Tidak seperti ramalan banyak orang. Inggris yang difavoritkan juara dunia, tidak menunjukkan kelasnya kala menghadapi Amerika. Kedua tim berbagi angka, dengan kedudukan 1-1.
Ternyata bola itu bundar memang benar. Inggris yang dijadikan kiblatnya sepakbola tidak berdaya menghadapi negara yang baru elajar sepakbola. Mungkin juga ini dampak kebijakan politik luar negeri mereka.
Sebagaimana yang kita ketahui dua negara ini sering mempunyai kebijakan luar negeri yang aneh. Saling dukung meski masalah yang dihadapi menjadi perguncingan dunia. Sebagai negara yang mempunyai hak veto, kekuasaan Inggris dan Amerika sering membuat dunia tertbingung-bingung dengan sikap mereka. Lihat saja, bagaimana reaksi mereka terhadap penyerangan Israel terhadap misi kemanusian di timur Tengah.
Mungkin akibat dari seringnya kedua negara menerepkan kebijakan sama, waktu bermain sepak bola kebijakan ini berlanjut.
Kita tidak tahu apa yang yang dilakukan Barrack Obama dan David cameron tatkala melihat hasil akhir sepakbola. Mungkin saja keduanya saling telepon dan memberi selamat. "Nah ini baru teman, di politik akur, dilapangan rukun. saling berbagi"
Tetapi bagi Inggris, hasil imbang ini kerugian besar. Masa negeri embahnya sepakbola tidak mampu mengalahkan orang-orang yang baru mengenal sepak bola. Masih pantaskah Inggris divaforitkan jadu juara dunia?
Minggu, 13 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar