Angka katanya bisa membawa hoki. Benarkah?
Tanggal 9 September 2009, pak SBY genap berusia 60 tahun. Wapres Jusuf Kalla meresmikan TransStudio di Makassar. Adji Massaid tambah anak lagi. Dan banyak lagi orang memanfaatkan angka 999.
Seperti orang percaya banget dengan angka 9. Angka 9 jadi angka keramat. Saking ngebetnya dengan 9909, meski di bulan puasa, ada yang kawin di tanggal ini. Entah ngebet kawin karena angkanya unik atau karena ngebetnya yaaa karena yaa….yaa… yaa…. Ya pingin kawin.
Memangnya kawin itu enak apa. Apa lagi puasa-puasa. Kapan bulan madunya? Malah kalau nggak kuat nahan yang itu tu. Bisa-bisa kena denda puasa 2 bulan berturut-turut.
Yang bikin saya heran itu, kok yaa banyak yang pesan melahirkannya tanggal 9909 ini. Malah menurut saya kurang spesifik. Harusnya minta kelahiran anaknya, tanggal 9 bulan 9 tahun 09 jam 9 lebih 9 menit 9 detik ditangani dokter 9, perawat 9 dan beratnya 9 kg 9 ons. Pasti kalau lahir masuk buku rekor dunia. Lahir manusia sudah bisa diatur. Cuma matinya yang tidak bisa. Tapi beda dengan tetangga saya.
Pas 9909, tanpa dirancang dulu mas Budi meninggal. Inna lillahi wa inna ilaihi roojiuun. Mas Budi, anak muda yang baru berkarya, harus meninggalkan keluarga. Anak muda yang sholeh , berbakti kepada orang tua, sayang adiknya dan menjadi tumpuan keluarga, Hari ini meninggal dunia.
9909 semoga menjadi angka hoki mas Budi, khusnul khotimah, masuk jannatin naim. Allohumma Amin.
9909 sebenarnya hanyalah runtutan perjalanan nasib seseorang. Bisa senang atau susah. Ada saatnya lahir, bisa juga mati. Umur kuntitatifnya bertambah, tapi jatah hidupnya kian berkurang.
Nasib seseorang bukan ditentukan oleh angka. Nasib seseorang ditentukan qodho dan Qodar Alloh. Jikalau manusia mau berusaha, Alloh pasti akan mengubah nasib seseorang. Tidak tergantung dari jejeran angka-angka cantik, seperti 9909.
Kamis, 10 September 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar