Sewaktu sekolah ngundang ortu rapat, para wali itu antri absen, Tanda tangan. Banyak ortu/wali orde lama hadir mewakili cucunya.
"Nak, saya ke sini disuruh apa" tanya seorang tua yang lebih tepat dipanggil mbah.
"Absen, mbah. tanda tangan. Ini mbah pulpennya"
Si embah bengong saja.
"Mbah, mohon tanda tangan di sini dan menulis nama terang."
"Nak, nama terang itu apa? Siang-siang begini nama saya mesti jelas. Masak nggak kelihatan. Apa nulisnya perlu pakai lampu biar terang. Apa nama saya kelihatan gelap?"
""Maksud saya, nama yang ditulis di undangan itu mbah?
Si embah lantas menulis nama yang ada dalam undangan.
Anak yan ngabsen melihat tulisan di daftarnya. Tertulis "Yth orang tua wali ......."
"Mbah yang ditulis kok begitu, nama cucunya?"
"Lho katanya disuruh nulis yang ada di undangan. Itu di undangan, yang diundang kan Yth ....
"Yang ditulis nama asli, mbah"
"Oh yaa . Itu nama embah. ASLI. Anak-anak sekarang pinter-pinter sudah tahu nama orang tua yang belum kenal. Tolong yaa nak tuliskan. Embah buta huruf. Tidak bisa nulis."
"wowalah mbah,mbah. kok nggak bilang dari tadi kalo buta huruf."
Si embah pun meninggalkan anak-anak, masuk ruang.
"
Jumat, 21 Agustus 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar