Seperti biasa, begitu hasil unas diumumkan timbul 2 ekspresi. Sedíh dan gembira. Yang lulus meluapkan kegembiraannya, yang gagal sedíh, menangis, histeris bahkan stress. Apa yang bisa dilakukan kepada mereka yang gagal unas?
Bagi guru dan orang tua, kepada mereka yang gagal masih ada tugas tambahan. Memberikan terapi dan bimbingan untuk menghadapi ujian ulangan, 10-14 Mei nanti. Meski namanya ujian ulangan, tidak dijamin soal yang diberikan lebih mudah. Apalagi pesertanya lebih sedikit. Menggunakan kesempatan dalam kesempitan seperti yang dialami selama unas lalu tidak mudah dilakukan. Padahal anak-anak ini menerima kenyataan pahit. Tidak lulus ujian nasional. Sudah tentu beban psikologisnya lebih berat.
Yang bisa dilakukan orang tua, guru dan teman yang sudah lulus.hanyalah memberi suport dan doa. Agar siswa yang gagal unas melupakan kegagalan dan segera bangkit, menyiapkan diri menempuh ujian susulan
Rabu, 28 April 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar