PSB DINI MENCURI START
Ujian Nasional baru berakhir, para siswa masih menempuh ujian sekolah atau praktek. Brosur Penerimaan Siswa Baru (PSB) marak disebar ke sekolah. Malah sebelum ujian nasional sebagian sudah melakukan PSB. Baik sekolah SBI atau sekolah-sekolah unggulan dengan berbagai model PSB.
Mereka menjaring bibit unggul untuk direkrut lebih dini. Soal mereka gagal /berhasil unas, itu urusan belakang. Yang penting pagu terpenuhi dan terisi anak-anak pilihan. Dan uang muka daftar ulang tanda jadi sudah masuk. Kalau siswa mundur?
Meski PSB sudah mengantongi ijin, rasanya proses ini mencuri start. Bagi sekolah SBI atau sekolah unggulan, mereka dengan mudah merekrut anak berkemampuan plus. Plus otak dan plus kantong. Bagi sekolah lainnya, tinggal mendapat sisanya.
Belum lagi efek negatif lain. Tatkala pengumuman penerimaan itu disampaikan sebelum ujian nasioanl. Bagi yang berhasil, motivasi belajar menempuh ujian berkurang. Karena nilai unasnya sudah bukan persyaratan utama lagi untuk masuk jenjang berikutnya. Sedang yang tidak diterima, bisa menurunkan mental mereka. Membuat sebagian anak patah arang, justru menjelang unas.
Untuk itu perlu evaluasi PSB dini. Model boleh beda, tetapi jika dalam waktu sama sekolah-sekolah melakukan PSB. Sekolah dan siswa mempunyai hak sama untuk dipilih dan memilih. Fair Play PSB.
Selasa, 13 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar