIA 9909
Angka katanya bisa membawa hoki. Benarkah?
Tanggal 9 September 2009, pak SBY genap berusia 60 tahun. Wapres Jusuf Kalla meresmikan TransStudio di Makassar. Adji Massaid tambah anak lagi. Dan banyak lagi orang memanfaatkan angka 999.
Seperti orang percaya banget dengan angka 9. Angka 9 jadi angka keramat. Saking ngebetnya dengan 9909, meski di bulan puasa, ada yang kawin di tanggal ini. Entah ngebet kawin karena angkanya unik atau karena ngebetnya yaaa karena yaa….yaa… yaa…. Ya pingin kawin.
Memangnya kawin itu enak apa. Apa lagi puasa-puasa. Kapan bulan madunya? Malah kalau nggak kuat nahan yang itu tu. Bisa-bisa kena denda puasa 2 bulan berturut-turut.
Yang bikin saya heran itu, kok yaa banyak yang pesan melahirkannya tanggal 9909 ini. Malah menurut saya kurang spesifik. Harusnya minta kelahiran anaknya, tanggal 9 bulan 9 tahun 09 jam 9 lebih 9 menit 9 detik ditangani dokter 9, perawat 9 dan beratnya 9 kg 9 ons. Pasti kalau lahir masuk buku rekor dunia. Lahir manusia sudah bisa diatur. Cuma matinya yang tidak bisa. Tapi beda dengan tetangga saya.
Pas 9909, tanpa dirancang dulu mas Budi meninggal. Inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun. Mas Budi, anak muda yang baru berkarya, harus meninggalkan keluarga. Anak muda yang sholeh , berbakti kepada orang tua, sayang adiknya dan menjadi tumpuan keluarga, Hari ini meninggal dunia.
9909 semoga menjadi angka hoki mas Budi, khusnul khotimah, masuk jannatin naim. Allohumma Amin.
9909 sebenarnya hanyalah runtutan perjalanan nasib seseorang. Bisa senang atau susah. Ada saatnya lahir, bisa juga mati. Umur kuntitatifnya bertambah, tapi jatah hidupnya kian berkurang.
Nasib seseorang bukan ditentukan oleh angka. Nasib seseorang ditentukan qodho dan Qodar Alloh. Jikalau manusia mau berusaha, Alloh pasti akan mengubah nasib seseorang. Tidak tergantung dari jejeran angka-angka cantik, seperti 9909.
Tanggal 9 September 2009, pak SBY genap berusia 60 tahun. Wapres Jusuf Kalla meresmikan TransStudio di Makassar. Adji Massaid tambah anak lagi. Dan banyak lagi orang memanfaatkan angka 999.
Seperti orang percaya banget dengan angka 9. Angka 9 jadi angka keramat. Saking ngebetnya dengan 9909, meski di bulan puasa, ada yang kawin di tanggal ini. Entah ngebet kawin karena angkanya unik atau karena ngebetnya yaaa karena yaa….yaa… yaa…. Ya pingin kawin.
Memangnya kawin itu enak apa. Apa lagi puasa-puasa. Kapan bulan madunya? Malah kalau nggak kuat nahan yang itu tu. Bisa-bisa kena denda puasa 2 bulan berturut-turut.
Yang bikin saya heran itu, kok yaa banyak yang pesan melahirkannya tanggal 9909 ini. Malah menurut saya kurang spesifik. Harusnya minta kelahiran anaknya, tanggal 9 bulan 9 tahun 09 jam 9 lebih 9 menit 9 detik ditangani dokter 9, perawat 9 dan beratnya 9 kg 9 ons. Pasti kalau lahir masuk buku rekor dunia. Lahir manusia sudah bisa diatur. Cuma matinya yang tidak bisa. Tapi beda dengan tetangga saya.
Pas 9909, tanpa dirancang dulu mas Budi meninggal. Inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun. Mas Budi, anak muda yang baru berkarya, harus meninggalkan keluarga. Anak muda yang sholeh , berbakti kepada orang tua, sayang adiknya dan menjadi tumpuan keluarga, Hari ini meninggal dunia.
9909 semoga menjadi angka hoki mas Budi, khusnul khotimah, masuk jannatin naim. Allohumma Amin.
9909 sebenarnya hanyalah runtutan perjalanan nasib seseorang. Bisa senang atau susah. Ada saatnya lahir, bisa juga mati. Umur kuntitatifnya bertambah, tapi jatah hidupnya kian berkurang.
Nasib seseorang bukan ditentukan oleh angka. Nasib seseorang ditentukan qodho dan Qodar Alloh. Jikalau manusia mau berusaha, Alloh pasti akan mengubah nasib seseorang. Tidak tergantung dari jejeran angka-angka cantik, seperti 9909.
Rabu, 09 September 2009
BERSAMA KITA BUKA
Buka bersama begitu akrab kita lihat sepanjang ramadan ini. Acara yang rata-rata dikemas dengan acara makan bersama diwaktu berbuka ini menjadi budaya baru dimasyarakat.
Tanpa melihat strata, acara buka bersama telah menjelma menjadi ajang silaturahim.
Satu sisi positif yang bisa dipetik.
Apalagi kalau buka bersama ini mengajak mereka-mereka yang masih butuh uluran tangan. Mereka laksana mendapat durian runtuh. Bagi yang sehari-hari hanya makan sekali dua kali, berlaukkan kerupuk dan garam. Diundang makan bersama dengan lauk beraneka ragam cita rasa bagai makan di istana raja. Mungkin itulah kenikmatan bagi mereka yang terbiasa hidup kekurangan.
Tapi bagi mereka yang terbiasa hidup mewah, buka bersama yang hanya diisi makan bersama. Sama halnya memupuk kolestorel. Sesuatu yang mubadzir. Itu jika acara buka bersama hanya diisi makan2.
Syukur buka bersama juga dihiasi dengan santapan rohani. Sehingga dikala sseharian perut kosong, pikiran letih dan mata sayup, begitu menerima rajutan ilmu penyejuk iman, Hati akan mudah tergugah.
Tidak hanya tergugah, tapi bisa mengubah perilaku orang yang sebelumnya nyempal dari ajaran Islam.
Kita berharap, buka bersama janganlah sebagai acara pamer menu makanan, acara kumpul2 yang tak bermakna. Buka bersama mestinya bisa mengubah cara pandang manusia untuk lebih dapat menerima keadan sekitar dan menjalin ukhuwah islamiah dan wathoniah yang semakin erat. Bersama kita bisa, bersama kita buka.
Tanpa melihat strata, acara buka bersama telah menjelma menjadi ajang silaturahim.
Satu sisi positif yang bisa dipetik.
Apalagi kalau buka bersama ini mengajak mereka-mereka yang masih butuh uluran tangan. Mereka laksana mendapat durian runtuh. Bagi yang sehari-hari hanya makan sekali dua kali, berlaukkan kerupuk dan garam. Diundang makan bersama dengan lauk beraneka ragam cita rasa bagai makan di istana raja. Mungkin itulah kenikmatan bagi mereka yang terbiasa hidup kekurangan.
Tapi bagi mereka yang terbiasa hidup mewah, buka bersama yang hanya diisi makan bersama. Sama halnya memupuk kolestorel. Sesuatu yang mubadzir. Itu jika acara buka bersama hanya diisi makan2.
Syukur buka bersama juga dihiasi dengan santapan rohani. Sehingga dikala sseharian perut kosong, pikiran letih dan mata sayup, begitu menerima rajutan ilmu penyejuk iman, Hati akan mudah tergugah.
Tidak hanya tergugah, tapi bisa mengubah perilaku orang yang sebelumnya nyempal dari ajaran Islam.
Kita berharap, buka bersama janganlah sebagai acara pamer menu makanan, acara kumpul2 yang tak bermakna. Buka bersama mestinya bisa mengubah cara pandang manusia untuk lebih dapat menerima keadan sekitar dan menjalin ukhuwah islamiah dan wathoniah yang semakin erat. Bersama kita bisa, bersama kita buka.
Selasa, 08 September 2009
OPERASI DAN WESEL
Orang Jawa bilang, kalau sakit itu ibarat tanaman yang tanahnya sedang didangir. Artinya kalau tanaman yang tanahnya digemburkan, itu pertanda tanaman itu mau tumbuh lebih lebat dan segera berbuah.
Kalau Kamis lalu saya operasi di tiga tempat, mungkin ini pertanda dapat tiga rejeki sekaligus. Dan terbukti, kemarin dan hari ini saya dapat tiga wesel.Pas kan tiga tempat operasi = 3 wesel. Tapi jangan lihat besar kecilnya wesel. Tiga wesel itu saja untuk beli benang jahit tubuh mungkin jg tidak cukup.
Anda mau dapat 3 wesel sekaligus? Apa mesti harus menjalani 3 operasi dulu. Yaa tidak lah yaw.
Lha wong 3 wesel itu hasil 3 tulisan saya yang dimuat di majalah kok. Lumayan kan. Makanya ayo menulis, biar dapat wesel.
Kalau Kamis lalu saya operasi di tiga tempat, mungkin ini pertanda dapat tiga rejeki sekaligus. Dan terbukti, kemarin dan hari ini saya dapat tiga wesel.Pas kan tiga tempat operasi = 3 wesel. Tapi jangan lihat besar kecilnya wesel. Tiga wesel itu saja untuk beli benang jahit tubuh mungkin jg tidak cukup.
Anda mau dapat 3 wesel sekaligus? Apa mesti harus menjalani 3 operasi dulu. Yaa tidak lah yaw.
Lha wong 3 wesel itu hasil 3 tulisan saya yang dimuat di majalah kok. Lumayan kan. Makanya ayo menulis, biar dapat wesel.
Senin, 07 September 2009
MEMBUMIKAN AL QUR'AN DALAM KEHIDUPAN
Iqra’ bismi robbika alladzii kholaq. Surat Al Alaq ayat satu ini mengawali wahyu pertama dari rangkaian lima ayat yang dibawa malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW. Awal reformasi kehidupan umat manusia.
Andai saja lima belas abad lalu ayat ini tidak turun, entah apa yang akan terjadi? Dunia akan diselimuti kegelapan, kebodohan, kebatilan, kekufuran dan kehancuran. Bukan kehancuran material tetapi kehancuran akhlaq manusia. Alloh dengan Rohman dan Rohim-Nya mengutus seorang manusia bernama Muhammad untuk memperbaiki dan menunjukkan manusia ke arah yang benar. Dengan wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW membawa pencerahan rohani sebagai uswatun hasanah.
Tepatlah kiranya misi yang diemban nabi, sesuai firman Alloh dalam QS Al Baqoroh 185 : ”Syahru Ramadhana alladzi unzila fihil Qur’an, hudan linnaasi wa bayyinatin minal huda wal fulqon”. Artinya di bulan Ramdhan yang telah diturunkan Al qur’an sebagai petunjuk (pedoman hidup) bagi manusia dan sebagai penjelasan petunjuk tersebut dan sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil.
Perintah pertama Alloh kepada nabi adalah membaca. Bukan menulis, melihat, atau mendengar. Kini, efek perintah itu mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan. Dengan membaca manusia mampu membuka pikiran dan hatinya dalam berpikir dan bertindak.
Islam sebagai agama samawi telah mempunyai pedoman baku untuk mengatur umatnya, yaitu Al Qur’an. Tinggal bagaimana manusia yang sudah meng’itikadkan sebagai muslim ini menggunakan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Di bulan suci ini lantunan Alqur’an berkumandang merdu menghiasi rumah-rumah, menyelimuti masjid dan mushola mewarnai kehidupan siang-malam Ramadhan. Para pembaca dan mustami’ mengharap limpahan berkah dari berkumandangnya ayat-ayat suci Al Qur’an.
Ayat-ayat Al Qur’an selain mempunyai nilai sastra tingkat tinggi juga mengandung makna yang maha dahsyat yang tidak bisa ditandingi Ayat-Ayat Cinta-nya Rossa. Andaikan air di seluruh samudra dijadikan tinta dan seluruh langit sebagai media tulis, ilmu yang terkandung tidak akan tuntas untuk dikupas manusia. Mulai ilmu agama, pengetahunan, teknologi, kedokteran, matematika dsb, semua bisa merujuk kepada Alqur’an.
Kewajiban untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan Al Qur’an mengamanatkan kepada kita untuk mensyiarkannya meski hanya satu ayat. Ballighu ’anni walau aayatan. Jikalau dalam setiap sendi kehidupan, dalam setiap tarikan dan hembusan nafas, dan dalam setiap derap langkah, nilai-nilai Alqur’an selalu menyertai, alangkah indahnya hidup ini.
Jangan sampai Al Qur’an hanya untuk pajangan di almari kaca, dijadikan pelengkap ceremonial sumpah jabatan ataupun hanya untuk persyaratan mahar perkawinan. Alqur’an hendaklah tiap hari dibaca dan dikaji agar rumah penuh barokah mewujudkan baiti jannati. Al Qur’an haruslah ditanamkan di dalam hati para pemegang amanah, agar ketika bertindak dan mengambil putusan teringat pada sumpahnya. Jangan sampai sumpah yang dipersaksikan di hadapan Alloh di bawah Al Qur’an menghalang-halangi pengucap sumpah untuk masuk surga. Para pemberi dan penerima mahar hendaklah menghiasai mahligai rumah tangga dengan Al Qur’an agar menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah.
Dengan demikian dalam hidup ini tidak ada lagi kebohongan, kedholiman, ketidak adilan, kemungkaran, kemaksiatan dan segala perbuatan yang dimurkai Alloh. Sungguh suatu kehidupan ideal yang didambakan.
Al Qur’an sebagai mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW semakin hari semakin banyak yang mempelajari. Tidak hanya kaum Islam saja, orang non muslim pun banyak yang tertarik untuk mengupasnya. Di dunia ini banyak ahli tafsir, hafidz/hafidzah ataupun qori’/qoriah. Tetapi mayoritas umat Islam masih banyak yang belum melek Al Qur’an. Yang bisa membaca banyak yang tidak tahu arti. Yang tahu arti belum bisa memahami. Yang sudah mengerti banyak juga yang belum mengamalkan. Dan kita juga harus menyadari, bahwa Alqur’an tidak hanya untuk dibaca, dilombakan, atau dibuat kaligrafi sebagai penghias.
Menjadi fardlu ’ain bagi setiap muslim untuk belajar dan mengamalkan Al Qur’an. Khorun man ta’allama AlQur’an wa ’allamahu. Marilah kita instrospeksi dan bersungguh-sungguh dalam ber Islam agar Al Qur’an dapat membumi dalam setiap sanubari umat Islam.
DIMUAT DI RADAR MADIUN 29 SEPTEMBER 2008
Andai saja lima belas abad lalu ayat ini tidak turun, entah apa yang akan terjadi? Dunia akan diselimuti kegelapan, kebodohan, kebatilan, kekufuran dan kehancuran. Bukan kehancuran material tetapi kehancuran akhlaq manusia. Alloh dengan Rohman dan Rohim-Nya mengutus seorang manusia bernama Muhammad untuk memperbaiki dan menunjukkan manusia ke arah yang benar. Dengan wahyu yang diterima Nabi Muhammad SAW membawa pencerahan rohani sebagai uswatun hasanah.
Tepatlah kiranya misi yang diemban nabi, sesuai firman Alloh dalam QS Al Baqoroh 185 : ”Syahru Ramadhana alladzi unzila fihil Qur’an, hudan linnaasi wa bayyinatin minal huda wal fulqon”. Artinya di bulan Ramdhan yang telah diturunkan Al qur’an sebagai petunjuk (pedoman hidup) bagi manusia dan sebagai penjelasan petunjuk tersebut dan sebagai pembeda antara yang hak dan yang batil.
Perintah pertama Alloh kepada nabi adalah membaca. Bukan menulis, melihat, atau mendengar. Kini, efek perintah itu mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan kehidupan. Dengan membaca manusia mampu membuka pikiran dan hatinya dalam berpikir dan bertindak.
Islam sebagai agama samawi telah mempunyai pedoman baku untuk mengatur umatnya, yaitu Al Qur’an. Tinggal bagaimana manusia yang sudah meng’itikadkan sebagai muslim ini menggunakan Al Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
Di bulan suci ini lantunan Alqur’an berkumandang merdu menghiasi rumah-rumah, menyelimuti masjid dan mushola mewarnai kehidupan siang-malam Ramadhan. Para pembaca dan mustami’ mengharap limpahan berkah dari berkumandangnya ayat-ayat suci Al Qur’an.
Ayat-ayat Al Qur’an selain mempunyai nilai sastra tingkat tinggi juga mengandung makna yang maha dahsyat yang tidak bisa ditandingi Ayat-Ayat Cinta-nya Rossa. Andaikan air di seluruh samudra dijadikan tinta dan seluruh langit sebagai media tulis, ilmu yang terkandung tidak akan tuntas untuk dikupas manusia. Mulai ilmu agama, pengetahunan, teknologi, kedokteran, matematika dsb, semua bisa merujuk kepada Alqur’an.
Kewajiban untuk mempelajari, memahami dan mengamalkan Al Qur’an mengamanatkan kepada kita untuk mensyiarkannya meski hanya satu ayat. Ballighu ’anni walau aayatan. Jikalau dalam setiap sendi kehidupan, dalam setiap tarikan dan hembusan nafas, dan dalam setiap derap langkah, nilai-nilai Alqur’an selalu menyertai, alangkah indahnya hidup ini.
Jangan sampai Al Qur’an hanya untuk pajangan di almari kaca, dijadikan pelengkap ceremonial sumpah jabatan ataupun hanya untuk persyaratan mahar perkawinan. Alqur’an hendaklah tiap hari dibaca dan dikaji agar rumah penuh barokah mewujudkan baiti jannati. Al Qur’an haruslah ditanamkan di dalam hati para pemegang amanah, agar ketika bertindak dan mengambil putusan teringat pada sumpahnya. Jangan sampai sumpah yang dipersaksikan di hadapan Alloh di bawah Al Qur’an menghalang-halangi pengucap sumpah untuk masuk surga. Para pemberi dan penerima mahar hendaklah menghiasai mahligai rumah tangga dengan Al Qur’an agar menjadi keluarga sakinah mawaddah warohmah.
Dengan demikian dalam hidup ini tidak ada lagi kebohongan, kedholiman, ketidak adilan, kemungkaran, kemaksiatan dan segala perbuatan yang dimurkai Alloh. Sungguh suatu kehidupan ideal yang didambakan.
Al Qur’an sebagai mu’jizat terbesar Nabi Muhammad SAW semakin hari semakin banyak yang mempelajari. Tidak hanya kaum Islam saja, orang non muslim pun banyak yang tertarik untuk mengupasnya. Di dunia ini banyak ahli tafsir, hafidz/hafidzah ataupun qori’/qoriah. Tetapi mayoritas umat Islam masih banyak yang belum melek Al Qur’an. Yang bisa membaca banyak yang tidak tahu arti. Yang tahu arti belum bisa memahami. Yang sudah mengerti banyak juga yang belum mengamalkan. Dan kita juga harus menyadari, bahwa Alqur’an tidak hanya untuk dibaca, dilombakan, atau dibuat kaligrafi sebagai penghias.
Menjadi fardlu ’ain bagi setiap muslim untuk belajar dan mengamalkan Al Qur’an. Khorun man ta’allama AlQur’an wa ’allamahu. Marilah kita instrospeksi dan bersungguh-sungguh dalam ber Islam agar Al Qur’an dapat membumi dalam setiap sanubari umat Islam.
DIMUAT DI RADAR MADIUN 29 SEPTEMBER 2008
Minggu, 06 September 2009
TUGAS NEGARA
Pak guru bilang, kepentingan negera di atas kepentingan pribadi atau golongan. Seperti James Bond 007. Meski dalam keadaan sakit sekalipun, begitu negara dalam bahaya, Mr Bond siap berangkat melawan musuh. Tentu bond selalu dibekali senjata ampuh plus teman yang yach... cewe2 cantik.
Saya pun waktu sakit juga dapat tugas negara. Niru2 James Bond, begitu dapat telpon ada sidak, saya berbegas mempersiapka diri. Nggak perlu pakai senjata canggih, yang penting pakai baju dan bersepatu. Karena badan lagi lemes, menuju area tugas terpaksa dibonceng. Yang bonceng cewek paleng cakep sedunia....lha wong yang bonceng istri saya sendiri. Pasti dia wanita paling cantik dong. Sambil meringis menahan sakit di tempat jahitan operasi, motor melaju perlahan sampai tujuan.
Kali tidak seperti James Bond, tidak ada penjemputan. Saya langsung menuju ruang tunggu, alias TU.
Tugas siap menunggu, setelah saatnya tiba. Tugas negera pun mulai dilakukan.
Apa bentuk tugas negaranya? Ternyata selama satu jam hanya mendengarkan cerita orang dari Jakarta. Lumayanlah tugas negaranya tidak berat. Cuma nengarkan. Coba kalau disuruh berangkat perang atau menuju areal gempa di Jawa Barat yang hinga kini belum banyak pihak yang turun ke lapangan. Bisa-bisa nggak jadi nolong korban, malah bisa jadi korban
Saya pun waktu sakit juga dapat tugas negara. Niru2 James Bond, begitu dapat telpon ada sidak, saya berbegas mempersiapka diri. Nggak perlu pakai senjata canggih, yang penting pakai baju dan bersepatu. Karena badan lagi lemes, menuju area tugas terpaksa dibonceng. Yang bonceng cewek paleng cakep sedunia....lha wong yang bonceng istri saya sendiri. Pasti dia wanita paling cantik dong. Sambil meringis menahan sakit di tempat jahitan operasi, motor melaju perlahan sampai tujuan.
Kali tidak seperti James Bond, tidak ada penjemputan. Saya langsung menuju ruang tunggu, alias TU.
Tugas siap menunggu, setelah saatnya tiba. Tugas negera pun mulai dilakukan.
Apa bentuk tugas negaranya? Ternyata selama satu jam hanya mendengarkan cerita orang dari Jakarta. Lumayanlah tugas negaranya tidak berat. Cuma nengarkan. Coba kalau disuruh berangkat perang atau menuju areal gempa di Jawa Barat yang hinga kini belum banyak pihak yang turun ke lapangan. Bisa-bisa nggak jadi nolong korban, malah bisa jadi korban
Sabtu, 05 September 2009
GEMPA DAN GEMA RAMADAN
Rabu sore, 2 September 2009 Jawa Barat diguncang gempa. Gempa berskala 7,3 SR memporak porandakan bangunan dan membawa korban.
Indonesia kembali berduka. Ditengah melaksanakan ibadah puasa, manusia mendapat tambahan coba.
Spekulasi pun berkembang tentang penyebab gempa. Dari analisa ilmiah maupun analisa di luar keilmiahan.
Apakah gempa itu karena pergerakan patahan bumi atau peringatan Tuhan buat manusia.
Di luar polemik mengapa terjadi gempa, sudah sewajarnya kita berempati kepada para korban. Bencana yang terjadi setelah pemilu juga bisa kita gunakan untuk mengukur moral para pemimpin ataupun beberapa kalangan yang biasanya menyuarakan kepentingan rakyat di atas kepentinan pribadi atau golongan.
Berapakah posko-posko yang dibuka oleh para organisasi massa atau organisasi politik yang didirikan untuk membantu para korban?
Seberapa besar dana yang dikucurkan oleh mereka yang biasanya menyokong kampanye pileg ataupun pilpres? Beberapa gaji para wakil rakyat yang disisihkan bagi korban untuk sekedar meringankan beban?
Kita semua akan tahu, seberapa baikkah moral para pemimpin ketika ada kepentingan yang tidak langsung behubungan dengan nasib pribadi atau golongan.
Janganlah gempa di bulan ramdan ini hanya sekedar musibah yang segera terlupa. Gempa ini juga dapat bergema ke dalam lubuk hati yang paling dalam. Membuka hati untuk kasih mengasihi, berbagi dan mau memberi untuk mereka yang terkena musibah. Hati yang terbuka dengan rasa ihlas tanpa berharap imbalan dari manapun.
Indonesia kembali berduka. Ditengah melaksanakan ibadah puasa, manusia mendapat tambahan coba.
Spekulasi pun berkembang tentang penyebab gempa. Dari analisa ilmiah maupun analisa di luar keilmiahan.
Apakah gempa itu karena pergerakan patahan bumi atau peringatan Tuhan buat manusia.
Di luar polemik mengapa terjadi gempa, sudah sewajarnya kita berempati kepada para korban. Bencana yang terjadi setelah pemilu juga bisa kita gunakan untuk mengukur moral para pemimpin ataupun beberapa kalangan yang biasanya menyuarakan kepentingan rakyat di atas kepentinan pribadi atau golongan.
Berapakah posko-posko yang dibuka oleh para organisasi massa atau organisasi politik yang didirikan untuk membantu para korban?
Seberapa besar dana yang dikucurkan oleh mereka yang biasanya menyokong kampanye pileg ataupun pilpres? Beberapa gaji para wakil rakyat yang disisihkan bagi korban untuk sekedar meringankan beban?
Kita semua akan tahu, seberapa baikkah moral para pemimpin ketika ada kepentingan yang tidak langsung behubungan dengan nasib pribadi atau golongan.
Janganlah gempa di bulan ramdan ini hanya sekedar musibah yang segera terlupa. Gempa ini juga dapat bergema ke dalam lubuk hati yang paling dalam. Membuka hati untuk kasih mengasihi, berbagi dan mau memberi untuk mereka yang terkena musibah. Hati yang terbuka dengan rasa ihlas tanpa berharap imbalan dari manapun.
BONUS OPERASI
Waktu cek up ke dokter seorang pasien memeriksakan keluhan di badannya.
"Pak dokter ini ada benjolan, mau saya hilangkan."
"Oh yaa. Gampang. Dioperasi saja." Benjolan mana yang mau dihilangkan?."
"ini dok." Kata si pasien sambil menunjukkan benjolannya.
Selang beberapa hari si pasien operasi. Setelah sadar ia merasa ada beberapa bekas jahitan di beberapa tempat."
Ketika sang dokter datang, sang dokter bilang.
"Pak, tadi benjolan yang satu saya ambil sekalian. Jangan kuatir harganya tetap sama."
Si pasien menjawab." Terima kasih dok. Untung benjolan yang diambil pak dokter benjolan bermasalah. Kalau benjolan sebarangan yang diambil, bisa-bisa saya tak punya benjolan lagi. Terima kasih dok."
Ternyata ada pak dokter yang berbaik hati. Pesan operasi dua diberi tiga.
Operasi kok yaa ada bonus.
"Pak dokter ini ada benjolan, mau saya hilangkan."
"Oh yaa. Gampang. Dioperasi saja." Benjolan mana yang mau dihilangkan?."
"ini dok." Kata si pasien sambil menunjukkan benjolannya.
Selang beberapa hari si pasien operasi. Setelah sadar ia merasa ada beberapa bekas jahitan di beberapa tempat."
Ketika sang dokter datang, sang dokter bilang.
"Pak, tadi benjolan yang satu saya ambil sekalian. Jangan kuatir harganya tetap sama."
Si pasien menjawab." Terima kasih dok. Untung benjolan yang diambil pak dokter benjolan bermasalah. Kalau benjolan sebarangan yang diambil, bisa-bisa saya tak punya benjolan lagi. Terima kasih dok."
Ternyata ada pak dokter yang berbaik hati. Pesan operasi dua diberi tiga.
Operasi kok yaa ada bonus.
MATI DUA KALI
Manusia mempunyai jatah satu nyawa. Satu kali hidup dam satu kali mati. Hanya orang tertentu saja yang pernah merasakan/mengalami mati dan hidup lebih dari satu kali. Ada yang dikira sudah mati, begitu mau dikubur atau mau dimandikan, ternyata masih hidup.
Saya juga pernah mengalamai mati dua kali.
Kali pertama tahun 2007. Setelah tabrakan di bawa je RS, terus dimatikan. Kaki saya yang patah disambung. Setelh beberapa jam hidup lagi.
Terus Kamis kemarin. Saya mau menghilangkan benjolan di tubuh. Seetelah masuk RS saya juga dimatikan. Beberapa jam kemudian hidup lagi.
Waktu mati saya tidak merasakan apa2. Alhamdulilah juga tidak ketemu malaikat pencabut nyawa.
Karena mati saya memang disengaja. Mati dibius, biar mati rasa.
Saya juga pernah mengalamai mati dua kali.
Kali pertama tahun 2007. Setelah tabrakan di bawa je RS, terus dimatikan. Kaki saya yang patah disambung. Setelh beberapa jam hidup lagi.
Terus Kamis kemarin. Saya mau menghilangkan benjolan di tubuh. Seetelah masuk RS saya juga dimatikan. Beberapa jam kemudian hidup lagi.
Waktu mati saya tidak merasakan apa2. Alhamdulilah juga tidak ketemu malaikat pencabut nyawa.
Karena mati saya memang disengaja. Mati dibius, biar mati rasa.
Rabu, 02 September 2009
SIAP MATI
bAGAIMANA kalau besok kita diberi tahu akan dicabut nyawa kita? Siapkah kita.
Terus terang saya belum siap. Bekalnya belum banyak.
Hidup hampir setengah abad rasanya belum banyak kebajikan yang sudah saya lakukan.
Mungkin inilah kelemahan manusia. Belum tersadar segera menyiapkan bekal mati.
Yang dilakukan didunia ini masih banyak sebatas menghabiskan sisa hidup dengan hal-hal yang tidak di bawa ke kuburan.
Setiap hari banting tulang memeras keringat, memutar otak hanya untuk menuruti nafsu.
Apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini?
Kekayaan, jabatan, nama baik atau hanya sekedar numpang lewat. Seperti kata orang Jawa. Bahwa hidup ini layaknya orang "mamper ngombe". Sekedar melepas dahaga.
Kalau ini dimaknai sebagai petuah, bahwa hidup di dunia ini cuma sebentar. Sekedar melpas dahala dalam perjalan panjang. Sungguh hidup didunia ini terasa amat singkat. Dan kita yang repot-repot menghabiskan wktu hanya mengurusi hal-hal berbau duniawi rasaya juga akan menyesal di akhir perjalanan nanti.
Tapi meski hidup didunia ini hanya sebentar, jika tidak diisi dengan keduniawian. Hidup juga akan terasa lumpuh. Bagaimana bisa manusia menen,puh perjalanan panjang jika kendaraannya tidak ada. Kalau to ada masih perlu bensin. Kalaupun bensin sudah penuh, kadang orang yang bisa beli mobil banyal juga tidak bisa menyopori sendiri.
Jadi hidup harus tetap diwarnai dengan berbagai kehidupan sosial. Manusia tidak bisa sendirian menempuh perjalanan.
Tinggal tergantung manusianya, bagaimana menempuh perjalanan ini.
Perjalanan yang akan menuju titik akhir malalui satu pintu gerbang. Pintu yang pasti dilalui semua manusia. Pintu gerbang itu adalah MATI
Kita berharap semua dapat melalui perjalanan ini dengan selamat. Dan masuk pintu terakhir dengan khusnul khotimah.
Terus terang saya belum siap. Bekalnya belum banyak.
Hidup hampir setengah abad rasanya belum banyak kebajikan yang sudah saya lakukan.
Mungkin inilah kelemahan manusia. Belum tersadar segera menyiapkan bekal mati.
Yang dilakukan didunia ini masih banyak sebatas menghabiskan sisa hidup dengan hal-hal yang tidak di bawa ke kuburan.
Setiap hari banting tulang memeras keringat, memutar otak hanya untuk menuruti nafsu.
Apa sebenarnya yang kita cari di dunia ini?
Kekayaan, jabatan, nama baik atau hanya sekedar numpang lewat. Seperti kata orang Jawa. Bahwa hidup ini layaknya orang "mamper ngombe". Sekedar melepas dahaga.
Kalau ini dimaknai sebagai petuah, bahwa hidup di dunia ini cuma sebentar. Sekedar melpas dahala dalam perjalan panjang. Sungguh hidup didunia ini terasa amat singkat. Dan kita yang repot-repot menghabiskan wktu hanya mengurusi hal-hal berbau duniawi rasaya juga akan menyesal di akhir perjalanan nanti.
Tapi meski hidup didunia ini hanya sebentar, jika tidak diisi dengan keduniawian. Hidup juga akan terasa lumpuh. Bagaimana bisa manusia menen,puh perjalanan panjang jika kendaraannya tidak ada. Kalau to ada masih perlu bensin. Kalaupun bensin sudah penuh, kadang orang yang bisa beli mobil banyal juga tidak bisa menyopori sendiri.
Jadi hidup harus tetap diwarnai dengan berbagai kehidupan sosial. Manusia tidak bisa sendirian menempuh perjalanan.
Tinggal tergantung manusianya, bagaimana menempuh perjalanan ini.
Perjalanan yang akan menuju titik akhir malalui satu pintu gerbang. Pintu yang pasti dilalui semua manusia. Pintu gerbang itu adalah MATI
Kita berharap semua dapat melalui perjalanan ini dengan selamat. Dan masuk pintu terakhir dengan khusnul khotimah.
JIHAD FOREVER
Kata-kata jihad semakin popular, tatkala Hotel JW Marriot dan Ritz Charlton di bom. Ulah sekelompok orang yang mencoreng citra Indonesia. Celakanya, pengebom bunuh diri dianggap suhada oleh para simpatisan. Beberapa isu beredar, dan mengkait-kaitkan pengeboman antara Islam dengan pihak-pihak yang dianggap musuh Islam. Sementara, di Riau kompleks lokalisasi dibakar. Ungkapan Jihad terhadap kemungkaran. Sepertinya jihad diidentikkan dengan kekerasan. Memusuhi, memerangi kalau perlu menghancurkan semua bentuk yang dianggap bertentangan dengan syariat Islam. Benarkah Islam demikian? Tidak! Islam bukan agama yang suka kekerasan. Islam bukan teroris.
Islam adalah agama rahmatal lil’alamin, yang mengayomi seluruh umat manusia. Kalau beberapa hari ini kaum muslim menikmati Ramadan, rasanya hidup begitu indah. Ramadan yang penuh rohmah dan maghfiroh. Ramadan banyak merubah rutinitas sendi kehidupan manusia. Ada yang bergembira dengan datangnya Ramadan ada pula yang merasa tersiksa. Seakan dengan datangnya Ramadan, manusia menemukan kembali kebahagian hidup. Mulai tumbuh lagi kesadaran untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Khaliq.
Haus dan lapar tak begitu dirasa. Janji-janji Allah yang memberikan pahala berlipat untuk setiap kebajikan mulai mengubah gaya hidup kaum muslim. Ramadan bukan lagi tugas maha berat. Kalau perlu berharap, ingin sepanjang tahun menjadi Ramadan. Akankah hal ini pertanda awal kemajuan Islam? Kita berharap Ramadan sebagai wahana kawah candradimuka bagi umat mulim.
Yaa Selama Ramadhan umat muslim berperang melawan hawa nafsu. Salah satu bentuk jihad terbesar bagi yang mampu menjalankannya. Seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, bahwa berperang melawan hawa nafsu nilai jihadnya tidak kalah dengan jihad melawan kaum musyrikin di kala perang Badar. Lantas jihad apa yang masih bisa dilakukan di jaman kekinian.
Jihad dapat dilakukan di mana saja, kapan saja. Jihad tidak harus diberi makna perang mengangkat senjata. Memerangi kaum non muslim ataupun menghancurkan kemunafikan dan kedhaliman dengan aksi anarkis. Islam adalah agama yang sejuk dan damai. Pemberi rahmat, perlingdungan dan mampu menciptakan memakmuran bagi semua makhluk yang ada di atas permukaan bumi. Janganlah Islam menjadi pobia bagi yang lain. Yang akhirnya bisa merugikan umat Islam sendiri. Islam menjadi agama menakutkan. Jangan! Jangan sampai hal ini terjadi.
Jika kita perhatikan sekitar, masih banyak proses kehidupan di dunia ini yang menyimpang. Sebagai manusi normal, tentu kita tidak senang melihat terjadi penyimpangan, kedholiman, kesewenangan ataupun kemungkaran. Ini dapat kita ubah dengan jihad. Jihad dapat dilakukan dengan perbuatan, perkataan bahkan hanya dengan hati.
Kalau manusia mempunyai keberanian, baik sebagai masyarakat ataupun sebagai pimpinan. Hal terbaik adalah berbuat kebaikan, mendobrak, merobohkan bahkan menghancurkan kemungkaran dengan cara elegan. Bila tidak bisa melakukannya sendiri, dengan lesan dapat meniupkan hawa perubahan. Nasehat menasehati, amar ma’ruf nahi mungkar untuk mencegah, mengurangi syukur bisa membawa pembaharuan ke hal yang lebih baik. Dan selemah-lemah iman adalah jihad dalam hati.
Minimal manusia tidak ikut arus, mampu mempertahankan diri untuk tidak berbuat hal salah. Berdoa’, bermunajat kepada Alloh agar kemungkaran itu segera sirna dari bumi. Yang berbuat mungkar segera mendapat hidayah serta ampunan dari Alloh. Sesungguhnya setiap manusia adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Alloh.
Satu bulan ke depan masih ada waktu untuk memperbaiki diri dan lingkungan. Setelah itu, kita semua kembali beraktifitas seperti biasa. Akan dibuktikan apakah tempaan selama satu bulan Ramadan ini berdampak positif dalam kehidupan? Kalau selama Ramadan setan-setan dibelengu, maka memasuki 1 Syawal setan-setan segera di lepas. Siap menggoda iman kaum muslimin. Jika kita mampu memerangi godaan syaiton kita juga sudah melakukan jihad. Jihad tidak hanya selama Ramadan. Jihad dapat dilaksanakan setiap saat. Jihad forever!!.
DIMUAT DI HARIAN RADAR MADIUN, 31 AGUSTUS 2009
Islam adalah agama rahmatal lil’alamin, yang mengayomi seluruh umat manusia. Kalau beberapa hari ini kaum muslim menikmati Ramadan, rasanya hidup begitu indah. Ramadan yang penuh rohmah dan maghfiroh. Ramadan banyak merubah rutinitas sendi kehidupan manusia. Ada yang bergembira dengan datangnya Ramadan ada pula yang merasa tersiksa. Seakan dengan datangnya Ramadan, manusia menemukan kembali kebahagian hidup. Mulai tumbuh lagi kesadaran untuk semakin mendekatkan diri kepada Sang Khaliq.
Haus dan lapar tak begitu dirasa. Janji-janji Allah yang memberikan pahala berlipat untuk setiap kebajikan mulai mengubah gaya hidup kaum muslim. Ramadan bukan lagi tugas maha berat. Kalau perlu berharap, ingin sepanjang tahun menjadi Ramadan. Akankah hal ini pertanda awal kemajuan Islam? Kita berharap Ramadan sebagai wahana kawah candradimuka bagi umat mulim.
Yaa Selama Ramadhan umat muslim berperang melawan hawa nafsu. Salah satu bentuk jihad terbesar bagi yang mampu menjalankannya. Seperti yang disampaikan Nabi Muhammad SAW, bahwa berperang melawan hawa nafsu nilai jihadnya tidak kalah dengan jihad melawan kaum musyrikin di kala perang Badar. Lantas jihad apa yang masih bisa dilakukan di jaman kekinian.
Jihad dapat dilakukan di mana saja, kapan saja. Jihad tidak harus diberi makna perang mengangkat senjata. Memerangi kaum non muslim ataupun menghancurkan kemunafikan dan kedhaliman dengan aksi anarkis. Islam adalah agama yang sejuk dan damai. Pemberi rahmat, perlingdungan dan mampu menciptakan memakmuran bagi semua makhluk yang ada di atas permukaan bumi. Janganlah Islam menjadi pobia bagi yang lain. Yang akhirnya bisa merugikan umat Islam sendiri. Islam menjadi agama menakutkan. Jangan! Jangan sampai hal ini terjadi.
Jika kita perhatikan sekitar, masih banyak proses kehidupan di dunia ini yang menyimpang. Sebagai manusi normal, tentu kita tidak senang melihat terjadi penyimpangan, kedholiman, kesewenangan ataupun kemungkaran. Ini dapat kita ubah dengan jihad. Jihad dapat dilakukan dengan perbuatan, perkataan bahkan hanya dengan hati.
Kalau manusia mempunyai keberanian, baik sebagai masyarakat ataupun sebagai pimpinan. Hal terbaik adalah berbuat kebaikan, mendobrak, merobohkan bahkan menghancurkan kemungkaran dengan cara elegan. Bila tidak bisa melakukannya sendiri, dengan lesan dapat meniupkan hawa perubahan. Nasehat menasehati, amar ma’ruf nahi mungkar untuk mencegah, mengurangi syukur bisa membawa pembaharuan ke hal yang lebih baik. Dan selemah-lemah iman adalah jihad dalam hati.
Minimal manusia tidak ikut arus, mampu mempertahankan diri untuk tidak berbuat hal salah. Berdoa’, bermunajat kepada Alloh agar kemungkaran itu segera sirna dari bumi. Yang berbuat mungkar segera mendapat hidayah serta ampunan dari Alloh. Sesungguhnya setiap manusia adalah pemimpin. Dan setiap pemimpin kelak akan dimintai pertanggungjawaban oleh Alloh.
Satu bulan ke depan masih ada waktu untuk memperbaiki diri dan lingkungan. Setelah itu, kita semua kembali beraktifitas seperti biasa. Akan dibuktikan apakah tempaan selama satu bulan Ramadan ini berdampak positif dalam kehidupan? Kalau selama Ramadan setan-setan dibelengu, maka memasuki 1 Syawal setan-setan segera di lepas. Siap menggoda iman kaum muslimin. Jika kita mampu memerangi godaan syaiton kita juga sudah melakukan jihad. Jihad tidak hanya selama Ramadan. Jihad dapat dilaksanakan setiap saat. Jihad forever!!.
DIMUAT DI HARIAN RADAR MADIUN, 31 AGUSTUS 2009
Selasa, 01 September 2009
GULA MAHAL JADI TERAPI DIABETES
Terapi terbaru bagi pengidap diabetes. Harga gula dinaikkan.
Siapa sangka harga gula mencapai 11 rb. Padahal ini lagi musim giling. Di daerah yang dekat pabrik gula saja untuk menikmati manisnya kristas tebu ini harga gula tak terkendali. Apalagi yang jauh dari produsen.
Mahalnya gula mungkin malah menjadi berkah. Buat siapa? Petani tebu? Tidak juga . Harga tebu tak berbanding lurus dengan laju harga gula. Petani tebu tidak menikmati manisnya gula. Malah di musim kemarau begini, kalau tidak hati-hati tebu malah cepat kering. Bobot berkurang dan kalau sial, tebu mudah terbakar.
Ibu2 jadi kelimpungan. Menu buka puasa bisa jadi berubah. Makanan manis sebagai menu pembuka terimbas. Tapi itu tak mengapa.Apa pun yang terjadi, semua patut disukuri.
Bagi penderita diabetes dan yang sehat pun mahalnya gula merupakan berkah. Harga mahal merupakan terapi praktis. Yang sehat konsumsi gulanya berkurang. Bagi penderita, tidak mudah tergoda mencicipi gula.
Jadi kita tidak perlu kuatir dengan mahalnya gula. Biarlah jatah takjil, manisnya berkurang. Menjelang lebaran, ibu2 tidak usah repot2 buat kue yang manis2. buat saja kue yang asin. Moga2 kalau penguasa gula tahu banyak ibu2 tidak lagi buat masakan yang pakai gula. Harganya lekas turun. Kalau tidak turun, pasti Tuhan akan memberi peringatan bagi penimbun gula. Gulanya biar dikerubuti semut. Dan kita sama2 tidak lagi merasakan manisnya gula. Minimal kadar gula darah kita untuk sementara waktu masih normal.
Siapa sangka harga gula mencapai 11 rb. Padahal ini lagi musim giling. Di daerah yang dekat pabrik gula saja untuk menikmati manisnya kristas tebu ini harga gula tak terkendali. Apalagi yang jauh dari produsen.
Mahalnya gula mungkin malah menjadi berkah. Buat siapa? Petani tebu? Tidak juga . Harga tebu tak berbanding lurus dengan laju harga gula. Petani tebu tidak menikmati manisnya gula. Malah di musim kemarau begini, kalau tidak hati-hati tebu malah cepat kering. Bobot berkurang dan kalau sial, tebu mudah terbakar.
Ibu2 jadi kelimpungan. Menu buka puasa bisa jadi berubah. Makanan manis sebagai menu pembuka terimbas. Tapi itu tak mengapa.Apa pun yang terjadi, semua patut disukuri.
Bagi penderita diabetes dan yang sehat pun mahalnya gula merupakan berkah. Harga mahal merupakan terapi praktis. Yang sehat konsumsi gulanya berkurang. Bagi penderita, tidak mudah tergoda mencicipi gula.
Jadi kita tidak perlu kuatir dengan mahalnya gula. Biarlah jatah takjil, manisnya berkurang. Menjelang lebaran, ibu2 tidak usah repot2 buat kue yang manis2. buat saja kue yang asin. Moga2 kalau penguasa gula tahu banyak ibu2 tidak lagi buat masakan yang pakai gula. Harganya lekas turun. Kalau tidak turun, pasti Tuhan akan memberi peringatan bagi penimbun gula. Gulanya biar dikerubuti semut. Dan kita sama2 tidak lagi merasakan manisnya gula. Minimal kadar gula darah kita untuk sementara waktu masih normal.
Langganan:
Postingan (Atom)