Keberadaan Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI) hingga kini belum menunjukkan hasil memuaskan. Gaungnya banyak mengunggulkan segi sarana prasarana. Masih banyak kekurangan yang belum memenuhi indikator yang disyaratkan. Salah satunya lemahnya kualitas guru RSBI . Persyaratan minimal 30% guru menyandang S-2 banyak belum terpenuhi. Itupun kadang gelarnya tidak linear dengan mata pelajaran yang diampu.
Berbagai upaya meningkatkan kualitas guru serta pemenuhan guru ber S-2 dilakukan baik dengan mutasi atau memberi beasiswa kepada guru di sekolah bersangkutan untuk menempuh S-2. Cara ini kurang efektif. Disamping kadang guru yang ada di sekolah itu sudah berumur, guru yang ada pun terlalu dipaksakan dan kurang kompeten. Akibatnya, setelah dikursuskan atau di S2 kan tidak memberi hasil memuaskan.
Lebih baik untuk memenuhi guru RSBI yang berkualitas, merekut guru muda. Baik yang baru lulus atau yang sudah berpengalaman. Mereka diseleksi sesuai standar serta diberi gaji plus. Sehingga guru muda berkualitas ini semakin terlecut dan tidak mudah dibajak oleh sekolah lain. Guru muda yang berprestasi diberi hadiah beasiswa S-2. Dengan demikian persyaratan terpenuhi, kualitas RSBI terjamin.
Kamis, 21 Oktober 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
ya, I agree with this article...An International school must have teachers with higher quality than others...(maaf kalo salah...maklum lg bljr b.Inggris, cocok ga ya jd guru di SBI???,ha...ha...)
BalasHapuswah bu devi cocok juga jadi guru rSBI, malah bisa untuk sekolah SBY (sekolah bertaraf yayasan) he..he.. tapi yayasannya pak Habibie bu Devi Hebat...hebat
BalasHapus