Niat pemerintah melakukan konversi minyak tanah dengan elpiji dikabarkan sukses. Trilyunan rupiah berhasil dihemat. Subsidi minyak tanah bisa dialihkan untuk pembangunan.
Sayang, korban ledakan elpiji berjatuhan. Meski pihak penyedia tabung mengklaim, bahwa tabung aman. Toh onderdil pelengkapnya banyak yang tidak memenuhi SNI. Hal ini yang sangat mengancam keamanan pemakai. Belum lagi kenaikan harga elpiji yang siap membebani rakyat.
Agar konsumen aman dan terlindungi, disamping memberlakukan SNI. Konsumen juga perlu mendapat perlindunangan berupa asuransi. Biaya tertanggungnya dibebankan kepada produsen penyedia onderdil kompor elpiji. Sehingga SPBE selektif dalam menyelurkan elpiji.
Sabtu, 05 Juni 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar