Jumat, 30 November 2018
CANTIK ITU LUKA
Sekeren lelaki, dia tak akan cantik. Jangan kau terperdaya oleh aksesoris yang menghiasi raganya. Cantik itu hanya milik wanita. Dan sesungguhnya, CANTIK ITU LUKA.
Minggu, 16 September 2018
Senin, 06 Agustus 2018
PIKNIK, MODAL ENERGI BUAT KERJA
Selamat tinggal liburan panjang. Selamat datang pekerjaan. Kalau disuruh memilih, libur atau kerja. Orang normal kebanyakan milih libur. Dan saya juga ingin dikategorikan orang normal. Dan jika anda memilih kerja, berarti anda tidak normal. Eeits, jangan tersinggung. Tidak normal tidak identik orang gila lhoo. Tidak normal bermakna, anda mempunyai kemampuan di atas orang normal. Dan anda harus siap-siap menjadi orang sukses. Yakin? Siap?
Simak saja kisah orang-orang atau bangsa-bangsa hebat. Seperti orang Jepang. Kabarnya, hal yang paling disukai orang Jepang saat libur itu yaa bekerja. Enggak tahu bagaimana hingga terbentuk mindset seperti itu. Pastinya ada kekuatan dari dalam diri dan budaya hidup yang diciptakan hingga mengakar dan menjadi roh dalam ucapan dan tindakannya.
Di lain kesempatan, kita sering melihat orang hidup santai, libur berpesiar mengelilingi dunia tanpa terlihat kasat mata, apa pekerjaannya. Nganggur kok uangnya tidak habis-habis. Dari mana sumber dananya? Jangan-jangan punya tuyul?
Orang melihat, biasanya hanya bisa menduga-duga. Tanpa mau menelisik ataupun kemudian belajar proses kehidupan suksesnya. Hidup itu memang perlu dinikmati. Dan untuk menikmati butuh perjuangan. Perjuangan itu perlu pengorbanan. Butuh waktu, tidak instan.
Orang berkorban tak harus terlihat aksinya. Tak harus banyak bicara agar didengar pekerjaannya. Yang penting bekerja itu dinikmati, ikhlas, punya tujuan. Tidak hanya untuk diri, tapi bisa bermanfaat untuk sekitarnya.
Jangan lupa, tubuh ini bukan mesin, bukan pula robot. Ada batas maksimal kemampuannya. Sesekali perlu direfresh, diservis, rehat sejenak. Raga dan pikiran itu butuh piknik. Tak perlu mahal, tak harus jauh menghabiskan waktu. Agar kesenangan itu tak berbuah penyesalan. Piknik jangan membuat tubuh, hati dan otak panik. Piknik harus bisa menghasilkan energi baru, modal kerja untuk piknik lagi di masa depan
Selasa, 31 Juli 2018
JASMERAH
Jasmerah, jangan sekali-kali melupakan sejarah. Begitu pesan Bung Karno. Makanya, saya mencoba menjalani amanat Bapak Bangsa ini. Napak tilas perjuangannya. Yaa, siapa tahu ketularan
Senin, 23 Juli 2018
PAYUNG CINTA
Payung itu dicipta buat melindungi tubuh dari hujan dan terik mentari. Payung juga bisa kau gunakan untuk menguji cintamu. Kau dipayungi saat tak perlu. Kadang kau basah kuyub dan terpapar mentari, karena sang payung tak bisa melindungi, saat kau sendiri atau ketika bersama si jantung hati.
Cinta sebuah payung, bukti cinta sejati atau pura-pura. Saat payung dibawa hanya untuk basa-basi, jalinan cinta hanya tinggal menunggu hari. Dan saat kau benar-benar butuh payung, namun ia tiada di sisi, bersiaplah cinta itu diakhiri. Kasihan..
Rabu, 18 Juli 2018
PESERTA WORKSHOP INOBEL 2018
Setelah ditunggu-tunggu beberapa lama, akhirnya pengumuman peserta workshop Inobel 2018 kesharlindung Dikdas Kemdikbud terbil. Alhamdulillah, nama saya ada diantara 180 guru-guru hebat se nusantara. Tinggal menunggu hari H pelaksanaan dan menunggu undangan.
berikut daftar lengkap peserta workshop inobel 2018
https://drive.google.com/file/d/1dueF3G6wQhjkQVUshGoAc1CcHNStHPu7/view
berikut daftar lengkap peserta workshop inobel 2018
https://drive.google.com/file/d/1dueF3G6wQhjkQVUshGoAc1CcHNStHPu7/view
Senin, 02 Juli 2018
RATAPAN CINTA SANG KAPAL
Janganlah cinta dilambangkam bak bahtera. Saat berjaya dipuja dan dimanja. Dibanggakan, dipamerkan kepada siapa saja. Dijanjikan berbulan madu keliling dunia.
Namun, saat dirinya tak lagi punya kuasa, ditelantarkam begitu saja. Raganya tak lagi bisa diharapkan, tak mampu sumbangkan karya. Badannya tak lagi berharga, dipinggirkan, dibiarkan diam sendiri merana. Tak ada lagi tegur hangat menyapanya.
Sang kapal itu tak tahu harus berbuat apa. Menunggu keajaiban, siapa yang kan merawatnya. Setidaknya, menghanyutkan tubuhnya ke deburan air samudra. Agar bisa bercengkrama dengan sahabat setia hingga akhir masa. Karna tetesan hujan takkan mampu menolongnya. Airnya kan habis meresap ke gundukan pasir yang menggunung bak di gurun sahara.
Sang kapal hanya pasrah, kapan tsunami atau datang seorang nakhoda yang kan membawanya berlayar mengarungi buana. Nyatanya cinta itu tidan seindah dan abadi, seperti kata pujangga
Jumat, 29 Juni 2018
PESTA DEMOKRASI
Pesta demokrasi tengah berlangsung. Masing-masing calon tengah hitung-hitung. Akankah suaranya berpihak padanya atau melengkung keluar, membuat berdebarnya jantung. Tunggu finalisasi, kelak investasinya rugi atau untung.
Yaa, namanya saja pemilihan, mirip pertandingan. Pasti ada yang kalah, ada pula yang memperoleh kemenangan. Yang penting hati dingin jangan buat keributan. Dan, pesta berlangsung jujur tanpa ada campur tangan kekuasaan.
Pesta demokrasi ini belum berakhir. Tunggu beberapa hari lagi bergulir.
Mengecek data rekap dan berbagai formulir. Agar semua benar dan
benar-benar klir. Yang penting terpilih pimpinan yang suka berdzikir dan
berpikir. Bukan pimpinan yang kikir apalagi menganggap rakyatnya hanya
kuli partikelir. Utamakan perutnya sendiri bentuk dinasti bangun istana
sihir.
Selasa, 15 Mei 2018
RENUNGAN SAMBUT RAMADAN
Bekerja yang haram saja susah, apalagi yang halal? Begitu kata orang-orang malas. Maunya hidup enak tetapi tidak mau bersusah payah. Lebih suka nganggur, daripada belepotan lumpur. Modalnya sederhana, berlagak sok jagoan, jual amarah, sambil pasang wajah memerah, mirip banteng aduan lihat warna merah. Jika sudah begitu, tinggal perintah, meminta yang ia inginkan. Jika tidak segera dituruti keluarkan gertakan plus ancaman. Yaaa , mirip gaya preman belum sarapan.
Padahal, di luar sana banyak orang bermandi peluh, sampai bertaruh nyawa. Demi mendapatkan keping demi keping buat anak istri, keluarga, ataupun orang tua. Berangkat pagi, pulang petang bermodal semangat baja. Agar rejekinya membawa berkah buat keluarga yang dicintainya.
Kalau hari ini ada yang menerima rejeki, tetapi tidak pandai
mensyukuri, yaa tunggu saja, kapan Yang Maha Pengasih akan mengambilnya.
Renungan pagi menjelang puasa.
Senin, 14 Mei 2018
CONTOH PIDATO PERPISAHAN
Assalaamu’alaikum
wr.wb
Yang terhormat Kepala
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Madiun. Yang kami hormati ketua komite madrasah.
Yang kami hormati Bapak/Ibu Guru Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Madiun. Yang kami
hormati para undangan, khususnya wali murid kelas 9. Serta seluruh siswa-siswi
Madrasah Tsanawiyah Negeri 1 Madiun yang saya cintai.
Puji syukur
alhamdulllah mari kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
karunia-Nya, selama tiga tahun kami diberi keudahan dan kelancaran dalam mempelajari
berbagai ilmu pengetahuan di MTSN 1 Madiun. Sholawat dan salam semoga tetap
terlimpahkan kepada junjungan kita, sang pembawa lentera kebenaran, pelita
dalam kegelapan, Nabi Muhammad SAW. semoga kita kelak mendapat syafaatul udzmah
min yaumil hadza ila yaumil qiyamah.
Bapak
Ibu Guru dan seluruh tamu undangan
Tiga tahun lalu, kami
datang ke sini dengan niatan utama, menuntut ilmu. Bergiga-giga byte data telah
Bapak Ibu tebarkan kepada kami, dengan harapan, agar kami menjadi insan kamil,
yang kelak menjadi generasi emas penerus bangsa. Tapi kami menyadari, otak kami
bukanlah otak Habibie. Kami insan biasa yang sudah berusaha keras menyerap
ilmu. Bisa jadi hari ini kami dapat materi, esok lupa. Mata tak berkedip melihat,
nyatanya memori otak kami hampa. Kami tampak diam termangu, seolah mendengar
saksama, tetapi masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.
Tetapi kami sudah
berusaha sekuat tenaga belajar dan terus belajar, agar kami bukan hanya anak
MTSN 1 Madiun yang numpang lewat, kami ingin membuat kenangangan terbaik, untuk
almamater tercinta ini, agar kelak bisa menorehkan tinta emas. Tidak saja untuk
madrasah, tetapi untuk kejayaan
Indonesia. Untuk itu, ucapan terima kasih kami haturkan kepada Bapak
Kepala Madrasah, Bapak Ibu Guru, dan Staf Karyawan, yang telah memberikan yang
terbaik kepada kami.
Bapak
ibu guru dan rekan-rekan yang berbahagia,
Tentu saja selama kami
belajar, tidak luput dari salah dan khilaf. Banyak polah tingkah, tutur kata,
atau bahkan sering alpa mengumpulkan pekerjaan. Untuk itu, beribu maaf kami
haturkan kepada bapak/ibu guru. Termasuk juga, jika diantara rekan-rekan yang
pernah punya salah, mohon dimaafkan.
Hadirin
yang saya hormati
Tantangan ke depan
semakin berat, tetapi yakinlah kita semua pasti kuat. Hari ini kami belum bisa
memberi yang terbaik untuk almamater. Semoga kelak kan kami bawakan intan
permata tanda bukti bahwa kami bukan anak madrasah biasa. Hanya doa restu dari
bapak ibu yang kami pinta. Semoga kelak tercapai apa yang kami cita. Untuk adik-adikku, saya yakin kalian pasti
bisa berbuat lebih baik dari kami, Kalian adik-adik mileneal hebat dan berkelas.
Torehkan prestasi agar namamu harum terukir indah, membawa kejayaan MTSN 1
Madiun.
Sekian sekapur sirih
kenangan dari kami, kebenaran hanya milik Alloh SWT, kekurangan dari diri kami
semata.
Ushikum binafsi
bitakwallah
Wassalamu’alaikum wr.wb
Langganan:
Postingan (Atom)