Kamis, 29 Mei 2014

Moleg buat wakil rakyat baru



Wakil rakyat periode 2014-2019 telah ditetapkan. Banyak wajah baru duduk di kursi legislatif. Sementara itu, ada pemandangan mencolok dalam kegiatan legislatif menjelang berakhirnya masa jabatan, yaitu banyak kursi lowong saat sidang.  Entah karena tidak terpilih lagi atau sibuk menjadi tim sukses pilpres. Padahal masih  banyak tugas dewan yang belum kelar.
Agar anggota dewan baru nantinya bisa bekerja maksimal, mereka perlu diadakan Masa Orientasi Anggota Legislatif (Moleg). Selain materi kelegislatifan, anggota legislatif dilatih kedisiplinan ala militer supaya  kelak disiplin, tidak suka bolos. Kegiatan lainnya yaitu mengikuti sidang-sidang dewan dengan duduk di kursi anggota dewan lama yang tidak hadir serta magang di daerah pemilihan asal, agar benar-benar membawa aspirasi rakyat yang memilihnya. Dengan cara ini anggota legislatif baru lebih disiplin dan siap bekerja untuk rakyat.

Rabu, 28 Mei 2014

Mengisi Waktu Luang Usai UN



            Setelah ujian nasional selesai, siswa-siswa SMA dan SMP kelas akhir merasa bebas. Merekap pun menghilangkan kepenatan dengan berbagai cara. Sementara yang lain bersiap dengan beberapa agenda penting. Diantaranya  SNMPTN atau bersiap mencari pekerjaan. Sedang anak kelas IX SMP kebanyakan menganggur. Kecuali bagi yang akan meneruskan ke sekolah  unggulan masih ada kesibukan. Belajar mandiri atau ikut bimbingan belajar.
            Padahal waktu pengumuman kelulusan masih lama, sekitar satu bulan. Jika anak-anak kelas IX dan XII ini tidak dikoordinir kegiatannya bisa berdampak buruk. Karena masih berstatus siswa di sekolahnya masing-masing. sebaiknya sekolah membuat kegiatan bagi mereka. Berupa pembekalan materi tambahan bagi yang akan melanjutkan pendidikan atau memberi pelatihan. Ketrampilan, kewiraswastaan, kepemimpinan ataupun bhakti sosial.
Toh banyak guru  pengajar kelas IX dan XII yang sudah tidak mempunyai jam mengajar di kelas. Ini bisa dimanfaatkan untuk memberi pembimbingan ataupun pendampingan. Dengan memberi kegiatan aktifitas siswa terpantau dan menambah bekal pengetahuan mereka menghadapi seleksi sekolah ataupun yang mau bekerja. Orang tua juga tidak cemas dengan anak-anaknya.

Selasa, 27 Mei 2014

Satu Rentang Skala untuk rapor K 13



Tanggal 11-17 Mei 2014 saya mengikuti pelatihan calon instruktur nasional  implementasi K13. Dari berbagai permasalahan K13, ada satu hal yang hingga berakhirnya kegiataan belum ada titik temu. Yaitu terkait rapor K13, utamanya pencapaian predikat nilai rapor siswa A sd D yang berasal dari nilai mentah 0-100.  Ada dua versi yang diperoleh nara sumber ataupun para peserta yang mengikuti kegiatan pembekalan K13 sebelumnya. Versi satu, A: 86-100, A- : 81-85, B+ :76-80 dst. Sedang versi dua, A : 92-100, A-:84-91, B+:76-83 dst.
Karena rapor menjadi dokumen penting, seharusnya ada satu keseragaman rentang nilai dari skor angka 0-100 untuk dikonversi menjadi huruf A-D ataupun skala angka 1-4 (rentang 0,33). Sehingga bobot prestasi siswa di tempat satu dengan yang lain sama. Selain itu, karena  dalam rapor tidak ada keterangan berupa kalimat, predikat B- dan C- rawan dipalsukan menjadi B+ dan C+. Untuk itu rapor perlu ditambah satu kolom sebagai tempat penulisan dengan huruf ataupun menuliskan nilai asli siswa. Misal predikat A ditulis 4,00 ; 3,86; 3,71 dsb sesuai nilai aslinya. Dengan cara ini, kelak jika nilai rapor digunakan untuk melanjutkan sekolah, proses perhitungannya lebih mudah.

Sabtu, 17 Mei 2014

Lomba Inobelbagi Guru SMP Tingkat Nasional 2014



Lomba Inobel bagi Guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2014 

lomba inobel
L :
Lommba inobel, inovasi pembelajaran

Kesempatan bagi rekan-rekan guru untuk melakukan publikasi ilmiah. Kementerian pendidikan dan kebudayaan menyelenggarakan lomba inobel bagi guru SMP.

Tema Lomba Inobel bagi Guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2014 adalah “Inovasiku mendukung Implementasi Kurikulum 2013 Menyiapkan Generasi Emas tahun 2045”. Materi lomba berupa pengembangan dari tema. Isi karya yang dilombakan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan dengan pengembangan pendekatan, metode, model, strategi, dan media pembelajaran.
Ketentuan Lomba
1. Peserta lomba hanya diperbolehkan mengirimkan satu karya dan dokumen pendukung Inobel.
2. Karya Inobel dikirim berupa naskah atau dokumen tertulis disertai media pembelajaran dalam bentuk hardcopy dan softcopy.
3. Naskah diketik mengikuti teknik dan sistematika penulisan yang ditentukan.

Persyaratan Peserta Persyaratan peserta Lomba Inobel bagi Guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2014, adalah:
a. Guru SMP yang memiliki NUPTK dengan melampirkan surat rekomendasi dari Kepala Sekolah;
b. Guru SMP yang terdaftar dalam Data Pokok Kependidikan (DAPODIK) dengan melampirkan fotokopi DAPODIK.
c. Melampirkan biodata sesuai dengan format terlampir;
d. Memiliki kualifikasi akademik minimum Sarjana (S1) atau Diploma 4 (D-IV) (melampirkan fotokopi ijazah dan dilegalisasi oleh atasan);
e. Melaksanakan pembelajaran minimum 2 (dua) tahun berturut-turut sebagai guru mata pelajaran yang diampu dengan beban mengajar minimal 24 jam per minggu (melampirkan fotokopi surat tugas mengajar dari kepala sekolah);
f. Sehat jasmani dan rohani yang dibuktikan dengan surat keterangan dokter; dan
g. Belum pernah menjadi juara Guru SMP Berprestasi Tingkat Nasional untuk tahun 2012, 2013, dan 2014 (melampirkan surat pernyataan).
h. Surat Rekomendasi dari MGMP SMP tentang telah mendesiminasikan/ mempublikasikan di tingkat MGMP (melampirkan surat rekomendasi).

Persyaratan Karya
Persyaratan karya yang diikutkan dalam Lomba Inobel bagi Guru SMP Tingkat Nasional Tahun 2014 sebagai berikut.
a. Karya Inovasi bersifat individual.
b. Dibuat 3 (tiga) tahun terakhir.
c. Telah didesiminasikan minimal setingkat MGMP
d. Belum pernah diikutsertakan dalam lomba sejenis baik secara nasional maupun internasional.
e. Naskah dan dokumen pendukung dibuat rangkap 2 (dua) asli.
Empat persyaratan (a, b, c, d) tersebut dinyatakan dengan surat pernyataan ditandatangani yang bersangkutan di atas kertas bermaterai.

Waktu Pelaksanaan
Satuan Pendidikan mengirim karya Inobel terbaik hasil seleksi di sekolah ke Dinas Kabupaten/Kota paling lambat) Mei 2014 (stempel pos
Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota mengirimkan 1 (satu) naskah Inobel terbaik hasil seleksi Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota ke P2TK Dikdas dengan tembusan ke Dinas Pendidikan Provinsi paling lambat) 30 Juni 2014 (stempel pos) dan sudah diterima oleh panitia pusat pada 15 Juli 2014.

Kamis, 15 Mei 2014

Bintalima Usai UN



            Ujian Nasional  bagi anak SD/SMP/SMA usai dilaksanakan, tinggal menunggu hasil UN. Nah, di sela waktu menunggu pengumuman kelulusan, guru dan orang tua dipusingkan dengan keberadaan anak. Di sekolah tidak ada kegiatan akademik sedang di rumah tidak ada yang mengawasi. Waktu anak mubadzir dan menimbulkan rasa was-was.
            Untuk mengatasi hal ini seyogyanya sekolah bersama orang tua membuat program bina mental dan ilmu agama (Bintalima). Caranya, usai UN anak-anak diberi kegiatan positif. Seperti memberi materi tambahan untuk persiapan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi (Kecuali jika kebijakan ujian tulis masuk SMP ditiadakan), magang kerja atau melakukan kegiatan kemanusian. Untuk menambah pengetahuan agama, guru agama yang sudah tidak banyak tugas mengajar memberi materi agama. Jika pengajar agama kurang bisa mendatangkan ustad dari pesantren. Sekolah atau orang tua juga bisa mengirim putra-putrinya ke pondok pesantren atau ke kampung khusus yang mempunyai program unggulan bagi anak sekolah. Semisal ke kampung Inggris di Pare Kediri. Dengan bintalima anak-anak bertambah pengetahuan, lebih berkarakter, siap menunggu pengumuman UN dan berkompetisi melanjutkan pendidikannya.