FILM INDONESIA PERLU BINTANG OSCAR BUKAN BINTANG PORNO
Selera masyarakat terhadap sinematografi semakin dimanjakan dengan hadirnya bintang film asing. Sayang, bintang film yang didatangkan artis film porno seperti Miyabi atau Tera Patrick. Astagfirulloh! Tema yang diangkatnyapun tidak jauh dari horor berbau pornografi. Nampaknya para produser film mulai kehabisan ide untuk mendongkrak animo masyarakat menonton film Indonesia.
Film adalah salah satu sarana hiburan, media informasi sekaligus pendidikan bagi masyarakat. Film juga mencerminkan budaya dan moral suatu bangsa Jika perfilman kita tidak segera beranjak dari suguhan adegan panas, ini akan memberi handicap negatif. Akankah kita menjadi tempat pasar bagi industri sisa-sisa? Seperti halnya kita menjadi tempat pembuangan limbah berbahaya, jerohan, baju bekas, dan produk-produk kelas bawah?
Undang-undang anti pornografi seharusnya menjadi tameng untuk mencegah maraknya tontonan yang tidak bisa dijadikan tuntunan. Pihak yang berkompten di bidang perfilman melarang, minimal menghimbau agar produsen film tidak menggunakan artis porno. Mendatangkan bintang oscar akan lebih baik. Lebih mahal tetapi bisa menjadi magnet. Baik untuk merangsang berkembangnya perfilman nasional ataupun menarik wisatawan. Artis Oscar lebih efektif sebagai iklan promosi pariwisata daripada bintang porno.
Minggu, 10 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar