AGAR JASMERAH TETAP PUTIH
Polemik seputar penetapan hari lahirnya Pancasila harus dihindari. Baik yang mengusulkan tanggal 1 Juni atau 22 Juni termasuk perlu tidaknya hari lahir Pancasila itu ditetapkan. Apa arti peringatan hari bersejarah jika akhirnya membuat suasana gerah. Apapun hari jadinya, setiap momen bersejarah harus dipetik hikmahnya. Sejarah tidak boleh ditinggalkan seperti yang diajarkan Bung Karno, Jasmerah. Jangan sekali-kali melupakan sejarah.
Yang penting peringatan sejarah itu bisa menimbulkan efek positif. Seputih nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila. Jika kita memaksakan membuat hari jadi Pancasila dan merujuk Piagam Jakarta yang dihasilkan kala itu, kita bisa setback. Hanya akan menimbulkan kerawanan dan memecah persatuan.
Pancasila yang termaktub pada Pembukaan UUD 1945 sudah sangat sesuai dengan kebhinekaan Indonesia. Dengan mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, ini lebih bermakna daripada sekedar memperingatinya.
Kabar hari ini, 1 Juni 2010 di Gedung MPR akan ada acara mengenang pidato Bung Karno tanggal 1 Juni 1945 yang diyakini sebagai cikal bakal Pancasila minimal sebagai pertanda penghargaan hasil pemikiran para pendiri bangsa. Apalagi pak SBY dan mbak Megawati rencana hadir.
Jika ini benar-benar teewujud, inilah salah satu cermin Pancasila melekat pada pemimpin negeri ini. Bisa rukun bersatu demi memajukan bangsa. Bukan tidak bertegur sapa layaknya anak kecil yang bertengkar kala bermain. Anak kecil saja sehabis bertengkar main kembali, masak yang tua tidak bisa.Bersatu kita teguh berseteru kita runtuh.
Selasa, 01 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar