Dalam banyak hal, toleransi kita paling jempol. Mulai kehidupan beragaman, penegakan hukum hingga urusan makanan.Salah satu akibatnya, aturan yang disusun dengan biaya mahal, akhirnya sia-sia. Contoh terkini, masalah Indomie. Produk favorit ini dinyatakan ilegal di negeri orang. Sedang di dalam negeri aman-aman saja. Ini juga terjadi pada produk makanan lainnya. Berpedoman aturan yang ada, batas pemakaian zat aditif ke dalam makanan dan minuman menggoda produsen menyiasatinya demi profit oriented. Tidak terlalu mempertimbangkan kesehatan manusia di masa depan.
Berkali-kali peringatan termasuk razia kepada para pemakai zat tambahan produk olahan, namun belum membuat kapok. Ringannya sanksi dan keuntungan yang diperoleh, membuat produsen pemakai zat aditif ini tenang-tenang saja. Apalagi dalam hal ambang batas maksimum zat tambahan, Indonesia terlalu royal.
Untuk mengantisipasi dampak buruk, baik dari sisi ekonomi apalagi kesehatan, standar mutu kelayakan makanan di Indonesia harus ditingkatkan. Sehingga kesehatan masyarakat di masa depan lebih terjamin. Masyarakat lokal maupun dunia tidak ragu lagi dengan produk Indonesia.
Sabtu, 16 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar