Kamis, 16 Januari 2014

Perlunya Modin Perempuan



Minggu, 12 Januari 2014, saya mendapat tugas menyeleksi perangkat desa. Salah satu formasi yang diperebutkan adalah modin.  Jika peserta formasi lain laki-laki dan perempuan, untuk modin semua pria. Hal ini juga saya temui ketika menyeleksi perangkat desa termasuk modin di desa lain.  Padahal sering terjadi, saat ada kematian, untuk memandikan dan mengkafani jenazah perempuan,  keluarga menginginkan yang menangani juga perempuan. Karena yang ada modin laki-laki, akhirnya yang menangani tetap pak modin.
Karena itu, agar penanganan jenazah perempuan juga dilakukan oleh perempuan, pihak desa perlu mengangkat modin perempuan. Dengan modin perempuan kehormatan perempuan lebih terjaga. Perempuan juga lebih telaten menyiapkan pernak-pernik kelengkapan kematian. Pihak desa bisa memanfaatkan majelis taklim atau forum pengajian ibu-ibu untuk menyeleksi modin perempuan. Anggarannya bisa dari anggaran desa. Jika anggaran desa tidak mencukupi, bisa digunakan infak dan sodaqoh yang digalang majelis taklim ibu-ibu.


Tulisan ini dimuat di kolom Gagasan Jawa Pos ,Selasa 14 Januari 2014


Selasa, 14 Januari 2014

Garam vs "Orang pintar"



Redakan Sakit Gigi dengan Garam
Beberapa waktu terakhir ini saya sering sakit gigi. Rasa nyeri kambuh setiap saat, terutama malam hari ketika cuaca dingin. Apalagi saat ini musim penghujan, ketika hawa dingin datang, tiba-tiba nyeri gigi kambuh. Awalnya untuk meredakan nyeri saya minum obat sakit gigi yang saya beli di apotek. Lambat laun saya takut juga jika setiap nyeri minum obat, kuatir efek sampingnya.
Lantas saya teringat, waktu masih kecil kalau sakit gigi dibawa rumah orang pintar. Setelah dibacakan doa dan diusap pipi tempat sakit gigi pulangnya diberi garam untuk kumur. Setelah berkumur, ternyata dalam sekejap nyeri gigi hilang. Nah kemarin malam saat nyeri gigi datang, saya ambil sepucuk sendok teh, saya larutkan dalam air lalu berkumur. Alhamdulilah dalam beberapa saat nyeri gigi reda. Ternyata garam tanpa jampi-jampi orang pintar manjur meredakan nyeri gigi.

Senin, 13 Januari 2014

Galakkan kembali pemakaian briket batubara



Kenaikan harga elpiji 12 kg benar-benar memberatkan konsumen. Ironi memang, sebagai negeri yang kaya dan pengekspor gas alam, ternyata untuk melancarkan program konversi elpiji pertamina harus mengimpor. Sayangnya ketika harga impor elpiji tinggi, beban biaya dikenakan kepada masyarakat.
Untuk mengatasi tingginya harga elpiji, sebaiknya digalakkan kembali pemakaian briket batubara. Mumpung harga batubara di pasaran rendah dan keberadaannya melimpah. Dengan briket batubara, rumah tangga dan industri kecil cukup terbantu. Yang penting pasokan dan distribusinya lancar. Bahan sudah tersedia di dalam negeri dan tidak perlu mengimpor agar tidak menimbulkan gejolak harga. Sehingga masyarakat tidak trauma. Jangan sampai terjadi, begitu program sudah memasyarakat keluar kebijakan yang memberatkan pemakainya.

Minggu, 12 Januari 2014

MENUNGGU TEROMPET TERAKHIR



MENUNGGU TEROMPET TERAKHIR

Ujung runcing berkeliling
Ciptakan suara melengking
Redam tangis yang menderu
Buat si kecil yang lucu

Suara terompet bagai orkestra
Warnai nuansa pesta
Tandai kehidupan baru
Di setiap ulang tahunmu

Lengking terompet bersahutan
Rayakan pesta akhir tahunan
Luapkan rasa kegembiraan
Buka jalan ke masa depan

Suara terompet slalu berulang
Di setiap masa yang bermakna
Berlaksa rahasia coba diungkapkan
Yang bersembunyi di balik awang-awang

Ada terompet yang tak berulang-ulang
Kala sangkakala di tiup Isrofil
Tandai akhir jaman
Untuk kembali dibangkitkan
Ketika itu....
Pintu taubat tak lagi terbuka
Jangan siakan waktu yang tersisa


Puisi ini dimuat di majalah Media edisi Januari 2014


Senin, 06 Januari 2014

BIG SD/MI (Kembali ) jadi Mapel



            Usai menerima rapor semester gasal Sabtu kemarin, saya perhatikan nilai anak saya.  “Kok nilai bahasa Inggrisnya kurang memuaskan, nak?”. “Gak apa-apa, Yah. Bahasa Inggris (BIG) sekarang cuma ekstra. Bukan pelajaran penting lagi”, jawab anak saya. Ya, meski pemahaman anak terhadap kurikulum 2013 belum pas, kabar yang diterima anak SD/MI, bahwa BIG di K 13 tidak lagi menjadi mapel mempunyai efek negatif terhadap semangat anak untuk mempelajarinya.
            Oleh karena itu, mumpung K13 belum serentak diberlakukan ada baiknya ada peninjauan kembali. Mapel bahasa Inggris (BIG) SD/MI kembali menjadi mata pelajaran. Agar tidak memberatkan siswa, BIG baru diajarkan di kelas IV. Muatan kurikulumnya bersifat praktis dan menyenangkan. Jika hanya sebagai ekstra kurikuler, anak kurang semangat mempelajarinya dan dikuatirkan anak tidak punya bekal cukup ketika masuk SMP/MTs. Dengan mengajarkan BIG sejak SD/MI, anak lebih siap bersaing di dunia global sebagai cikal bakal generasi emas.

Sabtu, 04 Januari 2014

IBU PERKASA

-->
IBU PERKASA

Tegar singkiran hati gusar
Lawan terik yang membakar
Tatap langit dengan berbinar
Tunggu mukjizat yang kan memancar

Berlaksa jarak rutin ditempuh
Beralas kaki melepuh
Cucuran peluh hapus keluh
Teguh di atas tulang yang mulai rapuh

Ibuku perkasa bak panglima
Taklukkan keraguan raih asa
Gagah berani laksana laki-laki
Perankan suami yang telah pergi
Besarkan anak seorang diri
Wujudkan mimpi bangun negeri