Selasa, 19 September 2017

RAHASIA DI BALIK DARAH



Darah itu merah, tuan
Dalam darahmu mengalir jiwamu
Dalam darahmu mengalir nafsu
Dalam darahmu tercermin watakmu
Dalam darah terdeteksi penyakitmu
Dalam darahmu... Ada nyawamu

Setitik darah sudah cukup buktikan
Apa yang kau telan apa yang kau lakukan
Kepuasan itu hanya du ujung lidah lewati tenggorokan
Aliri tubuh hingga terdiam dalam endapan
Dan kau merasa tubuhmu bagai direjam setan
Pegel ngilu di sekujur badan
Tidur tak nyenyak minta pijatan
Salah sendiri kau lupa daratan
Hanya demi kepuasan diri abaikan kesehatan
Waktunya mawas diri kendalikan makan
Toh kenikmatan itu esok dibuang ke dalam jamban

Sabtu, 16 September 2017

JIHAD FOREVER


Jihad bukan kata-kata yang perlu ditakuti. Orang berjihad bukan pula bermakna negatif. Karena tanpa berjihad hidup ini bisa rusak. Rusak duniawi dan ukhrowi.
Sayang, kadang kata jihad mulai dikonotasikan dengan hal-hal negatid bersifat destruktif atau bahkan teroris. Orangpun mulai memandang miring terhadap orang-orang yang sebenarnya melakukan amar makmur nahi munkar. Walau itu mungkin karena pemahaman mereka yang antipati terhadap orang berjihad itu masih dangkal atau karena ada muatan tersembunyi di dalamnya.
Ingin seperti apa Islam itu berjihad? Miliki dan simak tulisan-tulisan sarat moral yang disajikan dengan bahasa sederhana dan segar. Ingin memesannya bisa inbox di FB : Abdul Hakim atau klik tautan di bawah ini,

https://www.facebook.com/photo.php?fbid=353476485111000&set=a.138021229989861.1073741827.100013459549950&type=3&theater

Minggu, 10 September 2017

CINTA BERTABUR LOGIKA

Cinta itu suci.
Cinta itu nurani
cinta tidak bisa diukur
namun cinta bisa dirasa
cinta sejati tak bisa dibeli
tak juga bisa dijual
namun cinta bisa dinalar
karena cinta bertabur logika

Berbagai kisah kehidupan yang dibungkus secara apik dengan berbagai genre dalam sebuah buku Cinta Bertabur Logika
https://www.facebook.com/photo.php?fbid=238174443376114&set=pcb.238174463376112&type=3&theater

Sabtu, 09 September 2017

CERPEN MATEMATIKA

ANTOLOGI CERPEN RASA BARU ... MAK NYUUUSSS!

Cerpen roman, manis dan horor mungkin biasa.  Lha kalau cerpen yang bermuatan matematika?
Ada juga lho. Nih ...CINTA BERTABUR LOGIKA, karya : Abdul Hakim and Friends




Sebuah cerpen eksperimental, bentuk inovasi penulisan cerpen yang berbeda nuansanya. Tetap menggunakan teori dasar menulis cerpen, tetapi di dalamnya  ada muatan materi matematika yang tengah dipelajarinya.  Jika selama ini matematika identik dengan soal yang langsung disajikan dalam bentuk angka-angka, simbol, gambar atau sebuah soal cerita biasa tanpa bumbu penyedap, kali ini dicoba disajikan dalam bentuk berbeda.


Dalam cerpen matematika, anak mengembangkan ide kreatifnya. Seperti halnya mengarang pada umumnya, dalam  cermat diharapkan juga alur, setting, penokohan, konfilk dan tentu saja ending. Hanya saja, mereka harus bisa menempatkan materi matematika yang sesuai dengan kisahnya.  Yang jelas, cerita yang digubah anak-anak ini bisa melatih penalaran untuk belajar memahami, mengidentifikasi masalah serta menggoda dan mengajak pembaca untuk mencoba memecahkan masalahnya. Sebuah kolaborasi rasa dan logika dalam sebuah karya sastra berbentuk prosa.
Penasaran, nantikan lounching bukunya.
 

Jumat, 08 September 2017

PAJAK PENULIS DAN NASIB BANGSA



Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa pahlawan.
Bangsa yang cerdas, adalah bangsa yang banyak membaca.
Nyambung enggak ya? terserah. Tetapi kenyataanya demikian. Banyak kisah bangsa dan orang-orang sukses berkah dari membaca. Dengan membaca akan membuka cakrawala pikir sesorang. Dengam membaca orang tahu kekurangan diri dan termotivasi untuk maju menjemput masa depan.
Para pendiri bangsa inipun menyadari hal ini. Makanya dalam pembukaan UUD 1945, tercantumlah salah satu tujuan kemerdekaan itu untuk mencerdaskan kehidupan bangsa... Bagaimana kenyataan pendidikan Indonesia saat ini?

Berprestasi? Boleh juga. Terpuruk? silahkan selidiki dulu. Yang jelas, kalau disimak dari berbagai survei internasional, prestasi pendidikan kita masih di peringkat bawah. Termasuk juga dalam hal kemampuan berhitung dan kemampuan bahasanya. Hal ini sebenarnya mudah bagi kita, mengapa hal ini terjadi. Budaya membaca buku jauh dari harapan. Tetapi kalai membaca staus bersosmed ria, Indonesia termasuk jago.
Lantas apa sebabnya? Salah satunya ya karena gerakan membaca itu sendiri kurang greget. Baru sekadar gerakan, kurang action. Dibutuhkan sarana prasarana pendukung, termasuk buku. Dalam hal produktifitas  jumlah judul buku saja kita kalah jauh dari negeri tetangga.

Untuk perlu dirangsang, agar muncul buku-buku baru berkualitas. Penulis perlu insentif agar produktif. Caranya? Tidak perlu diberi modal uang, tetapi diberi kemudahan dan wadah berapresiasi. Salah satunya jangan dibebani pajak terlalu tinggi. Dulu, ketika olah raga belum bisa dijadikan pegangan hidup, orang ogah-ogahan berprestasi maksimal. tetapi setelah olah raga bisa jadi ladang hidup, anak-anak muda pun tidak canggung lagi memilih olah raga untuk jalan hidupnya. Termasuk bermusik.

Nah, kalau menulis juga mendapat angin segar dalam berkarya, alangkah indahnya dunia literasi Indonesia. Penulis bisa produktif dan nyaman berkarya. Mendapat perlindungan dari para pembajak, tidak menjadi obyek pajak yang memberatkan dan tentunya berperan penting dalam menentukan nasib bangsa.
Iqra'... itu wahyu pertama. Bisa menjadi rahmatal lil'alamin saat kalam Allah itu dalam bentuk kitan suci yang bisa dipegang dan diresapi dalam hati.  Menuntun pikiran untuk berpikir dan  bertindak yang benar.

Selasa, 05 September 2017

CERITA RAKYAT JOKO TEROP

Cerita selalu menarik untuk ditampilkan. Tinggal bentuk kemasan dan muatannya. Kekayaan nusantara tanpa batas adalah modal utama untuk membuat cerita. Kita mengenal MalinKundang, Sangkuring, Jo o Tarub, Joko Kendil dsb.
Dan yang tidak kalah penting adalah membuat inovasi cerita rakyat. Karena dengan inovasi dan improvisasi cerita, pendengar atau pembaca lebih tertarik untuk mengikutinya.
Salah satu contohnya adalah : Joko Terop dan Dewi Periuk. Sebuah kisak tentang anak desa yang jujur dan pekerja keras. Ingin tahu kisah lengkapnya, inbox di FB : Abdul Hakim

Jumat, 01 September 2017

CERITA ANAK SANG KANCIL

Dongeng Sang Kancil mungkin menjadi dongeng terpopuler di nusantara. Dan yang paling melekat di hati tentu kisah Si Kancil Anak Nakal yang suka mencuri mentimun, yang dipopulerkan lewat lagu. Meski lagu itu tamak lucu, tetapi sesungguhnya lagu itu mempunyai nilai negatif, yaitu memvonis Kancil Anak Nakal. Padahal kancil kan hewan, hehehe...
Belum lagi fitnah keji yang menyebut Kancil Mencuri Mentimun. Belum pernah saya dengar keputusan yang menyebutkan bahwa kancil disidang dan divonis bersalah sebagai pencuri. wkwkwkwk
Ahhh itu kan lagu, mengapa dipermasalahkan. Nah ini salahnya. Karena lagu atau musik itu bahasa universal. Lewat lagu orang bisa menikmati kehidupan, lewat lagu orang bisa mencerna dan menghafal dengan mudah. Lha kalau syair lagunya salah, bagaimana coba. Bahaya kan?
Apalagi kini kisah Kancil Yang Bijak lebih populer berasal dari Malaysia, gara-gara film kartunnya dbuat negeri Jiran. Apa anak Indonesia tidak mampu?

Untuk itu saya mencoba mengubah image terhadap kancil. Bahwa Kancil itu memang binatang yang cerdik dan bijak. Bisa jadi gambaran orang pintar tapi tidak dihargai di negeri sendiri, dimusuhi bahkan terusir dari tanah kelahiran tetapi dihormati di negeri seberang ada di cerita kisah Sang Kancil terbaru : Terdampar di Negeri Jiran.
Pembaca penasaran, silahkan inbox ke fb Abddul Hakim