Nampak masih sulit menghilangkan budaya Asal Bapak Senang (ABS) dalam kehidupan bernegara kita. Banjir bandang Wasior, Papua yang dilaporkan Badan Nasional Penggulangan Bencana bukan karena pembalakam liar menunjukkan hal ini. Bagaimana mungkin, daerah yang sebelumnya aman dan terlindung hutan dari ancaman derasnya hujan tiba-tiba digelontor air bah bercampur lumpur. Tidak mungkin terjadi jika hutannya masih baik. Untung Presiden kelihatan tidak langsung percaya.
Semestinya pejabat sebagai abdi negara dan abdi masyarakat memberi lapoaran sejujurnya. Apalagi menyangkut kemanusiaan. Jika budaya ABS ini masih melekat pada diri seorang pemimpin, hal ini akan membuat sengsara rakyatnya. Tidak perlu melindungi pihak-pihak yang mengambil keuntungan di atas penderitaan rakyat kecil. Rusaknya alam dan belum meratanya pembangunan juga akibat model ABS. Pejabat yang terbukti membuat laporan palsu harus diganti.
Kita berharap apapun yang terjadi dilaporkan apa adanya dan digunakan sebagai evaluasi agar segera mendapat penanganan lebih baik. Para pemimpin juga jangan mudah menerima laporan bawahan. Perlu turun ke bawah melihat langsung rakyatnya. Sehingga mereka yang gemar budaya ABS kecele dan malu.
Senin, 11 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar