Siapa yang tidak ingin punya anak? Rasa-rasanya semua ingin. Inga-inga, yang punya anak itu, yang ngeluari si orok,sang ibu. Kalau yang menyediakan bahan sama memberi pupuk, namanya sponsor,yaa si bapak.
Saat jabang bayi lahir, biasanya orang berkomentar,"waduhhh, gantengnya mirip si ibu, cantiknya nurun ayahnya. Lho kok, begitu? Iya, daripada dibilang mirip tetangga bisa repot nantinya
Kalau tidak mirip dengan
orang tua, timbullah pergunjingan. Jangan@jangan ,si anu dan anu, suka
beranu-anu. Makanya anaknya mirip si anu. Masih untung, kalau anaknya
tidak protes dan bertanya, kenapa dirinya kok mirip dengan si anu sama
anu?
Padahal sejak hamil saja, orang sudah curiga. Belum punya pasangan resmi kok sudah bunting, siapa pelaku sesungguhnya. Apalagi yang bunting ini, setiap hari gonta-ganti pasangan. Kadang dengan si merah, kadang dengan si hitam. Ia tidak takut anaknya kelak disebut anak jadah. Anak yang tidak jelas bapaknya.
Terbukti, saat melahirkan, si ibu jabang bayi harus berjuang sendiri. Tanpa ditemani bapaknya orok, apalagi bidan. Dan, saat orok keluar, anaknya berwarna putih, merah dan hitam,comel sekali. Seperti kucing saya ini.
Padahal sejak hamil saja, orang sudah curiga. Belum punya pasangan resmi kok sudah bunting, siapa pelaku sesungguhnya. Apalagi yang bunting ini, setiap hari gonta-ganti pasangan. Kadang dengan si merah, kadang dengan si hitam. Ia tidak takut anaknya kelak disebut anak jadah. Anak yang tidak jelas bapaknya.
Terbukti, saat melahirkan, si ibu jabang bayi harus berjuang sendiri. Tanpa ditemani bapaknya orok, apalagi bidan. Dan, saat orok keluar, anaknya berwarna putih, merah dan hitam,comel sekali. Seperti kucing saya ini.