Media mewartakan langkah hemat DPR dalam pansus. Ternyata sehemat-hematnya DPR tetap menghabiskan uang rakyat. Untuk urusan perut saja menduduki porsi terbesar. Memang untuk pansus Century ini kelihatan hemat. Mungkin karena nuansa politknya lebih kental, rupiah tidak terlalu diperhitungkan.
Anggaran-anggaran di DPR yang kabarnya belum ada aturan baku juga patut disayangkan. Besar kecilnya tergantung kepentingan. Uang pajak rakyat tersedot. Kalau pengeluaran terbesar untuk urusan perut, ada baiknya konsumsi anggota DPR tidak bermewahan. Yang penting bergizi. Kalau keenakan, bisa-bisa kena penyakit dan waktu sidang ngantuk. Makanan warteg atau nasi Padang sudah cukup untuk asupan gizi anggota dewan terhormat. Sekali-kali puasa Senin-Kamis. Kalau niatnya tulus, kerja pansus bakal mulus.
Syukur honor-honor sidang di pansus dipotong atau dihilangkan. Kan DPR yang bergaji besar itu salah satu memikirkan nasib rakyat. Ya lewat sidang-sidang itu. Terlalu banyak sidang, gajinya dobel kantong tambah tebal. Uang honor bisa untuk membantu yang miskin atau korban bencana. Mana anggota dewan yang turun ke daerah bencana di berbagai daerah? Keasyikan sidang pansus melupakan pemilih yang terkena musibah. Hemat bukan berarti melupakan rakyat
Kerja pansus Century sudah kelar. Kemenangan sudah di tangan. Semoga kerja hemat jadi kenyataan, bukan cuma niatan
Jumat, 05 Maret 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar