Satu minggu sudah bulan syawal berlalu. Hari-hari di awal syawal ini, jalanan penuh orang. Lalu lalang hilir mudik membawa hati yang merasa salah menuju orang mencari ridlo maaf.
Jabat tangan, senyum mengembang tersungging menyapa akrab. Kadang peluk cium dibarengi rangkulan, melepas kangen, memohon maaf membuka hati, membuka lembaran baru yang lebih fitri.
Dari pintu ke pintu, manusia rela bersusah payah berjalan agar dosa yang bergelayut lekas hanyut. Bagi orang yang longgar waktu, berusaha menyempatkan diri menjumpai oarang yang pernah didholimi satu perssatu. Berusaha menyampaikan secara pribadi semua salah dan khilaf, agar persaudaraan semakin erat menyatu.
Yang tak cukup waktu, menunggu waktu Halal bihalal yang dikemas dalam acara ceremonial, berhalal bihalal secara jamaah.
Halal bihalal jamaah dirasa banyak orang lebih praktis dan ekonomis. Tak perlu kesana kemari menemui satu persatu.
Tapi kalau diperhatikan seksama, kemasan halal bihalal jamaah kadang kala mempunyai bumbu berlebihan. Acara yang bertujuan bermaaf-maafan kadang nampak seperti acara jamuan makan. Mengutamakan menu makanan, dari pada menu rohani. Biaya halal bihalal menjadi lebih mahal. Yang kadang kala dana pelaksanaannya harus dicari-carikan. Tak peduli dari mana, yang penting terlaksana. Halal bihalal jamaah jadi barang mahal. Halal bihalal berubah jadi acara makan-makan?????
Senin, 28 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar